perlengkapan lainnya pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD,

dokumen-dokumen yang mirip
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

2015, No Independen Pemilihan Aceh atau Komisi Pemilihan Umum/KomisiIndependen Pemilihan Kabupaten/Kota; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Ta

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

ARSIP PEMILU DAN PILKADA SEBAGAI BUKTI DEMOKRASI DI INDONESIA

Provinsi/Kabupaten/Kota : Jumlah Pemilih (DPT) : Jumlah TPS :

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013. Tanggal: 26 Juli untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Paragraf 2 KPU Provinsi. Pasal 9

ARSIP PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN HARUS SEGERA DISELAMATKAN

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Ketentuan ayat (5), ayat (6), dan ayat (7) Pasal 7 diubah, sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

LAMPIRAN 1. dengan adalah hasil penjualan modal. dengan adalah biaya pembelian modal.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Penghapusan Perlengkapan. Barang Milik Negara.

BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma /2012

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

TENTANG. 1. UNDANG UNDANG Nomor 10 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS. Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:

2 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai tidak berlaku untuk pasangan calon

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Ketentuan ayat (1) Pasal 14 diubah dan Pasal 14 ayat (2) huruf e dan huruf f dihapus sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN BERSAMA. Nomor : 03/SEB/KPU/TAHUN 2006 Nomor : KN.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

- 2 - Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 137);

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan...

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2008;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman.

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015

Kejadian khusus dan/atau pernyataan keberatan oleh Saksi sebagai berikut *) :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA

Tugas dan Wewenang KPU Kabupaten Mamuju. Written by sysadmin Rabu, 07 September :40 - Last Updated Rabu, 23 Mei :25

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO NOMOR : 01/Kpts/Pilgub/KPU-Prov-027/2011

BAB III BAWASLU DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILU. A. Kewenangan Bawaslu dalam Menyelesaikan Sengketa Pemilu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

PKPU NOMOR 26 TAHUN 2013

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN TIM PENILAIAN ARSIP KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2016

2016, No c. bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah dalam forum Rapat Dengar Pendapat sebagaimana dit

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN DI ACEH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

Provinsi/Kabupaten/Kota : Jumlah Pemilih (DPT) : Jumlah TPS :

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Transkripsi:

BELAJAR HUKUM : KATEGORISASI SURAT SUARA DAN BLANGKO BERITA ACARA ( Dalam Konstruksi Hukum Kearsipan Dan Hukum Pengelolaan Barang Milik Negara) Oleh : PATNA SUNU, S.H.,M.Kn 1 ). Dalam pengaturan pengelolaan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2015 pengelolaan benda perlengkapan Pemilu, menganut dua konstruksi hukum yang berbeda, yakni (1) konstruksi hukum kearsipan 2 ; (2) konstruksi hukum pengelolaan barang milik negara 3. Kedua konstruksi hukum ini membawa konsekuensi yang berbeda terhadap pengelolaan benda. Dalam konstruksi hukum kearsipan mengkategorisasikan surat suara pemilu yang ditandatangani oleh seluruh anggota KPU, anggota KPU Propinsi/KIP Aceh, anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota yang digunakan sebagai master dalam pencetakan surat suara, dan sertifikat dan formulir yang digunakan penghitungan di TPS, serta sertifikat dan formulir yang digunakan rekapitulasi di PPS, PPK dan KPU Kabupaten/Kota merupakan jenis dokumen pemilu yang memiliki nilai kearsipan (Pasal 7 PKPU Nomor 13 Tahun 2015). Sedangkan Surat Suara yang sudah digunakan dan sisa surat suara, kotak suara karton, bilik suara karton, sertifikat dan formulir yang tidak digunakan serta alat dukungan Pemilu lainnya merupakan non-arsip. Berbeda dengan kategori dalam PKPU Nomor 75 Tahun 2009, yang memasukkan surat suara yang digunakan di TPS, dan formulir yang digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu sebagai dokumen arsip. Pertanyaan mendasarnya bagaimana konsekuensinya dengan mengkategorikan benda sebagai dokumen arsip atau dokumen non arsip? Dalam konstruksi hukum pengelolaan BMN, surat suara dan formulir berita acara penghitungan dan rekapitulasi sebagai barang persediaan habis pakai. 4 Terhadap barang habis pakai tersebut dapat dilakukan penjualan (melalui lelang) atau pemusnahan. Sedangkan menurut Peraturan KPU Nomor 75 Tahun 2009 terhadap surat suara dan formulir yang termasuk dokumen 1 Diintisarikan dari Tesis penulis, Dasar Kewenangan Pelelangan Barang Milik Negara Oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. 2 Lihat konsiderans mengingat angka 8 dalam Peraturan KPU Nomor 75 Tahun 2009 yang mencantumkan dasar pertimbangan Undang-Undang nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. 3 Lihat konsiderans mengingat angka 1, angka 2, angka 9 dan angka 10 Peraturan KPUNomor 75 tahun 2009. 4 Pasal 4 ayat (3) Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2015

arsip maupun dokumen non arsip dapat dilakukan penghapusan (Pasal 3 ayat 3). Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Negara/Daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna barang dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. 5 Sehingga surat suara yang sudah digunakan dan surat suara sisa serta formulir berita acara karena pertimbangan masih memiliki nilai guna ekonomis maka dapat dijual didepan umum (lelang). Padahal kedua jenis benda tersebut menurut Peraturan KPU 75 Tahun 2009 merupakan dokumen Pemilu yang memiliki nilai kearsipan dan terhadap arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan dilarang untuk diperjualbelikan. 6 Demikian ada konflik norma didalam perumusan Peraturan KPU Nomor 75 tahun 2009 maupun dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2015. Konflik norma yang dimaksud menyangkut pengaturan tentang Kearsipan (konstruksi hukum kearsipan) dengan pengaturan pengelolaan barang milik negara (konstruksi hukum pengelolaan barang milik negara). Pengaturan tentang kearsipan sebagaimana diatur dalam : a. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan; b. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan; c. Surat Edaran Bersama KPU dan ANRI Nomor 05/KB/KPU/2012-02 Tahun 2012 tentang Arsip/Dokumen Tahapan Penyelenggaraan Pemilu DPR, DPD, dan DPRD serta Surat Edaran Bersama Nomor : 03/SEB/KPU/Tahun 2006 Nomor : KN.OO/02/36/2006 tentang Pendataan, Penyelamatan, Pelestarian, Dan Pengaksesan Arsip/Dokumen Pemiliham Umum, dan Arsip/Dokumen Bimbingan Teknis dan Supervisi Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah yang telah diperbaharui dengan Surat Edaran Bersama KPU dan ANRI Nomor : 05/KB/KPU/2009 Nomor : KN.OO/03/2009 tentang Penyelamatan dan Pelestarian Arsip Pemilihan Umum. Dalam Lampiran SE Bersama KPU dan ANRI Nomor : 03/SEB/KPU/Tahun 2006 Nomor : KN.OO/02/36/2006 Bab II tentang Arsip Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Bimbingan Teknis Dan Supervisi Pemilihan Kepala Daerah. Sehingga penerapan kedua norma kewajiban dalam Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu yakni (1) kewajiban mengelola arsip dan (2) kewajiban mengelola BMN terhadap surat suara dan formulir berita acara menjadi ambigu dan tumpang tindih. Dalam Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011, rumusan norma huruf f,...berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI untuk itu KPU Kabupaten/Kota dalam mengelola surat suara yang telah terpakai dalam Pemilu berpedoman pada Surat Edaran Bersama KPU dan ANRI. 5 Pasal 1 angka 20 Peraturan Kpu nomor 75 tahun 2009. 6 Pasal 87 Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan.

Padahal dalam hal pengelolaan BMN sesuai Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2015, termasuk dokumen non arsip yang seharusnya dalam pengelolaannya tidak memerlukan keterlibatan ANRI. Dalam Lampiran SE Bersama KPU dan ANRI Nomor : 03/SEB/KPU/Tahun 2006 Nomor : KN.OO/02/36/2006 Bab II tentang Arsip Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Bimbingan Teknis Dan Supervisi Pemilihan Kepala Daerah. C. Jenis Arsip / Dokumen Pemilu Yang Dapat Dimusnahkan. Arsip/ dokumen Pemilu yang dapat dimusnahkan adalah arsip/ dokumen yang sudah tidak berguna lagi untuk kepentingan operasio nal administrasi KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota serta tidak memiliki nilai sejarah dan penelitian. Pemusnahan arsip tersebut dilakukan sesuai prosedur dan peraturan perundang - undangan yang berlaku contoh arsip/dokumen yang dimusnahkan sebagai berikut : 1. Non Arsip seperti surat suara sisa/blanko/formulir kosong dan duplikasi berlebihan. 2. Arsip : a. Surat suara dapat dimusnahkan setelah pelantikan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota serta presiden dan wakil presiden. b. Laporan-laporan rutin penyelenggaraan pemilu dari daerah dapat dimusnahkan setelah direkapitulasi. c. Surat menyurat/korespondensi yang bersifat rutin. d. Dan lain -lain. Kalau ditinjau dari kearsipan maka surat suara yang sudah terpakai termasuk arsip/dokumen Pemilu yang dapat dimusnahkan. Lebih lanjut dalam Pasal 1 angka 23 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan diatur: Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara : - pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan; - pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna; - penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan. Berbeda dengan rumusan norma huruf g Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011, yang mengkategorikan surat suara yang sudah terpakai sebagai barang inventaris. 7 Yang dimaksud barang inventaris adalah barang yang diadakan dan dikelola oleh KPU untuk penyelenggaraan pemilihan umum dan merupakan bagian kekayaan negara, berupa barang bergerak yang berada dalam penguasaan dan pengurusan KPU. 8 Sebagai barang inventaris, surat suara yang sudah tidak terpakai dan sisa surat suara yang masih memiliki nilai ekonomis, maka dilakukan 7 Terkategori dalam pengaturan pengelolaan barang milik negara (BMN). Berikut peraturannya secara lengkap lihat dalam konsiderans mengingat Peraturan KPU Nomor 75 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penghapusan Perlengkapan Pemungutan Dan Penghitungan Suara serta Dukungan Perlengkapan Lainnya sebagai Barang Milik Negara Di KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Dan PPLN Dalam Pemilu. 8 Ibid Pasal 1 angka 16.

penghapusan dari daftar barang milik negara. Sedangkan tindak lanjut penghapusan sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Peraturan KPU Nomor 75 tahun 2009 adalah : a. dipindahtangankan (dijual, dihibahkan); dan /atau; b. dimusnahkan (dibakar, dilebur. dicacah, ditimbun). Jadi pertimbangannya dalam pengelolaan barang milik negara bukan dari nilai kegunaan kearsipan akan tetapi nilai ekonomis. Jika dalam pengaturan kearsipan, barang yang tidak memiliki nilai keguanaan kearsipan/penyusutan maka dilakukan pemusnahan, jika masih memiliki nilai kegunaan maka dikembalikan menjadi arsip dan dikelola oleh unit kearsipan. Sedangkan dalam konstruksi hukum pengelolaan barang milik negara (BMN) apabila memiliki nilai ekonomis dilakukan penghapusan dengan tindak lanjut penjualan didepan umum (lelang), sedangkan apabila barang tidak memiliki nilai ekonomis dapat dimusnahkan. Berikut tabel adanya konflik norma dalam perumusan kedua pasal diatas : KONSTRUKSI HUKUM KEARSIPAN KONSTRUKSI HUKUM PENGELOLAAN BMN surat suara Arsip Barang Inventaris standar penilaian Nilai kegunaan arsip Nilai ekonomis pengelolaan benda yang tidak bernilai pengelolaan benda bernilai yang dimusnahkan dimusnahkan (dibakar, dilebur, dicacah, ditimbun) diarsipkan dijual, dihibahkan. perbuatan hukum penyusutan penghapusan Apakah kategorisasi dokumen Pemilu surat suara yang sudah digunakan, dengan menyamakan perlengkapan Pemilu lainnya seperti kotak suara, tinta, segel, alat pemberi tanda pilihan, dan lainnya sebagai barang habis pakai, merupakan upaya penormaan yang tepat secara yuridis? Apa benar, surat suara yang sudah digunakan (dokumen non arsip) secara langsung sudah tidak memiliki nilai kearsipan? Padahal, sampai dengan dilantiknya DPR, DPD, DPRD Propinsi/KIP Aceh, DPRD Kab/Kota/KIP Aceh, Presiden dan Wakil Presiden, Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota, setidaknya surat suara tersebut masih memungkinkan untuk dihitung ulang. Kekhawatiran lain, bagaimana jika lelang surat suara yang

sudah digunakan itu dimenangkan oleh pasangan calon yang kalah kemudian mereka hitung ulang surat suara tersebut? Tanpa terlebih dahulu fisik surat suara tersebut tidak dihancurkan. Dokumen-dokumen Pemilu tersebut dari konstruksi hukum kearsipan (Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan) memiliki nilai kearsipan yang tinggi, seharusnya tidak dikategorikan kedalam konstruksi hukum Barang Milik Negara (sesuai Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara). Sehingga khusus barang yang termasuk dokumen Pemilu berupa berupa surat suara yang sudah digunakan dan surat suara sisa serta formular berita acara penghitungan maupun rekapitulasi dimasukkan sebagai barang kearsipan, dan setelah melewati jadwal retensi arsipnya harus dimusnahkan tidak dipindahtangankan. Kalaupun dipindahtangankan, setidaknya surat suara yang sudah digunakan tersebut, sebelumnya secara fisik harus dihancurkan, dileburkan, baru dipindahtangankan. Semoga menjadi renungan.

Filename: BELAJAR HUKUM.docx Directory: D:\PEMILU 2016\berita kpu Template: C:\Users\Arkana\AppData\Roaming\Microsoft\ Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: Arkana Keywords: Comments: Creation Date: 01/07/2016 9:21:00 Change Number: 4 Last Saved On: 01/07/2016 12:43:00 Last Saved By: Arkana Total Editing Time: 198 Minutes Last Printed On: 01/07/2016 12:43:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 6 Number of Words: 1.659 (approx.) Number of Characters: 9.459 (approx.)