SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
No.6/3/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry Untuk Penatausahaan Sertifikat Bank Indonesia

No. 2/ 2 /DPM Jakarta, 21 Januari 2000 SURAT EDARAN. Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry Untuk Penatausahaan Obligasi Pemerintah

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

No. 7/55/DPM Jakarta, 6 Desember 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No.10/29/DPM Jakarta, 2 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 6/11/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

No.13/32/DASP Jakarta, 23 Desember 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No.11/ 14 /DPM Jakarta, 18 Mei 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/19/PBI/2005 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/2 /PBI/2000 TENTANG PENATAUSAHAAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI PEMERINTAH GUBERNUR BANK INDONESIA

No. 5/ 6 /DPM Jakarta, 21 Maret 2003 SURAT EDARAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 4 / PBI / 2003 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :6/3/PBI/2004 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

No.3/ 24 /DPM Jakarta, 16 November 2001 SURAT EDARAN. Perihal: Tata Cara Penatausahaan Obligasi Pemerintah

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK, PIALANG PASAR UANG DAN PIALANG PASAR MODAL DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/2/PBI/2004 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM (BI-SSSS) GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG DI INDONESIA

No.6/4/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

No. 17/31/DPSP Jakarta, 13 November 2015 SURAT EDARAN

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 10 /2/DPM Jakarta, 31 Januari SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

No.10/ 37 /DPM Jakarta, 13 November 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/13/PBI/2008 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 10/18/DPM Jakarta, 15 April 2008 SURAT EDARAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 14 / 28 /DPM Jakarta, 27 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 10 /24/DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

Lampiran SE Bank Indonesia No. 10/29/DPM tanggal 2 September 2008

BANK INDONESIA No. 2/21/DPM Jakarta, 30 Oktober S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/2/PBI/2008 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 12/ 16 /DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No.11/ 17 /DPM Jakarta, 7 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/10/DPM tanggal 16 Februari Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

No. 14/ 32 /DPM Jakarta, 7 November 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 13/ 13 /DPM Jakarta, 9 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 16/22/DPM Jakarta, 24 Desember 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 108/PMK.08/2007 TENTANG SISTEM DEALER UTAMA MENTERI KEUANGAN,

No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

SURAT EDARAN. No.7/ 1 /DPM Jakarta, 3 Januari Kepada BANK UMUM DAN PIALANG

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/3/PADG/2018 TENTANG LAYANAN SUB-REGISTRY BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 2/27/DPM Jakarta, 13 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

No. 8/13/DPM Jakarta, 1 Mei 2006 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

No. 17/42/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/2/PBI/2000 TENTANG PENATAUSAHAAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI PEMERINTAH

No. 10/22/DPM Jakarta, 7 Juli 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK, PIALANG PASAR UANG DAN PIALANG PASAR MODAL DI INDONESIA

No.7/34/DPM Jakarta, 3 Agustus 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 10/ 27 /DPM Jakarta, 21 Agustus 2008 SURAT EDARAN. Perihal : Tata Cara Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara

No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No. 6/17/DPM Jakarta, 6 April 2004 NoAAve SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

No. 13/ 27/DPM Jakarta, 1 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 18/36/DPSP Jakarta, 16 Desember S U R A T E D A R A N

: Pengajuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Meterai dan ttd

BI-SKRIP Informasi Pemohon Rekening Surat Berharga Nomor:

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

No. 16/ 23 /DPM Jakarta, 24 Desember 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/ 10 /PBI/2002 TENTANG SERTIFIKAT BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 6/ 29 /DPM Jakarta, 12 Juli 2004 SURAT EDARAN

No. 13/ 20 /DPM Jakarta, 8 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Lain-Lain. Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 10/17/DPM Jakarta, 31 Maret Maret 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

Yang dimaksud dalam Surat Edaran ini dengan:

No. 18/20/DPSP Jakarta, 23 September 2016 S U R A T E D A R A N

No.6/8/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Fasilitas Likuiditas Intrahari bagi Bank Umum

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 17/41 /DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH,UNIT USAHA SYARIAH, DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 12/17/DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

No. 12/ 28 /DASP Jakarta, 10 November 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 5 / PBI / 2003 TENTANG PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 15/31/DPM Jakarta, 27 Agustus 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

No. 10/21/DPM Jakarta, 23 Mei 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

No. 18/4/DPTP Jakarta, 28 Maret 2016 SURAT EDARAN

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 17/40/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 15/32/DPM Jakarta, 27 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Informasi Peserta Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/5/ PBI/ 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/11/PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER

No. 10/16/DPM Jakarta, 31 Maret 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Transkripsi:

No.5/ 7 /DPM Jakarta, 21 Maret 2003 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA Perihal : Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry Untuk Penatausahaan Surat Utang Negara Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/4/PBI/2003 tanggal 21 Maret 2003 tentang Penerbitan, Penjualan dan Pembelian serta Penatausahaan Surat Utang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4278), Bank Indonesia melaksanakan kegiatan penatausahaan Surat Utang Negara. Kegiatan penatausahaan Surat Utang Negara tersebut termasuk pencatatan kepemilikan Surat Utang Negara yang dilakukan secara two tier system, yang terdiri dari Central Registry yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Sub- Registry yang ditunjuk Bank Indonesia. Central Registry melakukan pencatatan kepemilikan Surat Utang Negara atas nama Bank, Sub-Registry dan pihak lain yang disetujui Bank Indonesia untuk memiliki rekening surat berharga di Central Registry, sedangkan Sub-Registry melakukan pencatatan kepemilikan Surat Utang Negara atas nama nasabah. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut di atas, Bank Indonesia berwenang menunjuk pihak lain dalam hal ini Sub-Registry, untuk mendukung kegiatan Central Registry dalam pencatatan kepemilikan Surat Utang Negara. Sehubungan

Sehubungan dengan itu, maka perlu ditetapkan persyaratan dan tata cara bagi Bank atau lembaga kustodian untuk dapat ditunjuk menjadi Sub-Registry. I. Persyaratan Sub-Registry 1. Bank dan lembaga kustodian yang berkedudukan di dalam wilayah hukum Indonesia. 2. Bank dan lembaga kustodian yang tidak sedang dalam proses kepailitan di pengadilan. 3. Memiliki izin kegiatan kustodian yang masih berlaku dari Badan Pengawas Pasar Modal yang selanjutnya disebut Bapepam. 4. Telah mempunyai pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dalam kegiatan pencatatan surat berharga, dan atau sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dalam kegiatan penyimpanan surat berharga sejak memperoleh izin kegiatan kustodian dari Bapepam. 5. Memiliki jaringan usaha pencatatan ke luar negeri dan atau penyimpanan surat berharga ke luar negeri. 6. Memiliki jaringan usaha pencatatan surat berharga secara on line di dalam negeri. 7. Memiliki sistem pencatatan surat berharga tanpa warkat (scripless) secara book entry yang aman, akurat dan terpercaya yang sekurangkurangnya dapat menatausahakan transaksi outright, repo, dan pengagunan. 8. Pengurus tidak termasuk dalam Daftar Orang Tercela dan atau dalam Daftar Kredit Macet. 9. Memiliki unit kerja terpisah yang khusus menangani kegiatan kustodian dengan manajemen dan staf yang profesional di bidang pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga. 10. Bank

10. Bank sebagai penyelenggara Sub-Registry wajib memenuhi persyaratan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang selanjutnya disebut KPMM berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. 11. Lembaga kustodian sebagai penyelenggara Sub-Registry wajib memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah). 12. Surat berharga yang dicatat dan atau disimpan sekurang-kurangnya telah mencapai nilai nominal rata-rata Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) dalam 6 (enam) bulan terakhir. II. Tata Cara Pengajuan Permohonan Sebagai Sub-Registry 1. Bank atau lembaga kustodian yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka I dapat mengajukan permohonan sebagaimana contoh Lampiran 1, kepada : Bank Indonesia - Direktorat Pengelolaan Moneter cq. Tim Pengembangan Penatausahaan Surat Berharga Gedung B Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 2. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 wajib dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut : a. fotokopi surat izin melakukan kegiatan kustodian dari Bapepam; b. fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya; c. keterangan mengenai fasilitas jaringan usaha pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga secara on line di dalam negeri dan atau ke luar negeri; d. fotokopi bukti hasil pemeriksaan oleh auditor independen mengenai keamanan sistim pencatatan surat berharga secara scripless; e. riwayat

e. riwayat pekerjaan atau keahlian dari anggota Direksi serta tenaga ahli di bidang pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga; f. keterangan mengenai posisi KPMM terakhir untuk Bank, atau jumlah modal disetor untuk lembaga kustodian; g. data mengenai jumlah dan nilai nominal transaksi pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga dalam 6 (enam) bulan terakhir; dan h. laporan keuangan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik. 3. Bank Indonesia melakukan seleksi atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan memberitahukan penolakan atau persetujuan kepada masing-masing pemohon selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah permohonan diterima secara lengkap. III. Tugas Sub-Registry Dalam penatausahaan Surat Utang Negara, Bank dan lembaga kustodian yang ditunjuk sebagai Sub-Registry wajib melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Mencatat kepemilikan dan perubahan kepemilikan Surat Utang Negara atas nama nasabah secara terpisah dari aset Sub-Registry. 2. Menyampaikan Konfirmasi Pencatatan Surat berharga (KPS) kepada nasabah. 3. Melakukan pembayaran pokok dan bunga (kupon) Surat Utang Negara pada saat jatuh waktu kepada nasabah pemilik Surat Utang Negara sesuai pencatatan pada sistem book entry Sub-Registry. 4. Menjamin kebenaran pencatatan kepemilikan Surat Utang Negara atas nama seluruh nasabah sesuai dengan saldo global Surat Utang Negara di Central Registry. 5. Menyelesaikan masalah perbedaan pencatatan kepemilikan Surat Utang Negara antara Sub-Registry dengan nasabah, dengan memeriksa kembali kebenaran pencatatan yang dilakukan atas nama nasabah yang bersangkutan

bersangkutan dan mengecek saldo global Surat Utang Negara yang tercatat di Central Registry. IV. Kewajiban Pelaporan Sub-Registry 1. Bank atau lembaga kustodian yang ditunjuk sebagai Sub-Registry wajib membuat laporan antara lain sebagai berikut : a. Laporan Bulanan Posisi Kepemilikan Surat Utang Negara atas nama nasabah individual sebagaimana contoh Lampiran 2. b. Laporan Harian dan Rekapitulasi Bulanan kegiatan setelmen transaksi Surat Utang Negara yang memuat perubahan pencatatan Surat Utang Negara nasabah individual di Sub-Registry sebagaimana contoh Lampiran 3. 2. Laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 wajib disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal pencatatan perubahan kepemilikan untuk Laporan Harian dan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah berakhirnya bulan yang bersangkutan untuk Laporan Bulanan, yang ditujukan kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter cq. Bagian Penyelesaian Transaksi Pasar Uang Gedung B Lantai 11 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 V. Pengawasan 1. Bank Indonesia berwenang melakukan pengawasan terhadap Sub-Registry atas kegiatan yang terkait dengan penatausahaan Surat Utang Negara. 2. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan kunjungan ke lokasi usaha Sub-Registry, maupun

maupun tidak langsung melalui laporan yang diterima dan atau laporan lain yang diminta oleh Bank Indonesia. VI. Pencabutan Penunjukan Sebagai Sub-Registry 1. Penunjukan Bank atau lembaga kustodian sebagai Sub-Registry dapat dicabut oleh Bank Indonesia dalam kondisi sebagai berikut : a. Sub-Registry sudah tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka I. b. Sub-Registry melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pasar modal dan atau ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. 2. Dalam hal pencabutan penunjukan sebagai Sub-Registry baik bersifat sementara atau permanen, Bank Indonesia tidak berkewajiban untuk memberikan alasan-alasan pencabutan. Terhadap Sub-Registry yang telah ditunjuk Bank Indonesia sebelum berlakunya Surat Edaran ini, dinyatakan telah memperoleh penunjukan sebagai Sub-Registry sepanjang memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini. Dengan diberlakukannya Surat Edaran ini maka Surat Edaran Bank Indonesia No. 2/2/DPM tanggal 21 Januari 2000 perihal Persyaratan dan Tata Cara Penunjukan Sub-Registry untuk Penatausahaan Obligasi Pemerintah dinyatakan tidak berlaku. Ketentuan dalam Surat Edaran ini berlaku sejak 21 Maret 2003. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA Ttd TARMIDEN SITORUS DIREKTUR PENGELOLAAN MONETER

Lampiran Surat Edaran No. 5/ 7 /DPM tanggal 21 Maret 2003 Lampiran 1 Kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter cq. Tim Pengembangan Penatausahaan Surat Berharga Gedung B Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Perihal : Permohonan Sebagai Sub-Registry Surat Utang Negara Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dapat dipertimbangkan menjadi Sub-Registry dalam penatausahaan Surat Utang Negara. Sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/ /DPM tanggal 21 Maret 2003, bersama ini kami lampirkan pula dokumen pendukung sebagai berikut : a. fotokopi surat izin melakukan kegiatan kustodian dari Bapepam; b. fotokopi anggaran dasar perusahaan dan perubahannya; c. keterangan mengenai fasilitas jaringan usaha pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga secara on line di dalam negeri dan atau ke luar negeri; d. fotokopi bukti hasil pemeriksaan oleh auditor independen mengenai keamanan sistim pencatatan surat berharga secara scripless; e. riwayat pekerjaan atau keahlian dari anggota Direksi serta tenaga ahli di bidang pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga; f. keterangan mengenai posisi KPMM terakhir atau modal disetor; g. data mengenai jumlah dan nilai nominal transaksi pencatatan dan atau penyimpanan surat berharga dalam 6 (enam) bulan terakhir; dan h. laporan keuangan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik. Surat permohonan beserta lampiran tersebut di atas kami buat dengan sebenarbenarnya dan apabila di kemudian hari diketahui terdapat hal-hal yang tidak benar maka kami bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil Bank Indonesia. Demikian atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih. Jakarta,.. Nama Perusahaan Tandatangan pejabat berwenang

Lampiran Surat Edaran No. 5/ 7 /DPM tanggal 21 Maret 2003 Lampiran 2 LAPORAN BULANAN POSISI KEPEMILIKAN SURAT UTANG NEGARA PER AKHIR BULAN Nama Sub-Registry : Tanggal Posisi Laporan : No. Nama Investor Seri Surat Utang Negara Nilai Nominal (Rp miliar) Status Investor I A Bidang Usaha Investor Keterangan Keterangan : I = Indonesia / penduduk A = Asing / non penduduk Jenis Transaksi : Outright, Repo, Agunan Jakarta,... Nama Sub-Registy dan Tanda tangan pejabat berwenang

Lampiran Surat Edaran No. 5/ 7 /DPM tanggal 21 Maret Lampiran 3 LAPORAN HARIAN / REKAPITULASI BULANAN SETELMEN TRANSAKSI SURAT UTANG NEGARA (SUN) Nama Sub-Registry : Tanggal (Periode) Laporan : No. Seri SUN Jenis Transaksi *) Setelmen Transaksi Jual/Beli atas nama nasabah Nama Nasabah Nilai Nominal (Rp miliar) Nilai Transaksi (Rp miliar) Harga **) Status Investor ***) Pembeli Penjual I A Pihak lawan transaksi ****) TOTAL Keterangan : *) Outright, Repo, Agunan, Hibah, Warisan, Pelunasan utang atau kewajiban **) Harga clean price (tidak termasuk accrued interest) ***) I = Indonesia / penduduk A = Asing / non penduduk ****) Tidak diisi dalam hal transaksi terjadi antar nasabah Sub-Registry sendiri (Bank, Sub-Registry lain dan pihak lain lainnya yang memiliki rekening surat berharga di Central Registry Jakarta,.. Nama Sub-Registry Tanda tangan pejabat berwenang