BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Jl. Pejompongan No. 57, Jakarta Pusat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alih pengetahuan, pengalaman dan teknologi dari awal kerjasama tahun hingga berakhir masa konsesi tahun 2022.

BAB IV. yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

PENGARUH JUMLAH PELANGGAN DAN VOLUME PRODUKSI TERHADAP BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN DAN BIAYA PELAYANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: MITRA SWASTA PAM JAYA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah laporan keuangan tahunan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data kuantitatif, data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. asuransi melalui website Adapun periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang merupakan bentuk analisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Selatan dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

Transkripsi:

41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dari bulan September 2012 hingga Maret 2013. Lokasi penelitian di Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Jl. Pejompongan No. 57, Jakarta Pusat. Perusahaan air minum ialah perusahaan daerah air minum wilayah DKI Jakarta yang disebut PAM Jaya sebagai pihak pertama. Operator air minum swasta ialah kedua mitra swasta asing PAM Jaya yaitu PT PAM Lyonnaise Jakarta (PT Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta (PT Aetra d/h Thames PAM Jaya) sebagai pihak kedua. Kerjasama Pemerintah Swasta yang berpola konsesi dalam hal ini berbentuk ODT (Operate Develop and Transfer). Pola ini digunakan PAM Jaya kepada dua mitra swastanya, PT Palyja dan PT Aetra d/h Thames PAM Jaya (TPJ). Saat ini PAM Jaya menanggung hutang akibat pendapatan dari tarif yang dikenakan kepada masyarakat pelanggan tidak mampu menutupi bagian imbalan mitra swastanya. PAM Jaya saat ini masih berhutang kepada kedua mitra swastanya sebesar Rp 637.346.703.569,-, yang berasal dari outstanding monies PT Palyja Rp 406.466.799.489,- dan PT Aetra Rp 230.879.904.080,- (Laporan Escrow, Januari 2013).

42 Krisis suplai air ke pelanggan salah satunya diakibatkan masih tingginya tingkat kebocoran atau Non Revenue Water (NRW) yang dialami operator air bersih tersebut. NRW tahun 2011 pada posisi 41,3%. PAM-DKI Jakarta). Dari segi target teknis dan standar pelayanan dengan adanya tingkat kebocoran air yang tinggi dan cakupan pelayanan yang rendah perlu menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu menurut Badan Regulator PAM DKI Jakarta (2008) : Sangat diperlukan kapasitas yang memadai dalam memonitor kontrak-kontrak publik. Terlebih dalam era yang menuntut adanya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Corporate Governance). Masyarakat berhak untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh PAM Jaya dan serta kedua mitra swastanya yaitu PT Palyja dan PT Aetra. Gambar 3.1 Kepemilikan PT Palyja Kebocoran disebabkan dua hal yaitu kebocoran teknis dan komersil (BR- (Sumber:http://id.PTPalyja.co.id/profil/tata-kelola-perusahaan/pemegangsaham/)

43 Gambar 3.2 Stakeholder PT Palyja (Sumber: Bahan Presentasi PT Palyja: Practical Indonesian PPP, April 2010) Menurut PT Palyja (2011) : Saat ini, sumber air PT Palyja sebanyak 63% air baku dari Jatiluhur, 33% beli air curah dari Tangerang dan 4% sisanya dari kali Krukut. Harga air baku dari Jatiluhur mencapai Rp 162 per meter kubik (m³). Harga air curah dari Tangerang, saat perjanjian diteken tahun 1998 sebesar Rp 450 per m³ dan kini harganya telah naik menjadi Rp 2.200 per m³. Biaya operasional terbesar PT Palyja adalah untuk pembelian air curah dari Tangerang (Laporan Audit, 2011).

44 B. Desain Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti maka penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi desain penelitian kausalitasdan studi kasus. Desain penelitian kausalitas adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antar variabel. Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Studi kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut : Ho₁ : ßx₁ : ßx₂ = 0; simultan antara jumlah pelanggan dan volume produksi terhadap biaya pemeliharaan jaringan. Ho₁ : ßx₁ = 0; parsial antara jumlah pelanggan terhadap biaya pemeliharaan jaringan. Ho₁ : ßx₂ = 0; parsial antara volume produksi terhadap biaya pemeliharaan jaringan.

45 Ho₂ : ßx₁ : ßx₂ = 0; simultan antara jumlah pelanggan dan volume produksi terhadap biaya pelayanan pelanggan. Ho₂ : ßx₁ = 0; parsial antara jumlah pelanggan terhadap biaya pelayanan pelanggan. Ho₂ : ßx₂ = 0; parsial antara volume produksi terhadap biaya pelayanan pelanggan. Ha₁ : ßx₁ : ßx₂ 0; Artinya ada pengaruh signifikan secara simultan antara jumlah pelanggan dan volume produksi terhadap biaya pemeliharaan jaringan. Ha₁ : ßx₁ 0; Artinya ada pengaruh signifikan secara parsial antara jumlah pelanggan terhadap biaya pemeliharaan jaringan. Ha₁ : ßx₂ 0; Artinya ada pengaruh signifikan secara parsial antara volume produksi terhadap biaya pemeliharaan jaringan. Ha₂ : ßx₁ : ßx₂ 0; Artinya ada pengaruh signifikan secara simultan

46 antara jumlah pelanggan dan volume produksi terhadap biaya pelayanan pelanggan. Ha₂ : ßx₁ 0; Artinya ada pengaruh signifikan secara parsial antara jumlah pelanggan terhadap biaya pelayanan pelanggan. Ha₂ : ßx₂ 0; Artinya ada pengaruh signifikan secara parsial antara volume produksi terhadap biaya pelayanan pelanggan. D. Definisi Operasional Variabel Peneliti mendefinisikan variabel-variabel penelitiannya sebagai berikut: Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel X1 Variabel independen pertama. Jumlah pelanggan adalah jumlah pelanggan domestik dan non domestik per tahun. Pelanggan domestik adalah kelompok pelanggan dengan golongan 5A, 5B, 2A1, 2A2, 2A3, 2A4, 2B, 3D, 3D1, 3Q, 1A, 1B, 2G, 3S, 5F1, 5F2, 5F3 dan 5F3. Pelanggan non domestik adalah kelompok pelanggan komersil. Istilah lain jumlah pelanggan adalah jumlah sambungan rumah tangga (connection).

47 X2 Variabel independen kedua Volume produksi adalah total volume air per tahun yang dihasilkan oleh sistem produksi dalam periode satu tahun sebelum ditambah dengan air curah untuk siap didistribusikan kepada konsumen. Merupakan sumber air yang berasal dari air baku (raw water), kali Krukut dan kali Pesanggrahan yang kemudian diolah di instalasi pengolahan air (IPA). Air baku diproduksi di Pejompongan I dan II (IPA Pejompongan). Sumber air dari kali Krukut dan kali Pesanggrahan diproduksi di Cilandak dan Taman Kota (IPA Miniplant). Y1 Variabel terikat Biaya pemeliharaan jaringan (network maintenance cost) adalah total biaya jaringan distribusi dan pemulihan jalan per tahun. pertama Y2 Variabel terikat kedua Biaya pelayanan pelanggan (customer service cost) adalah total biaya per tahun untuk printing-bills, bill delivery, meter reading, meter transport/cisco mas-money transport, marketing activities/advertisement, collection expense, escrow agent, customer care expense dan census project. Sumber: Permendagri No. 23 tahun 2006, Pergub No. 11 Tahun 2007 dan Laporan Biaya Operasional.

48 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara penelitian dokumen. Cara dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Peneliti melakukan penelitian terhadap fakta yang tertulis (dokumen), arsip data dan catatan orisinil PT Palyja sebagai laporan rutin yang wajib disampaikan kepada Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta. F. Jenis Data Dalam karya ilmiah ini peneliti menggunakan data sekunder. Data sekunder penelitian ini adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh PT Palyja. Peneliti menggunakan data deret waktu (time series) dari laporan keuangan internal berupa realisasi biaya PT Palyja. G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Jumlah populasi (N) dalam penelitian ini berjumlah 15 Tahun. Karakteristik populasi dalam penelitian ini (Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, 2008) adalah : Konsesi wilayah barat Jakarta dengan PT Palyja, konsesi wilayah timur Jakarta dengan PT Aetra Air Jakarta, konsesi wilayah Batam

49 2. Sampel dengan Cascal By dan Bangun Cipta Sarana, konsesi sebagian wilayah Palembang dengan PT Bangun Cipta Sarana serta konsesi sebagian wilayah Tangerang dengan PT Aetra Air Tangerang. Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini adalah realisasi biaya operasional selama 15 Tahun konsesi PAM Jaya dengan PT Palyja sejak tahun 1998 hingga tahun 2012. Untuk penelitian kausalitas (hubungan sebab akibat) dianjurkan minimal 30 subjek per kelompok (Guy dan Diehl, 1996). Oleh karena itu besaran jumlah 15 sampel merupakan kelemahan dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling purposive sampling. Dengan menggunakan teknik penentuan sampel Purposive Samplingmaka dengan pertimbangan tertentu data realisasi biaya, volume produksi dan jumlah pelanggan sebanyak 15 Tahun akan mampu memenuhi tujuan penelitian. H. Metode Analisis Data Dari hal di atas maka peneliti dalam menganalisis data menggunakan SPSS 16 melakukan analisisuji asumsi klasik dan goodness of fit termasuk analisis regresi di dalamnya.

50 1. Multikolonieritas Menurut Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com, Akt (Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS, 2012) : Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. 2. Auto korelasi Uji Durbin Watson digunakan pada sampel kurang dari 100 dan uji Lagrange Multiplier untuk sampel besar di atas 100 observasi (Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com, Akt., 2012). Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com, Akt (2012) menyatakan : Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series). Menurut Pakde Sofa (2008) dalam blognya menjelaskan : Kesalahan pengganggu adalah variable acak yang mewakili semua variabel lain yang dapat mempengaruhi perubahan variable terikat, namun tidak dimasukkan dalam model persamaannya, sehingga tidak turut diperhitungkan. Variabel yang dikatagorikan sebagai unsur kesalahan pengganggu, sebenarnya juga memiliki peluang untuk terpilih sebagai variabel yang dapat mempengaruhi. Sehingga disebut sebagai variable acak.

51 3. Heteroskedastisitas Disebutkan oleh Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com, Akt (Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 2 : 2012) bahwa : 4. Uji Normalitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas yang jarang terjadi pada data time series melainkan pada data crossection. Menurut Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com, Akt (Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 2 : 2012) : Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.