BAB V MACAM GARIS DAN TEBAL GARIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB.IV PERMULAAN DAN SUSUNAN GAMBAR-KERJA.

ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

PERTEMUAN 5. Gambar potongan

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

PEMBERIAN UKURAN DIMENSI

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

Persiapan Kerja Bubut

2. Mesin Frais/Milling

PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

Menafsirkan gambar teknik listrik. Menerapkan standarisasi dan normalisasi gambar teknik ketenagalistrikan

PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

BAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE :

: mampu membaca gambar potongan dan irisan benda. A. Pendahuluan

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK (T.INDUSTRI /S1) KODE / SKS KD /2 SKS

PERTEMUAN 13 TOLERANSI GEOMETRI DAN KONFIGURASI PERMUKAAN

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

commit to user BAB II DASAR TEORI

kurve sambungan

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN

GAMBAR BUKAAN/BENTANGAN GEOMETRI, GEOMETRI LANJUT BENDA KERUCUT/KONIS

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN

Sambungan diperlukan jika

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

Jenis las Jenis las yang ditentukan dalam peraturan ini adalah las tumpul, sudut, pengisi, atau tersusun.

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

Toleransi& Implementasinya

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

Ada 3 parameter yang digunakan untuk menentukan kekasarna permukaan, yakni. Ra adalah penyimpangan rata-rata dari garis rata-rata profil

MATA KULIAH PROYEKSI DAN PERSPEKTIF. Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn. Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY

Luas dan Keliling Bangun Datar (1)_soal Kelas 6 SD. 1. Rumus luas persegi panjang adalah... A. B. C. + D.

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

MACAM-MACAM PROFIL BAJA

MENGGAMBAR POTONGAN BENDA KERJA

PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS

PENGERJAAN ULIR. Fungsi ulir : a. Baut pemegang dan sekrup untuk penyambung b. Sekrup penggerak, spindel untuk menghasilkan gerakan maju

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

BAB IV GAMBAR TEKNIK

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

Struktur baja i. Perhitungan Sambungan Paku Keling

HANDOUT GAMBAR TEKNIK

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

Tanah Homogen Isotropis

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

MATA KULIAH PROYEKSI & PERSPEKTIF

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

ATURAN DASAR MEMBERI UKURAN

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

BAB IV PERHITUNGAN GAYA-GAYA PADA STRUKTUR BOX

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

JARING-JARING BANGUN RUANG

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

STRUKTUR BAJA I. Perhitungan Sambungan Paku Keling

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on:

METRIG (MEJA TRIGONOMETRI)

MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

Benda-benda di sekitarmu banyak yang permukaannya berbentuk lingkaran. Lingkaran. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

IV. PENDEKATAN DESAIN

GAMBAR BUKAAN/BENTANGAN GEOMETRI LANJUT BENDA TRANSISI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P2 UTAMA

Sketsa BAB I PENDAHAULUAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

BAB V MACAM GARIS DAN TEBAL GARIS GARIS GAMBAR Ini adalah garis yang ditarik tebal, yang menyatakan semua garis-garis yang terlihat. Garis-garis keliling luar, dan pada potongan juga garis-garis keliling dalam, dengan garis-garis pandangan kita nyatakan dengan garis yang ditarik tebal. Untuk menunjukkan dengan jelas bentuk gambar murwartel, digambarkan dalam perspektip pada gambar dibawah ini. Tebal garis dari garis gambar harus dalam perbandingan yang tcpat menurat besar gambar yang dibuat. Lebih kecil gambar itu maka garis gambar harus lebih tipis. Juga kita akan menipiskan tebal-garis, apabila garis-garis berdekatan satu sama lain. Gbr. Garis Gambar GARIS PUTUS-PUTUS Garis ini, dipakai untuk menjelaskan garis-garis yang tidak kelihatan. Dalam potongan pada gambar dibawah ini segi enam luar tidak kelihatan, sehingga orang perlu menjelaskannya dengan garis putusputus. Pada pandangan sisi-kanan dari gambar, dasar ulir-sekerup juga tidak kelihatan, karena itu juga dijelaskan dengan garis putus-putus. Garis putus-putus harus teratur, dengan perkataan lain semua garis harus sama panjangnya. Apabila garis putus-putus pada suatu sudut bertemu satu sama lain, maka garis harus bersambung di titik sudut. Tebal garis dari garis putus-putus paling banyak sama dengan setengah tebal garis-gambar.

Gbr. Garis Putus-Putus GARIS PUTUS-PUTUS BERTITIK Garis putus-putus bertitik ini dipakai untuk : 1. Garis garis sumbu. 2. Penjelasan tempat penampang. Di sini kita menempatkan hurup pada titik permulaan dan penghabisan dan dinyatakan dengan panah. 3. Sebagai garis garis terputus, yaitu garis-garis yang menjelaakan batas dari penampang atau pandangan, apabila sebagian dihilangkan. Gbr. 4. Menjelaskan bagian-bagian, yang berada di depan bidang penampang. Demikian juga duduknya flens tegak dalam potongan A B dari gambar diatas. 5. Menjelaskan pembentangan pandangan. Untuk dapat menjelaskan tempat dari lubang-lubang, jumlah lubang-lubang dan garis tengah dari lingkaran jarak dalam flens mendatar, dengan tidak usah menggambar pandangan atasnya, kita membentangkan pandangan ini dan dinyatakan dengan garis putus-putus bertitik. Panjang semua garis putus-putus yang panjang, satu dan lain harus sama. Gbr. Garis putus-putus pada sumbu

Apabila dalam sebuah gambar ada dua garis-sumbu yang berpotongan satu sama lain, dua garis putusputus yang panjang harus jelas berpotongan di titik-potong. Tebal-garis dari garis-gores bertitik adalah kira-kira sama dengan sepertiga tebal garis gambar. GARIS UKURAN, GARIS PENUNJUK-UKURAN DAN GARIS ARSIR Garis yang ditarik tipis ini dianggap sebagai garis pertolongan. Garis ukuran, garis penunjuk ukuran dan garis-garis arsir yang tebal mengurangi kebersihan gambar dan dapat pula menimbulkan kekeliruan dalam mengerjakannya. Tebal garis dari garis garis pertolongan adalah kira-kira sama dengan seperempat tebal garis gambar. Garis-garis ukuran sedapat mungkin ditempatkan di bawah dan di sebelah kiri gambar. Gbr. Beberapa macam garis Perhatikan perbandingan tebal garis-garis, seperti dijelaskan pada gambaran tsb di atas, dan supaya garis-garis mendatar dari gambar, garis putus-putus, garis putus-putus bertitik dan garis ukuran betulbetul bertemu pada garis-garis tegak dari segi empat. Begitu juga untuk pertemuan garis-garis yang berpotongan harus tersambung dengan baik.. Gbr. Pertemuan garis GARIS ARSIR Segipanjang, yang terdapat dalam gambar, diisi dengan garis-garis lukisan, yang dina makan arsiran, dan dengan itu kita menjelaskan semua potongan bahan dalam gambar-kerja. Untuk menjelaskan juga macam bahan dalam penampang-penampang, kita dapat memperguaakan macam macam arsiran, seperti gambar dibawah ini.

Gbr. Garis arsiran Biasanya kita mencatat bahan dalam daftar-bagian dan memberi arsiran yang sama pada semua penampang dengan pengertian, alat-alat tersendiri yang membatasi satu sama lain, untuk dapat membedakan harus diarsir sebaliknya. Gbr. Jarak Arsiran Jarak satu sama lain daripada garis-garis arsiran bergantung pada besat permukaan yang diarsir. Suatu arsiran yang terlalu halus pada bidang yang besar, seperti juga suatu arsiran yang terlalu kasar pada bidang yang kecil menjadikan gambar tidak jelas. Lagi pula kita harus menggambar garis-garis arsiran satu sama lain sama jaraknya. Juga perbedaan kecil-kecil dari jarak satu sama lain dapat lekas terlihat dan menjadikan gambar kurang baik. BAUT-BAUT DAN MUR

Dalam ilmu bangunan mesin-mesin, baut-baut sekerup biasanya dibedakan dalam dua macam secara garis besar: 1. Baut-baut yang tidak kita perlukan syarat-syarat tinggi mengenai ketelitian dari ukuran. Baut semacam itu dijelaskan pada gambar dibawah ini.baut semacam ini masih dibagi dalam : a Baut-baut tempaan (baut-baut kasar), yang dinyatakan sebagai baut-baut hitam. Ini adalah bautbaut yang dikerjakan kurang teliti. Lebar kunci baut 2" paling banyak 1 mm lebih kecil daripada ukuran biasa.baut-baut ini dipakai, apabila tidak diperlukan syarat-syarat sesuainya tangkai dalam lubang-baut, seperti dalam sambungan flens-flens pipa-pipa uap dengan tekanan rendah dsb. b Baut-baut bubutan atau baut putih, adalah baut-baut dari batang-baja yang dibubut dan berhubungan dengan pembikinannya dapat dikerjakan dengan teliti. Lebarnya kunci dari 2" baut putih paling tinggi hanya boleh 0,3 mm lebih kecil daripada ukuran yang ditetapkan. 2. Baut-pas, di mana kita memerlukan syarat-syarat tinggi untuk ketelitian dari ukuran-ukuran, lebihlebih yang mengenai garis tengah dari tangkai baut. Baut-baut sekerup semacam ini dipakai, apabila tangkai baut harus masuk tepat betul-betul dalam lubang-baut, seperti pada sambungan dari metal engkol dan metal pena engkol pada batang-penggerak dsb. Untuk sambungan flens-flens penghubung dari sumbu-sumbu-engkol dsb, di mana baut harus teliti sesuai betul dalam lubang baut, maka garis tengah tangkai dibuat menurut ukuran sampai pada perseratus bagian dalam mm dengan teliti. 3. Gbr. Baut dan Mur Sisi luar dari kepala-baut segienam dan kedua bidang ujung dari mur-mur dibikin miring sekelilingnya, hingga sudut-sudut yang tajam dihilangkan. Sudut puncak dari kerucut yang dimiringkan dinormalisasi dan ditetapkan pada 120. Bentuk daripada garis-garis-potong yang terbentuk pada bidang-bidang sisi mur-mur, didekatkan dengan busur lingkaran.

Gbr.