Sejarah, Farmakologi, dan Masalah Napza. Pelatihan Organizer HR Puskesmas

dokumen-dokumen yang mirip
PELARANGAN ATAU REGULASI NAPZA?

BAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. (Afrika Selatan), D joma (Afrika Tengah), Kif (Aljazair), Liamba (Brazil) dan Napza

BAB 1 : PENDAHULUAN. jangka panjang terutama terhadap kesehatan, salah satunya perilaku berisiko NAPZA

Mari Membicarakan Napza dan HIV! Modul Diskusi Kelompok Inti Masyarakat untuk Pengurangan Dampak Buruk Napza

Bab I Pendahuluan. Universitas Indonesia

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. United Nation, New York, telah menerbitkan World Drugs Report 2015 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan

PELAKSANAAN TUGAS INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR DI PUSKESMAS PERKOTAAN RASIMAH AHMAD BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 80 an telah menjadi jalan bagi Harm Reduction untuk diadopsi oleh

Ratna Indah Sari Dewi 1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika Padang 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

Indonesia Nomor 5211); 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 9.

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pendahuluan. Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba dalam bidang pengobatan dan pelayanan kesehatan

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Narkoba merupakan istilah untuk narkotika, psikotropika, dan bahan

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

NARKOBA. Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sejumlah kecil kelompok penyalahguna heroin dan kokain. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Dan Zat Adiktif (Abdul & Mahdi, 2006). Permasalahan penyalahgunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di

BAB I PENDAHULUAN. legal apabila digunakan untuk tujuan yang positif. Namun

BAB I PENDAHULUAN. (NAPZA) atau yang lebih sering dikenal masyarakat dengan NARKOBA

2011, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional. (BNN) Republik Indonesia, di propinsi Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANFAAT REHABILITASI KETERGANTUNGAN NARKOBA (MANTAN) PECANDU TERHADAP KONDISI PSIKIS

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis

Zat Adiktif dan Psikotropika

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. sekedar untuk, misalnya bersenang-senang, rileks atau relaksasi dan hidup mereka tidak

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Apabila individu tidak mampu menyaring informasi yang datang dari luar maka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akronim dari NARkotika, psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkotika diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANTI REHABILITASI NARKOBA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronik (sulit disembuhkan) yang berulang kali kambuh yang hingga

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan

Penggunaan taraf awal, disebabkan oleh rasa ingin tahu, ingin mencari -pengalaman baru atau sering juga dikatakan sebagai tahap awal

Kasus penyalahgunaan narkoba

NAPZA. Priya - PKBI. Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat menurut Undang-Undang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang KKL

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,

Sosialisasi Perlindungan Anak Terhadap Tindak Kekerasan

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat merupakan hak azazi manusia yang harus di lindungi seperti yang tertuang dalam Deklarasi Perserikatan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV (Kemenkes RI, 2014).

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

BAB I PENDAHULUAN. anak - anak dan sebelum dewasa yaitu dari usia Menurut WHO,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan zat adiksi lainnya

BAB III PENERAPAN REHABILITASI BAGI PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. 3.1 Penempatan Rehabilitasi Melalui Proses Peradilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II EPIDEMI KOKAIN DARI KOLOMBIA KE AMERIKA SERIKAT. Kolombia merupakan negara penghasil sebagian besar kokain di

BAB I PENDAHULUAN. hukum seperti telah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang No. 35 Tahun

INTERVENSI ORGANISASI PADA MASALAH KESEHATAN KERJA KARYAWAN

JURNAL PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat

BAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya

Globalisasi Peredaran Narkoba Oleh Hervina Puspitosari, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

REHABILTASI PADA NAPZA

Pengaruh Hukuman Mati terhadap Dinamika Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. Narkoba(Narkotika dan obat/bahan berbahaya) sebagai kelompok obat, bahan, atau zat

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

I. PENDAHULUAN. kita mengetahui yang banyak menggunakan narkoba adalah kalangan generasi muda

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

BAB I PENDAHULUAN. meninggal akibat HIV/AIDS, selain itu lebih dari 6000 pemuda umur tahun

Bab 31 Mengenal narkoba

BAB 1 : PENDAHULUAN. adalah penggunaan kondom pada hubungan seks risiko tinggi dan penggunaan

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 22/PID.B/2014/PN.

Kementerian Sosial RI

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015

Transkripsi:

Sejarah, Farmakologi, dan Masalah Napza Pelatihan Organizer HR Puskesmas

Alasan Tidak Pakai Narkoba (Drugs) Membuat tidak sehat, berbahaya Takut Karena seorang dokter Secara agama salah Takut mati Tidak pernah mau bergaul

Masalah-masalah Narkoba??????

Upaya untuk Menangani Masalah?????

Definisi Napza (Drug) Zat apapun kecuali makanan, air, dan oksigen, yang ketika dikonsumsi mengubah proses biokimia dan/atau psikologis mahluk hidup atau jaringan - WHO Lexicon of Alcohol and Drug Terms (Geneva, 1994)

Efek, Khasiat, atau Pengaruhnya Stimulan Depresan Halusinogen Kombinasi

Sejarah Penggunaan Napza: Sejumlah Bahan Pertimbangan Kapan penggunaaan obat (napza) oleh masyarakat dimulai? Apa yang ditunjukkan oleh sejarah mengenai penggunaan napza? Apakah saat ini obat-obatan mengalami perbedaan peran sosial? Apakah pelarangan berpengaruh besar terhadap konsumsi obat dan permintaannya?

Sejarah Penggunaan Napza: Studi Kasus Kafein 1453: Ottoman Turki memperkenalkan kopi kepada Konstantinopel 1475: Di Turki istri boleh menceraikan suami jika tidak menyajikan kopi untuknya 1633: Sultan Ottoman Murad IV menutup kedai-kedai kopi karena menjadi tempat obrolan politik

Sejarah Penggunaan Napza: Studi Kasus Kafein (lanjutan) 1700: Inggris juga melakukan hal yang sama terhadap 2,000 kedai kopi 1773: Teh dikenai pajak di Inggris 1942: Selama PD II ransel tentara AS dilengkapi kopi instan Sekarang?

Sejarah Penggunaan Napza: Opium Opium: Dikonsumsi secara sosial, Heroin dijual bebas, Dilarang, Untuk pengobatan

Sejarah Penggunaan Napza: Kokain Kokain: Dikonsumsi sebagai penyegar oleh masyarakat di pegunungan Andes, Kandungan dalam Coca-cola, Dilarang

Sejarah Penggunaan Napza: Ecstasy Ecstasy: Untuk terapi pernikahan, Pesta, Dilarang

Sejarah Penggunaan Napza: Alkohol Alkohol: Dikonsumsi, Pernah dilarang, Dikenai pajak

Pemakaian obat ditentukan oleh Lingkungan: hukum, sebaya, ekonomi, sosial, budaya Obat: efek, ketersediaan Manusia: kondisi fisik, psikologis, kerentanan

Alasan Pemakaian Napza Eksperimental Kebiasaan Keadaan Rekreasional Ketergantungan

Penggolongan Napza Medis Legal Ilegal

Pasar Global Narkoba Ilegal

Laporan tentang Napza Ilegal Bisnis obat-obatan ilegal internasional tiap tahunnya menghasilkan paling tidak US$ 400 miliar untuk perdagangannya. Itu sama dengan 8% dari jumlah seluruh perdagangan internasional dan setara dengan omzet tahunan industri tekstil dunia UNODC

Fakta Napza Ilegal Jenis terus berkembang dan tersedia di jalanan Tren pemakaian yang terus meningkat Berada di pasar gelap dengan keuntungan miliaran dolar Ada upaya pemberantasan Harga barang langka Kemurniannya tidak terjamin

Masalah Terkait dengan Napza Ilegal Kriminalitas Kejahatan terorganisir lokal dan internasional Kejahatan kelas pendapatan rendah Pekerja seks jalanan Kejahatan kepemilikan dan pemakaian Krisis dalam penegakkan hukum dan penjara

Masalah Terkait dengan Napza Ilegal (lanjutan) Anggaran negara terbuang dan kehilangan pajak pendapatan Krisis kesehatan masyarakat dan peningkatan bahaya Masalah sosial

Masalah vs. Upaya yang Ada Masalah kesehatan khususnya infeksi menular cepat Usaha untuk berhenti total membutuhkan waktu lama dan berulang Di sela proses berhenti, pemakaian kembali dapat berisiko tertular infeksi

Masalah vs. Upaya yang Ada (lanjutan) Eksperimen napza tetap tinggi walaupun kampanye perang terhadap napza marak Pemakaian eksperimental juga berisiko Kampanye negatif napza semakin menyembunyikan penggunanya dan menjauhkan dari layanan kesehatan publik

Spektrum Pemakaian Napza Pemakaian tidak Bermasalah/Santai Pemakaian rekreasional atau lainnya yang dampak kesehatan atau sosialnya dapat diabaikan Ketergantungan Kronis Sudah menjadi kebiasaan dan kompulsif walaupun sudah ada dampak negatif terhadap kesehatan dan sosial Pemakaian Bermanfaat Memiliki dampak kesehatan atau sosial yang positif Misal: pengobatan psikologis; kopi agar terjaga; konsumsi anggur moderat; pemakaian ayahuasca atau peyote untuk upacara agama Pemakaian Bermasalah Mulai ada konsekuensi negatif baik individual, teman/keluarga, atau masyarakat Misal: ugal-ugalan; mabukmabukan; cara pemakaian yang berbahaya

Upaya untuk Menangani Masalah Intervensi Primer: pendidikan dan kampanye pencegahan Intervensi Sekunder: penyediaan peralatan steril, pendidikan pemakaian aman, program rumatan Intervensi Tersier: program rehabilitasi, detoksifikasi