BAB III METODE PENELITIAN. yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variable-variabel yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

METODE PENELITIAN. Korelasional adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variable-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Hubungan antar variable-variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : (X 1 ) (X 2 ) rx x x y (Y) (X 3 ) Gambar 3.1. Bentuk hubungan antar variabel Keterangan: X 1 = Supervisi Kepala Sekolah X 2 = Sikap Profesional X 3 = Kemandirian Belajar. Y = Kinerja Guru dalam Pembelajaranrx 1 y = Hubungan variabel X 1 dengan Y = Hubungan variabel X 2 dengan Y = Hubungan variabel X 3 dengan Y = Hubungan variabel X 1,X 2, X3 dengan Y

75 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru yang bertugas di SMA baik negeri maupun swasta di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 269 orang. 2. Sampel Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 81 orang, hal ini sesuai dengan pendapat Gay (1976) dalam Kustoro (2006; 252), yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang dapat diterima berdasarkan desain deskriptif korelasional minimal 30%. Penelitian ini mengambil 30% dari jumlah populasi. Secara rinci tentang populasi dan sample sebagaimana tertera pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Data Populasi, Sampel. NO. SEKOLAH POPULASI SAMPEL 1 SMA Negeri Pagar Dewa 40 12 2 3 SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik 34 10 28 8 4 SMA Negeri 1 Tumijajar 68 21 5 SMA PGRI Tumijajar 49 15 6 SMA Negeri Gunung Agung 28 8 7 SMA Utama Wacana 2 22 7 JUMLAH 269 81

76 Penentuan sample di setiap SMA, dilakukan melalui random sampling, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menetapkan populasi, yaitu guru-guru setiap SMA yang dijadikan populasi, b. Membuat potongan-potongan kertas berukuran 5 cm x 5 cm, kemudian diberi nomor urut 1 sampai sebanyak populasi tiap SMA. Selanjutnya potongan kertas yang masing-masing sudah diberi nomor digulung. c. Gulungan kertas di masukkan dalam gelas, terus dikocok kemudian dikeluarkan satu. Gulungan kertas dibuka dan dibaca. Nomor yang terbaca ini menjadi nomor sampel penelitian. d. Agar anggota populasi mempunyai peluang yang sama, gulungan kertas nomor sampel dimasukkan lagi dalam toples undian. Mengulangi langkah pada huruf c, sampai terpenuhi jumlah sampel penelitian sesuai banyaknya kuota dari populasi tiap SMA. C. Alat Pengumpul Data. a. Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y) Mengukur Kinerja Guru dalam Pembelajaran dipergunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG), diadopsi dari Usman (2002:120-142), yang disesuaikan dengan indikator-indikator variabel sesuai dengan definisi operasional. Secara operasional kinerja guru adalah kapabilitas seorang guru dalam melakukan aktifitasnya sebagai seorang pengajar. Kapabilitas tersebut meliputi: perencanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian kegiatan pembelajaran.

77 Kemampuan merencanakan pembelajaran memiliki indikator sebagai berikut: (1) merencanakan pengelolaan bahan, (2) merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, (3) merencanakan pengelolan kelas, (4) merencanakan penggunaan sumber belajar, dan (5) merencanakan penilaian. Kemampuan melaksanakan pembelajaran memiliki beberapa indikator, yakni: (1) memulai pembelajaran, (2) mengelola kegiatan pembelajaran, (3) menampilkan kegairahan dan kesungguhan dalam pembelajaran, (4) mengelola interaksi perilaku dalam kelas, (5) mengelola waktu, siswa dan fasilitas belajar, dan (6) mengakhiri pembelajaran. Kemampuan guru melaksanakan penilaian pembelajaran memiliki dua indikator, yakni: (1) melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung, baik lisan, tertulis, maupun pengamatan, dan diahir pembelajaran, (2) melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian. Instrumen pengukuran kinerja guru yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tentang penilaian terhadap kinerja guru selama ini. b. Variabel Supervisi Kepala Sekolah (X 1 ) Secara operasional yang dimaksud dengan Supervisi kepala sekolah adalah persepsi yang diberikan guru tentang supervisi akademik oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran. Komponen ini diukur melalui jawaban responden terhadap instrumen dengan indikator: (a) program dan jadual supervisi, (b) tujuan dan prinsip supervisi, (c) Hubungan guru dengan supervisor, (d) bimbingan perencanaan mengajar, (e) prosedur peleksanaan

supervisi, (f) bantuan dalam memecahkan masalah, dan (g) hasil dan tindak lanjut supervisi. 78 Kisi-kisi instrumen terdiri dari dua puluh butir instrumen. Pada tabel 3.2 berikut dapat dilihat kisi-kisi instrumen supervisi kepala sekolah. Indikator-indikator dalam variabel supervisi kepala sekolah dapat lihat selengkapnya pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Variabel Supervisi Sepala Sekolah (X 1 ) Nomor Indikator Nomor Butir Jumlah 1 Program dan jadual supervisi 1,2, 2 2 Tujuan dan prinsip supervisi 3,4, 2 3 Hubungan guru dengan supervisor 5,6,7, 3 4 Bimbingan dalam supervisi 8,9,10,11, 4 5 Prosedur pelaksanaan supervisi 12,13,14, 3 6 Bantuan dalam memecahkan masalah 15,16,17 3 7 Hasil supervisi 18,19,20 4 JUMLAH 20 c. Varibel Sikap Profesional (X 2 ). Sikap Profesional adalah respon terhadap keharusan bertingkah laku bagi pendidik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan kode etik profesi. Sikap pendidik yang berhubungan dengan profesionalisme, diwujudkan terhadap: (1) peraturan perundang-undangan, (2) organisasi profesi, (3) teman sejawat, (4) siswa, (5) tempat kerja, (6) pemimpin, dan (7) pekerjaan. Kisi-kisi instrumen sikap profesional, ditunjukkan tabel 3.3.

79 Tabel : 3.3. Kisi-kisi Instrumen Variabel Sikap Profesional (X 2 ). NO. INDIKATOR NOMOR INSTRUMEN JUMLAH BUTIR 1 Sikap Guru terhadap Perundang-undangan 1,2,3,4, 4 2 Sikap Guru terhadap organisasi profesi. 5,6,7,8,9,10, 6 3 Sikap Guru terhadap teman sejawat 11,12,13,16, 4 4 Sikap Guru terhadap siswa. 17,18,19,20,21, 5 5 Sikap Guru terhadap tempat kerja 22,23,24,25,26,27,28 7 6 Sikap Guru terhadap pemimpin 29,30,31,32,33, 5 7 Sikap Guru terhadap pekerjaan. 34,35,36,37,38. 7 JUMLAH 38 d. Variabel Kemandirian Belajar (X 3 ). Kemandirian belajar adalah kondisi yang memungkinkan guru dapat melakukan kegiatan untuk memperoleh kompetensi, tanpa bergantung pada orang lain. Indikator variable kemandirian belajar meliputi: (a) mencukupi kebutuhan sendiri, (b) mampu mengerjakan tugas rutin, (c) bertanggung jawab atas tindakan, (d) memiliki kemampuan inisiatif, (e) mampu mengatasi masalah, (f) percaya diri, dan (g) dapat mengambil keputusan dalam memilih. Kisi-kisi instrumen variabel kemandirian belajar dapat dilihat, pada tabel 3.4, berikut ;

80 Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Variabel Kemandirian Belajar (X 3 ). N0 Indikator Nomor Butir Jumlah 1 Mencakup kebutuhan sendiri 1,2,3, 3 2 Mampu mengerjakan tugas rutin 4,5,6, 3 3 Bertanggung jawab atas tindakan 7,8,9,10, 4 4 Memiliki kemampuan inisiatif 11,12,13, 3 5 Mampu mengatasi masalah 14,15,16, 3 6 Percaya diri 17,18 2 7 Dapat mengambil keputusan dalam memilih 19,20,21,22,23 5 JUMLAH 23 D. Validitas dan Reliabilitas Setelah instrumen penelitian disusun, selanjutnya akan dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Uji coba dikenakan kepada 30 orang guru SMA di-kabupaten Tulang Bawang sebagai responden, yang tidak dijadikan sampel penelitian, sehingga memiliki ciri situasi dan kondisi hampir sama dengan sampel penelitian. Kalibrasi instrumen pengumpul data kinerja guru, supervisi kepala sekolah, sikap profesional guru dan kemandirian belajar guru, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Validitas butir dihitung dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson dengan angka kasar, dengan kriteria jika r hitung > r tabel maka butir soal valid. Sedangkan reliabilitas instrumen dihitung menggunakan rumus Spearman Brown.

81 E. Analisis Uji Coba Instrumen 1. Uji validitas instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan (valid) suatu instrument. Jenis validitas yang digunakan dalam instrument penelitian ini adalah validitas logis. Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas logis apabila instrumen tersebut secara analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan. Instrumen yang sudah sesuai dengan isi dikatakan sudah memiliki validitas isi (content validity), yaitu derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Instrumen yang sudah sesuai dengan aspek yang diukur dikatakan sudah memiliki validitas konstruksi (contruct validity). Pengujian lanjutan dengan cara mengkorelasikan skor total yang diperoleh dari setiap butir item dari responden dengan skor total item instrumen. Rumus korelasi yang digunakan adalah rumus kefisien Korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut : r n XY X Y 2 2 2 n X X n Y Y 2 Keterangan: r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden Y X = Jumlah skor total item seluruh item = Jumlah skor tiap item Kriteria uji validitas butir adalah apabila harga r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% maka dikatakan butir instrumen tersebut valid dan jika r hitung < r tabel maka

butir instrumen tersebut tidak valid. Setelah nilai korelasi (r) didapat, nilai tersebut digunakan untuk mencari nilai t dengan rumus : 82 t test r n 2 n r 2 Setelah nilai t didapat, nilai tersebut dibandingkan dengan t tabel. Kaidah keputusannya adalah : - Jika thit ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah valid. - Jika thit ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah tidak valid. Rumus yang digunakan diatas, baik pengolahan, pengujian, maupun analisis data untuk membuktikan tingkat validitas. Setelah uji validitas instrumen, diteruskan dengan uji reabilitas instrumen, menggunakan rumus Spearman Brown, yaitu ; Keterangan : r 11 = reabilitas instrumen. r b = koefisien korelasi Kriteria yang digunakan untuk menetapkan reliabilitas instrumen adalah: Jika r 11 positif, dan r 11 > r tabel, maka butir instrumen tersebut reliabel. Jika r 11 positif atau negatif, dan r 11 < r tabel, maka butir instrumen tersebut tidak reliabel. Uji reliabilitas hanya untuk item yang sudah teruji validitasnya, sehingga item yang tidak valid tidak diikutsertakan. Berdasarkan rumus yang dikemukakan di atas,

baik pengolahan, pengujian, maupun analisis data untuk tingkat reliabilitas suatu alat ukur dilakukan dengan alat bantu Program SPSS Versi 12.0. 83 F. Hasil Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan di luar jangkauan daerah yang akan diikuti agar mendapakan hasil yang valid dan reliabel, uji coba dilaksanakan di SMAN 1 Menggala, SMAN 2 Menggala, SMA Pembina Menggala, SMA Muhammadiyah Menggala Kabupaten Tulang Bawang. 1. Hasil uji coba validitas instrumen Berdasarkan analisis hasil uji coba yang terdapat pada lampiran 1, diperoleh rangkuman sebagai berikut : No. 1. Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Coba Validitas Instrumen. Variabel Penelitian Persepsi Guru tentang Supervisi Kepala Sekolah Jml Item Tidak Valid Valid Ket 20 20 2. Sikap Profesional Guru 40 2 (No.14 dan 15) 38 3. Kemandirian Belajar Guru 28 5 (No. 4,7,14,22 dan 28) 4. Kinerja Guru 32 32 23 Item yang tidak valid dibuang 2. Hasil uji coba reliabilitas instrumen Bedasarkan analisis hasil analisis reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 1 dan diperoleh rangkuman sebagai berikut:

84 Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen. N o. Variabel Penelitian Jml Item Koefesien Korelasi hasil analisis Alfa R tabel Ket 1. Persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah (x 1 ) 20 0,9596 0,456 2. Sikap profesional (X 2 ) 38 0,9871 0,456 3. Kemandirian belajar (X 3 ) 23 0,9602 0,456 4. Kinerja guru SMA dalam Pembelajaran (Y) 32 0,9458 0,456 Semua item pada keempat variabel memenuhi persyaratan (reliabel) karena r 1l > r tabel Butir-butir item yang telah diuji kesahihan (valid) dan keterandalannya (reliabel) ini selanjutnya dipergunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang dibutuhkan dari objek penelitian. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan bantuan guru yang ada di seluruh SMA se-kabupaten Tulang Bawang Barat. Digunakan instrumen penilaian dan angket. Variabel kinerja guru menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG). Supervisi kepala sekolah, sikap profesional dan kemandirian belajar menggunakan angket. Kuesioner (angket) menggunakan skala model Likert, yang dimodifikasi memiliki rentang skor 1 5. Seluruh data yang dijaring dalam penelitian ini bersifat kuantitatif berupa skor. H. Teknik analisis data Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistic deskriptif yaitu mendeskripsikan, menggambarkan dan menerangkan data data yang terkumpul

85 sebagaimana adanya dan teknik analisis korelasional yaitu berusaha melihat hubungan antar variabel yang diteliti. Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan menyeleksi data yang telah terkumpul. 2. Mengklasifikasi data. 3. Menskor data. 4. Mentabulasi data. 5. Menguji normalitas, homogenitas, data. 6. Melakukan uji statistik. 7. Mendeskripsikan data (menganalisis data). I. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui angket dari variabel bebas dan Instrumen Penilaian dari variabel terikat, akan dideskripsikan meliputi skor terendah dan skor tertinggi, sehingga tampak rentang nilai datanya, nilai rata-rata, standar deviasi, modus, median, dan distribusi frekuensi. 1. Perhitungan nilai koefisisen korelasi sederhana (r). Alat analisis korelasi sederhana digunakan untuk menilai tingkat keeratan hubungan antra varibel efektivitas kinerja guru sebagai variabel terikat (Y) dengan supervisi kepala sekolah variabel bebas peertama (X 1 ) sikap professional sebagai variabel bebas kedua (X 2 ) dan Kemandirian belajar guru sebagai variabel bebas ketiga (X 3 ). Tinggi rendahnya tingkat keeratan hubungan antar variabel penelitian dapat dilihat dari besar kecilnya nilai koefisien nilai korelasi sederhana (r) yang diperoleh dari hasil analisis data.

86 Alat analisis koefisien korelasi menggunakan formula dari Riduan (2005:136) sebagai berikut: Hipotesis yang diajukan dalam melakukan pengujian korelasi: Ha : r xy 0 Ho : rxy = 0 2. Perhitungan korelasi berganda (R) Analisis koefisien korelasi berganda digunakan untuk menilai tingkat keeratan hubungan antara kinerja guru sebagai variabel terikat (Y) dengan persesi Guru tentang supervisi kepala sekolah sebagai variabel bebas pertama (X 1 ) dan sikap professional guru sebagai variabel bebas kedua (X 2 ) dan kemandirian belajar guru sebagai variabel bebas ketiga (X 3 ) secara bersama-sama. Keeratan hubungan antar variabel penelitian dapt dilihatdari besar kecilnya nilai koefisien nilai korelasi berganda (R) yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian. Alat analisis koefisien korelasi berganda yang digunakan dalam penelitian ini, adalah formula dari Hasan (2008; 67), sebagai berikut:

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat hubungan antar hipotesis penelitian digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 87 Tabel 3.7. Pedoman Interpretasi Koefisien Internal Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,100 Tingkat Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Sumber Riduan (2006 ; 136) J. Hipotesis Statistik Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan di muka, maka bentuk hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama adalah H 0 : 0 H 1 : = 0 2. Hipotesis kedua adalah H 0 : 0 H 1 : = 0 3. Hipotesis ketiga adalah H 0 : 0 H 1 : = 0 3. Hipotesis keempat adalah H 0 : 0 H 1 : = 0 Keterangan: H 0 H 1 = hipotesis nol = hipotesis alternatif = koefisien korelasi antara persepsi Guru terhadap supervisi Kepala Sekolah dengan kinerja guru (X 1)

88 = koefisien korelasi antara sikap profesional guru (X 2 ) dengan kinerja guru (Y) = koefisien korelasi antara kemandirian belajar guru (X 3 ) dengan kinerja guru (Y) = koefisien korelasi antara pembinaan yang diterima guru melalui supervisi akademik (X 1 ), sikap profesional guru (X 2 ), dan kemandirian belajar guru (X 3 ) dengan kinerja guru (Y) K. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri dan swasta dalam Kabupaten Tulang Bawang Tahun Pelajaran 2009/2010. Uji coba instrumen dilaksanakan pada bulan Mei 2009. Pengumpulan dan analisadata hasil penelitian dilaksanakan pada Juli sampai dengan Desember 2009.