Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN NO. 1 SIKARA MELALUI PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Metode SAS Siswa Kelas II SDN No.2 Alindau

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA PADA SISWA KELAS I SDN NO. 1 SIKARA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas I SDN Malino

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Ginunggung Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT KUBUS DI KELAS IV SDN 1 TATURA MASNIA

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODEPENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Moh. Abdi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan Penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan sains teknologi masyarakat di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan subyek kelas III yang berjumlah 25 orang siswa, yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki juga 13 orang siswa perempuan. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan tiap siklus melalui empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat tahapan ini dilaksanakan secara sinergis dalam dua siklus, kemudian masing-masing siklus dikembangkan menjadi dua pertemuan. Hasil penelitian pada siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 56%, daya serap individual 76,40%. Aktivitas siswa berada pada kategori cukup, dan aktivitas guru berada pada kategori baik. Pada siklus II mengalami peningkatan keberhasilan dengan ketuntasan klasikal 92%, dan daya serap individual 85,20%. Demikian halnya aktivitas siswa serta aktivitas guru mengalami peningkatan secara signifikan yakni pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui Pendekatan Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Peningkatan aktivitas berbanding positif dengan peningkatan hasil belajar secara keseluruhan dan sekali gus menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Pendekatan Sains Lingkungan Teknologi, Hasil Belajar, Pembelajaran IPA I. PENDAHULUAN Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan kunci penting. IPTEK itu sendiri sebenarnya adalah hasil dari pendidikan dan pendidikan itu sendiri membutuhkan teknologi. Oleh karena itu, siswa perlu 1

dipersiapkan untuk mengenal, memahami, dan menguasai IPTEK dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan sekolah dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD salah satu program pengajaran adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep-konsep yang terorganisir tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman, melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan. Pembelajaran IPA SD kelas 1-3 diberikan secara tematik dengan pembelajaran lain, sedangkan di kelas 4-6 pembelajaran diberikan secara terpisah (Depdiknas, 2006: 1). Berdasarkan observasi di SDN No. 2 Sikara khususnya kelas IIII bahwa pada saat pembelajaran masih didominasi oleh guru. Dengan kata lain, pembelajaran masih menggunakan pendekatan biasa yang banyak berpusat pada guru. Selain itu hasil dari wawancara, guru masih jarang menggunakan media pembelajaran dan mengaitkan pelajaran IPA dengan isu-isu masalah yang ada dalam kehidupan masyarakat. Hal ini mengakibatkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kesulitan menerima materi pelajaran. Oleh karena itu keberhasilan pembelajaran IPA masih belum maksimal. Proses pembelajaran IPA bukan hanya sekedar pemberian informasi dari guru kepada siswa, melainkan melalui komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa dan dalam komunikasi timbal balik itu siswa diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam belajar baik mental, intelektual, emosional maupun fisik agar mampu mencari dan menemukan pengetahuan, sikap dan keterampilan, selanjutnya kemampuan-kemampuan itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA harusnya menggiring siswa memahami konsep IPA dan 2

keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses alam sekitar, mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. SDN No.2 Sikara khususnya di kelas III masih sangat rendah dengan nilai rata-rata pada setiap semester pada tahun pelajaran 2014/2015 yaitu 55. Nilai tersebut masih jauh dari standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 65. Hal ini terjadi karena metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan belum dapat diterapkan secara maksimal. Guru telah mengupayakan perbaikan dalam proses pembelajaran diantaranya menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat namun belum mencapai nilai yang diharapkan. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran IPA yang sesungguhnya banyak sekali pendekatan yang dapat digunakan. Diantara pendekatan-pendekatan yang ada, pendekatan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan IPTEK adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), karena pendekatan ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan peranan Sains dan Teknologi di dalam kehidupan masyarakat. Pendekatan STM dapat diterapkan sebagai salah satu strategi untuk mengantisipasi kemajuan sains dan teknologi beserta dampaknya. Pendekatan STM ini dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara kemajuan sains dan teknologi, membajirnya informasi ilmiah dalam dunia pendidikan, dan nilainilai sains itu sendiri dalam kehidupan masyarakat secara praktis. Pendekatan STM bila dikaji secara mendalam sangat menggambarkan sebagai salah satu tujuan dari pendidikan sains itu sendiri, yaitu mempersiapkan individu-individu menjadi anggota masyarakat yang baik. Artinya individuindividu yang mampu menerapkan pengetahuan ilmiah dan mengamalkan nilainilai sains dalam usaha mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Pendekatan STM muncul sebagai solusi terhadap pembelajaran sains yang masih tradisional saat ini. Salah satu bentuk pembelajaran tradisional adalah 3

terlalu banyak menekankan pada fakta-fakta dan teori-teori tanpa ada hubungannya dengan dunia di luar kelas. II. METODEPENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman PTK dari model Kemmis dan Mc. Taggart sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengapliklasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata. Kelas yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas III yang mengikuti mata pelajaran IPA pada tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 25 siswa, 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas initerdiri dari empat tahap yang meliputi: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan sains teknologi masyarakat di kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian seperti lembar observasi dan foto-foto. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas III SDN No. 2 Sikara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu 1) Tes untuk mengetahui hasil belajar murid, berupa tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir tindakan. 2) Observasi, pelaksanaan observasi baik pada peneliti atau pada subyek dilakukan setiap pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas dan perilaku peneliti pada saat kegiatan belajar (KBM). 4

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini terdiri dari 3 tahapan pembelajaran yaitu: a) tahap pendahuluan, b) tahap inti, c) tahap akhir. (a). Kegiatan Pembukaan. Pada tahap ini kegiatannya meliputi: a) Peneliti dan pengamat menetapkan alternatif peningkatan efektivitas pembelajaran IPA. b) Peneliti bersama-sama kolaborator membuat perencanaan pengajaran yang mengembangkan keterampilan intelektual. c) Mendiskusikan tentang pembelajaran IPA yang mengembangkan keterampilan intelektual siswa. d) Menginventarisir media pembelajaran. e) Membuat lembar observasi. f) Mendesain alat evaluasi. (b) Kegiatan Inti yaitu; a) Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai. b) Siswa melaksanakan panduan yang telah disiapkan guru. c) Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. (c) Kegiatan Penutup yaitu; a) Guru meminta siswa untuk merangkum. b) Guru mengadakan evaluasi. c) Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai materi. Ada dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah menggunakan rumus berikut: Dalam PTK ini, untuk menghitung data kuantitatif digunakan perhitungan presentase daya serap individu dan ketuntasan belajar klasikal. Persentase ketuntasan individu biasanya dihitung sama dengan pertentase daya serap yang dinyatakan dengan: a) Daya serap individu Skor yang diperoleh siswa Persentase daya serap individual = x 100% Skor maksimum soal b) Ketuntasan belajar klasikal Banyak siswa yang tuntas individu Persentase ketuntasan klasikal = x100% Skor maksimum soal 5

Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase rata-rata hasil belajar yang dicapai adalah 65%. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk katakata yang mengandung makna. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Iskandar (2009: 75) adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) verifikasi data/penyimpulan. 1) Mereduksi Data, mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian Data, Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel dan diberi nama kualitatif, sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi/Penyimpulan, langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dari hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan. III. HASIL PENELITIAN 1.Hasil Penelitian 1 Hasil Pra Tindakan Pada hari Senin 07 Februari 2015 peneliti mengadakan tes awal yang diikuti oleh 25 orang siswa. Tes awal menjadi bahan pembanding adanya peningkatan hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis tes awal tentang kemampuan akademik siswa pada mata pelajaan IPA, diperoleh hasil yang masih perlu perbaikan seperti pada lampiran 3. Hasil analisis tes awal dijadikan sebagai bahan pembanding terhadap hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II, sehingga diketahui tingkat peningkatan aktivitas hasil belajar siswa. Hasil tes pra tindakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kemampuan Pra Tindakan NO Aspek Perolehan Hasil 1 Skor Tertinggi 8 2 SkorTerendah 5 3 Jumlah Siswa 25 6

4 Banyaknya siswa yang tuntas 8 orang 5 Banyaknya siswa yang tidak tuntas 17 orang 6 Presentase ketuntasan klasikal 32% 7 Presentase daya serap individual 60,56% Persentase daya serap klasikal belum mencapai indikator yang ditetapkan, yaitu 32%, dan persentase tuntas individual yang diperoleh sebesar 60,56% belum mencapai persentase ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu sebesar 70%. Sehingga hasil tersebut menjadikan dasar untuk melanjutkan ke tahap siklus I, dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA dalam menerapkan pendekatan sains teknologi masyarakat sebagai metode pembelajaran. 2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I 1) Perencanaan Tindakan Pada siklus I, tindakan yang dilakukan yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah lingkungan dengan indikator sebagai berikut: 1) udara menjadi tititk bersih, 2) tujuan dilakukan penghijauan 3) tiga hal yang dapat mengganggu pernapasan dan 4) Mengapa kita sebaiknya tidak membakar sampah. 1. Menyiapkan lembar tugas berupa soal-soal latihan 2. Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa 3. Membuat tes kemampuan siswa setelah penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit untuk setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus I ini mengacu pada perencanaan pelaksanaan pembelajaran. 3). Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Observasi terhadap aktivitas pembelajaran guru dan siswa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan siswa selama proses penelitian. Metode pengamatan 7

aktivitas/kegiatan guru dan siswa adalah mengisi format observasi yang disediakan. 1) Aktivitas Siswa Secara ringkas aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa bahwa persentase nilai rata-rata 73%. Data hasil observasi tersebut menunjukkan kategori cukup dan belum mencapai indikator yang telah ditentukan, sehingga peneliti perlu melanjutkan penelitian ke siklus II. 2) Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru secara singkat pada lembar observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data hasil observasi guru, menunjukkan taraf keberhasilan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran menurut pengamat juga diperoleh 73% dalam kategori cukup. Taraf keberhasilan ini dapat ditunjukkan oleh persentase nilai rata-rata hasil observasi yang relatif meningkat. 4) Hasil Belajar Siswa Siklus I Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan proses pembelajaran menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat, kegiatan selanjutnya adalah memberikan tes kemampuan, sebagai akhir dari proses pembelajaran. Soal yang dibuat sebanyak 5 nomor, melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil tes siklus I secara singkat dapat dilihat pada tabel 5 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 5. Hasil Analisis Tes Kemampuan Siklus I NO Aspek Perolehan Hasil 1 Skor Tertinggi 10 2 SkorTerendah 2 3 Jumlah Siswa 25 4 Banyaknya siswa yang tuntas 14 orang 5 Banyaknya siswa yang tidak tuntas 11 orang 6 Presentase ketuntasan klasikal 56,00% 7 Presentase daya serap individual 76,40% 8

Persentase Daya Serap Individu (DSI) belum mencapai indikator yang ditetapkan, yaitu 56,00%, dan persentase tuntas klasikal yang diperoleh sebesar 76,40% belum mencapai persentase ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 70%. Sehingga hasil tersebut menjadikan dasar untuk melanjutkan ke tahap siklus II, dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA materi lingkungan dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses sebagai metode pembelajaran. Selain itu, masih terdapat siswa yang nilainya sangat rendah yaitu 3 (tiga). Hal ini terjadi karena siswa tersebut tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi, sehingga kemungkinan belum mengerti prosedur penyelesaikan soal dengan benar. 5) Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Hasil observasi aktivitas siswa dan guru, serta hasil tindakan pada siklus I selanjutnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan lebih efektif untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada siklus berikutnya. Adapun hasil refleksi yaitu: 1) Motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran masih kurang. Sehingga proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis observasi aktivitas siswa masih dalam kategori cukup, dan hasil belajar siswa belum mencapai indikator yang ditentukan, serta masih ditemukan 41% (2 orang) siswa yang belum tuntas. 2) Dari hasil analisis tes formatif diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 56%. 3) Pada saat pemberian tugas, sebagian siswa belum mengerti bagaimana cara memahami materi dengan baik yang mempengaruhi penyelesaian soal dengan cara yang tepat. 4) Pendekatan keterampilan proses yang dilakukan guru belum menunjukkan hasil yang diharapkan, maka perlu dilakukan dengan penuh antusias tentang pembelajaran yang signifikan. 5) Dalam penyelesian tugas, siswa cenderung masih sering bertanya jawaban kepada temannya. 1. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II 9

Hasil yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan, maka masih perlu untuk melakukan tindakan siklus II, hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan siklus II ini dilakukan di kelas. 1) Perencanaan Tindakan Pada siklus II, tindakan yang dilakukan sama dengan pelaksanaan pada siklus I yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan yaitu materi benda padat, cair dan gas dengan indikator 1) bentuk dari benda cair, 2) es balok termasuk benda apa, 3) contoh benda padat yang keras (lampiran 1), lembar kerja tugas siswa (lampiran 2), lembar observasi aktivitas guru dan siswa (lampiran 4), dan analisis tes kemampuan akhir tindakan siklus II (lampiran 3). 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan untuk lebih meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui menerapkan pendekatan sains teknologi masyarakat yang diberikan guru, serta memperbaiki cara siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. 3) Hasil Observasi Pelaksanaan Aktivitas Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan untuk lebih meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pendekatan sains teknologi masyarakat yang diberikan guru, serta memperbaiki cara siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. 1) Aktivitas Siswa Hasil analisis observasi siswa siklus II juga dilakukan 1 kali pertemuan, maka diperoleh jumlah skor 42 dar skor maksimal 44, dengan demikian persentase nilai rata-rata adalah 91% (lampiran 4). Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti berada dalam kategori sangat baik. 2) Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru secara singkat bahwa jumlah skor diperoleh adalah 54 dari skor maksimal 56, dengan demikian persentase nilai rata-rata 10

aktivitas guru 96%. Hal ini berarti taraf keberhasilan peneliti berada dalam kategori sangat baik atau sudah mencapai indikator yang telah ditentukan. 4) Hasil Belajar Siswa Siklus II Setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II dengan proses pembelajaran contoh zat padat adalah memberikan tes kemampuan penyelesaian soal, sebagai akhir dari proses pembelajaran. Tabel 8. Hasil Analisis Tes Kemampuan Siklus II NO Aspek Perolehan Hasil 1 Skor Tertinggi 10 2 Skor Terendah 6 3 Jumlah Siswa 25 4 Banyaknya siswa yang tuntas 23 orang 5 Banyaknya siswa yang tidak tuntas 2 orang 4 Presentase ketuntasan klasikal 92,00% 5 Presentase daya serap individual 85,20% Seperti halnya pada siklus I, skor rata-rata pada siklus II ini menunjukkan peningkatan dari tes kemampuan siklus I yaitu dari 63% menjadi 81%, persentase tuntas klasikal yang diperoleh sebesar 92%, nilai tersebut telah melebihi persentase ketuntasan klasikal yang diterapkan yaitu sebesar 70%. Sedangkan persentase daya serap individu yang ditetapkan oleh sekolah 85,20%. 5) Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II Dari hasil observasi dan hasil penilaian kerja kelompok berupa hasil penyelesaian LKS pada siklus II, selanjutnya dievaluasi untuk melakukan tindakan berikutnya. Adapun hasil refleksi selama melakukan tindakan pada siklus II yaitu: 1) Aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini dilihat dari lembar observasi yang dilakukan 2) Kemampuan siswa mengalami peningkatan dengan menerapkan pendekatan sains teknologi masyarakat sebagai metode pembelajaran. IV. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, memberikan informasi bahwa penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan metode yang 11

cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningkatan kemampuan siswa menyelesaikan soal, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: secara keseluruhan, data hasil analisis observasi terhadap aktivitas siswa dan guru, serta tes untuk mengetahui hasil belajar siswa memahami dan menguasai materi dengan menyelesaikan soal yang ditugaskan tampak terjadi peningkatan pada setiap indikator semua tindakan baik pada siklus I dan siklus II. 1) Aktivitas Siswa Selanjutnya, persentase aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada lampiran 5 (lembar aktivitas siswa siklus I dan siklus II). Berdasarkan hasil tersebut, pada siklus I menunjukkan peningkatan 73%. Hal ini berarti siswa termotivasi mengikuti pembelajaran tiap pertemuan. Bentuk motivasi yang diberikan peneliti/guru adalah pemberian tugas berupa latihan melakukan pendekatan keterampilan proses, serta latihan menyelesaikan soal dan membimbing siswa yang kurang aktif untuk menyelesaikan tugas dengan benar. Meskipun pada siklus I 64% berarti kriteria yang diperoleh hasil analisis aktivitas belum mencapai indikator yang ditetapkan, namun pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan dan dapat dikatakan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran, rata-rata dalam kategori sangat baik dan sudah mencapai indikator kinerja. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diminimalisir. Adapun kekurangan pada siklus I adalah masih banyak siswa yang belum memahami materi yang disampaikan guru sehingga mengurangi hasil belajar. Siswa masih cenderung mengharapkan jawaban dari temannya. Hal ini dapat dilihat pada analisis tes kemampuan siswa, dimana masih terdapat siswa yang memiliki nilai akhir adalah 3 (tiga) atau terdapat 9 orang siswa yang belum tuntas secara individu, serta ketuntasan klasikal belum mencapai indikator. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka rekomendasi yang dilakukan adalah membimbing siswa tentang cara menyelesaikan tugas dengan benar dan meminta siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan guru. 12

2) Aktivitas Guru Pelaksanaan KBM menurut observer dalam kategori baik dan sangat baik. Hasil persentase peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran untuk siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran 5. Hasil persentase tersebut, pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan yaitu 73%. Hal ini berarti bahwa guru memberikan yang terbaik untuk peserta didik dan berusaha meningkatkan hasil belajar yang optimal sekaligus meningkatkan kualitas dan prestasi siswa dalam proses belajar. Hasil ketuntasan klasikal yang dicapai pada tes kemampuan menyelesaikan soal siklus I sebesar 63% atau terdapat 14 orang siswa yang tuntas dari 25 jumlah siswa. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I ini menunjukkan belum mencapai indikator keberhasilan belajar yang ditetapkan sekolah yaitu 70%. Sehingga dilanjutkan penelitian pada tahap selanjutnya (siklus II) dan masih terdapat beberapa siswa yang memperoleh nilai yang sangat rendah. Hasil yang diperoleh pada siklus II lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diminimalisir. Maka terjadi peningkatan hasil yang signifikan, dimana ketuntasan belajar klasikal mencapai 91% atau terdapat 23 orang siswa yang tuntas dari 25 orang siswa yang mengikuti tes. Hal tersebut berarti bahwa tingkat kemampuan siswa menyelesaikan soal rata-rata dalam kategori sangat baik, meskipun masih terdapat 2 siswa yang belum tuntas. Penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA, siswa dilatih untuk memahami materi, menyelesaikan soal, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain bermanfaat bagi siswa, juga dapat meningkatkan kompetensi guru, mengembangkan keterampilan, memberikan motivasi untuk menampilkan ide-ide baru dalam proses pembelajaran. V. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II, Berdasarkan analisis beberapa penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh peningkatan hasil analisis dan pencapaian indikator kinerja dari siklus I ke siklus 13

II, baik indikator data kualitatif maupun data kuantitatif. Hasil analisis tes kemampuan siswa pada siklus I yang hanya mencapai 56% menunjukkan peningkatan pada siklus II menjadi 92% untuk ketuntasan klasikalnya. Dalam penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat, digunakan media berupa bahan-bahan untuk mempermudah peragaan untuk mempermudah guru memberikan tugas atau latihan menyelesaikan soal-soal IPA. Sesuai hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN No. 2 Sikara. Saran bagi pembaca Peneliti menyarankan agar Sesuai dengan hasil penelitian dan analisis data serta kesimpulan maka peneliti menyarankan yaaitu 1) Kepada pengajar khususnya Guru Sekolah Dasar hendaknya mempertimbangkan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar serta kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal IPA. 2) Kepada pihak pengambil kebijakan, agar memperhatikan segala kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ali, Lukman. 1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Depdikbud Depdiknas. 2006. Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sudjana, 2004. Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya Sudjana, 2002. Teknik Analisis Data Kualitatif. Bandung : Transito Widyatiningtyas. 2009. Pembentukan Pengetahuan sains, Teknologi dan Masyarakat dalam Pandangan Pendidikan IPA. Yokyakarta 14

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Moh. Abdi NIM : A 471 10 2231 Program Studi Jurusan Fakultas : Pendidikan Guru Sekolah Dasar : Ilmu Pendidikan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa artikel ilmiah yang saya tulis ini benar-benar adalah hasil karya saya sendiri, bukan karena pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan artikel ilmiah ini hasil jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan sendiri. 15

Palu, November 2015 Yang membuat pernyataan MOH. ABDI 16