BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry (http://organisasi.org, 2003) adalah:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

Bab I. Pendahuluan. Dalam era globalisasi, pesaingan perusahaan sejenis sangatlah ketat

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

BAB I PENDAHULUAN. (Herawati,2008). Sedangkan output yang dihasilkan pada kegiatan operasi

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mengingat akan terus berkembangnya kebutuhan hidup dan berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

barang yang dihasilkan. Menurut para ahli, kualitas adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun perekonomian Indonesia pada saat ini masih belum pulih, akan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online)

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) UNTUK MEMINIMUMKAN PRODUK GAGAL PADA TOKO ROTI BAROKAH BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen dan Manajemen Operasi. Manajemen operasi merupakan bagian dari ilmu manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. ini membawa dampak yang sangat besar terhadap dunia usaha yaitu semakin

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai. mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dalam bidang ekonomi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

BAB I PENDAHULUAN. satu yang dapat dilakukan perusahaan agar mampu bersaing adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan sejenis makin kompetitif. Untuk konsumen yang cepat berubah secara

BAB III METODE PENELITIAN

CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini semakin banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini telah memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perekonomian industri-industri di Indonesia pada saat memasuki persaingan global, perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut memerlukan sebuah keunggulan kompetitif. Suatu perusahaan produksi barang maupun jasa memerlukan manajemen yang baik, pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry (http://organisasi.org, 2003) adalah: Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan planning, organizing, actuating dan controlling dimana pada masing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula. Suatu Manajemen mempunyai spesifikasi yang khususnya lagi yang penulis ambil adalah Manajemen yang berkonsentrasi pada proses produksi, yaitu Manajemen Operasi. Agar perusahaan memperoleh keunggulan bersaing, tentu pihak manajemen perusahaan dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan efektif dan efisien. Manajemen Operasi dapat membuat suatu keunggulan kompetitif suatu perusahaan seperti yang penulis akan bahas yaitu dalam pengendalian kualitasnya. Dengan mengendalikan kualitas dan mengoptimalkan tingkat efisiensi, perusahaan akan mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya lebih rendah dan dapat menurunkan waktu produksinya. Dalam masalah produksi, pihak perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi 1 Universitas Kristen Maranatha

permintaan konsumen baik dari segi kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu produksinya. Faktor-faktor tersebut dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen secara umum. Kepuasan yang diberikan konsumen akan memberikan nilai positif bagi perusahaan seperti memberikan citra yang baik terhadap produknya. Kualitas merupakan faktor kunci bagi perusahaan untuk membangun image yang baik. Sebaliknya kegagalan produk akan memberikan dampak yang negatif bagi perusahaan di mata konsumennya. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya melakukan pengendalian kualitas agar kegagalan produksi dapat dikurangi. Dengan melakukan pengendalian kualitas ini perusahaan akan diberikan keuntungan lebih seperti; waktu produksi menjadi lebih cepat, mengurangi kerugian pengerjaan ulang, meningkatkan sumber daya manusia yang lebih kompeten, dan proses produksi menjadi lebih efisien. Perusahaan yang menjadi bahan acuan penulis adalah perusahaan yang mempunyai peran dalam penyediaan tenda pleton. Perusahaan yang dipilih berada di kota Bandung. Dengan apa yang dikatakan di atas pentingnya memiliki keunggulan kompetitif dalam suatu perusahaan maka perusahaan ini pun memerlukan keunggulan kompetitif yang dapat diambil dari penerapan pengendalian sebuah kualitas. Sehingga pelanggan akan puas dengan apa yang dihasilkan perusahaan ini, karena pengendalian kualitas mempunyai pandangan untuk menciptakan sebuah produk atau jasa, manajer operasi harus dapat menetapkan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Topik yang penulis angkat yaitu bagaimana pengendalian kualitas dapat menghasilkan kinerja yang efektif dan juga efisien untuk mempunyai suatu keungulan kompetitif. Jadi judul yang penulis pilih, yaitu : Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Proses Produksi Di PD. Rahayu Mulya 2 Universitas Kristen Maranatha

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH Tabel 1.1 Data Produk Cacat Tenda Pleton. No Pengamatan Tenda Pleton(200m²) Jumlah Cacat Pada Produk(x) 1 5 2 3 3 6 4 7 5 3 6 4 7 8 8 5 9 5 10 14 11 4 12 5 13 4 14 5 15 10 16 4 17 6 18 2 19 4 20 5 21 9 22 8 23 5 24 7 25 6 Jumlah 144 Sumber : PD.Rahayu Mulya (data telah diolah) Perusahaan membuat tenda pleton yang sama bentuknya yaitu berukuran panjang 14 meter, lebar 6 meter dan tinggi 3 meter. Perusahaan ini harus mempunyai kualitas yang baik pada produknya, agar tidak timbul biaya lagi yang dapat menambah biaya proses produksi serta harga jual produknya. Dilihat dari data perusahaan ini, terjadi penyimpangan produk cacat terbesar pada no. 10, mengapa hal ini dapat terjadi?. Oleh karena itu penulis ingin mengadakan penelitian pada perusahaan ini, dan diharapkan dapat menekan cacat produk tenda pleton ini untuk keseluruhan produksinya. 3 Universitas Kristen Maranatha

Proses produksi dalam suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen serta memperoleh laba dari penjualannya tersebut. Keinginan konsumen dapat dipenuhi dengan membuat produk yang berkualitas dan mempunyai harga yg murah. Oleh sebab itu kegagalan dalam produksi sangat diharapkan tidak terjadi. Kegagalan pada proses produksi tidak dapat dihindari oleh perusahaan, perusahaan menginginkan untuk meminimalisasi kegagalan tersebut. Perusahaan ini melaksanakan pengendalian kualitas agar mampu mengatasi permasalahannya tersebut pada setiap tingkatan proses produksi. Berdasarkan latar belakang penelitian penulis merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu: Bagaimana proses pelaksanaan pengendalian kualitas pada produksi tenda pleton yang dilakukan PD. Rahayu Mulya? Jenis cacat apa saja yang dihadapi PD. Rahayu Mulya dalam proses produksi tenda pleton dan bagaimana cara pemecahan masalah tersebut? 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui proses pelaksanaan pengendalian kualitas produk tenda pleton yang dilakukan PD. Rahayu Mulya. 2. Mengetahui jenis cacat apa saja yang dihadapi PD. Rahayu Mulya dalam proses produksi tenda pleton dan cara pemecahan masalah tersebut. 1.4. KEGUNAAN PENELITIAN Kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 4 Universitas Kristen Maranatha

1. Bagi penulis, dapat mengetahui bagaimana penerapan Manajemen Operasi dalam praktek bisnis, terutama dalam hal pengendalian kualitasnya dan juga penulis dapat mengetahui bagaimana proses produksi pada perusahaan ini. 2. Bagi perusahaan, perusahaan dapat mengimplementasikan penelitian ini guna mengurangi kegagalan pada proses produksi, sehingga kepuasaan pelanggan akan terpenuhi. 1.5. KERANGKA PEMIKIRAN Untuk memasuki perdagangan global perusahaan akan menghadapi persaingan yang makin ketat. Jenis produk tenda pleton menghadapi saingan baik dari produk dalam negeri yang sejenis, maupun produk buatan luar negeri. Produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut sesuai dengan spesifikasi atau standar yang diinginkan oleh konsumen, dan konsumen akan merasa puas jika produk yang dikonsumsinya berkualitas. Agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas maka perusahaan dalam me-manage proses produksinya perlu mengadakan pengendalian kualitas. Adapun pengertian kualitas menurut Jay Heizer dan Barry Render (2004: 190) adalah: Quality is the ability of a product of service to meet customer needs. Sedangkan pengertian menurut Amitava Mitra (1998: 5) adalah: Quality of product or service is the fitness of that product or service for meeting or exceeding its intended use as required by the customer. Di dalam kegiatan pengendalian kualitas, segala aktivitas produksi selalu berfokus pada pencapaian spesifikasi atau standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya. 5 Universitas Kristen Maranatha

Penyimpangan terhadap spesifikasi atau standar tersebut dikategorikan sebagai kegagalan produksi, dapat berupa cacat atau rusak. Kegagalan produksi ini dapat dijadikan umpan balik untuk perusahaan melakukan perbaikan pada kemudian hari. Kualitas sangat penting pengaruhnya, seperti pada reputasi perusahaan, keandalan produk, perdagangan global, dan kualitas mampu membuat proses produksi menjadi lebih efisien dan efektif. Pengertian efisien dan efektif menurut James A.F. Stoner, R. Edward Freeman dan Daniel R. Gilbert JR. (1995: 9) adalah: Eficiency is the ability to minimize the use of resources in achieving organizational objectives: doing things right dan Effectiveness is the ability to determine appropriote objectives: doing the right thing Efisien dan efektif dimaksudkan dalam hal waktu yang lebih cepat serta biaya yang minimum dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk mengurangi biaya kegagalan produksi yang terjadi di perusahaan ini dan secara otomatis mengurangi biaya rework maka penulis membutuhkan suatu metode, dan metode yang akan digunakan yaitu Statistical Quality Control. Pengertian Statistical Quality Control menurut Sofjan Assauri (1993: 236) adalah: Suatu sistem yang diperkembangkan untuk menjaga standar yang seragamdari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimal dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan. Pada dasarnya SQC merupakan penggunaan metode statistik untuk mengumpulkan dan menganalisadata dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil produksi. SQC terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 6 Universitas Kristen Maranatha

Acceptance Sampling (Sampling Penerimaan), adalah suatu cara pengendalian kualitas kualitas dimana keputusan untuk menerima atau menolak sekumpulan produk tergantung pada diterimanya atau ditolaknya sampel. Process Control (Pengendalian Proses), biasanya menggunakan alat bantu berupa Control Chart (Peta Kendali) Dalam SQC tersebut saya akan menggunakan metode yang disebut Statistical Process Control. Adapun pengertian Statistical Process Control menurut Jay Heizer dan Barry Render (2004: 201) adalah: Statistical Process Control is a process used to monitor standards, making measurements and taking corrective action as a product or service is being produced. Pada dasarnya SPC ini menggunakan sampel output proses diuji, jika mereka berada dalam batas yang diperbolehkan, maka proses boleh dilanjutkan, jika mereka jatuh di luar jangkauan tertentu, maka proses dihentikan, dan biasanya penyebab akan diteliti dan dihilangkan. Alat bantunya dalam SPC ini adalah Peta Kendali (Control Chart) Dikutip dari buku terjemahan Jay Heizer dan Barry Render (2004: 268). Statistical Process Control menurut Howard S. Gitlow, Alan J. Oppenheim, Rosa Oppenheim, Davib M. Levine (2005: 183) ini dibagi menjadi dua, yaitu: Atribut Chart, yaitu peta kendali untuk karakteristik yang sulit diukur. 1. P-chart (peta kendali p; peta kendali persentase produk rusak) Peta kendali ini digunakan untuk mengendalikan kualitas yang didasarkan atas produk yang rusak karena tidak sesuai dengan 7 Universitas Kristen Maranatha

spesifikasi. Peta kendali p berguna untuk melihat banyaknya jumlah produk rusak dengan menggunakan persentase yang ditolak dan diterima. 2. np-chart (peta kendali np; peta kendali jumlah produk rusak) Peta kendali ini digunkan untuk mengendalikan kualitas yang didasarkan atas jumlah produk yang rusak per unit dan digunakan jika ukuran sampel konstan. 3. c-chart (peta kendali c; peta kendali produk cacat) Digunakan untuk mengendalikan kualitas dengan cara menghitung jumlah produk yang tidak diterima tiap-tiap unit output sampel. 4. u-chart (peta kendali u; peta kendali cacat/unit) Hampir sama dengan peta kendali c, tapi dipeta kendali atribut u ini diperiksa cacat per unit. Variabel Chart, yaitu peta kendali untuk karakteristik yang dapat diukur seperti berat, volume, panjang dan lain sebagainya. Jenis-jenisnya yaitu: 1. X-bar chart (peta kendali rata-rata). Menunjukan setiap perubahan nilai rata-rata proses untuk mengetahui apakah proses masih berada pada batas yang terkendali atau tidak. Biasanya digunakan untukmenemukan variasi antara sub grup. 2. R chart (peta kendali rentang) Mencatat variabilitas masing-masing data yang terlihat dalam suatu sampel. Peta R ini memperlihatkan perbandingan range sampel yang range rata-rata yang diinginkan. Digunakan untuk menemukan variasi di dalam sub grup. 8 Universitas Kristen Maranatha

Kualitas dalam suatu produk merupakan hal yang sulit diukur, maka dari peta kendali tersebut untuk melakukan penelitian di dalam perusahaan ini penulis akan menggunakan peta kendali atribut dengan menggunakan chart c (peta kendali produk cacat). Peta kendali c ini digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan per unit output. Setelah peta kendali c tersebut diterapkan diharapkan penyimpangan yang terjadi dapat diketahui penyebab-penyebabnya dan dapat dihilangkan dengan menggunakan Diagram Pareto dan Fishbone Diagram. Diagram pareto menurut Jay Heizer dan Barry Render (2004: 266) dalam buku terjemahannya, yaitu Operation Management adalah: Sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. Sedangkan Fishbone Diagram menurut Jay Heizer dan Barry Render (2004: 265) dalam buku terjemahannya, yaitu Operation Management adalah: Teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin ada permasalahan kualitas. Pengendalian kualitas tersebut diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi perusahaan agar perusahaan tersebut dapat memperbaiki secara konsisten untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi. 9 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1. Bagan Kerangka Pemikiran Manajemen Operasi Pengendalian Kualitas Statistical Quality Control (SQC) Acc Sampling Proses kontrol Variabel Atribut X-bar chart R-chart P-chart np-chart c-chart Sumber: Penulis u-chart Pareto Diagram Fishbone Diagram 10 Universitas Kristen Maranatha

1.6. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dala riset ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti disertai penelaahan dan interprestasi untuk dianalisis dan dicarikan jalan pemecahannya. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik stu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat atau menghubungkan dengan variabel lain. Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain: 1) Penelitian Lapangan (Field Research) Wawancara, yang dimaksud adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Di lakukan guna untuk memperoleh informasi dan keterangan langsung dari informan. Pengamatan langsung, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dengan objek penelitian, dengan memperhatikan secara akurat, mencatat yang muncul dan mempertimbangkan hubungan dengan penelitian skripsi. Mempelajari dan menganalisis dokumen perusahaan yang berkaitan dengan topic yang diteliti. 2) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder, yang dapat dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku literatur, referensi, dan bahan-bahan yang diperoleh selama menempuh kuliah di Fakultas Ekonomi Maranatha. 11 Universitas Kristen Maranatha