BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan pasal 3 tahun 2003 yang berbunyi: Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 20 pasal ke-3 (2003)

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I 1.1 Latar Belakang UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 3 dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama yang berpengaruh penting untuk perkembangan generasi muda sebagai penerus bangsa.pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik yang dapat berperan dalam masyarakat, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Pendidikan juga merupakan kebutuhan setiap warga negara yang selalu mendambakan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai unsur pokok dalam pembangunan negara. Pendidikan nasional suatu negara mempunyai tujuan tertentu termasuk pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan di Indonesia tertuang dalam Undangundang sistem pendidikan pasal 3 tahun 2003 yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (DEPDIKNAS : 2003) Miarso (2005) mengemukakan bahwa sumber daya manusia merupakan modal dasar pembangunan terpenting. Lebih lanjut dijelaskan pendidikan untuk pembangunan kualitas manusia meliputi segala aspek perkembangan manusia dalam harkatnya sebagai makhluk yang berakal budi, sebagai pribadi, sebagai 1

2 masyarakat dan sebagai warga negara. Pendidikan harus mencerminkan proses memanusiakan manusia dalam arti mengaktualisasikan semua potensi yang dimilikinya menjadi kemampuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas. Sedangkan Budiningsih (2005) mengemukakan bahwa sumber daya manusia ditentukan oleh karakteristik manusia dan masyarakat masa depan yang dikehendaki seperti kemandirian, tanggung jawab terhadap resiko dalam mengambil keputusan dan mengembangkan segala aspek potensinya. Pendidikan yang berhasil berawal dari keberhasilan pembelajaran di ruang kelas. Proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan, sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik juga dapat dimaksimalkan. Keberhasilan proses pembelajaran di kelas sangat tergantung kepada pendidik. Pendidik memiliki tanggungjawab untuk menciptakan kondisi belajar, memilih strategi pembelajaran dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pendidik disamping harus menguasai bahan dan materi pelajaran, tentu pula harus mengetahui bagaimana cara materi pelajaran itu disampaikan dan mengetahui karakteristik setiap peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Terkadang kegagalan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran bukan karena pendidik yang kurang menguasai materi, akan tetapi karena pendidik tidak tahu bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik, sehingga peserta didik tidak

3 termotivasi dan tidak dapat belajar dengan baik. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif bagi peserta didik untuk belajar, maka pendidik perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan, strategi, metode dan teknikteknik pembelajaran dengan memahami teori-teori belajar dan teknik mengajar yang baik dan tepat. Pembelajaran yang terjadi sekarang ini secara umum menunjukan bahwa banyak peserta didik yang datang ke sekolah atau ke kampus secara terpaksa. Mereka lebih suka nongkrong atau ngobrol dengan teman-teman daripada belajar di kelas. Mereka merasa sangat senang kalau kebetulan guru/dosen berhalangan hadir untuk mengajar. Peserta didik kelihatan lebih bersemangat ketika tidak sedang belajar di luar kelas daripada ketika harus belajar di dalam kelas. Hal ini diduga karena sistem pembelajaran selama ini cenderung menggunakan sistem yang mengikat. Suasana belajar membosankan, peserta didik belajar seperti tidak punya tujuan, aktivitas di kelas juga terkesan monoton dan itu-itu saja. Oleh karena itu perlu adanya upaya perubahan lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. Perubahan tersebut tentu saja harus berawal dari pendidik. Karena pendidik menjadi ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Pendidik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan mengajar yang memadai agar mampu menjadi pendidik yang berhasil dan professional di bidangnya.pendidik tidak hanya harus memiliki pengetahuan tentang materi yang diajarkan tetapi yang lebih penting dari itu adalah pendidik harus mengetahui

4 bagaimana materi bisa disampaikan dan diterima dengan baik oleh peserta didik. Dengan kata lain, pendidik bukan hanya bisa mengajar lebih dari itu pendidik harus bisa membuat peserta didik belajar. Lembaga Pendidikan Tingkat Keguruan (LPTK) sebagai lembaga pencetak guru memiliki tanggung-jawab paling besar dalam usaha mencetak guruguru yang profesional. LPTK bertanggungjawab membekali calon-calon guru dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi seorang guru yang profesional dibidangnya. Sehingga setelah lulus, calon guru tersebut mampu menjalankan perannya sebagai guru sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai fasilitator, motivator, informator, komunikator, transformator, agen perubah, inovator, konselor, evaluator, dan administrator (Soewondo, dalam Arifin 2000). Universitas Negeri Medan (Unimed) sebagai salah satu LPTK juga mempunyai tugas yang sama. Unimed secara terus menerus melakukan perbaikan dan pembaharuan demi meningkatkan kualitas lulusan-lulusannya. Sejak tahun 2005 Unimed melaksanakan pembaharuan dan implementasi kurikulum baru. Pembaharuan tersebut tidak saja meliputi perubahan susunan mata kuliah, tetapi juga perencanaan pengembangan matakuliah, model dan metode pembelajaran hingga sistem penilaiannya seiring dengan perubahan tujuan program pembelajaran/standar kompetensi yang ditetapkan pada masing-masing mata kuliah. Universitas Negeri Medan (UNIMED) adalah lembaga pendidikan yang memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul dibidang pendidikan, industri dan budayasedangkan misinya menyelenggarakan pendidikan, penelitian

5 dan pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan Unimed menjadi teaching and research institution yang unggul, mengembangkan budaya kewirausahaan, menumbuhkan budaya ilmiah dikalangan warga Unimed dan membina suasana akademik dan iklim organisasi yang sehat. Unimed berusaha membekali mahasiswa keguruan tidak hanya dengan mata kuliah di bidang yang ditekuni tetapi juga dengan mata kuliah pendidikan yang tujuannya membekali mahasiswa keguruan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap mengajar yang baik dan benar. Mata kuliah yang diajarkan salah satunya adalah mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagaimana seharusnya seorang pendidik mengajar di kelas, bagaimana menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar, bagaimana memotivasi peserta didik, bagaimana memilih strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran di dalam kelas. Pada kenyataannya, selama ini hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah strategi belajar mengajar pada umumnya belum maksimal dan memuaskan. Pembelajaran strategi belajar mengajar selama ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Penyampaian materi cenderung menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang lama (secara ekspositori) yaitu dengan menyampaikan materi perkuliahan secara bertutur baik lisan (ceramah) ataupun diskusi tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang dipelajari. Dosen mengajar cenderung text book oriented dan belum menekankan pada kemampuan berpikir mahasiswa secara mandiri.

6 Sehingga sebagai akibatnya muncul kebosanan dan kejenuhan dari mahasiswa untuk belajar lebih baik. Hal tersebut terjadi karena selama ini materi yang dipelajarinya tidak menyentuh kebutuhan mereka atau dengan kata lain materi yang dipelajari tidak relevan dengan pengalaman mereka sehari-hari sehingga dianggap kurang menantang, sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya. Berdasarkan hasil survey awal nilai yang didapatkan dari DPNA mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan mulai Tahun Akademik 2009/2010 sampai Tahun Akademik 2011/2012 untuk mata kuliah Strategi Belajar Mengarajar tertera pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1.1. Nilai Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED Tahun Akademik Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata 2009/2010 6,30 8,20 7,25 2010/2011 6,65 8,50 7,57 2011/2012 6,50 8,30 7,40 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perolehan hasil belajar mata kuliah Strategi Belajar Mengajar tidak naik secara signifikan dari tahun ketahun. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya upaya dosen untuk menggunakan strategi yang tepat dan dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan mutu dan keterampilannya. Menurut Purwanto (2007) dalam belajar disekolah atau perguruan tinggi, faktor dosen dan cara mengajarnya merupakan faktor yang sangat penting. Sedangkan Sanjaya (2006) berpendapat bahwa dosen adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Artinya faktor seorang dosen berpengaruh dalam hal peningkatan

7 hal belajar mahasiswa. Peranan dosen diharapkan mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri mahasiswa. Dosen di perguruan tinggi sebagai penanggung jawab pembelajaran dalam institusi, perguruan tinggi harus membuat terobosan-terobosan pengajaran untuk memecahkan problematika belajar para mahasiswanya. Setelah itu pendidik memberikan teknik-teknik belajar kepada mahasiswa tentang bagaimana cara belajar yang baik. Dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta menyenangkan bagi para mahasiswa, maka para pendidik diharapkan dapat menggunakan metode-metode belajar yang sesuai. Dengan demikian perlu bagi para pendidik mengadakan perbaikan dalam proses belajar mengajar agar pengajaran dan pendidikan mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diinginkan. Efektivitas pembelajaran tidak bisa terjadi dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan oleh dosen melalui upaya penciptaan kondisi belajar mengajar yang kondusif. Setidak-tidaknya ada tiga langkah yang seharusnya dilakukan pendidik dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif, yakni membangun motivasi mahasiswa, melibatkan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dan pandai menarik minat dan perhatian mahasiswa. Sementara itu penggunaan metode untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar sudah baik, dan faktor-faktor belajar mahasiswa juga berjalan dengan baik. Bila semuanya sudah berjalan dengan baik, maka diharapkan prestasi belajar mahasiswa dapat ditingkatkan.

8 Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan itu sendiri yang tidak terlepas dari peranan dosen. Kemampuan dosen menguasai teknologi pembelajaran untuk merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi serta melakukan feedback menjadi faktor penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan dosen menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar, penggunaan media, penentuan strategi dan pemelihan metode pembelajaran merupakan suatu usaha guna melancarkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Penerapan strategi pembelajaran yang tepat menjadi pilihan bila menginginkan pembelajaran menjadi efektif dan efisien, sebagaimana diungkapkan Slameto (1995) agar mahasiswa dapat belajar dengan baik maka strategi pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien. Dikatakan efektif bila strategi pembelajaran tersebut menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan efisien bila strategi pembelajaran yang diterapkan relatif menggunakan tenaga, usaha, biaya dan waktu yang digunakan seminimal mungkin. Mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang baru dan hendaknya dipilih sesuai dengan metode, media dan sumber belajar lainnya yang dianggap relevan dalam menyampaikan materi dalam membimbing mahasiswa secara optimal, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam menumbuh kembangkan kemampuannya.salah satu strategi

9 pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi pembelajaran kolaboratif.strategi pembelajaran inimenekankan interaksi antar peserta didik dalam kelompok atas dasar rasa saling ketergantungan yang positif, rasa tanggung jawabpribadi dan kelompok dengan demikian masing-masing peserta didik dapat memaksimalkan potensinya baik bagi kepentingan pribadinya maupun bagi kepentingan kelompok. Selain strategi pembelajaran yang merupakan faktor dari luar yang mempengaruhi hasil belajar, ada faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu karakteristik peserta didik. Salah satu karateristik mahasiswa yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar adalah kepribadian. Kepribadian berkaitan dengan sifat khas individu yang mempengaruhi cara berprilaku, cara berpikir, cara mengolah informasi dan cara berinteraksi dengan lingkungan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: (1) faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik? (2) apakah strategi pembelajaran yang digunakan selama ini dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa? (3) apakah dalam memilih strategi pembelajaran yang digunakan dosen sudah mempertimbangkan karakteristik mahasiswa dan karakteristik materi? (4) apakah strategi pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa? (5) apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi kolaboratif dan strategi ekspositori? (6) apakah

10 karakteristik mahasiswa mempengaruhi hasil belajar? (7) apakah kepribadian mempengaruhi hasil belajar mahasiswa? (8) apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa yang memiliki kepribadian sanguin dan phlegmatis? (9) apakah penerapan strategi pembelajaran kolaboratifdan kepribadian berinteraksi dalam mempengaruhi hasil belajar mahasiswa? C. Pembatasan Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, sehingga perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini agar penelitian lebih terarah dan mendalam. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan strategi pembelajaran kolaboratif dan ekspositori. Karakteristik mahasiswa yang diperhitungkan dalam penelitian ini dibatasi pada kepribadiansanguinis dan kepribadian phlegmatis.pengaruh penerapan strategi pembelajaran dan kepribadian dilihat terhadap hasil belajar yang dibatasi pada hasil belajar mata kuliah Strategi Belajar Mengajar mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategipembelajaran kolaboratif dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori?

11 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang memiliki kepribadian sanguinis dan mahasiswa yang memiliki kepribadian phlegmatis? 3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kepribadian terhadap hasil belajar mahasiswa? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dapat dikemukakan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1. Perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kolaboratif dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori 2. Perbedaan hasil belajar mahasiswa yang memiliki kepribadian sanguin dan mahasiswa yang memiliki kepribadian phlegmatis 3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kepribadian terhadap hasil belajar mahasiswa F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini bermanfaat antara lain : 1. Memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran kolaboratif dan kepribadian 2. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi dosen, pengelola, pengembang, lembaga penelitian dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji

12 lebih dalam tentang pengaruh strategi pembelajaran dan kepribadian terhadap hasil belajar. Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini antara lain : 1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi dosen untuk memilih dan merancang strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa 2. Memberikan gambaran bagi dosen tentang efektifitas dan efesiensi aplikasi strategi pembelajaran kolaboratif untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.