MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

dokumen-dokumen yang mirip
MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT

SEJARAH DAN PENINGGALANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

Bahagian A. (40 markah) Jawab semua soalan

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.70/UM.001/MP/2016 TENTANG PENETAPAN OBYEK VITAL NASIONAL DI SEKTOR PARIWISATA

Pelestarian Cagar Budaya

BAB I PENDAHULUAN. menerus meningkat, memerlukan modal yang besar jumlahnya. Pengembangan kepariwisataan merupakan salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yang sampai sekarang masih banyak anak-anak yang belum tahu

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara Indonesia ini banyak sekali terdapat benda-benda

HAND OUT X. Penggunaan Model dalam pembelajaran IPS/ Sejarah Oleh : H. Achmad Iriyadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sehingga menjadi sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

Allah SWT semata. Untuk itu, manusia harus mengagungkan asma Allah, dengan

'; Soekanto Soerjono, Prof, Dr, SH, MA, Sosiologi Suatu Ppngantar, CV Rajawali, Jakarta, 1982.

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari budaya karena

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB 1: SEJARAH PRASEJARAH

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Mengenal Beberapa Museum di Yogyakarta Ernawati Purwaningsih Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL

BAB 1. PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya tahun teknologi pun semakin berkembang, dimana terjadi pembangunan-pembanguan gedung-gedung tinggi sebagai

PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus C. Deskripsi Singkat D. Metode Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

KHM 203 ONLINE PR SEKSI 10. NAMA : SRI CICI KURNIA NIM : TEMA BLOG : WARNA WARNI YOGYAKARTA :

Cagar Budaya Candi Cangkuang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR

Pengemasan Benda Cagar Budaya sebagai Aset Pariwisata di Papua Klementin Fairyo, Balai Arkeologi Jayapura

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penetapan pembelajaran tematik terpadu di SD tidak terlepas dari

46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK

BAB 3: TINJAUAN LOKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menjaga dan melestarikan museum. 2.2 Kajian Empiris, dan 2.3 penelitian

LAPORAN PENELITIAN STRATEGI KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE TEMA PENINGGALAN SEJARAH SISWA KELAS IV SDN GADANG 4 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memerlukan suatu keahlian, ketekunan, dedikasi yang tinggi dan pandai

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia. Pariwisata alam yang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

1. PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia adalah tuan rumah budaya megalitik Austronesia di masa lalu

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kerajaan Mataram Kuno

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRACT...

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman

PEMETAAN STANDAR ISI

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : V / 1. NIP/NIK : Sekolah : SDN Koripan 04

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

BAB I PENDAHULUAN. dalam seni amat dipengaruhi oleh rasa (feeling, emotion).

NILAI-NILAI BUDAYA YANG TERDAPAT PADA BENDA-BENDA PENINGGALAN PURBAKALA DAN UPAYA PELESTARIANNYA. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya

Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Pemanfaatan dan Kelestarian Candi Borobudur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBERDAYAAN GURU-GURU IPS / SEJARAH DI BANTUL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN BENDA-BENDA PENINGGALAN SEJARAH *

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan menuju daerah tujuan wisata. Terdapat dua fungsi dari atraksi

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

Indikator. Teknik. peninggalan. sejarah yang bercorak Hindu yang ada di Indonesia Mampu menceritakan. peninggalan

BAB III TROWULAN DAN NILAI-NILAI HISTORISNYA

Biaya : Upgrade : Tongkat suci Chakra Meditasi. Biaya : Upgrade : tidak ada. Biaya :

Transkripsi:

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

Bentuk-bentuk Peninggalan Sejarah

1. Fosil Fosil adalah sisa-sisa tulangbelulang manusia dan hewan atau tumbuhan yang membatu. Tulang belulang dan sisa-sisa tumbuhan itu berasal dari masa purba. Mereka tertanam di lapisan tanah. Umumnya, fosil-fosil ini sudah berumur jutaan tahun. Dari fosil-fosil itu kita bisa mengetahui kehidupan pada zaman purba. Di beberapa tempat di Indonesia ditemukan berbagai fosil.

2. Peralatan dari zaman dulu Ada banyak peninggalan berupa peralatan yang dipakai pada zaman dahulu. Peralatan itu dipakai untuk berburu, menangkap ikan, dan bertani. Ada peralatan yang terbuat dari tulang, batu, dan logam. Dari peninggalan ini kita bisa tahu kehidupan dan jenis pekerjaan orang pada masa lampau.

3. Prasasti Prasasti adalah tulisan-tulisan dari masa lampau. Tulisan ini ditulis pada batu, emas, perak, perunggu, tembaga, tanah liat, atau tanduk binatang. Prasasti umumnya berisi cerita tentang suatu kerajaan. Dari prasasti kita bisa informasi tentang silsilah raja, perjanjian antar kerajaan, hukum suatu kerajaan, agama yang dianut raja, dan sebagainya.

4. Patung (Arca) Banyak sekali peninggalan sejarah berupa patung atau arca. Kebanyakan patung atau arca ini berasal dari kerajaan Hindu dan Buddha. Bentuk patung itu bermacammacam. Ada patung dewa-dewa, ada patung Buddha, ada patung raja dan ratu, dan ada juga patung yang berupa binatang. Patungpatung itu terbuat dari batu, perunggu, atau bahkan emas.

5. Bangunan Bangunan yang mempunyai nilai sejarah sendiri ada bermacammacam. Bangunan yang bernilai sejarah antara lain candi, gedung, tempat ibadat, benteng, istana, tugu/monumen, dan makam.

Bentuk- bentuk bangunan

a. Candi Candi adalah bangunan kuno yang terbuat dari susunan batu. Candi didirikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara keagamaan. Contoh peninggalan sejarah berupa candi antara lain Candi Borobudur, Prambanan, Muaratakus, dan Mendut.

b. Tempat ibadat Di Indonesia terdapat banyak sekali tempat ibadah,misalnya masjid, gereja, kuil, pura dan kelenteng.

c. Benteng Benteng adalah bangunan yang dipergunakan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Benteng-benteng yang ada di Indonesia kebanyakan adalah peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol. Misalnya, Benteng Duurstede di Maluku, Benteng Malbourough di Bengkulu, Benteng Vredeburg di Yogyakarta.

d. Istana Istana adalah tempat tinggal raja atau pemimpin negara. Di Indonesia ada banyak istana yang bernilai sejarah. Misalnya, Kraton Yogyakarta, Kraton Cirebon, Istana Negara, dan Istana Bogor.

e. Tugu/monumen Tugu atau monumen adalahsuatu bentuk bangunan yang didirikanuntuk memperingati suatuperistiwa. Peristiwa itu dianggappenting atau bersejarah. Misalnya,Tugu Pahlawan di Surabaya,Tugu Proklamator di Jakarta, Monumen Yogja Kembali, Monas,dan Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya.

f. Makam Makam yang mempunyai nilai sejarah adalah tempat dikuburkannya tokoh-tokoh penting dalam sejarah. Misalnya, makam Diponegoro di Manado, makam Bung Karno di Blitar, makam rajaraja Yogyakarta dan Surakarta di Imogiri.

Menghargai Peninggalan Sejarah

1. Merawat dan menjaga benda-benda peninggalan sejarah Membangun museum-museum untuk menyimpan bendabenda peninggalan sejarah. Menjaga dan merawat daerah-daerah cagar budaya. Di daerah cagar budaya biasanya terdapat banyak benda-benda peninggalan sejarah. Turut menjaga agar benda-benda peninggalan sejarah tidak dirusak. Benda-benda peninggalan sejarah harus diamankan dari tangan-tangan jahil.

2. Mengunjungi tempat-tempat peninggalan sejarah candi, makam pahlawan, monumen, dan istana.

3. Menggunakan benda-benda peninggalan sejarah secara benar Benda-benda itu boleh digunakan untuk keperluan penelitian. Benda-benda peninggalan sejarah juga boleh dikunjungi. Benda benda peninggalan sejarah bukan milik pribadi. Kita tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya, kita tidak boleh memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah.

TERIMAKASIH