BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tidak seorang pun yang dilahirkan di dunia ini tiba-tiba langsung

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dina Indriana, Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif, Diva Press, Yogyakarta, 2011, hlm.5 2. Ibid, hlm.5 3

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi tersebut bisa berlangsung di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. 1 Proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, terbuka dan demokratis. Salah satu diantara masalah besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan. merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia yang baik dari

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. penigkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab tanpa pendidikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun dan mengembangkan kapabilitasnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

BAB I PENDAHULUAN. demikian, PAI memiliki peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernilai universal, artinya meliputi seluruh dimensi ruang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, dalam kehidupan suatu negara pendidikan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengembangan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah berupaya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. masa depan, yaitu: (1) learning to know (belajar untuk mengetahui), (2) learning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sesuai dengan nilai nilai yang berlaku dalam keluarga, peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia baik itu pendidikan formal maupun non formal. Begitu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang paripurna, sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif dalam aspek kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya. melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan dipilih untuk

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

1 Muhibbin Syah., Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

BAB I P E N D A H U L U A N

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2009), hlm.3. di Abad Global, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), hlm. 4. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan social. Perubahan ke arah kemajuan dan kesejahteraan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

I. PENDAHULUAN. konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menyajikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. A. Latar Belakang Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiaanya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan juga berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu guna mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. pendidikan juga diartikan sebagai upaya fasilitatik untuk menciptakan situai dalam potensi-potensi dasar peserta didik dapat dikembangkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan mereka, agar dapat menghadapi tuntutan zaman. 1 Berbicara tentang pendidikan, tentu tidak akan terlepas dari proses belajar karena pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Rogers menyayangkan praktek pendidikan di sekolah tahun 1960-an. Menurutnya, praktik pendidikan 2000), hlm. 199 1 M. Tholhah Hasan,Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Lantabora Press,

2 menitikberatkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktik tersebut ditandai peran guru yang lebih dominan dari pada siswa. 2 Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan, dimana banyak faktor yang mempengaruhinya salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Kegiatan belajar mengajar agar siswa mempunyai kemampuan yang baik yaitu selain mereka memahami pelajaran atau materi yang diajarkan, mereka juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan proses pembelajaran yang konduktif, semua itu tidak lepas dari peran guru sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motifasi agar terjadi interaksi yang kondusif. Guru dalam mengajar tidak lepas dari metode atau media yang di pakai agar peserta didik memahami apa yang telah diajarkan. Metode dan media mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan bukan asal pakai karena metode dan media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk penyaluran pesan isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar. Karena keberhasilan peserta didik 2 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008), hlm.16

3 tergantung atau terletak pada bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas ketika pembelajaran berlangsung. 3 Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Guru merupakan personil yang menduduki posisi strategis dan rangka pengembangan sumber daya manusia, yang mana seorang guru dituntut untuk terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia pengajaran. Guru disamping pendidik, juga sebagai fasilitator dalam pembelajaran siswa, juga sebagai pembimbing dan mengarahkan peserta didiknya sehingga menjadi manusia yang mempunyai pengetahuan luas baik pengetahuan agama, kecerdasan, kecakapan hidup, keterampilan, budi pekerti luhur dan dan kepribadian baik dan biasa membangun dirinya untuk lebih baik dari sebelumnya serta memiliki tanggung jawab besar dalam pembangunan bangsa. Proses belajar mengajar kehadiran metode dan media mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan metode dan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan metode dan media. Metode dan media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui katakata atau kalimat tertentu. Bahkan keabsahan bahan dapat di kongkritkan 3 R. ibrahim dkk, Perencanaan Pengajaran,(Jakarta: Rineka Cipta,2010), hlm.112

4 dengan kehadiran metode dan media. Dengan demikian, peserta didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa menggunakan metode dan media. 4 Proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengembangkan metode dan media pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran. Pengembangan metode dan media pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara menyenangkan, sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal. Metode dan media pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan dengan tingkat pemahan guru terhadap perkembangan dan kondisi siswa-siswi di kelas. 5 Suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada beberapa aspek lain yang perlu diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung. Dalam proses belajar mengajar ini ada salah satu fungsi metode pengajaran media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengarui,iklim, kondisi dan lingkungann belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. 4 Saiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 137-137 5 Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 21

5 Mencapai tujuan pembelajaran, disamping guru dituntut mampu mengunakan alat-alat yang digunakan, guru dituntut juga mampu mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, karena media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar, demi tercapainya tujuan pembelajaran. Penggunaan metode dan media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan metode dan media pengajaran dalam tahap orientasi pengajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan, isi pelajaran pasda saat itu. Metode dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar banyak sekali macamnya, salah satunya yaitu, metode langsung (Thariqah Mubasyarah) dan media visual gambar, dimana metode langsung tidak berarti bahwa kegiatan belajar mengajar hanya terbatas pada latihan membaca, latihan menulis dan berbicara juga diberikan meskipun dengan porsi ysng terbatas 6, dan juga media gambar representasi termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan, dimana pesan dituangkan melalui lambang atau symbol komunikasi visual. Menurut Arief S Sadiman, simbol-simbol tersebut harus difahami benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. hlm.19 6 Anin Nurhayati, M.PdI, Metodelogi Pengajaran Bahasa Arab, (TulungAgung: 2006),

6 Minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Tahap awal suatu proses pengajaran hendaknya dimulai dengan usah membangkitkan minat tersebut. Minat harus dijaga selama proses pembelajaran berlangsung. Bila murid telah berminat terhadap kegiatan belajar mengajar, maka akan dipastikan proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil belajar akan optimal. 7 Aspek mengajar dalam proses pembelajaran yang seperti ini tergolong bersifat konvensional dan sering dijumpai pada mata pelajaran Bahasa Arab yang terjadi disekolah saat ini, antara lain: (1) Kegiatan belajar mengajar pada sistem tata bahasa sebagai dasar untuk menguasai kemahiran dan berbicara tidak pendapatkan perhatian yang serius. (2) Proses belajar belajar mengajar berpusat pada guru dalam pola satu arah. (3) Bahan pelajaran yang berupa informasi tidak disajikan media. 8 Kenyataannya mata pelajaran Bahasa Arab belum menjadi pelajaran yang difavoritkan dan diminati oleh siswa, pelajaran ini dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena harus menghafalkan kosa kata dan mengetahui maknanya. Selain itu, bahasa arab bukan bahasa keseharian yang digunakan oleh siswa. Agar pembelajaran Bahasa Arab dapat tercapai secara maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka diharapkan semua siswa menerima pelajaran yang nyaman, tanpa keterpaksaan dan memahami materi yang disampaikan tanpa mengejar target kurikulum sehingga motivasi belajar siswa muncul dari dalam diri sendiri. 7 Hj.Binti Maunah,Metodologi Pengajaran Agama Islam,(Yogyakarta: Teras,2009),hlm.4 8 Nuha Ulin, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: DIVA Press, 2012), hlm. 62-64

7 Seorang tenaga pendidik dituntut untuk kreatif dan profesional mampu mempergunakan pengetahuan dan kecakapannya dalam memilih metode dan media pembelajaran, serta menggunakan metode dan media pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa sehingga membawa perubahan dalam tingkah laku anak didiknya. 9 Masih banyaknya guru yang belum sadar pentingnya metode dan media mengajar yang tepat, serta banyak juga yang masih menggunakan metode ceramah saja selama proses pelajaran berlangsung tanpa ada variasi yang dilakukan sehingga kegiatan pembelajaran akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Selain itu, guru hendaknya menguasai, memilih berbagai teknik/media untuk menyampaikan materi dan dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar, sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima. 10 Peneliti juga mendapat informasi awal dari wawancara dengan Bapak Andik yang merupakan pengajar mata pelajaran Bahasa Arab kelas III MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung berkaitan dengan kondisi siswa dan hasil ulangan mid semester para siswa setelah proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar anak-anak disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) materi yang disampaikan tersaji dalam bentuk bacaan, sehingga anakanak cepat merasa bosan dengan materi yang diajarkan, (2) kurangnya minat siswa pada saat pembelajaran, hal ini mengakibatkan pembelajaran tidak dapat 9 Suryobroto,Proses Belajar Mengajar di Sekolah,(Jakarta: Rineka Cipta, 1997) hlm.43 10 Dr.Hj.Binti Maunah, M.Pd.I,Metodologi Pengajaran Agama Islam,(Yogyakarta: Teras,2009), hlm.55

8 berjalan dengan maksimal, (3) pengelolaan kelas yang kurang bervariatif, (4) kurangnya saya dalam memperhatikan karakteristik siswa, sehingga kurang dapat menarik perhatian anak-anak. 11 Tutur Bapak Andik secara lugas. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pada mid semester II, 40% nilainya rendah dan faktor yang mempengaruhinya yaitu guru kurang memperhatikan karakteristik siswa dan hanya mengejar target agar siswa mampu dalam pelajaran Bahasa Arab serta jarangnya guru menggunakan metode pembelajaran yang belum sesuai untuk siswa. Adapun nilai UTS Bahasa Arab siswa kelas III MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung sebagaimana terlampir (lampiran 2). Rancangan pembelajaran yang mencerminkan kegiatan belajar yang aktif perlu di dukung oleh kemampuan guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, ada korelasi signifikan antara kegiatan mengajar guru dengan kegiatan belajar siswa. Mengaktifkan kegiatan belajar siswa berarti menuntut kreativitas dan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. 12 Memperhatikan kondisi tersebut, perlu adanya tindakan perbaikan terhadap metode dan media pengajaran yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab perlu memperhatikan perkembangan anak. Metode yang menarik dan tepat akan membuat siswa 11 Hasil wawancara dengan Bapak Andik guru mata pelajaran Bahasa Arab di MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung, 14 Maret 2014 12 Marno, M.Pd dan M. Idris, S.Si, Strategi dan Metode Pengajaran Menciptakan Ketrampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2008), hlm.169-172

9 tertarik dan antusius mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga memudahkan siswa dalam memahami konsep Bahasa Arab. Maka peneliti untuk mengkaji peningkatan hasil belajar Bahasa Arab pada pokok bahasan Al-Alwanu dengan menggunakan Thariqah Mubasyarah dan media visual gambar. Untuk itu, peneliti menggambil judul Penggunaan Thariqah Mubasyarah dengan Media Visual gambar untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung sebagai tindakan yang dilakukan guna meningkatkan Bahasa Arab. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan Thariqah Mubhasyarah dengan media visual gambar untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab pokok bahasan Al-Alwanu pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung? 2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar Bahasa Arab setelah dilakukan penggunaan Thariqah Mubhasyarah dengan media visual gambar dapat meningkat pokok bahasan Al-Alwanu pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitihan ini untuk mendiskripsikan, menganalisis dan memberi interprestasi terhadap:

10 1. Penggunaan metode langsung (Thariqah Mubhasyarah) dan media visual gambar dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab pokok bahasan Al-Alwanu siswa kelas III MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung. 2. Prestasi belajar Bahasa Arab pokok bahasan Al-Alwanu, setelah penerapan Thariqah Mubasyarah dengan media gambar diterapakan siswa kelas III MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak, terutama guru, siswa, peneliti dan sekolah. Adapun manfaatnya antara lain: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman mufrodat mata pelajaran bahasa arab 2. Secara Praktis a. Bagi Kepala MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung. 1. Sebagai acuan/referensi dalam menyusun program pembelajaran bagi sekolah. 2. Sebagian motivasi untuk menyediakan sarana dan prasarana sekolah untuk terciptanya pembelajaran yang optimal. b. Bagi guru MI Muhammadiyah Siyotobagus Besuki Tulungagung

11 1. Dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran sehingga dapat memilih dengan tepat metode pembelajaran. 2. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam kegiatan belajar mengajar. b. Bagi peserta didik MI Muhammadiyah Besuki Tulungagung 1. Menumbuhkan perhatian siswa. 2. Membantu siswa dalam memahami materi, khususanya penggunaan metode langsung (Thariqah Mubasyarah) dengan media visual gambar yang sesuai dengan materi yang dipelajari. c. Bagi penelitian yang akan datang 1. Memberikan informasi tentang manfaat langsung (Thariqah Mubasyarah) dan media visual gambar untuk meningkatkan prestasi belajar pelajaran bahasa arab. 2. Memperdalam pengetahuan dan penggunaan metode dan media yang baik, khususnya metode langsung (Thariqah Mubasyarah) dan media visual gambar. E. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah dalam memahami skripsi yang akan disusun nantinya, maka peneliti memandang perlu mengemukakan sistematika pembahasan skripsi. Skripsi yang peneliti susun ini nantinya akan terbagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:

12 Bagian awal, terdiri dari sampul (sampul luar), halaman kosong, halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Bagian inti, terdiri dari lima bab dan masing-masing bab berisi subsub bab antara lain: Bab I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah dan pemecahannya, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, dan sistematika pembahasan. Bab II Kajian Pustaka, terdiri dari hakikat pembelajaran Bahasa Arab, hakikat metode langsung (Thariqah Mubasyarah) dan media visual gambar, dan prestasi belajar siswa. Bab III Metode Penelitian, meliputi jenis penelitian dan desain penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, indikator keberhasilan, dan prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, yang berisi deskripsi hasil penelitian dan prosedur penelitian. Bab V Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.