ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

dokumen-dokumen yang mirip
ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

PROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

PERUBAHAN KODE ETIK NOTARIS KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebuah survei pendapat dari arsitek Afrika Selatan, quantity survetor,

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang

KODE ETIK P O S B A K U M A D I N

ETIKA PROFESI PURWATI

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KODE ETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2013

PERATURAN BADAN ARBITRASE PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : PER 02/BAKTI/ TENTANG KODE ETIK ARBITER

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

ETIKA DALAM PRAKTIK PERPAJAKAN KELOMPOK 5 1. HERLIN RATNA PRATIWI 2. HERTI DIANA HUTAPEA

KODE ETIK AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: IJ/65/2006

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Komunikasi dan Etika Profesi

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

BABI. Pasal 1 BAB II. Pasal2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PROFESI dan POFESIONAL

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

KODE ETIK PEDOMAN PERILAKU HAKIM. Oleh: Suparman Marzuki

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

DPN APPEKNAS KODE ETIK ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

PENUNJUK ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

ETIKA PERILAKU (CODE OF CONDUCT) ARBITER/MEDIATOR BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Pertemuan ke-2. MK. Etika dan Profesi. Dr. I Wayan S. Wicaksana 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

Kode etik perawat. Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama. Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan yg sama Profesi mem

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK

KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH

INDONESIAN HYPNOSIS ASSOCIATION (ASOSIASI HIPNOSIS INDONESIA)

TATA LAKU KEPROFESIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-06/M.

B A B V P E N U T U P

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KONSULTAN HUKUM PASAR MODAL BAB 1 KEANGGOTAAN

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

2 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KODE ETIK PROFESI & PERILAKU AHLI PIALANG ASURANSI DAN REASURANSI INDONESIA SERTA TATA CARA PENEGAKANNYA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

Transkripsi:

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

Bahasan 1. Pengantar 2. Pengertian Etika 3. Pengertian Profesi 4. Kode Etik Profesi

Pengantar Apakah etika profesi? Etika berasal dari kata ethos (greek)... karakter, watak kesusilaan atau adat Ethic is the discipline which can act as the performance index or reference for our control system (Martin, 1993) Profesional >> kelompok yang berkeahlian dan berkemakhiran khusus, yg diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan berkualitas dan berstandar tinggi Penerapan semua keahlian dan kemahirannya yg tinggi hanya dapat dikontrol dan dinilai oleh rekan sejawat, sesama profesi.

Tanpa Etika Profesi >> sebuah profesi yang terhormat akan jatuh dan berakhir, dengan tidakadanya respek maupun kepercayaan dari masyarakat kepada elite profesional tersebut

Pengantar Oleh karenanya.. Diperlukan : Kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi Organisasi profesi dengan perangkat kode etik profesi Untuk : Menjaga martabat & kehormatan profesi Melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan

Pengertian Etika Dalam pergaulan bermasyarakat (berbagai skala) diperlukan sistem yang mengatur pergaulan hidup sehari-hari; sopan-santun, tatakrama, protokoler, dll Untuk menjaga kepentingan semua pihak; senang, tentram, terlindung satu sama lain, dan terjamin ETIKA adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk

Pengertian Etika Dalam perkembangannya ETIKA mempengaruhi kehidupan manusia ETIKA memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari 1. ETIKA DESKRIPTIF >> memberikan fakta sbg dasar menilai sebuah perilaku atau sikap 2. ETIKA NORMATIF >> memberikan penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan

Pengertian Etika ETIKA UMUM ETIKA UMUM Mengenai kondisi/ prinsip dasar bagaimana manusia bertindak secara etis ETIKA KHUSUS Merupakan penerapan priinsip etika dasar dalam bidang kehidupan yang khusus Etika Individual Etika Sosial Kewajiban sikap dan perilaku manusia sebagai anggota umat manusia Menyangkut kewajiban & sikap manusia terhadap dirinya Sikap Terhadap Sesama Etika Keluarga Etika Profesi Etika Politik Etika Lingkungan Etika Ideologi dll

Pengertian Etika SISTEM PENILAIAN ETIKA 1. Tingkat Pertama; semasa belum lahir menjadi perbuatan, berupa niat dalam hati 2. Tingkat Kedua; setelah lahir menjadi perbuatan nyata 3. Tingkat Ketiga; akibat atau hasil dari perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk

Pengertian Profesi Profesi >> hal yg berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian + disertai penguasaan teori sistematis yang mendasari praktik pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek CIRI-CIRI PROFESI 1. Adanya pengetahuan khusus; 2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, berupa kode etik; 3. Mengabdi kepada kepentingan masyarakat; 4. Adanya izin khusus untuk menjalankan suatu profesi; 5. Kaum profesional menjadi anggota dari suatu organisasi profesi ber-kode etik.

Pengertian Profesi PRINSIP UMUM ETIKA PROFESI 1. Tanggungjawab - Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya - Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya 2. Keadilan prinsip ini menuntut kita untuk meberikan kepada siapa saja apa saja yang menjadi haknya 3. Otonomi prinsip ini menuntut agar setiap kaum professional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya

Kode Etik Profesi KODE ETIK PROFESI >> tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis dan menjadi pegangan para anggota organisasi profesi KODE ETIK berupa produk etika terapan, dihasilkan dari pemikiran etis profesi tertentu KODE ETIK tidak menggantikan pemikiran etis, tetapi selalu didampingi refleksi etis KODE ETIK mutlak harus disusun oleh profesi sendiri (Self Regulation)

Kode Etik Profesi Keberhasilan KODE ETIK sangat bergantung pada peran kontrol menerus & pengenaan sanksi-sanksi bagi pelanggar kode etik : 1. Sanksi Moral 2. Sanksi Dikeluarkan dari Organisasi FUNGSI KODE ETIK PROFESI 1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yg digariskan; 2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan; 3. Mencegah campur tangan pihak luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

TUJUAN KODE ETIK PROFESI 1. Menjunjung tinggi martabat profesi 2. Menjaga & memelihara kesejahteraan anggota 3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi 4. Meningkatkan mutu profesi 5. Meningkatkan mutu organisasi profesi 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat 8. Menentukan baku standarnya sendiri

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

POKOK BAHASAN Terdiri dari : 9 Bab dan 15 Pasal BAB 1 PENDAHULUAN (Pasal 1) BAB 2 KEPRIBADIAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA (Pasal 2-3) BAB 3 HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEPROFESI (Pasal 4-6) BAB 4 HUBUNGAN DENGAN WAJIB PAJAK (Pasal 7-8) BAB 5 PUBLIKASI (Pasal 9-10) BAB 6 PELAKSANAAN KODE ETIK (Pasal 11) BAB 7 DEWAN KEHORMATAN (Pasal 12-13) BAB 8 KEPUTUSAN DEWAN KEHORMATAN (Pasal 14) BAB 9 PENUTUP (Pasal 15)

BAB 1 PENDAHULUAN Pasal 1 : 1) Kode Etik IKPI adalah kaidah moral yang menjadi pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertindak bagi setiap anggota IKPI 2) Setiap anggota IKPI wajib menjaga citra martabat profesi dengan senantiasa berpegang pada Kode Etik IKPI 3) Kode Etik IKPI juga mengatur sanksi terhadap tidak dipenuhinya kewajiban atau dilanggarnya larangan oleh anggota IKPI

Bab 2 Kepribadian Konsultan Pajak Indonesia Pasal 2 : Konsultan Pajak Indonesia wajib : 1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 2. Patuh pada hukum dan peraturan perpajakan, serta menunjunjung tinggi integritas, martabat dan kehormatan profesi konsultan pajak 3. Melakukan tugas profesi dengan penuh tanggungjawab, dedikasi tinggi dan independen 4. Menjaga kerahasiaan dalam menjalankan profesi

Bab 2 Kepribadian Konsultan Pajak Indonesia Pasal 3 : Konsultan Pajak Indonesia dilarang : 1. Melakukan kegiatan profesi lain yang terikat dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri, kecuali dibidang riset, pengkajian dan pendidikan 2. Meminjamkan ijin praktek untuk digunakan oleh pihak lain 3. Menugaskan karyawannya atau pihak lain yang tidak menguasai pengetahuan perpajakan untuk bertindak, memberi nasehat dan menangani urusan perpajakan.

Bab 3 Hubungan dengan Teman Seprofesi Pasal 4 Konsultan Pajak Indonesia wajib menjaga hubungan dengan teman seprofesi, dilandasi sikap saling menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai

Bab 3 Hubungan dengan Teman Seprofesi Pasal 5 Konsultan Pajak Indonesia dilarang : 1. Menarik pelanggan yang diketahui atau patut dapat diketahui bahwa pelanggan tersebut merupakan pelanggan Konsultan Pajak lain. 2. Membujuk karyawan dari Konsultan Pajak lain untuk pindah menjadi karyawannya 3. Menerima pelanggan pindahan dari Konsultan Pajak lain tanpa memberitahukan kepada Konsultan Pajak lain tersebut, dan harus secara jelas dan menyakinkan secara legal bahwa pelanggan tersebut telah mencabut kuasanya dari Konsultan Pajak lain tersebut.

Bab 3 Hubungan dengan Teman Seprofesi Pasal 6 1) Apabila terjadi sengketa sesama anggota IKPI, maka sengketa tersebut diselesaikan oleh Pengurus Cabang 2) Apabila penyelesaian sengketa pada ayat (1) tidak diperoleh, sengketa tersebut diajukan kepada Pengurus Pusat 3) Apabila penyelesaian sengketa pada ayat (2) belum juga diperoleh, sengketa tersebut diajukan kepada Dewan kehormatan

Bab 4 Hubungan dengan Wajib Pajak Pasal 7 Konsultan Pajak Indonesia wajib: 1. Menjunjung tinggi integritas, martabat dan kehormatan : Dengan memelihara kepercayaan Masyarakat Bersikap jujur dan berterus terang tanpa mengorbankan rahasia penerima jasa Dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur tetapi tidak boleh menerima kecurangan atau mengorbankan prinsip Mampu melihat mana yang benar, adil dan mengikuti prinsip obyektifitas dan kehati-hatian.

Bab 4 Hubungan dengan Wajib Pajak Pasal 7 Konsultan Pajak Indonesia wajib: 2. Bersikap Profesional: Senantiasa menggunakan pertimbangan moral dalam pemberian jasa yang dilakukan. Senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan dan menghormati kepercayaan masyarakat dan pemerintah. Melaksanakan kewajibannya dengan penuh kehatihatian, dan mempunyai kewajiban mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan

Bab 4 Hubungan dengan Wajib Pajak Pasal 7 Konsultan Pajak Indonesia wajib: 3. Menjaga kerahasiaan dalam hubungan dengan wajib pajak: Harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama menjalankan jasanya dan tidak menggunakan atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali ada hak atau kewajiban legal profesional yang legal atau hukum atau atas perintah pengadilan untuk mengungkapkannya. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staf atau karyawan maupun pihak lain dalam pengawasannya dan pihak lain yang diminta nasihat dan bantuannya tetap menghormati dan menjaga prinsip kerahasiaan.

Bab 4 Hubungan dengan Wajib Pajak Pasal 8 Konsultan Pajak Indonesia dilarang: 1. Memberikan petunjuk atau keterangan yang dapat menyesatkan Wajib Pajak mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan. 2. Memberikan jaminan kepada wajib pajak bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan instansi perpajakan pasti dapat diselasaikan. 3. Menetapkan syarat-syarat yang membatasi wajib pajak untuk pindah atau memilih konsultan pjak lain. 4. Menerima setiap ajakan dari pihak manapun untuk melakukan tindakan yang diketahui atau patut diketahui melanggar peraturan perundang-undangan perpajakan. 5. Menerima permintaan wajib pajak atau pihak lain untuk melakukan rekayasa atau perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perpajakan.

Bab 5 Publikasi Pasal 9 Konsultan Pajak Indonesia wajib mengikuti ketentuan-ketentuan penggunaan papan nama kantor konsultan pajak sebagai berikut : 1. Nama kantor konsultan pajak dicantumkan pada papan nama adalah sesuai dengan nama yang tercantum dalam ijin praktek dari Menkeu/Dirjen Pajak 2. Pada papan nama harus dicantumkan nomor ijin praktek Konsultan Pajak 3. Apabila konsultan Pajak berbentuk persekutuan, nomor ijin praktek yang harus dicantumkan pada papan nama adalah nomor ijin praktek salah seorang dari anggota persekutuan 4. Ukuran dan warna papan nama disesuaikan dengan kebutuhan. Pasal 10 Konsultan Pajak Indonesia dilarang memasang iklan untuk mendapatkan pelanggan

Bab 6 Pelaksanaan Kode Etik Pasal 11 1. Setiap anggota IKPI wajib mematuhi dan melaksanakan Kode Etik 2. Pengawasan atas pelaksanaan Kode Etik dilakukan oleh Dewan Kehormatan

Bab 7 Dewan Kehormatan 1. Dewan kehormatan berwenang memeriksa dan memberi sanksi atas pelanggaran Kode Etik 2. Dalam melakukan pemeriksaan dan memberikan keputusan, Dewan kehormatan membentuk Majelis kehormatan yang terdiri dari : a. Ketua Dewan Kehormatan sebagai Ketua b. Sekretaris Dewan Kehormatan sebagai Sekretaris c. Ketua atau Sekretaris Dewan Pembina sebagai anggota d. Ketua atau Sekretaris IKPI cabang ditempat anggota tersebut terdaftar sebagai anggota e. Pihak lain yang mempunyai keahlian, pengetahuan dan integritas yang tidak diragukan sebagai anggota.

Bab 7 Dewan Kehormatan 3. Dewan kehormatan dapat melakukan pemeriksaan tentang pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota IKPI berdasarkan pengaduan tertulis dari masyarakat, dari anggota IKPI atau dari keadaan yang diketahui sendiri oleh Dewan Kehormatan 4. Pengaduan harus disampaikan dengan alasan yang jelas disertai bukti yang cukup 5. Pengenaan sanksi kepada anggota IKPI dilakukan oleh pengurus Pusat berdasrkan saran dari Dewan Kehormatan melalui IKPI Cabang tempat anggota tersebut terdaftar 6. Dewan kehormatan wajib memberitahukan hasil kerjanya kepada pengurus Pusat sekurang-kurangnya setahun sekali dan melaporkan kepada Kongres.

Bab 7 Dewan Kehormatan Pasal 13 1. Sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik berupa: a)teguran Tertulis b) Pemberhentian Sementara c)pemberhentian Tetap 2. Sebelum sanksi yang tersebut pada ayat (1) di atas diberikan, anggota IKPI yang bersangkutan harus diberi kesempatan membela diri dalam rapat Majelis Kehormatan dan anggota tersebut dapat disertai oleh sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang anggota IKPI lainnya sebagai pendamping. 3. Dalam hal keputusan sanksi pemberhentian tetap, maka keputusan tersebut baru berlaku setelah yang bersangkutan diberikan kesempatan untuk membela diri di depan Kongres. 4. Keputusan Kongres merupakan keputusan final dan mengikat.

Bab 8 Keputusan Dewan Kehormatan Pasal 14 1. Keputusan Dewan kehormatan mempunyai kekuatan hukum tetap, final dan mengikat sejak diucapkan dalam sidang terbuka dengan atau tanpa dihadiri oleh para pihak pada hari, tanggal dan waktu yang telah diberitahukan sebelumnya kepada pihak-pihak yang bersangkutan. 2. Pelaksanaan keputusan Dewan kehormatan dilakukan oleh Pengurus Pusat 3. Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah keputusan diucapkan, salinan Keputusan Dewan Kehormatan disampaikan kepada : a. Anggota yang bersangkutan melalui IKPI Cabang tempat anggota tersebut terdaftar b. Pengurus IKPI Cabang tempat anggota tersebut terdaftar c. Pengurus Pusat IKPI d. Kantor Pusat Dirjen Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak setempat dalam hal yang bersangkutan dikenakan sanksi pemberhentian sementara atau pemberhentian tetap.

Bab 9 Penutup Pasal 15 1. Perkara pelanggaran Kode Etik yang belum diperiksa dan belum diputus sebelum Kode Etik ini berlaku, akan diproses dan diputus berdasr Kode Etik yang berlaku pada saat pelanggaran terjadi. 2. Kode Etik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. (ditetapkan di Batam tgl 28 Juli 2009)

selesai