PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS

BAB IV PENUTUP. program media relations khususnya pada aktivitas press conference yang

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

Konsep Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. sarat akan informasi. Peristiwa keseharian sampai yang memiliki pengaruh

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

Produksi Media PR AVI

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Januari 2009, pkl wib. Pengaruh Kualitas media..., Lanny, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

Etika Profesi Public Relations

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (1) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations.

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. salah pengertian dalam penyampaian komunikasi tersebut.

Media Relations. Mengelola Kegiatan dengan Pers (2) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR PEMBENTUK PRAKTEK PUBLIC RELATIONS

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

Produksi Media PR AVI

BAB V PENUTUP. Perusahaan PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta sendiri selalu melakukan. control pemberitaan yang beredar melalui kliping.

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

Strategi Pesan PT. Air Mancur PadaWebsite Dalam Membangun Citra. Peduli Kepada Masyarakat RINI ERRIVANH / IKE DEVI SULISTYANINGTYAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

Implementasi Cyber Public Relations dalam Meningkatkan Reputasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebagai Universitas Riset Berkelas Dunia

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pengelolaan program media relations dalam membangun brand image MNC Fashion

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Jl. Babarsari No. 6 Yogyakarta, 55281 Abstrak Jurnal ini akan membahas mengenai proses evaluasi yang dilakukan oleh praktisi public relations TRANS TV dalam salah satu program media relations yaitu aktivitas press conference bulan Maret 2013. Proses evaluasi yang dilakukan adalah salah satu langkah manajemen terstruktur untuk melihat ketercapaian tujuan press conference yang telah diselenggarakan. Praktisi public relations TRANS TV melakukan evaluasi aktivitas press conference secara informal dan formal. Evaluasi informal yang dilakukan oleh praktisi public relations menilai suasana dan overview tingkat kehadiran wartawan media. Sedangkan evaluasi formal menilai pengeluaran keuangan aktivitas terhadap budget hingga proses media monitoring yang nantinya berakhir pada pembuatan laporan pertanggungjawaban kepada jajaran top management perusahaan. Pada akhirnya, proses evaluasi yang telah dilaksanakan oleh praktisi public relations TRANS TV harus dilakukan berdasarkan teori evaluasi program kehumasan untuk membuktikan pelaksanaan aktivitas press conference dan melihat perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan setelah pekaksanaan aktivitas press conference. Kata kunci: media relations, press conference, evaluasi program, public relations 1

A. Latar Belakang Media massa dalam masyarakat modern memiliki peranan yang sangat penting. Peristiwa keseharian sampai yang memiliki dampak terhadap perubahan arah hidup masyarakat dunia baik langsung maupun tidak langsung terungkap melalui media massa cetak dan elektronik. Informasi yang terdapat di media massa pun seringkali menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang kehidupan. Bahkan informasi tersebut juga mampu memengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku manusia. Sehingga, media massa dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan pesan atau aspirasi (termasuk di dalam pendapat juga kritik) dari berbagai pihak, pemerintah, masyarakat dan termasuk perusahaan atau organisasi (Wardhani, 2008:19). Dengan memahami bahwa media massa atau pers memiliki kekuatan yang dahsyat seperti yang diungkapkan Marshall McLuhan dalam bukunya Understanding Media bahwa media merupakan the extension of man (media itu perluasan manusia), atau dengan kata lain, media menjadi kepanjangan tangan manusia sehingga yang menjadi keinginan, cita-cita dan tujuan seorang manusia bisa diperluas oleh media, sudah seharusnya perusahaan melalui keberadaan praktisi public relations melakukan kegiatan media relations dikarenakan reputasi perusahaan akan dapat dibangun melalui perantaraan media tersebut (Nurudin, 2008:51). Media relations atau hubungan media adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi 2

public relations dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan (Jefkins, 1995:99). Serangkaian aktivitas media relations yang pada umumnya dijalankan oleh praktisi public relations salah satunya adalah press conference. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri pertelevisian di Indonesia yang sangat mengharapkan kesuksesan dari program tayangan televisi yang diproduksi serta ditayangkannya. Dalam upayanya untuk meluncurkan sebuah program televisi baru, TRANS TV melalui Departemen Marketing Public Relations yang turut menjalankan aktivitas media relations yang dikelola oleh divisi khusus yaitu Divisi Media Relations juga menyelenggarakan press conference secara rutin dengan mengundang wartawan media massa. Press conference yang diselenggarakan oleh TRANS TV bertujuan untuk memperkenalkan program televisi baru yang akan diluncurkan serta memberi pemahaman tentang program televisi tersebut kepada wartawan media yang hadir. Press conference dilaksanakan secara rutin dikarenakan informasi yang akan disampaikan TRANS TV kepada media massa tidak akan cukup jika hanya disampaikan dengan press release atau rilis berita di situs perusahaan. Press conference yang diselenggarakan pada bulan Maret 2013 memperkenalkan program televisi in-house terbaru yang akan mulai ditayangkan pada bulan tersebut. Program-program televisi yang 3

diperkenalkan pun beragam, yaitu program magazine WOWW, program music show SPEKTAKULER, program reality show KALAU JODOH TAK LARI KEMANA hingga program kompetisi kuliner KOKI LIMA yang menurut TRANS TV akan berbeda dan unik serta pertama kali di Indonesia. Untuk membuktikan bahwa aktivitas press conference yang diselenggarakan oleh TRANS TV, khususnya pada bulan Maret 2013, berjalan dengan optimal dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan, praktisi public relations Divisi Media Relations melakukan proses evaluasi terhadap aktivitas media relations tersebut. Evaluasi yang dijalankan oleh praktisi public relations bertujuan untuk mengetahui apa yang terjadi dan mengapa, bukan untuk membuktikan atau melakukan sesuatu. Jenis proses evaluasi yang dilakukan oleh praktisi public relations adalah evaluasi persiapan, implementasi dan dampak yang dalam evaluasi ini dinilai sejauh mana keseluruhan tujuan program yang telah dijalankan tercapai (Cutlip, Center dan Broom, 2005: 355-357). Pada dasarnya, proses evaluasi program kehumasan yang dilakukan oleh praktisi public relations TRANS TV berfungsi untuk mengetahui pencapaian tujuan dan sasaran press conference bulan Maret 2013 dan perubahan yang terjadi yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut. Dikarenakan fungsi public relations yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan, proses evaluasi dampak menjadi tanggung jawab praktisi public 4

relations melalui Divisi Media Relations TRANS TV yang juga bertanggung jawab dalam pelaksanaan press conference. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hasil proses evaluasi yang dilakukan oleh TRANS TVpada program media relations khususnya pada aktivitas press conference bulan Maret 2013. C. Hasil Penelitian Marketing Public Relations Department TRANS TV khususnya Divisi Media Relations memiliki tanggung jawab penuh atas terselenggaranya aktivitas press conference yang rutin diselenggarakan. Praktisi public relations TRANS TV juga perlu melakukan suatu proses evaluasi setelah penyelenggaraan aktivitas press conference, tak terkecuali pada aktivitas press conference yang dilaksanakan pada bulan Maret 2013. Praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV melakukan rangkaian proses evaluasi terhadap aktivitas press conference dalam dua bagian yaitu evaluasi informal dan evaluasi formal. Proses evaluasi secara informal adalah evaluasi atau proses tindak lanjut yang dilakukan secara lebih santai dan biasanya dalam bentuk obrolan ringan. Aspek yang dibahas dalam proses evaluasi informal meliputi suasana press conference seperti hospitality atau kenyamanan yang sudah diciptakan untuk para tamu undangan, sarana dan prasarana serta aspek 5

timing atau rundown, dan lain sebagainya. Sementara itu, evaluasi yang dilakukan secara formal merupakan proses evaluasi atau tindak lanjut yang dilakukan oleh praktisi public relations Divisi Media Relations yang lebih mengarah pada aspek-aspek prioritas utama yang diinginkan oleh jajaran top management TRANS TV untuk dilaporkan. 1. Evaluasi Informal Aktivitas Press Conference bulan Maret 2013 Salah satu aspek yang dinilai dalam evaluasi informal yang dilakukan oleh praktisi public relations TRANS TV terhadap aktivitas press conference bulan Maret 2013 adalah suasana penyelenggaraan aktivitas tersebut. Salah satu hal yang didiskusikan oleh praktisi public relations Divisi Media Relations mengenai suasana aktivitas press conference adalah hospitality yang merupakan aspek yang berkaitan dengan keramahtamahan dari pihak penyelenggara press conference di mata wartawan media massa yang hadir pada penyelenggaraan aktivitas tersebut. Praktisi public relations TRANS TV memberikan rasa kenyamanan kepada para wartawan media dengan cara meyakinkan bahwa para wartawan media akan diberikan kesempatan untuk melakukan wawancara secara pribadi kepada para artis yang hadir di pelaksanaan press conference di luar waktu aktivitas tersebut. Hal tersebut juga bertujuan agar aktivitas press conference bulan Maret 2013 dapat berjalan dengan lancar, yaitu mengupayakan sesi tanya jawab selalu fokus dengan materi press conference. Kenyamanan para wartawan media juga dapat diberikan dalam 6

bentuk ketersedian materi atau bahan berita yang dapat diliput nantinya oleh mereka. Selain itu, aspek hospitality yang dinilai juga mencakup jamuan yang dihidangkan untuk para tamu undangan. Terkait hal ini, jamuan yang dihidangkan tidak pernah memiliki masalah. Hal ini dapat dilihat dari selera para undangan yang hadir yang sudah sesuai dengan hidangan yang disajikan. Selain itu, respon media yang hadir pada saat menerima merchandise yang telah dipersiapkan oleh TRANS TV juga sangat memuaskan. Hal tersebut dikarena jumlah merchandise yang diberikan cukup banyak dan berguna untuk digunakan pada aktivitas sehari-hari para wartawan media tersebut. Selain aspek hospitality, lokasi dan sarana prasarana aktivitas press conference juga tak luput untuk dievaluasi. Lokasi yang digunakan untuk penyelenggaraan aktivitas press conference bulan Maret 2013 adalah ruangan pre-function lantai 3A Gedung TRANS TV. Sarana yang digunakan untuk penunjang penyelenggaraan aktivitas tersebut berupa wireless microphone dan speaker serta televisi berukuran besar yang digunakan untuk penayangan show reel. Beberapa para wartawan media mengusulkan untuk melaksanakan aktivitas press conference di luar area gedung TRANS TV dikarenakan jarak kantor dan keingininan untuk merasakan suasana yang berbeda. Namun penentuan lokasi pelaksanaan aktivitas merupakan kebijakan yang ditentukan oleh jajaran direksi TRANS TV dan praktisi public relations TRANS TV hanya memiliki kewenangan untuk menyampaikan usulan tersebut. Di sisi lain, seluruh wartawan media 7

yang hadir merasa puas dengan kualitas sistem audio yang diberikan dan sistem audiovisual yang jelas menayangkan show reel program televisi baru TRANS TV pada saat berlangsungnya press conference. Hal ini dikarenakan persiapan yang dilakukan cukup matang yang dilakukan oleh praktisi public relations TRANS TV. Kejelasan pesan yang disampaikan kepada para wartawan media yang hadir pada aktivitas press conference juga dibahas di dalam evaluasi informal. Para wartawan media yang hadir dalam aktivitas press conference dinilai benar-benar memahami pesan yang disampaikan dan dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang sudah sesuai dengan topik pembicaraan aktivitas press conference bulan Maret 2013. Praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV juga mengevaluasi secara informal mengenai waktu pelaksanaan aktivitas press conference bulan Maret 2013. Berdasarkan penilaian, press conference bulan Maret 2013 dimulai tepat waktu dan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diperkirakan dan direncanakan oleh praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV. Praktisi public relations TRANS TV juga mengevaluasi mengenai kehadiran para undangan aktivitas press conference bulan Maret 2013, yaitu para wartawan media massa cetak maupun online. Informasi mengenai jumlah media yang hadir dapat dilihat di dalam daftar hadir wartawan media dan daftar hadir tersebut juga nantinya akan menjadi pedoman praktisi public relations TRANS TV dalam melakukan proses media monitoring. 8

2. Evaluasi Formal Aktivitas Press Conference bulan Maret 2013 Salah satu aspek yang perlu dinilai secara formal dan serius oleh praktisi public relations TRANS TV adalah budget untuk mengetahui jumlah pengeluaran finansial yang telah dikeluarkan dalam penyelenggaraan aktivitas press conference bulan Maret 2013. Total biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan aktivitas press conference bulan Maret 2013 tidak melebihi budget yang sudah dianggarkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan public relations TRANS TV sudah menyesuaikan budget atau anggaran pada saat membuat estimasi pengeluaran biaya. Kehadiran wartawan media pada aktivitas press conference juga perlu kembali dinilai secara lebih serius. Jumlah media yang hadir pada press conference bulan Maret 2013 sudah sesuai dengan target jumlah undangan TRANS TV. Hal ini dikarenakan praktisi public relations selalu melakukan konfirmasi setelah mengirimkan undangan press conference kepada para wartawan media. Selanjutnya dalam evaluasi formal adalah proses media monitoring yang dilakukan oleh praktisi public relations TRANS TV dengan memantau liputan-liputan media khususnya media-media yang hadir pada saat pelaksanaan press conference bulan Maret 2013. Dari hasil proses media monitoring, liputan-liputan media massa mengenai hasil press conference bulan Maret 2013 sudah sesuai. Hal ini dapat dilihat dari isi liputan yang sudah sesuai dengan informasi-informasi yang disampaikan pada aktivitas press conference tersebut. 9

Setelah melakukan tahapan evaluasi formal, praktisi public relations kemudian membuat laporan pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban ini, selain berguna untuk melaporkan mengenai hasil aktivitas press conference, juga berguna untuk memperlihatkan kinerja dan kontribusi Marketing Public Relations Department terhadap perusahaan di mata jajaran top management. D. Analisis Evaluasi program kehumasan yang dilakukan oleh praktisi public relations TRANS TV bertujuan untuk menunjukkan kinerja mereka kepada pihak manajemen perusahaan. Untuk itu, praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV harus memperhatikan langkah-langkah atau tahapan-tahapan evaluasi program kehumasan yang dilakukan dalam suatu manajemen terencana agar hasil evaluasi program yang optimal dapat tercapai dan dipertanggungjawabkan pada jajaran top management perusahaan. Evaluasi program yang dilakukan oleh praktisi public relations juga bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan press conference. Evaluasi program akan dilakukan berdasarkan teori Evaluasi Dampak Cutlip, Center dan Broom, yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu evaluasi persiapan, evaluasi implementasi dan evaluasi dampak. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh praktisi public relations dalam tahapan atau langkah penilaian evaluasi program kehumasan, yaitu: 10

1. Kecukupan informasi latar belakang. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi kecukupan informasi-informasi untuk menjadi dasar pelaksanaan aktivitas press conference bulan Maret 2013. 2. Ketepatan isi pesan. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi ketepatan pesan yang nantinya akan disampaikan pada saat pelaksanaan aktivitas press conference bulan Maret 2013. 3. Jumlah pesan yang dikirimkan ke khalayak. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi jumlah undangan dan materi press conference yang telah didistribusikan. 4. Jumlah yang menerima pesan. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi jumlah wartawan yang akhirnya menerima pesan, yaitu undangan, dan hadir pada pelaksanaan aktivitas press conference. 5. Jumlah yang mempelajari isi pesan. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi jumlah wartawan-wartawan media yang mempelajari isi pesan, yaitu informasi program televisi baru, yang disampaikan pada saat penyelenggaraan press conference di bulan Maret 2013. 6. Jumlah yang mengubah opini. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi jumlah wartawan-wartawan media yang hadir dalam pelaksanaan press conference yang mengubah opini mereka setelah menerima pesan yang telah disampaikan. 11

7. Jumlah yang mengubah sikap. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi jumlah wartawan-wartawan media yang hadir yang mengubah sikap. 8. Jumlah yang berperilaku sebagaimana dikehendaki. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi jumlah wartawan media yang hadir dalam pelaksanaan press conference bulan Maret 2013 yang berperilaku sebagaimana pihak TRANS TV inginkan. 9. Jumlah yang mengulangi perilaku. Dalam tahap ini, praktisi public relations mengidentifikasi jumlah wartawan-wartawan media yang hadir pada saat pelaksanaan press conference bulan Maret 2013, secara konsisten kembali hadir dan aktif dalam pelaksanaan press conference berikutnya. 10. Perubahan sosial dan budaya. Perubahan sosial budaya yang dimaksudkan dalam tahap ini adalah bentuk hubungan kerjasama yang dimiliki oleh pihak TRANS TV dengan para wartawan media tersebut. Tahapan evaluasi program kehumasan diatas membuktikan bahwa aktivitas press conference telah terlaksana dan menunjukkan perubahanperubahan yang terjadi setelah diadakannya aktivitas press conference bulan Maret 2013. Dari tahapan tersebut, praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV dapat menunjukkan bahwa terjadi perubahanperubahan setelah aktivitas press conference. Perubahan-perubahan yang dimaksud seperti wartawan-wartawan media yang sebelumnya sama sekali 12

tidak mengetahui adanya program-program televisi baru TRANS TV yang akan tayang pada bulan Maret 2013 yang memiliki news value, akhirnya memberitakan informasi tersebut di media-nya. Perubahan lainnya juga terjadi pada saat pelaksanaan press conference bulan Maret 2013 adalah wartawan-wartawan media terfokuskan terhadap topik dan materi yang dibahas pada saat press conference bulan tersebut. Dan perubahan lainnya yang juga penting diperhitungkan oleh praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV adalah perubahan-perubahan sosial dan budaya seperti hubungan kerjasama antara para wartawan media dengan pihak TRANS TV yang dibangun dan terjalin setelah pelaksanaan aktivtas press conference bulan Maret 2013. Pada dasarnya aktivitas press conference yang diselenggarakan oleh praktisi public relations TRANS TV sudah efektif. Hal ini dikarenakan media-media massa yang hadir pada pelaksanaan press conference tersebut sudah sesuai dengan target media massa yang diundang oleh TRANS TV, yaitu media massa yang bergerak di bidang entertainment dan lifetsyle. Keefektifan aktivitas juga dapat dilihat dari peliputan yang ada di media massa yang sudah sesuai dengan fokus materi press conference bulan Maret 2013. Press conference merupakan salah satu bentuk hubungan kerjasama TRANS TV dengan media-media massa yang ada di Indonesia. Seperti yang diterangkan Jefkins melalui teorinya (1995:125), media relations adalah proses memberi dan melayani. Dalam kasus ini, para wartawan 13

media yang hadir akan menerima materi atau bahan berita yang mempunyai news value untuk diliput dan dipublikasikan melalui media massa. Di lain pihak, TRANS TV akan mendapatkan efek yang ditimbulkan dari peliputan tersebut, yaitu exposure berita di kalangan masyarakat yang merupakan calon audience TRANS TV. Bentuk kerjasama inilah yang harus dipertahankan oleh praktisi public relations TRANS TV dan dengan hubungan ini, manfaat-manfaat seperti pesan-pesan kehumasan untuk menciptakan pemahaman khalayak masyarakat dapat diraih oleh pihak TRANS TV. E. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses evaluasi yang dilakukan oleh TRANS TV pada program media relations khususnya pada aktivitas press conference yang diselenggarakan pada bulan Maret 2013. Proses evaluasi yang dilakukan oleh praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan setelah diselenggarakannya press conference. Proses evaluasi yang dilakukan oleh praktisi public relations Divisi Media Relations TRANS TV dilakukan secara informal dan formal. Evaluasi informal yang dilakukan secara lebih santai dan dalam bentuk obrolan ringan, menilai suasana aktivitas press conference bulan Maret 2013 yang mencakup aspek hospitality yang meliputi kenyamanan, jamuan untuk para tamu undangan dan merchandise, penentuan lokasi, 14

ketersediaan sarana dan prasarana serta penentuan waktu pelaksanaan, serta tingkat kehadiran wartawan media walaupun hanya sebatas overview. Evaluasi formal yang dilakukan oleh praktisi public relations dengan lebih serius mengarah pada aspek-aspek yang diprioritaskan untuk nantinya menjadi bahan pelaporan kepada jajaran direksi perusahaan. Dalam tahap evaluasi ini, praktisi public relations menilai aspek keuangan atau pengeluaran budget aktivitas yang meliputi budget konsumsi, dekorasi dan merchandise, kehadiran para wartawan media yang dinilai lebih mendalam serta proses media monitoring dan pada akhirnya membuat laporan pertanggungjawaban. F. Daftar Pustaka Cutlip, Scott M., Alen H. Center dan Glen M. Broom. 2005. Effective Public Relations Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses. Edisi Kedelapan. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Penerbit Erlangga. Nurudin, M.Si. 2008. Hubungan Media Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wardhani, Diah. 2008. Media Relations: Sarana membangun reputasi organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 15