Pemanfaatan Kriptografi Pada RESTFul Web Service

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan Kriptografi Pada RESTFul Web Service

BAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan

I. PENDAHULUAN. andil yang besar dalam perkembangan komunikasi jarak jauh. Berbagai macam model alat komunikasi dapat dijumpai, baik yang berupa

Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI DATA MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

BAB I PENDAHULUAN. memanipulasi, mengatur, atau mengedit suatu kebutuhan. kinerjanya. Selain itu beberapa aplikasi atau software juga harus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam. kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua

Analisis Performansi Algoritma AES dan Blowfish Pada Aplikasi Kriptografi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

Cryptography. Lisa Anisah. Abstrak. Pendahuluan. ::

SKRIPSI ENKRIPSI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA TWOFISH

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA DOUBLE CAESAR CIPHER MENGGUNAKAN TABEL ASCII

APLIKASI PENGIRIMAN PESAN PENGKODEAN MENGGUNAKAN METODE AES 128 BIT BERBASIS ANDROID SKRIPSI. Diajukanoleh : YUDITH ADI SUCAHYO NPM :

ALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA

IMPLEMENTASI KEAMANAN PESAN SOAP MENGGUNAKAN ALGORITMA RIJNDAEL UNTUK INTEGRASI BEDA PLATFORM TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE DENGAN ENKRIPSI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD BERBASIS MOBILE PADA PLATFORM ANDROID

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Oleh: Benfano Soewito Faculty member Graduate Program Universitas Bina Nusantara

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi

Yama Fresdian Dwi Saputro

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengguna untuk saling bertukar file maupun data, bahkan dalam


PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN INFORMASI TEKS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI ALPHA-QWERTY REVERSE

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pekerjaannya. Komputer-komputer dapat digunakan untuk memenuhi

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM KEAMANAN DATA PADA WEB SERVICE MENGGUNAKAN XML ENCRYPTION

4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI ALGORITMA BLOWFISH UNTUK ENKRPSI DAN DEKRIPSI BERBASIS WEB

Penerapan Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRIS TINY ENCRYPTION ALGORITHM DAN LOKI DALAM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA

PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI DATA DES DENGAN AES (RIJNDAEL) STUDI KASUS DATA HRD DI PT TITIAN SARANA ABADI

IMPLEMENTASI ALGORITMA STEGANOGRAFI WHITESPACE DAN ENKRIPSI RC6 UNTUK KEAMANAN PADA TEKS

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA TIGA VARIASI PANJANG KUNCI UNTUK BERKAS MULTIMEDIA

Elliptic Curve Cryptography (Ecc) Pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman. Metrilitna Br Sembiring 1

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai makna. Dalam kriptografi dikenal dua penyandian, yakni enkripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, komputerisasi di berbagai kalangan sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jogiyanto (2005: 1), sistem adalah jaringan kerja dari prosedurprosedur

Analisis Perbandingan Algoritma Advanced Encryption Standard Untuk Enkripsi Short Message Service (SMS) Pada Android

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA BERBASIS WEB

Modifikasi Affine Cipher Dan Vigènere Cipher Dengan Menggunakan N Bit

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BEA A New Block Cipher Algorithm

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan, yaitu : kerahasiaan, integritas data, autentikasi dan non repudiasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

(pencurian, penyadapan) data. Pengamanan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu steganography dan cryptography.

Kriptografi Kunci Rahasia & Kunci Publik

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia. Dalam era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Kriptografi. A. Kriptografi. B. Enkripsi

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah teknologi yang berkembang sangat pesat. Keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan (message).

SISTEM KRIPTOGRAFI. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

IMPLEMENTASI ALGORITMA AES UNTUK PENGAMANAN ISI FILE CSS PADA WEBSITE KOMPETENSI JARINGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI ALGORITMA DATA ENCRYPTION STANDARD UNTUK PENGAMANAN TEKS DATA ENCRYPTION STANDARD ALGORITHM IMPLEMENTATION FOR TEXT SECURITY

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA RSA DAN DES PADA PENGAMANAN FILE TEKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

AGUNG RAHMAT RAMADHAN NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi saat ini semakin populer digunakan dalam seluruh

DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 2 Tinjauan Pustaka

ALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 ABSTRACT. Nowadays in the age of information, many people using internet for

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbandingan Sistem Kriptografi Kunci Publik RSA dan ECC

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

2016 IMPLEMENTASI DIGITAL SIGNATURE MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES DAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA SEBAGAI KEAMANAN PADA SISTEM DISPOSISI SURAT

IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kerahasiaan dan keamanan saat melakukan pertukaran. data adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi data,

BAB I PENDAHULUAN. dokumen dan berkomunikasi dengan orang lain di lokasi yang berjauhan. tersebut untuk melakukan berbagai macam tindakan kriminal.

Transkripsi:

Pemanfaatan Kriptografi Pada RESTFul Web Service Festy Winda Sari 1, Andy Triwinarko 2 1 Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Batam, Indonesia festy@polibatam.ac.id 2 Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Batam, Indonesia andy@polibatam.ac.id Abstrak Perkembangan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi pada saat ini telah mengubah cara pandang masyarakat dalam berkomunikasi. Perkembangan internet pada saat ini ditemukan pada teknologi web, khususnya pada RESTful web service. Kenyataan ini memberi pengaruh negatif terhadap setiap pertukaran data yang terjadi. Maka, pentingnya data bagi sebagian orang memungkinkan tindak kriminalitas didunia internet meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan kriptografi pada RESTful web service dan mengukur tingkat performansi dari algoritma yang digunakan. Maka, didalam penelitian ini, algoritma Rijndael dan digunakan dengan menggunakan metode perancangan konseptual dan perancangan sistem untuk mendapatkan hasil yang memuaskan terhadap kedua algoritma. Pengujian dilakukan pada sebuah website pengelolaan data perpustakaan dengan RESTful api. yang berbeda digunakan namun memiliki panjang kunci yang sama. Berdasarkan pengujian dan analisa yang dilakukan, ditemukan bahwa algoritma Rijndael menunjukkan performansi yang lebih baik dibandingkan algoritma. Maka, algoritma Rijndael disarankan sangat baik untuk digunakan didalam web service sebagai pengaman data. Kata kunci: Kriptografi, RESTFul, Web Service, Rijndael,. Abstract Nowadays, the development of computer technology and telecommunications technology has changed the way of people to communicate. The development of internet recently is found in web technology especially in RESTful web service. This fact contributes a negative influence for each data exchange orrurance. Therefore, the importance of the data for some people allow crime increased internet world. This study aimed to implement cryptography in RESTful web service and measured the level of performance of the algorithms used. and Rijndael algorithm used the conceptual design and the design of the system in order to obtain the satisfactory results for both algorithms. The tryout was conducted at a data management library website with RESTful fire. The document sizes were different but had the same key length. According to in-depth testing and analysis, it was found that Rijndael algorithm showed better performance than the algorithm. In a nutshell, Rijndael algorithm is best recommended to be used in the web service as a data security. Keywords: Chryptograph, RESTFul, Web Service, Rijndael,.

1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi pada saat ini telah mengubah cara pandang masyarakat dalam berkomunikasi. Sehingga berdampak negatif terhadap aspek keamanan data. Keterbukaan sistem memungkinkan penyadapan terhadap data yang sedang saling bertukar. Pentingnya data bagi sebagian orang memungkinkan tindak kriminalitas didunia internet meningkat, sehingga dibutuhkan sistem keamanan data yang mampu meminimalisir tingkat kriminalitas tersebut. Kriptografi merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan keamanan data yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan suatu pesan. Kriptografi terdiri dari dua proses, yaitu enkripsi dan dekripsi. Penelitian ini menjadikan Rijndael sebagai algoritma yang digunakan dalam permasalahan diatas. Penelitian ini dibatasi pada algoritma yang digunakan, yaitu Rijndael. Dan sebagai algoritma pembanding dalam pengujiannya digunakan algoritma. Pada hasilnya, didapat rekomendasi yang baik diantara keduannya untuk digunakan sebagai algoritma pengamanan data web service. 2 LANDASAN TEORI Kode ASCII Set karakter alfanumerik secara khusus mencakup 26 huruf alfabet (termasuk huruf besar dan huruf kecil), angka dalam digit sepuluh desimal, dan sejumlah simbol yang paling umum dipakai adalah ASCII (American Standard Code for Information Interchange) dan EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code). ASCII merupakan kode 7-bit dan EBCDIC berupa kode 8- bit. RESTFul Web Service Pada dasarnya, RESTful harus memenuhi beberapa constraint. Constraint tersebut mendefinisikan bagaimana data ditransfer antar komponen dan keuntungan apa yang didapat. Tidak perlu mencari protokol jaringan baru untuk mengimplementasikannya, karena RESTful dapat diaplikasikan ke infrastruktur jaringan yang sudah ada seperti web, sehingga muncul RESTful web service. Kriptografi Kriptografi adalah ilmu dan seni penyandian yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan suatu pesan. Kriptografi terdiri dari dua proses, yaitu enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses mengacak data sehingga tidak dapat dibaca dan dimengerti. Rijndael merupakan algoritma yang ditetapkan sebagai standar metode enkripsi modern pengganti DES (Data Encryption Standard). Sedangkan dekripsi adalah proses mengubah ciphertext menjadi plaintext, sehingga merupakan proses pembalikan dari enkripsi. Algoritma kunci simetris Skema algoritma sandi akan disebut kunci-simetris apabila untuk setiap proses enkripsi maupun dekripsi data secara keseluruhan digunakan kunci yang sama. Skema ini berdasarkan jumlah data per-proses dan alur pengolahan data didalamnya dibedakan menjadi dua kelas, yaitu block-cipher dan stream-cipher. Algoritma kunci asimetris Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Skema ini disebut juga sebagai sistem kriptografi kunci publik karena kunci untuk enkripsi dibuat untuk diketahui oleh umum (public-key) atau dapat diketahui siapa saja. Tapi untuk proses dekripsinya hanya dapat dilakukan oleh yang berwenang yang memiliki kunci rahasia untuk mendekripsinya, disebut private-key. Algoritma Rijndael Algoritma Rijndael meliputi tiga tipe kunci yaitu kunci berkapasitas 256 bit, 192 bit, dan 128 bit. Besar kapasitas kunci berpengaruh terhadap jumlah putaran (round) yang diimplementasikan dalam algoritma ini. Algoritma (Triple Data Encryption Standard) merupakan salah satu algoritma simetris pada kriptografi yang digunakan untuk mengamankan data dengan cara

waktu menyandikan data. Proses yang dilakukan dalam penyandian datanya, yaitu proses enkripsi dan proses dekripsi. Algoritma adalah suatu algoritma pengembangan dari algoritma DES (Data Encryption Standard). Algoritma ini digunakan sebagai pembanding terhadap algoritma Rijndael. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi dilakukan pada sebuah RESTful web service sederhana, yaitu web service untuk sebuah digital library dimana terdapat fungsi pengguna menggugah dan mengunduh dokumen. 3.1 Ujicoba Generate Key Pengujian pertama dilakukan untuk meliihat kecepatan proses generate kunci oleh algoritma Rijndael-128. Ujicoba dilakukan di lingkungan intranet dengan kecepatan 72 Mbps dan koneksi yang dilakukan menggunakan jaringan wi-fi. Kecepatan proses generate key AES ditentukan dari panjang key. Dapat dilihat bahwa semakin panjang kunci, maka waktu yang diperlukan untuk proses generate key akan semakin lama. Hasil ujicoba dapat dilihat dalam table berikut: 2 2 8 2.27 3 3 17 3.26 4 4 27 Error 5 5 31 Error Pada algoritma, batas maksimum key berada pada 168 bit yang setara dengan 21 karakter. Sehingga ketika digunakan kunci dengan 27 karakter, sintaks akan membaca bahwa kunci terlalu panjang dan tidak dapat di proses. Dapat dilihat perbandingan keduanya, pada algoritma Rijndael kenaikan waktu pada saat generate key berada pada persentase rata-rata 50% setiap ujicoba. Sedangkan pada algoritma, berada pada persentase rata-rata 32%. Maksudnya adalah, algoritma Rijndael membutuhkan waktu yang lebih cepat untuk generate key pada setiap perubahan key yang digunakan dibandingkan dengan algoritma. Untuk lebih jelasnya, dapat digambarkan dalam grafik seperti berikut: Tabel 3.1 Hasil Ujicoba Algoritma Rijndael Ujicoba ke- Panjang kunci kata karakter Rata-rata waktu generate 1 1 4 0.083 2 2 8 0.162 3 3 17 0.245 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 0 10 20 30 40 ket: garis yang berada di bawah menunjukkan performansi yang lebih baik Rijndael panjang kunci 4 4 27 0.356 5 5 31 0.391 Untuk mengukur tingkat efisien waktu yang diperlukan, hasil ujicoba akan dibandingkan dengan sesama algoritma simetris, yaitu algoritma. Berikut adalah hasil ujicoba : Tabel 3.2 Hasil Ujicoba Algoritma Ujicoba ke- Panjang kunci kata karakter Rata-rata waktu generate 1 1 4 1.9 Gambar 3.1 Grafik Perbedaan Rijndael dan 3.2 Ujicoba Enkripsi Dokumen Pengujian dilakukan untuk mengetahui hasil enkripsi terhadap dokumen, serta untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk melakukan enkripsi terhadap beberapa dokumen dengan ukuran dokumen yang berbeda. Untuk proses enkripsi, dilakukan pada saat user mengunggah dokumen. Uji coba fungsi unggah dilakukan pada aplikasi web dengan kecepatan koneksi adalah 72 Mbps dan koneksi yang dilakukan menggunakan jaringan wi-fi. Untuk melakukan

waktu enkripsi, digunakan kunci dengan panjang 14 karakter (112 bit). Berikut adalah hasil ujicoba enkripsi dokumen: Tabel 3.3 Hasil Ujicoba Enkripsi Dokumen Dengan Algoritma No sebelum Rijndael sesudah Waktu 1 100 138 20.40 2 200 277 20.90 3 500 678 196.80 4 1000 1359 948.86 5 2000 2790 4661.28 Untuk mengukur tingkat efisiensi waktu yang dibutuhkan algoritma dalam proses enkripsi dokumen, digunakan algoritma sebagai algoritma pembanding. Kunci yang digunakan adalah kunci yang serupa dengan penggunaan pada algoritma Rijndael. Berikut adalah hasil ujicoba enkripsi dokumen menggunakan algoritma : 6000 5000 4000 3000 rijndael 2000 1000 0 ukuran dokumen 0 1000 2000 3000 Gambar 3.2 Grafik Perbedaan Waktu Proses Enkripsi Rijndael dan 3.3 Ujicoba Hasil Enkripsi Dokumen Pengujian ini dilakukan terhadap dokumen hasil enkripsi dengan tujuan memastikan bahwa dokumen hasil enkripsi tidak dapat dibuka pada text editor manapun. Berikut penampakan dokumen sebelum di enkripsi dan dokumen hasil enkripsi: Tabel 3.4 Hasil Ujicoba Enkripsi Dokumen Dengan Algoritma No sebelum sesudah Waktu 1 100 138 74.44 Gambar 3.3 Dokumen Sebelum Dienkripsi 2 200 277 75.86 3 500 678 458.92 4 1000 1359 1202.96 5 2000 2790 5192.78 Hasil pada ujicoba enkripsi dokumen menghasilkan waktu yang berbeda pada masing-masing algoritma. Bahwa semakin besar ukuran dokumen, algoritma membutuhkan waktu yang lebih untuk proses enkripsi. Dapat dilihat pada grafik dibawah, perbedaan waktu tidak terlalu besar dikarenakan panjang kunci yang digunakan adalah sama. Namun, algoritma Rijndael lebih cepat mengenkripsi dokumen dibandingkan dengan algoritma. Gambar 3.4 Dokumen Terenkripsi Dibuka Dengan Ms. Word

DAFTAR PUSTAKA Gambar 3.5 Dokumen Terenkripsi Dibuka Dengan Notepad++ Gambar 3.6 Dokumen Terenkripsi Dibuka Dengan WordPad 4 KESIMPULAN Berdasarkan penjabaran dari hasil ujicoba, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Kecepatan enkripsi yang dilakukan pada kedua algoritma berbanding lurus terhadap panjang kunci yang digunakan, semakin panjang kunci maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk enkripsi dokumen. 2. Perbandingan hasil ujicoba generate kunci pada algoritma Rijndael dan membuktikan bahwa algoritma Rijndael lebih unggul secara performansi, karena membutuhkan waktu enkripsi yang lebih pendek dari algoritma dengan kunci yang lebih panjang. 4 SARAN Adapun saran-saran terkait pengembangan penelitian selanjutnya adalah: 1. Algoritma ini nantinya dapat diterapkan kedalam metode web service yang lain. 2. Pengembang selanjutnya untuk dapat menggunakan parameter yang berbeda selain waktu, seperti dari sisi keamanan. [1] Utama, Yadi. Teknik Pemrograman Web Service PHP Dengan Menggunakan SOAP dan WSDL. Yogyakarta [2] Lucky. 2008. XML Web services: Aplikasi Desktop, Internet & Handphone. Jakarta: Jasakom [3] http://isaninside.net/2011/06/tentang-web-ser vice-dan-aplikasinya-di-wsns-latar-belakangtesis.htm, diakses pada tanggal: 3 September 2014 [4] Sutanta, Edhy dan Khabib Mustofa. 2012. Kebutuhan Web Service Untuk Sinkronisasi Data Antar Sistem Informasi dalam e-gov Pemkab Bantul Yogyakarta. Jurnal TIK edisi Mei STMIK Bandung. Bandung [5] http://csrc.nist.gov/encryption/aes/, diakses pada tanggal 30 Oktober 2014 [6] Ariyana, Yoki. Advanced Encryption Standard. PPPPTK IPA BANDUNG [7] Adi, Bayu Nugroho. Proteksi Dokumen Office Menggunakan Xml Web Service Dengan Algoritma Elliptic Curve Cryptography (Ecc) Berbasis Web. Institute Teknologi Sepuluh November [8] Marta, Revi Fajar. Implementasi Kriptografi Pada E-Commerce. Institut Teknologi Bandung [9] Triwinarko, Andy. Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA) Departemen Teknik Informatika ITB. Institut Teknologi Bandung [10] Fadli, Hadyan Ghaziani. Studi dan Implementasi Algoritma Rijndael Untuk Enkripsi Halaman Web HTML. Institut Teknologi Bandung [11] Cahyani, Era, Elly Kristania, Ferry Hirawan. Penerapan Metode Enkripsi Rijndael pada Sistem Pendaftaran Mahasiswa Secara Online. Universitas Bina Nusantara [12] Hidayat, Akik. Enkripsi Dan Dekripsi Data Dengan Algoritma 3 Des (Triple Data Encryption Standard). Universitas Padjajaran