TINJAUAN MINAT BELI SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 7 PADANG TERHADAP PRODUK KOSMETIK PEMUTIH WAJAH JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN TENTANG KOSMETIKA PERAWATAN KULIT WAJAH DAN RIASAN PADA MAHASISWI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN INFORMASI IKLAN KOSMETIKA DENGAN SIKAP MAHASISWI MEMBELI PRODUK KOSMETIKA PADA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

HAMBATAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA D4 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG JURNAL

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

TINJAUAN MANAJEMEN USAHA SALON KECANTIKAN DI KECAMATAN PADANG TIMUR. Oleh METSY RIANDA 2010/55805

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAS ELIZABETH (Study Pada Mahasiswi Administrasi Bisnis Angkatan 2013 Telkom University)

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP WARUNG MAKAN INDOMIE DI WILAYAH MRICAN PERCEPTION CONSUMER OF WARUNG MAKAN INDOMIE IN MRICAN REGION

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN STUDI BANDING DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU JURUSAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 SOLOK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

ANALISIS KECENDERUNGAN PEMILIHAN KOSMETIK WANITA DI KALANGAN MAHASISWI JURUSAN STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN BIPLOT KOMPONEN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecantikan merupakan bagian terpenting dari gaya hidup wanita. Setiap

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DAYA TARIK WISATA PEMANDIAN TIRTA ALAMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN NINI FEBRINA

HUBUNGAN PROMOSI DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR TAMU DI HOTEL BUMIMINANG PADANG

DESSY ARISANDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Journal of Sport Sciences and Fitness

Edu Elektrika Journal

ALKADRA MASNUR 2009 / PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

JURNAL. Oleh: TARTILA YARIZQI 16766/2010

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DALAM MEMILIH KOSMETIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN. Pada Seluruh Siswi Kelas XI SMK Negeri 4 Madiun

PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON KECANTIKAN DI KOTA PADANG PANJANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

Fevri Setya Nugroho D2D ABSTRACT

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL,CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI BAHAYA KOSMETIKA YANG MENGANDUNG BAHAN PEMUTIH DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA PELAYANAN FITNESS CENTER GEDUNG OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

TINJAUAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TATA KECANTIKAN RAMBUT PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 7 PADANG RAHMANIA

ABSTRACT. Keywords: brand image, country of origin, and buying interest

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Wafa Janan Hanifah Program Studi Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Surve pada Cafe Kedai Mat Moen di Boyolali)

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

DRAPING DITINJAU JURUSAN FAKULTAS

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

TINJAUAN CARA BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 SUNGAI RUMBAI PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ABSTRAK. Kata kunci : Brand Ambassador, Brand Image. Universitas Kristen Maranatha vii

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

Oleh Hada Hidayat Margana Irvan Amir Central Library Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Definisi Properti adalah harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN DI SMK N 2 WONOSARI

MINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

TINJAUAN MINAT BELI SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 7 PADANG TERHADAP PRODUK KOSMETIK PEMUTIH WAJAH JURNAL HALIMAHTUN SA DIAH 16761/2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2016

ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi dengan begitu banyak hal-hal yang membuat tertariknya konsumen membeli suatu produk kosmetik, salah satunya adalah membeli kosmetik pemutih wajah. Berdasarkan hal tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat beli siswa Jurusan Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 7 Padang terhadap kosmetik pemutih wajah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII, yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XII Kecantikan 1 dan kelas XII Kecantikan 2 Jurusan Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 7 Padang yang berjumlah 36 orang dan semua populasi dijadikan sampel (total sampling). Teknik pengambilan data adalah menggunakan angket (questionnaire) yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan Persentase Tingkat Pencapaian Responden (TPR) Hasil penelitian menunjukkan bahwa, persentase tingkat pencapaian responden pada indikator produk (78%) dengan kategori Sedang, persentase tingkat pencapaian responden pada indikator harga (80%) dengan kategori Tinggi. Sedangkan persentase pencapaian responden pada indikator promosi 80% dengan kategori Tinggi. Untuk persentase pencapaian responden minat beli siswa terhadap kosmetik pemutih wajah sebesar (79%) dengan kategori Sedang. Disarankan kepada siswa maupun konsumen lain agar membeli kosmetik pemutih wajah tidak hanya berdasarkan kepada harga dan promosi saja, akan tetapi lebih kepada produk itu sendiri. Kata Kuci: Minat Beli, Produk, Harga, Promosi ABSTRACT This research is motivated by so many things that make consumers interested to buy a cosmetic product, one of them is to buy a facial whitening cosmetics. Based on the purpose of this study was to determine buying interest of the facial whitening cosmetics by the students in Hairstyling Department of SMK Negeri 7. This type of research is quantitative descriptive. The population in this study was students in grade XII, which consists of two classes, namely class XII Beauty 1 and XII Beauty 2 Hairstyling Department of SMK Negeri 7 Padang which amounts to 36 students and all of the population used as a sample (total sampling). A data collection technique is to use a questionnaire, which has been tested for validity and reliability. Data were analyzed using the Achievement Level Percentage of Respondents (TPR). The results showed that the percentage of respondents level of achievement on the indicator products (78%) with the Medium category, the percentage of respondents level of achievement on the indicator price (80%) with the High category. While the percentage of respondents achievement on the indicator promotion (80%) with High category. For the percentage of respondents to the achievement of students' interest in buying facial whitening cosmetics (79%) with the Medium category. It is suggested to students and other consumers into buying facial whitening cosmetics are not only based on price and promotions, but rather the product itself. Keywords: Buying interest, Product, Price, Promotion ii

TINJAUAN MINAT BELI SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 7 PADANG TERHADAP PRODUK KOSMETIK PEMUTIH WAJAH Halimahtun Sa diah 1, Rostamailis 2, Merita Yanita 3 Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Jurusan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang Abstract This research is motivated by so many things that make consumers interested to buy a cosmetic product, one of them is to buy a facial whitening cosmetics. Based on the purpose of this study was to determine buying interest of the facial whitening cosmetics by the students in Hairstyling Department of SMK Negeri 7. This type of research is quantitative descriptive. The population in this study was students in grade XII, which consists of two classes, namely class XII Beauty 1 and XII Beauty 2 Hairstyling Department of SMK Negeri 7 Padang which amounts to 36 students and all of the population used as a sample (total sampling). A data collection technique is to use a questionnaire, which has been tested for validity and reliability. Data were analyzed using the Achievement Level Percentage of Respondents (TPR). The results showed that the percentage of respondents level of achievement on the indicator products (78%) with the Medium category, the percentage of respondents level of achievement on the indicator price (80%) with the High category. While the percentage of respondents achievement on the indicator promotion (80%) with High category. For the percentage of respondents to the achievement of students' interest in buying facial whitening cosmetics (79%) with the Medium category. It is suggested to students and other consumers into buying facial whitening cosmetics are not only based on price and promotions, but rather the product itself. Keywords : Interest But, Product, Price, Promotion A. Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan sandang, papan, pangan, pendidikan dan kesehatan saja. 1 Mahasiswa Penulis Skripsi Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Jurusan Tata Rias dan Kecntikan untuk Wisuda Periode September 2016 2 Dosen Pembimbing I, Dosen Jurusan Tata Rias dan Kecantikan FPP-UNP ³Dosen Pembimbing II, Dosen Jurusan Tata Rias dan Kecantikan FPP-UNP 1

2 Kebutuhan akan mempercantik diri pun kini menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengubah penampilan atau mempercantik diri yaitu dengan menggunakan kosmetik. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 220 tahun 1976 mengatakan; Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, diletakkan, dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Muliyawan (2013:11) menjelaskan bahwa: Kosmetik berasal dari kata kosmetikos (Yunani) yang artinya keterampilan menghias, mengatur. Kosmetik pada dasarnya adalah campuran bahan yang diaplikasikan pada anggota tubuh bagian luar seperti kulit epidermis, kuku, rambut, bibir, gigi, dan sebagainya dengan tujuan untuk menambah daya tarik, melindungi, memperbaiki, sehingga penampilannya lebih cantik dari semula. Dari pernyataan diatas jelaslah bahwa kosmetik adalah campuran bahan yang bertujuan untuk mempercantik diri dengan cara di gosokan, di percikan di bagian luar tubuh dengan tujuan menambah daya tarik, dan tidak termasuk dalam golongan obat. Gaya hidup yang kini terjadi pada masyarakat baik masyarakat kota maupun desa, tidak hanya dikalangan anak remaja tetapi juga dikalangan orang dewasa yakni berusaha untuk mempercantik diri secara berlebihan, salah satunya berkeinginan memilki wajah yang putih. Hal ini menyebabkan seseorang berbuat kesalahan dalam memilih dan menggunakan kosmetik

3 pemutih tanpa memperhatikan kondisi kulit dan pengaruh lingkungan. Hasil yang didapatkan tidak membuat kulit menjadi sehat dan cantik, tetapi malah terjadi berbagai kelainan kulit yang disebabkan oleh penggunaan kosmetik pemutih tersebut. Tranggono (2007:38) menjelaskan bahwa; kosmetik pemutih pada wajah merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mencerahkan atau merubah warna kulit yang tidak diinginkan.seiring dengan penjelasan tersebut Slamet (2006:19) menjelaskan pula bahwa: Kosmetika pemutih wajah adalah kosmetika yang mengandung bahan pemutih sesuai dengan tujuan penggunaannya, pemutih kulit secara cepat (Skin Whitening Agent) yang berada di pasaran dapat berupa; Skin Lightening untuk mencerahkan warna kulit dan Skin Bleaching untuk memudarkan noda-noda hitam pada kulit. Dapat di simpulkan bahwa kosmetik pemutih adalah kosmetik yang mengandung bahan pemutih yang bertujuan mencerahkan (skin whitening agent) dan mengubah atau memudarkan warna kulit (skin bleaching). Dalam memilih kosmetika pemutih sebaiknya konsumen harus lebih berhati-hati, karena tidak semua kosmetika pemutih yang beredar di pasaran aman digunakan. Setiap manusia mempunyai jenis kulit yang memiliki ketahanan terhadap zat kimia yang berbeda dan membutuhkan perlakuan yang berbeda pula. Tingginya minat konsumen akan produk kosmetik pemutih wajah membuat para produsen kosmetik berlomba-lomba memproduksi dan mempromosikan produk kosmetik pemutih wajah yang mereka buat. Salah satu caranya dengan memperkenalkan produknya melalui harga dan promosi

4 melalui iklan dan juga dengan penjualan pribadi (personal selling) yang bertujuan untuk menarik minat beli konsumen. Terlepas dari seberapa baik dan bagusnya suatu produk, minat beli dari konsumen juga menjadi faktor yang penting untuk perkembangan suatu produk. Nurmala (2011:94-99) menjelaskan bahwa: minat beli merupakan rasa keterlibatan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen itu sendiri. Dilain pihak Charty (2002:298) menyatakan bahwa; minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah merupakan rasa keterlibatan konsumen berupa dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa guna memenuhi kebutuhanya. Oleh karena itu, secara umum orang membeli sesuatu adalah di dahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya. Dari berbagai jenis kosmetik yang dipasarkan di Indonesia, jenis kosmetik untuk wajah lebih banyak digemari atau diminati oleh konsumen. Dalam pemasaran produk, seperti produk pemutih wajah ditemukan memiliki bahan-bahan yang tidak dianjurkan untuk kulit wajah. Produsen kosmetik menawarkan bermacam jenis produk kosmetik pemutih wajah yang dapat memutihkan dan merawat kulit wajah secara optimal, baik kosmetik yang memiliki zat pemutih alami yang aman di gunakan maupun bahan kosmetik yang berbahaya.

5 Menurut Kotler & Armstrong (2001:346) Produk adalah; segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan/memenuhi keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Tjiptono (1999:95) mengartikan bahwa; produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan. Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan dipasar untuk mendapat perhatian dari konsumen dan membeli untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Harga sering dijadikan konsumen menjadi faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu barang/produk. Untuk itu Lamarto (1996:301) menjelaskan bahwa; harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Sedangkan Swastha (1990:65) mengatakan bahwa; harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan

6 sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa harga adalah jumlah uang untuk memperoleh/mendapatkan sejumlah kombinasi produk beserta pelayanannya. Setiap produk yang telah ditentukan harganya, tentu harus diiringi dengan promosi. Boyd (2000:65) menjelaskan bahwa; promosi adalah upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan. Dilain pihak Swastha (2000:222) juga menjelaskan bahwa: promosi adalah pandangan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang di buat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedangkan Faisal (2002:64) dalam jurnal Dita Kurnia mengatakan bahwa; Konsumen sebelum melakukan keputusan untuk membeli suatu produk atau merek tertentu, maka pada umumnya konsumen akan mencoba mencerna terlebih dahulu informasi (iklan) yang diterimanya melalui rangkaian proses tahapan kognitif tertentu yang meliputi fase penginderaan, pemahaman, penilaian, percobaan, dan fase penerimaan. Dari pedapat diatas dapat di simpulkan bahwa keputusan konsumen terjadi karena pengaruh produk, harga, dan promosi, yang di terima melalui fase pengindraan, pemahaman, penilaian percobaan suatu produk serta fase penerimaan dan terbujuk untuk membelinya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Jurusan Tata Kecantikan Rambut karena terlihat tingginya minat pemakaian kosmetik pada siswi-siswi SMKN 7 Padang. Berdasarkan hasil observasi awal/pengamatan langsung dan wawancara yang penulis lakukan di SMK Negeri 7 Padang tanggal 5 6 Mei 2015 dijurusan Tata Kecantikan Rambut kelas XI yang terbagi atas XI

7 kecantikan 1 dan XI kacantikan 2. Ditemukan bahwa banyaknya siswi yang menggunakan kosmetik pemutih wajah instan karena produk pemutih itu sendiri yang membuat kulit wajah mereka menjadi lebih putih dalam waktu singkat, berdasarkan tujuan tersebut siswi berani mencoba memakai produk pemutih agar memiliki kulit wajah yang putih seperti yang mereka inginkan. Selain alasan itu ketika ditanya alasan lain apa saja yang menarik siswi untuk memilih membeli dan memakai produk pemutih wajah; mereka menjawab saya menggunakan kosmetik pemutih tersebut hanya tertarik terhadap iklan, serta harga yang terjangkau, selain itu desain kemasan kosmetik yang menarik, dan kosmetik sangat mudah untuk di dapatkan. Ada juga siswi yang menjawab saya hanya ikut saran dari teman, dan juga ingin terlihat lebih cantik, menarik dengan kulit wajah yang putih. Dari alasan diatas siswi memilih dan membeli kosmetik pemutih wajah berdasarkan kegunaan produk itu, tertarik pada iklan, harga dan hanya ikut ikutan dan kosmetik juga mudah untuk didapatkan. Berdasarkan observasi tersebut penulis melihat bahwa tingginya minat siswi untuk memakai kosmetik pemutih wajah karena: 1) kegunaan dari kosmetik pemutih itu sendiri, 2) iklan, harga dan kemasan dari kosmetik pemutih, 3) ikut teman. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti: Tinjauan Minat Beli Siswa SMK Negeri 7 Padang Terhadap Produk Kosmetik Pemutih Wajah. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kuantitatif, menurut Sugiono (2006:63) metode deskriptif dapat diartikan

8 sebagai: prosedur pemecahan masalah yang diselidiki yang menggambarkan/melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Sedangkan menurut Arikunto (1995:309) menjelaskan bahwa: penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian di lakukan. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang melihat atau meninjau gejala yang ada dilapangan dan data hasil penelitian berupa angka dengan analisis statistik. Dalam penelitian ini peneliti akan meninjau minat beli siswi SMKN 7 Padang terhadap produk kosmetik pemutih wajah. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Padang pada siswa Jurusan Tata Kecantikan yang berlokasi di Jl. Cengkeh Indarung. Menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas XII Jurusan Tata Kecantikan SMK N 7 Padang sebanyak 36 orang. Menurut Arikunto (2009:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu siswa kelas XII yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 Jurusan Tata Kecantikan sebanyak 36 orang. Teknik pengumpulan data

9 dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner. Agar instrument benarbenar dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data yang di perlukan, maka daam hal ini telah dilakukan uji coba instrument untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Analisa data yang di gunakan adalah teknik presentase yang di interpretasikan. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil penelitian Secara umum pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini menjelaskan data yang terkait dengan Meninjau Minat Beli Siswa Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 7 Padang Terhadap Produk Kosmetik Pemutih Wajah. Data yang diperoleh dideskripsikan berupa Distribusi Frekuensi dan Tingkat Pencapaian Responden dari masing-masing indikator yang diteliti yang mempunyai 3 indikator yaitu, a) produk, b) harga, c) promosi. Untuk lebih jelasnya deskripsi tentang Tinjauan Minat Beli Siswa Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 7 Padang Terhadap Produk Kosmetik Pemutih Wajah dapat dilihat pada uraian berikut ini : a. Produk Indikator produk dalam Minat Beli Siswa Terhadap Kosmetik Pemutih Wajah diteliti melalui 25 item pernyataan dari angket yang disebarkan kepada responden yang berjumlah 36 orang.

10 Tabel: Hasil Analisis Statistik Produk Valid Missing Mean Median Mode Std.deviation Variance Minimum Maximum Sum Produk 36 0 98.03 99.00 99 9.404 88.428 77 114 3529 Rata-rata tingkat pencapaian responden (TPR) skor produk dalam minat beli siswa Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 7 Padang terhadap produk kosmetik pemutih wajah diperoleh persentase sebesar 78%, persentase tersebut berada pada rentang nilai 65% 79% dengan kategori Sedang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dari hasil instrumen yang disebarkan kepada siswi SMKN 7 Padang kelas XII Tata Kecantikan Rambut tentang tinjauan minat beli siswa dengan indikator produk diperoleh dengan kategori sedang. b. Harga Gambaran tentang indikator harga terhadap minat beli siswi SMKN 7 Padang terhadap produk kosmetik pemutih wajah diteliti melalui 9 item pernyataan dari angket yang disebarkan kepada 36 orang responden.

11 Tabel: Hasil Analisis Statistik Harga Valid Missing Mean Median Mode Std.deviation Variance Minimum Maximum Sum Harga 36 0 35.67 36 36 4.263 18.171 26 43 1284 Rata-rata tingkat pencapaian responden (TPR) skor harga diperoleh persentase sebesar 80%, persentase tersebut berada pada rentang nilai 80% 89% dengan kategori Tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dari hasil instrumen yang disebarkan kepada siswi SMKN 7 Padang kelas XII Tata Kecantikan Rambut tentang harga diperoleh data dengan kategori tinggi, berarti siswi terpengaruh oleh harga untuk membeli kosmetik pemutih wajah. c. Promosi Gambaran tentang indikator promosi dalam minat beli siswi SMK Negeri 7 Padang terhadap produk kosmetik pemutih wajah diteliti melalui 8 item pernyataan dari angket yang disebarkan kepada 36 orang responden.

12 Tabel: Hasil Analisis Statistik Promosi Valid Missing Mean Median Mode Std.deviation Variance Minimum Maximum Sum Promosi 36 0 32.06 33.50 34 4.000 15.997 23 38 1154 Rata-rata tingkat pencapaian responden (TPR) sebesar 80%, persentase tersebut berada pada rentang nilai 80% 89% dengan kategori Tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dari hasil instrumen yang disebarkan kepada siswi SMKN 7 Padang kelas XII Tata Kecantikan Rambut dengan indikator promosi diperoleh data dengan kategori tinggi, berarti siswi terpengaruh oleh promosi untuk membeli kosmetik pemutih wajah. Jelaslah bahwa pencapaian responden masing-masing indikator penelitian mengenai variabel Minat Beli Siswa Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 7 Padang Terhadap Produk Kosmetik Pemutih Wajah diperoleh hasil sebagai berikut:

13 Tabel: Hasil Analisis Statistik Variabel Minat Beli Siswa Valid Missing Mean Median Mode Std.deviation Variance Minimum Maximum Sum Minat Beli Siswa 36 0 165.75 166.50 167 13.675 186.993 137 191 5967 Berdasarkan persentase tingkat pencapaian responden yang diuraikan di atas, maka diperoleh persentase sebesar 79%, persentase tersebut berada pada rentang nilai 65% 79% dengan kategori sedang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dari hasil instrumen yang disebarkan kepada siswi SMKN 7 Padang kelas XII Tata Kecantikan Rambut dengan variabel tinjauan minat beli siswa terhadap terhadap kosmetik pemutih wajah dalam kategori sedang. 2. Pembahasan Berdasarkan pembahasan deskripsi data hasil yang telah dikemukakan diatas maka diketahui bahwa tinjauan minat beli siswi SMK Negeri 7 Padang terhadap produk kosmetik pemutih wajah menunjukkan bahwa masing-masing indikator memiliki persentase yang berbeda-beda. Dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat pencapain responden (TPR) minat beli siswa terhadap kosmetik pemutih wajah berdasarkan produk memperoleh skor 78% dengan kategori Sedang, hal ini sejalan dengan penjelasan Kotler dan Keller (2003:186) bahwa: konsumen

14 mempunyai keinginan untuk membeli suatu produk berdasarkan pada sebuah produk. Dalam kondisi ini terlihat belum sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga siswa harus meningkatkan dan memperhatikan kembali produk kosmetik yang hendak dibeli. Indikator harga berada pada persentase 80% dengan kategori Tinggi, kondisi ini sejalan dengan penjelasan Ferdinand (2006:28) bahwa; harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga cukup tinggi berpengaruh terhadap minat beli siswa dalam membeli kosmetik pemutih wajah. Sedangkan indikator promosi memperoleh persentase 80% juga dengan kategori Tinggi, berdasarkan penjelasan Boone dan Kurtz (2002:129) bahwa: promosi adalah proses menginformasikan, membujuk dan mempengaruhi suatu konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Berdasarkan teori tersebut dapat dijelaskan bahwa promosi mempunyai daya tarik tersendiri untuk menarik minat beli siswa. Rata-rata keseluruhan berdasarkan rata-rata penilaian dari ketiga indikator tersebut adalah 79% dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Tinjauan Minat Beli Siswa SMK Negeri 7 Padang Terhadap Produk Kosmetik pemutih Wajah masih perlu diperhatikan, karena diketahui bahwa hasil 2 indikator yaitu harga dan promosi menunjukan hasil yang kategori tinggi sedangkan produk mendapatkan

15 persentase sedang itu artinya faktor yang mempengaruhi minat beli siswa lebih berdasarkan harga dan promosinya selanjutnya baru berdasarkan kepada produk kosmetik pemutih itu sendiri. D. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pengolahan serta pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Minat beli siswa terhadap kosmetik pemutih wajah dengan indikator produk pada persentase 78% dalam kategori sedang. 2. Minat beli siswa terhadap kosmetik pemutih wajah dengan indikator harga pada persentase 80% dalam kategori tinggi 3. Minat beli siswa terhadap kosmetik pemutih wajah dengan indikator promosi pada persentase 80% dalam kategori tinggi. b. Saran Hal-hal yang dapat disarankan kepada beberapa pihak berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa diharapkan lebih teliti sebelum memutuskan membeli sebuah produk pemutih wajah, untuk lebih memperhatikan produk pemutih wajah itu sendiri ketimbang membeli produk tersebut hanya karena harga yang terjangkau dan promosi yang menarik.

16 2. Bagi SMKN 7 Padang diharapkan untuk membahas pada mata pelajaran tertentu tentang pengetahuan bahan-bahan kosmetik. Agar siswa lebih mengetahui bahan-bahan yang aman dan berbahaya. 3. Bagi peneliti dapat menjadi kajian menambah ilmu pengetahuan penulis melalui kajian ilmiah dan sebagai pemunuhan syarat kelulusan sarjana (D4) bidang Tata Rias dan Kecantikan pada Jurusan tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan. 4. Bagi Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan terutama pada mata kuliah pendidikan konsumen dan mata kuliah ilmu kosmetik. 5. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat memperluas kajian minat beli konsumen terhadap kosmetik pemutih wajah. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dra. Rostamailis, M.Pd dan Pembimbing II Merita Yanita, S.Pd, M.Pd.T

17 Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 1995. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta -----------------------. 2006. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Boone, Lauise dan Devid. Kurtz. 2002. Pengantar Bisnis, Jakarta: Erlangga Boyd, walker. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategi Orientasi Global. Jakarta : Erlangga Carthy, E Jerome. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi lima, Jakarta: Erlangga Ferdinand,Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gustina.2008.Manajemen dan Akuntabilitas Institusi: Suatu Tinjauan Teoritis. Jumal Akuntansi &ManaJemen Vol 3 No.1 Juni 2008 ISSN 1858-3687 Kotler,Philip, dan Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Erlangga ----------, dan Keller. 2003.MembangunMinat-Beli-Definisi http://jurnalsdm.bloghspotcom Nurmala. 2011. Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Sabun Mandi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh. Jurnal Aplikasi Manajemen. Mulyawan, D dan Suriana, N.2013.A-Ztentang Kosmetik.PT Alex.Jakarta: Media Komputindo SK Menteri Kesehatan RI NO.220/MENKES/SK/1976 Slamet. 2006. Dampak Penggunaan Kosmetika Pemutih Terhadap Kesehatan Kulit Pada Ibu-ibu Di RW II Desa Limpung Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet ----------. 2009, Metode Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Swastha, 1990. Manajemen Pemeasaran Modern, Jogyakarta: Liberty Swastha,2000. Prinsip Pemasaran. Charles Schewe. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tjiptono, 1999. Manajemen Jasa, Andi Offised. Yogyakarta Tranggono. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Yonnes, Lamarto.1996. Prinsip Pemasaran. Edisi ketujuh, Jakarta: Erlangga