Manual Mutu Pengabdian Kepada masyarakat Universitas Pembangunan Panca Budi

dokumen-dokumen yang mirip
Manual Mutu Pengabdian

MANUAL MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL MUTU PENGABDIAN. Lembaga pengabdian masyarakat Universitas negeri gorontalo

Manual Mutu Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

ARAH PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ARAH PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERATURAN AKADEMIK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PA 03 PJM

PERATURAN AKADEMI BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

Kibijakan Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL KINERJA PELAKSANAAN RENOP No. Revisi 00

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

Standar Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

Manual Mutu Pengabdian pada Masyarakat Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.05. M a n u a l M u t u P e n g a b d i a n p a d a M a s y a r a k a t 2

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

Manual Mutu Penelitian Dan Publikasi Ilmiah 1 Universitas Pembanunan Panca Budi

KEBIJAKAN AKADEMIK STIKOM CKI TAHUN

15. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 258/MPN.A.4/KP Tahun 2011 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Andalas Periode ; 1

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

DOKUMEN MUTU KEBIJAKAN AKADEMIK

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

KEBIJAKAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

MANUAL MUTU AKADEMIK

MANUAL MUTU PELAKSANAAN

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

Manual Mutu Akademik

UNIVERSITAS GADJAH MADA SENAT AKADEMIK

Kebijakan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas

BAB I MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

Manual Mutu Akademik Perguruan Tinggi Alma Ata AA-PJM-MM.09.1

KEBIJAKAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNHAS

BUKU KEBIJAKAN MUTU STT IBNU SINA BATAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 3763/H4/P/2008 TENTANG KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN,

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kebijakan Mutu Internal Unand Tahun

i

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

MANUAL MUTU UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PUSAT STUDI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

MANUAL MUTU EVALUASI

SATUAN JAMINAN MUTU PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SYIAH KUALA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

SASARAN MUTU KA.PPM-UNESA-03

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN Dinamika kebijakan pembangunan perguruan tinggi dan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan Institut Agama

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

Kebijakan Akademik 1

KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 042/U/2000

DRAFT RENCANA STRATEGIS

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Kebijakan Akademik Bidang Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

Universitas Riau. Universitas Riau. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal

KEBIJAKAN AKADEMIK IAIN MATARAM

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL MUTU AKADEMIK

RIP Institusi STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RIP IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Matriks BIDANG : PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

MANUAL MUTU PELAKSANAAN

UNIT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

DOKUMEN MANUAL MUTU STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA PADANGSIDIMPUAN

Transkripsi:

1

2

3

BAB I KERANGKA KEBIJAKAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI A. Misi, Tujuan dan Sifat Kegiatan 1. Misi kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat adalah pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, agar kemampuan masyarakat meningkat dan asyarakat dapat terentas dari keterbelakangan dan memiliki kemampuan kompetitif. 2. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat didasarkan pada permasalahan aktual di masyarakat untuk dikembangkan menjadi program penelitian/pendidikan interdisipliner yang hasilnya apat dirasakan oleh masyarakat. 3. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat harus memberi manfaat bagi msyarakat, Perguruan Tinggi dan sivitas akademika. B. Asas Penyelenggaraan Penyelenggaran kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilaksanakan oleh sivitas akademik harus memenuhi beberapa azas : 1. Azas manfaat, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diarahkan dan iselenggarakan agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, Perguruan Tinggi, dan sivitas akademika. 2. Azas Akuntabilitas, yaitu bahwa semuapenyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir yang bersifat dinamis. 3. Azas transparansi, yaitu bahwa kegiatan pengabdian iselenggarakan secara terbuka, didasarkan pada tatanan dan aturan yang jelas dengan semangat saling empercayai sehingga terbentuk suasana kondusif untuk melaksanakan kegiatan. 4. Azas kualitas, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diselenggarakan dengan senantiasa mengedepankan kualitas input, process, output dan outcomes. 5. Azas koherensi dan integritas, yaitu bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diselenggarakan secara terpadu (interdisipliner), terarah, terstruktur, dan sistematik berbasis pada visi dan misi Universitas untuk efektivitas dan efisiensi. 6. Azas kerakyatan, yaitu bahwa penyelenggaraan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat dinamis dan harus mampu menjamin terakomodasinya segenap kepentingan rakyat secara lebih luas tanpa harus mengorbankan idealisme ilmiah. 7. Azas hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan kegiatan harus taat pada hokum yang berlaku yang penegakannya dijamin oleh negara. 4

C. Arah Kebijakan dan Pengembangan Program 1. Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPM- UNPAB) mengkoordinir dan merancang program pengabdian yang strategis, terencana baik dalam hal kegiatan, pendanaan, dan jadwal pelaksanaan. 2. Program-program kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dirancang harus berbasis evaluasi diri yang meliputi aspek-aspek kemampuan, kelemahan, kesempatan dan tantangan (SWOT) dari sumber daya yang tersedia. 3. LPM-UNPAB membentuk pusat-pusat layanan masyarakat sesuai dengan kebutuhan. 4. Layanan hendaknya memiliki keunggulan kompetitif dengan mempertimbangkan dinamika yang terjadi di tengah masyarakat, sehinga terjadi adanya perubahan perilaku masyarakat dari konsumtif menjadi produktif. 5. Universitas harus berperan secara aktif menerapkan hasil-hasil penelitian ke masyarakat melalui inovasi teknologi tepat-guna. 6. Universitas menyebarluaskan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya ke masyarakat luas. 7. Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat dapat melaksanakan kegiatan pelayanan jasa dan konsultansi yang saling menguntungkan pada masyarakat industri, lembaga pemerintah dan swasta, serta swadaya masyarakat, baik dalam skala lokal, daerah, nasional, maupun internasional. 8. LPM-UNPAB harus menfasilitasi temuan-temuan baru yang diperoleh dari penerapan teknologi di masyarakat dalam proses perolehan hak kekayaan intelektual. 9. Kuliah Kerja Nyata (KKN) harus menjadi arena pembelajaran, aktualisasi kompetensi bidang keilmuan, dan pengembangan kepribadian para mahasiswa untuk terjun ke masyarakat terutama dalam praktek-praktek yang memerlukan pendekatan interdisipliner. 10. KKN dirancang sedemikian rupa sehingga hasilnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. D. Pengelolaan Sumberdaya 1. Sumber daya kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat adalah sivitas akademika dan masyarakat sasaran. 2. Dalam melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, aspek manfaat harus dikedepankan. Hal ini dilakukan dengan secara aktif menggali dan memilah kegiatankegiatan yang dapat meningkatkan peran serta masyarakat. 3. Mahasiswa sebagai bagian dari sivitas akademika Universitas Pembangunan Panca Budi disyaratkan melaksanakan KKN atau kegiatan yang setara, bersifat mengikat sebagai bagian dari persyaratan akademik, bertujuan sebagai wahana pembelajaran dan peningkatan kepedulian terhadap masyarakat. 4. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, LPM-UNPAB juga mengelola aset tak berwujud, seperti hak paten, HKI lainnya dan kepakaran yang dimiliki Universitas. 5

E. Evaluasi Program 1. Kegiatan-kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat harus selalu dievaluasi dan dikaji secara terus menerus untuk menjamin agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan permasalahan yang ditangani tetap actual. 2. Kegiatan-kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat harus mencerminkan kontribusi nyata Universitas pada kesejahteraan, sehingga Universitas harus akomodatif terhadap usulan-usulan kegiatan dan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. F. Kelembagaan 1. Rektor melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPM-UNPAB) merencanakan, mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan layanan kepada masyarakat baik yang ada di pedesaan, perkotaan dan ataupun kelompok-kelompok masyarakat lain yang memerlukan peran Universitas secara nyata dan bermakna. 2. Pelayanan dapat dilakukan oleh LPM-UNPAB atau komponen yang ada di Universitas Pembangunan Panca Budi dengan berkoordinasi dengan LPM-UNPAB. G. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu 1. Struktur organisasi penjaminan mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ditampilkan pada diagram pohon dibawah. 2. Di tingkat Universitas : Penjamin mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat terdiri atas Pimpinan Universitas dibantu oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM) atas dasar ketentuan norma-norma, baku mutu dan kebijakan yang ditetapkan oleh senat Universitas. LPM-UNPAB sebagai perancang, pelaksana dan pengelola kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di tingkat Universitas dapat mengajukan permohonan kepada rektor agar PJM melakukan audit atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan. 3. Di tingkat Fakultas : Penjamin mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat terdiri atas Dekan yang dibantu oleh Unit Jaminan Mutu (UJM). Tugas UJM fakultas adalah monitoring dan evaluasi internal. Dekan merumuskan butir-butir mutu dan kebijakan Pengabdian Pada Masyarakat dan disyahkan oleh Senat Fakultas. Dekan sebagai perancang dan pelaksana kegiatan Pengabdian di tingkat Fakultas dapat mengajukan permintaan kepada Rektor, agar PJM melakukan audit atas kegiatan-kegiatan dibawah tanggung jawabnya. 4. Di tingkat jurusan/program studi : Penjamin mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di tingkat jurusan/program studi terdiri atas ketua jurusan/program studi dibantu oleh Gugus Kendali Mutu (GKM). GKM terdiri atas wakil-wakil bidang minat dan keahlian dan berfungsi melakukan monitoring dan evaluasi internal kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di tingat jurusan. 6

BAB II PROSEDUR PENJAMINAN MUTU KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI A. Arah dan Jenis Kegiatan Pengabdian 1. Arah kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ditentukan dengan mengacu pada visi dan misi Universitas serta kebutuhan masyarakat pengguna, maupun sasaran yang ingin dicapai. 2. Sejalan dengan Renstra yang pada tahun 2009-2018 sekaligus mewujudkan visi dan misi Universitas, maka perlu ada perubahan re-orientasi dari kegiatan, yakni : Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat di lingkungan Universitas Pembangunan Panca Budi adalah Pengabdian Pada Masyarakat berbasis Riset (Research-based Community Services). Dengan demikian, pada kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat diharapkan terjadinya transfer pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan dari hasil riset Universitas. Disamping itu, perlu dikembangkan sinergi sumber daya manusia di Universitas dengan masyarakat yang menjadi subjek kegiatan dengan mengedepankan potensi unggulan yang ada pada masyarakat tersebut. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilakukan agar mengacu kepada pada upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan potensinya, peningkatan kualitas dan kemandirian masyarakat, dan peningkatan pendapatan asli daerah. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa kegiatan perintisan dan kegiatan penunjang. Kegiatan perintisan merupakan kegiatan yang merintis hal-hal baru dalam mengatasi suatu permasalahan, termasuk didalamnya merintis tumbuh kembangnya suatu sistem pelaksanaan kegiatan baru. Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjang berbagai kegiatan pihak lain dengan tujuan mempercepat dan meningkatkan kualitas proses pembangunan serta keberhasilan pencapaian tujuan-tujuannya. Kegiatan penunjang ini dibedakan atas kegiatan komplementer, apabila kegiatan pengabdiannya menunjang keberhasilan kegiatan yang dilakukan bersama-sama pihak lain, dan kegiatan suplementer, apabila kegiatan pengabdian tersebut dalam prosesnya memperkuat atau meningkatkan kualitas jalannya proses yang dilakukan pihak lain, meskipun dalam pelaksanaannya masing-masing berjalan sendiri-sendiri. 3. Pengabdian Pada Masyarakat dikembangkan dalam bentuk Pendidikan kepada Masyarakat, Pelayanan kepada Masyarakat, Pengembangan Wilayah, Kaji Tindak (Action research) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). 4. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dapat berupa : Bantuan kepada pemerintah untuk mengembangkan potensi dan inventarisasi daerah serta mewujudkan kerjasama yang serasi dengan melibatkan kepakaran Universitas, kewenangan pemerintah dan masyarakat. Penciptaan wahana scientific-based entrepreneurship, terutama masyarakat yang ekonominya lemah atau pendidikannya masih rendah, dengan mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan hasil penelitian. Penyelenggaraan kerjasama Universitas dengan daerah untuk mendukung pengembangan usahakecil. 7

Penyelenggaraan kerjasama dengan industri dan lembaga untuk meningkatkan kemampuan dalam penerapan ilmu dan teknologi, pendidikan maupun pelatihan bagi tenaga industri untuk meningkatkan kemampuan dalam ilmu dan teknologi. Penyelenggaraan perintisan sarana scientific based interpeneurship di dalam kampus yang melibatkan sivitas akademika dan almuni Mengembangkan suatu sistem informasi dan layanan teknologi. Kuliah kerja nyata. B. Manajemen Penjaminan Mutu Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Manajemen penjaminan mutu dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat meliputi perencanaan standar mutu, pengendalian mutu dan peningkatan mutu. 1. Perencanaan standar mutu meliputi proses identifikasi kebutuhan masyarakat sasaran secara objektif dan setepat mungkin serta mewujudkannya dalam program. Dengan demikian, kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang akan dilakukan hendaknya didahului dengan survei langsung terhadap permasalahan di masyarakat. Dari hasil survei dan masukan-masukan masyarakat, direncanakan kegiatan pengabdian, target sasaran dan kualitas kegiatan pengabdian. 2. Pengendalian mutu adalah pelaksanaan langkah-langkah (prosedur) yang telah direncanakan agar terkendali dan taat prosedur, sehingga semua berlangsung sebagaimana mestinya. Dalam kaitan dengan kegiatan pengabdian, maka setiap item kegiatan harus taat prosedur dan perubahan item kegiatan dilakukan setelah evaluasi yang cermat. Dengan demikian mutu kegiatan yang direncanakan tercapai dan terjamin. 3. Peningkatan mutu kegiatan pengabdian meliputi evaluasi untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari informasi sebelumnya, yakni perencanaan tandar mutu, pengendalian mutu, dan informasi tentang implementasi di lapangan. Dari hasil evaluasi, kemudian direncanakan standar mutu dan metode pengendalian mutu yang baru. Standar mutu pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat oleh Universitas perlu ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan ditetapkan dengan mengacu pada visi-misi Universitas dan kebutuhan masyarakat pengguna. Keberhasilan penjaminan mutu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator sebagai berikut : 1. Relevansi, yakni kegiatan pengabdian dengan kebutuhan masyarakat pengguna yang menjadi target kegiatan. 2. Efisiensi, yakni kehematan penggunaan sumber daya dana, tenaga, waktu, untuk produksi dan penyajian jasa pengabdian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. 3. Efektivitas, yakni kesesuaian perencanaan dengan hasil yang dicapai, atau ketepatan sistem, metode, dan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan jasa yang direncanakan. 4. Akuntabilitas, yakni dapat tidaknya kinerja dan jasa pengabdian tersebut dipertanggungjawabkan. 8

5. Kreativitas, yakni kemampuan lembaga mengadakan inovasi, pembaharuan, atau menciptakan sesuatu yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk kemampuan evaluasi diri. 6. Empati, yakni kemampuan para pengelola pengabdian memberikan pelayanan sepenuh dan setulus hati kepada semua khalayak sasaran. 7. Ketanggapan, yakni kemampuan para pengelola kegiatan pengabdian memperhatikan dan memberikan respons terhadap keadaan serta kebutuhan masyarakat pengguna dengan cepat dan tepat. 8. Produktivitas, yakni kemampuan lembaga dan seluruh staf pengelola untuk menghasilkan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna menurut rencana yang telah ditetapkan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. C. Mekanisme Pemenuhan Standar Mekanisme pemenuhan standar terdiri atas penentuan kebijakan dan implementasi atas kebijakan : Tahap penentuan kebijakan meliputi: 1. Universitas menentukan program pengabdian jangka panjang dan mensosialisasikan kepada sivitas akademika. 2. Universitas menjabarkan program jangka panjang dalam rencana tahunan, programprogram unggulan dan indikator kinerjanya. 3. perlu memiliki Pedoman Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat, meliputi pengajuan proposal, seleksi proposal, pendanaan, prosedur pelaksanaan, penjaminan mutu, supervisi dan monitoring kegiatan serta sistem pelaporan. 4. Universitas perlu membentuk unit pelaksana teknis yang dapat melaksanakan fungsi pengelolaan inovasi teknologi, termasuk menfasilitasi perlindungan paten dan komersialisasnya. Tahap implementasi kegiatan meliputi: 1. Tahap persiapan, meliputi: penetapan judul kegiatan pengabdian dan penerapan Ipteks yang akan dilakukan, penetapan tim dan tugas pokok, penetapan kelompok sasaran dan review kepustakaan terkait ipteks yang akan diabdikan. 2. Survei awal ke lapangan dan analisis situasi. Tahapan ini meliputi pengumpulan data dari masyarakat menyangkut kondisi dan potensi wilayah (fisik, sosial, ekonomi, lingkungan yang relevan dengan kegiatan), pengumpulan data dari Kelompok Sasaran. 3. Identifikasi dan perumusan masalah, perumusan tujuan dan manfaat Kegiatan, penetapan kerangka pemecahan masalah, penetapan waktu dan metode kegiatan, penyusunan anggaran kegiatan dan rancangan evaluasi kegiatan. 4. Penulisan dan pengajuan proposal yang dilanjutkan dengan review dan perbaikan proposal. 5. Pembuatan kontrak bagi yang lolos seleksi. 6. Pelaksanaan kegiatan, analisis hambatan-hambatan di lapangan dan cara mengatasinya. 7. Evaluasi dan pelaporan. 9

D. Pengendalian Mutu Kegiatan 1. Pengendalian Standar Melalui Tahap Proposal. 1.1. Evaluasi selama berlangsungnya proses penyusunan proposal dan perbaikan langsung dilakukan jika terjadi kesalahan. 1.2. Tahapan seleksi proposal dilakukan melalui desk evaluation oleh tiga reviewer internal yang kompeten. Pada proses tersebut, berbagai kelemahan rancangan Pengabdian Pada Masyarakat yang dibuat diinventarisasi dan dianalisis, serta dapat langsung dilakukan perbaikan. Dengan demikian hanya pengusul yang mampu melalui seleksi ini dengan baik, maka programnya akan disetujui. 2. Pengendalian Standar Melalul Hasil Akhir Pengabdian (Untuk Peningkatan Mutu). Evaluasi pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat secara menyeluruh terhadap proses, penyajian, dan hasil Pengabdian Pada Masyarakat. Evaluasi kegiatan di lapangan dengan menyebarkan angket berisi daftar pertanyaan evaluasi kepuasan target/sasaran dan dampak yang mereka rasakan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan (pre test dan post test). Inventarisasi terhadap kelemahan kegiatan, sebab dan faktor penghambat untuk menemukan akar masalah. Menyusun rencana mengatasi hambatan dalam rangka peningkatan mutu. 10

BAB III PENUTUP Uraian singkat tentang manual prosedur Pengabdian Pada Masyarakat ini bersifat umum dan menjadi acuan manual prosedur yang lebih teknis. Manual prosedur pada level implementasi kegiatan hendaklah dibuat dengan memperhatikan kondisi real dan kemampuan masing-masing unit pelaksana berdasarkan analisis dan evaluasi diri yang mereka lakukan. Banyak tantangan yang akan dihadapi dalam upaya menerapkan penjaminan mutu dalam setiap kegiatan pengabdian dan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, penyusunan standar mutu haruslah merupakan kesepakatan di antara stakeholders. Hal ini penting untuk menghindari ketidak-sepahaman dalam pengajuan, penilaian, dan seleksi proposal, serta evaluasi proses di lapangan dan hasil kegiatan yang telah dicapai 11

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonimous, Praktek baik dalam penjaminan mutu perguruan tinggi, Penelitian dan Publikasi, Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen DIKTI, 2005. 2. Anonimous, Kebijakan Akademik Universitas Gadjah Mada 2005-2010, KJM UGM, 2005. 3. Riset di Universitas Gadjah Mada, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, 2002. 4. Research Quality Control Guide, the Uiversity of Georgia, 1998. 5. Research Degree Quality Assurance Procedures, the University of Bolton, 1996. 6. Kebijakan Akademik 2009 7. Standar Akademik 2009 8. Peraturan Akademik 2009 12

TIM PENYUSUN Pelindung Pembina Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota : H. M. Isa Indrawan, SE., MM : Rizal Ahmad, SE : M. Toyib Daulay, SE.,MM : Ir. Ramayana Bachtiar : Yan Eko Budi Hartono, ST : Saimara Sebayang, SE Riadiono, SH Drs. H. Indra Djaya Lubis Siti Nurhayati, SH Samrin, SE Ir. Marahadi Siregar Tharmizi Hakin, SP Dra. Elpianti Sahara, S.Pdi M. Kamil, S.Ag 13