1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 33 TAHUN 2003 SERI : E. 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK DAERAH PATI

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 32 TAHUN 2005 SERI : D PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 32 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 58 TAHUN 1999 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN BULUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D =================================================================

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH RUMAH SAKIT BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 15

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK JOGJA KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT ARTHA SUKMA SEJAHTERA KABUPATEN SUKAMARA

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK MAGELANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - FINAL BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK BOYOLALI

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BKPD KABUPATEN CIAMIS

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK KARANGANYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMEDANG TENTANG DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 9 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

Perda No. 6 / 2002 tentang Izin Pemakaian Tanah Pengairan atau Tanah Jalan Kabupaten Magelang.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 09 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2004 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 09 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1962 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK BANK PEMBANGUNAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT MILIK PEMERINTAH DAERAH

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 13 TAHUN : 1997 SERI : D.10.

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN KARAWANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK JEPARA ARTHA

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SERANG (PD. BPR SERANG)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT TANGGO RAJO

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH LAMONGAN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 33 TAHUN 2005 SERI : D PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 33 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) DI KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang : BUPATI MAJALENGKA, bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 25 Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 7 Tahun 2004 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) di Kabupaten Majalengka, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Organisasi dan Tata Kerja Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Majalengka. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 2. Undang-undang 2 1

2 2. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1999 tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 1992 tentang Bank Perkreditan rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 1963, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3842); 8. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD.PK) (Lembaran Daerah Propinsi Jawa barat Tahun 2000 Nomor 20, Seri D); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembinaan dan pengawasan Perusahaan Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka 2004 Nomor 5, Seri D); 10. Peraturan 3

3 10. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 7 Tahun 2004 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 7 Tahun 2004, Seri D). Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) DI KABUPATEN MAJALENGKA. BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Majalengka. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Tata Kerja adalah ketentuan tertulis tentang pembagian tugas dan kewajiban pengaturan hubungan kerja sama dari masing-masing komponen dan penggarisan saluran tanggung jawab dari masingmasing pejabat dalam suatu organisasi dengan maksud untuk dapat melaksanakan tugas pokok. 4. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.PR) adalah Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah yang modalnya baik seluruhnya maupun sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. 5. Direktur adalah Direktur Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.BPR). 6. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD,BPR). 7. Pegawai adalah Pegawai Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD,BPR). BAB II 4

4 BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Untuk melakukan pengawasan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Bupati mengangkat Dewan Pengawas. (2) Setiap Anggota Dewan Pengawas hanya dapat diangkat menjadi Dewan Pengawas sebanyak-banyak untuk 3 (tiga) Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR). (3) Anggota Dewan Pengawas terdiri atas sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, salah seorang ditunjuk sebagai Ketua. (4) Bagi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.BPR) yang modalnya terdiri dari saham-saham, Anggota Dewan Pengawas dicalonkan dan dipilih oleh RUPS. (5) Anggota Dewan Pengawas diangkat oleh Bupati untuk masa jabatan selama-lamanya 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatan berakhir untuk 1 (satu) kali masa jabatan. (6) Sebelum menjalankan tugas, Anggota Dewan Pengawas dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Bupati. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 3 (1) Dewan Pengawas mempunyai tugas, menetapkan kebijakan umum, pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR). (2) Pengawasan dalam arti pengendalian dan pembinaan terhadap cara penyelenggaraan tugas Direktur dengan tanpa mengurangi kewenangan Badan Pengawasan Daerah yang dilakukan dengan cara periodik dan sewaktu-waktu. (3) Pengendalian 5

5 (3) Pengendalian dilakukan dalam bentuk petunjuk dan pengarahan kepada Direktur, sedangkan pembinaan dilakukan dalam bentuk meningkatkan dan menjaga kelangsungan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR). (4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan cara : a. Periodik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan; b. Sewaktu-waktu apabila dipandang perlu. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 (1) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Dewan Pengawas mempunyai fungsi yaitu: a. Penyusunan Tata Cara Pengawasan dan Pengelolaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR); b. Pelaksanaan Pengawasan atas pengurusan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR); c. Penetapan Pedoman Kebijakan Anggaran dan Keuangan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR); d. Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR). (2) Dewan Pengawas harus memberikan laporan secara berkala/periodik kepada Bupati dan Bank Indonesia setempat mengenai pelaksanaan tugasnya sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan dengan tembusan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri. (3) Dewan Pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut : a. Menyampaikan Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) kepada Bupati atau RUPS untuk mendapat pengesahan; b. Meneliti Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi yang disampaikan oleh Direktur untuk mendapat pengesahan Bupati atau RUPS; c. Memberikan 6

6 c. Memberikan pertimbangan dan saran, baik diminta atau tidak diminta kepada Bupati atau RUPS untuk perbaikan dan pengembangan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR); d. Meminta keterangan kepada Direktur mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengurusan dan pengelolaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR); e. Mengusulkan pemberhentian sementara Direktur kepada Bupati atau melalui RUPS; f. Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang bertanggungjawab kepada Bupati atau RUPS; g. Pertanggungjawaban Dewan Pengawas dilakukan secara tertulis yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pengawas; h. Dewan Pengawas dapat menunjuk seorang ahli atau lebih untuk melaksanakan tugas tertentu atas biaya Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR). BAB III ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan Anggota Dewan Pengawas PD BPR terdiri dari: a. Ketua; b. Anggota. (2) Untuk meningkatkan koordinasi antar Dewan Pengawas maka perlu dibentuk Koordinator Dewan Pengawas yang dipilih oleh anggota. (3) Struktur Organisasi Koordinator Dewan Pengawas sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 6 Untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Dewan Pengawas perlu dibentuk Sekretariat Dewan Pengawas yang ditetapkan oleh Peraturan Bupati. BAB IV. 7

7 BAB IV PEMBAGIAN TUGAS DAN RAPAT DEWAN PENGAWAS Bagian Pertama Pembagian Tugas Pasal 7 (1) Ketua Dewan Pengawas mempunyai tugas : a. Memimpin semua kegiatan anggota Dewan Pengawas; b. Menyusun program kerja pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan pemilik; c. Memimpin rapat Dewan Pengawas; d. Menetapkan pembagian tugas para anggota Dewan Pengawas; e. Membina dan meningkatkan tugas para Anggota Dewan Pengawas (2) Anggota Dewan Pengawas mempunyai tugas : a. Membantu Ketua Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidang yang telah ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengawas; b. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua Dewan Pengawas. (3) Koordinator Dewan Pengawas bertugas memimpin rapat perencanaan kegiatan bulanan, mewakili Dewan Pengawas dalam kegiatan dengan Pemerintah Daerah maupun pihak luar. Bagian Kedua Rapat Dewan Pengawas Pasal 8 (1) Untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 Dewan Pengawas sewaktu-waktu dapat mengadakan rapat atas permintaan Ketua Dewan Pengawas. (2) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas atau Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Dewan Pengawas. (3) Keputusan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan atas dasar prinsip musyawarah dan mufakat. (4) Apabila... 8

8 (4) Apabila di dalam rapat tidak diperoleh kata mufakat, pimpinan rapat menunda rapat tersebut paling lama 1 (satu) hari. (5) Penundaan rapat dimaksud pada ayat (4) dapat dilakukan sebanyakbanyaknya 2 (dua) kali. (6) Apabila ditunda sampai 2 (dua) kali sebagaimana dimaksud pada ayat (5) masih belum tercapai mufakat, maka keputusan diambil oleh Ketua Dewan Pengawas setelah berkonsultasi dengan Bupati dan memperhatikan pendapat para Anggota Dewan Pengawas. (7) Setiap tahun, Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat umum Pemegang Saham (RUPS) khusus bagi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Perkreditan Kecamatan (PK) yang modalnya terdiri atas saham-saham. Pasal 9 (1) Rapat antara Dewan Pengawas dengan Direkur dapat diadakan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atas undangan Ketua Dewan Pengawas. (2) Rapat antara Dewan Pengawas dengan Direktur dapat diadakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu atas undangan Ketua Dewan Pengawas atau atas permintaan Direktur. BAB V HAK PENGHASILAN DAN PENGHARGAAN DEWAN PENGAWAS Pasal 10 (1) Ketua dan Anggota Dewan Pengawas karena jabatannya diberikan honorarium yang besarnya : a. Ketua : setinggi-tingginya 40% (empat puluh per seratus) dari penghasilan Direktur; b. Anggota : setinggi-tingginya 80% (delapan puluh per seratus) dari penghasilan ketua. (2) Untuk 9

9 (2) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas operasional Dewan Pengawas diberikan biaya operasional yang besarnya 10 % dari penghasilan Direktur. (3) Setiap akhir masa jabatan, ketua dan anggota Dewan Pengawas mendapat uang jasa pengabdian bersama-sama dari laba sebelum dipotong pajak setelah diaudit dari tahun sebelum akhir masa jabatannya sebesar 40 % (empat puluh per seratus) dari yang diterima oleh Direktur. (4) Bagi Ketua dan anggota Dewan Pengawas yang diberhentikan dengan hormat sebelum masa jabatannya berakhir, mendapat uang jasa pengabdian dengan syarat telah menjalankan tugas selama minimal 1 (satu) tahun, yang besarnya didasarkan atas perhitungan lamanya tugas. (5) Setiap akhir tahun, ketua dan anggota Dewan Pengawas mendapat uang jasa produksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan ketentuan jumlah nominalnya disesuaikan dengan peraturan sebagaimana dimaksud ayat (1). BAB VI PEMBERHENTIAN DEWAN PENGAWAS Pasal 11 (1) Dewan Pengawas berhenti karena : a. Masa jabatannya berakhir; b, Meninggal dunia. (2) Dewan Pengawas dapat diberhentikan oleh Bupati karena : a) Permintaan sendiri; b) Melakukan tindakan yang merugikan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR); c) Melakukan tindakan atau bersikap yang bertentangan dengan kepentingan Daerah atau Negara; d) Alih tugas/jabatan; e) Sesuatu hal yang mengakibatkan ia tidak dapat melaksanakan tugasnya secara wajar. (3) Dewan. 10

10 (3) Dewan Pengawas yang diduga melakukan perbuatan sebagaimana pada ayat (2) huruf b, c dan d diberhentikan sementara oleh Bupati, sedang khusus bagi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) yang modalnya terdiri atas saham-saham berdasarkan usul RUPS. (4) Bupati memberitahukan secara tertulis pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada yang bersangkutan disertai alasan-alasannya. (5) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak pemberhentian sementara, Bupati sudah melakukan sidang yang dihadiri oleh Dewan Pengawas untuk menetapkan apakah yang bersangkutan diberhentikan atau direhabilitir kembali. (6) Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud ayat (5) Bupati belum melaksanakan sidang, maka Surat Pemberhentian Sementara Batal Demi Hukum. (7) Apabila dalam sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Dewan Pengawas tidak hadir, maka yang bersangkutan dianggap menerima keputusan yang ditetapkan dalam sidang. (8) Keputusan Sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (7) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (9) Dewan Pengawas yang diberhentikan, selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterimanya Keputusan Bupati tentang Pemberhentian, dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Bupati. (10) Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak diterimanya permohonan keberatan, Bupati sudah mengambil keputusan apakah menerima atau menolak permohonan keberatan dimaksud. (11) Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan sebagaimana dimaksud ayat (2) Bupati belum mengambil keputusan terhadap permohonan keberatan, maka Keputusan Bupati tentang Pemberhentian Batal Demi Hukum. BAB VII 11

11 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan ini segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 13 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati, Pasal 14 Peraturan ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Majalengka. Diundangkan di Majalengka pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Ditetapkan di Majalengka pada tanggal 5 Desember 2005 BUPATI MAJALENGKA, Cap/ttd. TUTTY HAYATI ANWAR S U H A R D J A BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2005 NOMOR SERI

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 33 Tahun 2005 Tanggal : 5 Desember 2005 Tentang : ORGANISASI DAN TATA KERJA DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) DI KABUPATEN MAJALENGKA STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BUPATI / PEMILIK KOORDINATOR DEWAN PENGAWAS DEWAN PENGAWAS DEWAN PENGAWAS SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SEKRETARIAT DEWAN PENGAWAS S U H A R D J A DEWAN DIREKTUR PENGAWAS BUPATI MAJALENGKA, Cap/ttd. TUTTY HAYATI ANWAR 12