SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S51

dokumen-dokumen yang mirip
TIMER DIGITAL PENGENDALI ON/OFF PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK KEAMANAN RUMAH

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA Vol. 1 No. 2 April 2007

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51 PADA SISTEM ANTRIAN DENGAN PENAMPIL DAN SUARA

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

ALAT PENGIRIM DATA MENU MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

KENDALI NIRKABEL DENGAN INFRA MERAH PENGGERAK LENGAN ROBOT BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PERANCANGAN ALAT UKUR GOLONGAN DARAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

TELEPON SELULAR SEBAGAI PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIK BERBASIS MIKROKONTROL AT 89C51

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

perangkat keras sistem saluran otomatis telepon. Unit PABX yang dirancang pada

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

III. METODE PENELITIAN

PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN DATA BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MEDIA TRANSMISI GELOMBANG RADIO

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

PERANCANGAN PERAGA LED TERPROGRAM BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

KONTROL ARAH DAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN ANDROID. Dyah Lestari, Andrik Rizki Ari Wijaya

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

PROTOTIPE SISTEM KENDALI PENGGUNAAN PERALATAN LISTRIK BERBASIS SUARA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

PENGENDALI KAMERA JARAK JAUH DENGAN MEMANFAATKAN DUAL TONE MULTI FREQUENCY BERBASISKAN MIKROKONTROLER AT89C51

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051

SISTEM REMOTE MONITORING GEDUNG BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI RADIO FREKUENSI HT

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

Perancangan Sistem Pengendalian Perangkat Listrik Rumah Tangga Berbasis Radio Frekuensi YS1020UB dan Mikrokontroler ATMEGA16

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

PEMBUATAN LABORATORIUM BAHASA 8 CHANNEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 ABSTRAKSI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

Rancang Bangun Alat Otomatis Pengisian Tangki Air WSLIC Menggunakan Radio Frekuensi di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Transkripsi:

ISSN: 693-6930 33 SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S5 Muchlas, Tole Sutikno, Sahnan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Kampus III UAD Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta Telp. (0274) 37948-38523 psw 0/220, Fax 0274-38523 e-mail: muchlas@lycos.com, tole@uad.ac.id Abstrak Aplikasi sistem kendali peralatan listrik rumah tangga menggunakan frekuensi radio HT (handy talky) sebagai media pengendali (remote controll) masih perlu diteliti lebih spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu desain rangkaian kendali menggunakan radio HT, serta untuk mengetahui unjuk kerjanya. Subjek dari penelitian ini adalah sistem yang dibangun dalam sebuah sistem pengendali jarak jauh dengan memanfaatkan radio transceiver 2 meter untuk mentransmisikan data yang telah dikodekan dalam bentuk sinyal DTMF (Dual Tone Multiple Frequency). Sistem ini menggunakan mikrokontroler AT89S5 sebagai pemroses utama. Bagian penerima pada rangkaian objek kendali menangkap, menguatkan, mengubah menjadi bilangan biner 4 bit dan akan diolah oleh AT89S5 sehingga dapat mengendalikan peralatan elektonik secara on/off. Rangkaian pengendali objek akan menampilkan kondisi peralatan elektronik apakah dalam kondisi on/off kepada bagian kendali yang akan ditampilkan pada display. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kendali dengan media HT dapat digunakan sebagai kendali jarak jauh untuk menghidupkan dan mematikan peralatan peralatan rumah tangga. Konsumsi daya yang dibutuhkan adaah sebesar 5.335 watt. Kata kunci: Kendali listrik rumah tangga, HT, Mikrokontroler AT89S5, DTMF. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini banyak memberikan kemudahan kepada masyarakat pada umumnya untuk melakukan berbagai aktivitas mulai dari hal-hal yang mudah sampai dengan yang paling rumit sekalipun. Hal ini jelas menunjukkan bahwa saat ini terdapat kecendrungan untuk melakukan bebagai aktivitas pengontrolan jarak jauh dan hal ini akan semakin populer pada berbagai aplikasi konsumen. Sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan beragam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth yang disediakan antara 88 08 MHz. Bahkan untuk pengontrolan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Untuk itu perlu diupayakan rangkaian yang mampu melakukan pengendalian jarak jauh tanpa menggunakan kabel tambahan tetapi menggunakan sarana komunikasi berupa HT (handy talky). Tersedianya frekuensi radio untuk komunikasi HT dilakukan pengontrolan pada berbagai peralatan listrik yang diinginkan seperti menyalakan atau mematikan televisi, lampu taman atau membuka/menutup pintu garasi. Penggunakan radio HT tidak memerlukan jaringan kabel yang cukup rumit perawatannya. Radio HT sangat umum digunakan oleh masyarakat dan memiliki area yang cukup jauh tergantung kekuatan pancaran transmisinya. Selain itu media frekuensi radio HT sangat ekonomis karena saluran yang dipakai gratis, tidak seperti media komunikasi lainnya seperti ponsel maupun telepon. Alat kendali untuk mengimplementasikan algoritma pengendalian di atas berupa pengendalian secara digital. Penelitian yang dilakukan adalah merancang pengendali peralatan rumah tangga dengan memanfaatkan radio frekuensi (HT) sebagai trasmitter/receiver dan merancang mikrokontroler AT89S5 sebagai pemroses utama. Radio transceiver pada umumnya menggunakan gelombang frekuensi tinggi dan frekuensi sangat tinggi. Frekuensi tinggi biasa digunakan dalam navigasi laut, sedangkan frekuensi sangat tinggi digunakan dalam navigasi udara dan komunikasi jarak dekat Sistem Kendali Peralatan Rumah Tangga Berbasis HT (Muchlas)

34 ISSN: 693-6930 Radio transceiver 2 meter merupakan salah satu alat komunikasi half duplex yang mempunyai panjang gelombang ± 2 meter. Berdasarkan panjang gelombangnya itu, maka alat ini termasuk dalam alat komunikasi yang bekerja pada Very High Frequency (VHF). Pada masa sekarang DTMF (Dual Tone Multiple Frequency) banyak digunakan di kantorkantor sentral telepon, kartu kredit, telepon kartu pra-bayar, faksimili, sistem voice massaging, juga untuk penggunaan selain yang berhubungan dengan sistem telepon termasuk pengendalian sebuah otomatisasi. Sistem DTMF banyak digunakan karena dalam akses pemencetan tombol-tombol nada menjadi lebih cepat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pengendalian berbasis mikrokontroler yang dapat mengendalikan peralatan listrik dari jarak jauh dengan menggunakan HT. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan merancang sebuah pengendali nirkabel peralatan listrik rumah tangga dengan transceiver 2 meter menggunakan DTMF berbasis mikrokontroler. Diagram blok dari rancangan ini secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar. Gambar. Diagram blok dari sistem yang akan dirancang (a) diagram bagian pengendali; (b) diagram bagian objek kendali Sistem pengendali ini dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian pengendali dan bagian objek kendali. Cara kerja sistem dibagi menjadi tiga, yaitu proses pengiriman data pada pengendali, pemrosesan data (penerimaan, pemrosesan dan pengiriman status) pada objek kendali, dan proses penampilan status pada pengendali. Gambar diagram blok pengendali dapat dilihat pada Gambar. Bagian pengendali dibagi menjadi lima bagian seperti terlihat pada Gambar. Fungsi tiap-tiap bagian pada bagian transmitter adalah sebagai berikut: a. Radio Transceiver 2 Meter yang dilengkapi dengan tombol DTMF sebagai transceiver data. b. DTMF receiver sebagai interface untuk menerjemahkan kode-kode frekuensi yang diterima menjadi kode biner. c. Mikrokontroler untuk memproses data-data biner tersebut. d. Display untuk menampilkan hasil pemrosesan dari mikrokontroler. Bagian objek kendali dibagi menjadi delapan bagian seperti terlihat pada Gambar. Fungsi tiap bagian adalah sebagai berikut: TELKOMNIKA Vol. 4, No., April 2006 : 33-38

TELKOMNIKA ISSN: 693-6930 35 a. Radio Transceiver 2 Meter sebagai transceiver data (dapat menggunakan HT tanpa tombol DTMF). b. Dual Tone Multiple Frequency (DTMF) transmitter & receiver sebagai interface untuk menerjemahkan kode-kode biner yang diterima dari bagian mikrokontroler menjadi kode frekuensi yang akan di-transmit-kan, dan kode-kode frekuensi yang diterima dari HT menjadi kode biner untuk diproses dalam mikrokontroller. c. Driver PTT sebagai saklar PTT (Push To Talk) otomatis. d. Mikrokontroler untuk memproses data-data biner dan mengendalikan driver-driver. e. Driver sebagai interface yang menghubungkan bagian mikrokontroler dengan peralatan rumah tangga. f. Pendeteksi keadaan objek sebagai masukan untuk mengetahui keadaan peralatan listrik rumah tangga. g. Peralatan listrik rumah tangga yang dikendalikan. 2.. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) 2... Perancangan Dekoder DTMF Perancangan rangkaian dekoder DTMF menggunakan IC MT8870, yang dirancang khusus sebagai IC penerima DTMF. Rangkaian inilah yang akan menerjemahkan nada DTMF yang diterimanya menjadi data digital 4 bit. IC MT8870 ini memerlukan kristal frekuensi 3,579545 MHz sebagai pembentuk frekuensi standar untuk pewaktuan rangkaian DTMF dan beberapa komponen lain berupa resistor dan kondensator yang nilainya langsung diambil dari data sheet MT8870. Rangkaian dekoder DTMF dapat dilihat pada Gambar 2, berikut ini. P2.0 P2. P2.2 P2.3 P3.2 R 374K 2 3 4 6 3 5 7 Q Q2 Q3 Q4 EST GS STD ST/GT U2 IN+ IN- VREF OSC OSC2 TOE MT8870 2 4 7 8 R2 0 00k X R3 VCC 00k 3.579545 C2 00n INPUT DTMF C 00n Gambar 2. Rangkaian dekoder DTMF Input rangkaian dekoder DTMF dihubungkan ke output speaker HT. Vcc dihubungkan ke power supply 5 Volt DC. Setiap kali MT8870 ini menerima nada DTMF baru, kaki STD (Delayed Steering, kaki 5 MT8870) akan menjadi. Saat tidak ada nada DTMF, keadaan kaki ini = 0. Keadaan kaki ini dipantau oleh mikrokontroler AT89S5 melalui port 3.2 (kaki AT89S5). AT89S5 akan mengambil data biner 4 bit dari Q, Q, Q3 dan Q4 (kaki, 2, 3 dan 4 MT8870) melalui P2.0, P2., P2.2, dan P2.3 (kaki AT89S5) TOE (Tristate Output Enable, kaki 0 MT8870) merupakan input untuk mengatur keluaran Q sampai Q4. Apabila TOE = 0 maka keluaran Q sampai Q4 akan mengambang, sehingga data tidak bisa diambil. Data bisa diambil bila TOE =. Karena jalur data Q sampai Q4 tidak dihubungkan dengan jalur data peralatan lain, maka kaki TOE langsung dihubungkan ke logika (+5 volt). Output dari MT8870 adalah Q, Q2, Q3, dan Q4 (kaki sampai 4 MT8870) berupa kode biner 4 bit. Keluaran ini akan diterima dan diprogram oleh AT89S5 untuk menyalakan atau mematikan led display. Saat transceiver menerima sinyal status yang berupa nada DTMF, kaki STD akan menjadi, sehingga mikrokontroler menjalankan program menampilkan status alat yang ada pada objek kendali. Sistem Kendali Peralatan Rumah Tangga Berbasis HT (Muchlas)

36 ISSN: 693-6930 2..2. Perancangan dekoder/enkoder DTMF Perancangan rangkaian dekoder/enkoder DTMF menggunakan IC MT8888, yang dirancang sebagai IC pengirim dan penerima DTMF. Rangkaian ini yang akan menerjemahkan nada DTMF yang diterimanya menjadi data digital 4 bit, dan sebaliknya, menerjemahkan data digital 4 bit menjadi nada DTMF. IC MT8888 ini memerlukan kristal frekuensi 3,579545 MHz sebagai pembentuk frekuensi standar untuk pewaktuan rangkaian DTMF dan beberapa komponen lain berupa resistor dan kondensator yang nilainya langsung diambil dari datasheet MT8888. Rangkaian dekoder DTMF dapat dilihat pada Gambar 3. berikut ini. P.0 P. P.2 P.3 output DTMF P3.2 P.4 P.5 P.6 C4 00n C3 00n R4VCC 0k C 00n R 374k 4 5 6 7 8 8 3 3 9 D0 D D2 D3 TONE EST GS IRQ/CP ST/GT U4 R2 00k IN+ 2 IN- VREF OSC OSC2 RD RS0 WR CS CM8888 4 6 7 2 9 0 X R3 00k 3.579545 C2 00n Input DTMF Gambar 3. Rangkaian dekoder/enkoder DTMF Input rangkaian DTMF dihubungkan ke output eksternal speaker HT bagian objek kendali, dan output rangkaian DTMF dihubungkan ke input eksternal microphone HT dan rangkaian driver PTT. Input/output biner yaitu D0 dampai D3 (kaki 4 sampai 7 MT8888) dihubungkan ke mikrokontroler. Untuk mengetahui adanya data baru pada MT8888, pemantauan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan output IRQ (interupt request to MPU, kaki 3 MT8888) atau menggunakan register status. Dalam keadaan tidak ada nada DTMF, kaki IRQ akan berlogika. Apabila ada sinyal yang masuk ke MT8880 dan sinyal itu mengandung nada DTMF, kaki IRQ akan menjadi 0. 2.2. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Program yang menjalankan sistem dibuat dengan bahasa asembler untuk mikrokontroler AT89S5. Program ini tersimpan dalam memori internal AT89S5. Secara keseluruhan, pada sistem ini terdapat dua subprogram utama yang saling terpisah karena menggunakan dua buah mikrokontroler sebagai pemroses data pada bagian yang berbeda. Program display disimpan di memori internal AT89S5 pada bagian pengendali, dan program objek kendali disimpan pada memori internal AT89S5 pada bagian objek kendali. 2.2.. Subprogram display status alat Program ini adalah program untuk menampilkan status alat pada pengendali. Program ini baru akan berjalan setelah bagian objek kendali mengirimkan sinyal status alat. Subprogram utama ini terdiri dari beberapa subrutin, diagram alir program ini dapat dilihat pada Gambar 4. 2.2.2. Subprogram objek kendali Program ini adalah program untuk menjalankan perintah dari pengendali. Program ini akan berjalan setelah mendapat perintah yang tepat dari pengendali. terdapat tiga perintah dari pengendali, yaitu menyalakan, memadamkan dan mengirimkan status alat pada objek kendali. Apabila perintah telah dijalankan atau bila terdapat perintah yang salah, maka program akan kembali ke keadaan awal yaitu menunggu perintah. Subprogram utama ini terdiri dari beberapa subrutin, diagram alir program ini dapat dilihat pada Gambar 5. TELKOMNIKA Vol. 4, No., April 2006 : 33-38

TELKOMNIKA ISSN: 693-6930 37 Gambar 4. Flowchart sub program display status Gambar 5. Flowchart sub program objek kendali. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Radio transceiver 2 meter merupakan salah satu alat komunikasi half duplex. Proses pengiriman dan penerimaan data dilakukan bergantian, secara manual dengan penekanan tombol PTT (push to talk) yang biasanya ada pada sisi kiri pesawat HT, atau sisi kiri eksternal microphone. Bila tombol PTT ditekan, akan berfungsi sebagai transmitter, dan bila tidak ditekan akan berfungsi sebagai receiver. Relay pada rangkaian ini merupakan pengganti tombol PTT (push to talk) pada HT. Rangkaian driver ini akan bekerja ketika ada masukan tinggi (5 Vdc) pada kaki ke-5 IC ULN2003 sehingga mengaktifkan pasangan transistor Darlington ke-5 dalam IC tersebut sebagai penggerak (driver) relay. Port.6 mikrokontroler AT89S5 digunakan untuk memberi masukan bagi driver ini. Tetapi port.6 ini juga digunakan untuk mengatur masukan WR (write) pada IC MT8888. Masukan WR MT8888 memerlukan masukan rendah agar berfungsi sebagai pengirim, sedangkan driver PTT memerlukan masukan tinggi untuk mengaktifkannya. Sebuah inverter digunakan untuk membalik keadaan keluaran port.6, sehingga driver dapat bekerja bersamaan dengan WR MT8888. Pengujian driver PTT ini dilakukan dengan memberi kondisi rendah pada port.6. Dari hasil pengujian, relay aktif saat port.6 diberi kondisi rendah, dan led merah pada HT menyala, tanda bahwa HT bekerja sebagai transmitter. Dengan menggunakan HT lain yang telah diatur pada frekuensi yang sama, terlihat display busy pada LCD manandakan ada HT lain yang transmit. Saat port.6 diberi kondisi tinggi (+5 volt) relay tidak aktif, dan led merah pada HT padam serta terdengar suara desis, tanda bahwa HT beroperasi sebagai penerima. Driver PTT berfungsi dengan baik, dan dapat digunakan sebagai tombol PTT otomatis Relay digunakan sebagai piranti antarmuka antara tegangan rendah dengan tegangan tinggi. Dalam rangkaian ini, digunakan relay dengan dua kutub. Kutub pertama digunakan untuk Sistem Kendali Peralatan Rumah Tangga Berbasis HT (Muchlas)

38 ISSN: 693-6930 menyaklar peralatan dengan tegangan 220 volt, dan kutub yang lain digunakan sebagai pengendali keadaan objek untuk mengetahui kondisi relay (aktif atau non-aktif). Pengujian dilakukan dengan cara memberikan kondisi berbeda pada port-port I/O mikrokontroler AT89S5 yang mengatur masukan driver dan mengukur besar tegangan portport I/O yang berfungsi mendeteksi keadaan relay. Tabel. berikut adalah hasil pengujian rangkaian driver dan pengendali keadaan objek. Dari Tabel tersebut semua rangkaian driver dan relay telah bekerja sesuai dengan masukan yang diberikan dari port-port mikrokontroler. Tabel. Hasil pengujian rangkaian driver dan pengendali keadaan objek Driver Pengendali keadaan objek Relay ke Port μc Kondisi Port μc Kondisi Relay P3.7 relay aktif P2.0 2 P3.6 relay aktif P2. 3 P.7 relay aktif P2.2 4 P3.5 relay aktif P2.3 5 P3.4 relay aktif P0.7 6 P3.3 relay aktif P0.6 7 P3. relay aktif P0.5 8 P3.0 relay aktif P0.4 9 P2.7 relay aktif P0.3 0 P2.6 relay aktif P0.2 P2.5 relay aktif P0. 2 P2.4 relay aktif P0.0 4. KESIMPULAN Berdasarkan perancangan, pembuatan, pengujian alat dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:. Telah dapat dirancang sistem kendali jarak jauh lewat HT berbasis mikrokontroler AT89S5 untuk menghidupkan dan mematikan alat yang terhubung dengan peralatan listrik. 2. Daya jangkau radio transceiver pada daerah lapang dengan hubungan langsung relatif dekat ± 5 km, dan jangkauannya akan semakin berkurang apabila berada di daerah perkotaan yang banyak gedung-gedung bertingkat dan daerah dengan konstur tanah pegunungan. 3. Pada saat HT berperan sebagai receiver/transmitter dipengaruhi oleh interferensi dari pesawat HT lainnya pada frekuensi yang sama. DAFTAR PUSTAKA []. Ahmad, B., Arif, A., Handbook Microcontroller Application Workshop, Computer and Instrumentation Group Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, 2004. [2]. Ariyanto N., Pemanfaatan Jaringan PSTN sebagai Pengendali Alat Listrik Studi Kasus Lampu Rumah, Skripsi S-, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, 2003. [3]. Putra, E.A., Belajar Mikrokontroler AT89C5/52/55 Teori dan Aplikasi, Gava Media, Yogyakarta, 2002. [4].... Data Sheet AT89S52, Atmel Inc., (http://www.atmel.com) TELKOMNIKA Vol. 4, No., April 2006 : 33-38