BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan dan investasi senantiasa menjadi dua sektor pendulang pendapatan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanah yang subur, yang merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I LATAR BELAKANG

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sektor lain untuk berkembang karena kegiatan pada sektor-sektor lain

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BUTUH KESADARAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENGELOLAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN CILACAP. Oleh: Depi Andy Viantoro

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara kepulaun, yang sering pula disebut negara maritim yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

I. PENDAHULUAN. Menurut Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang kepariwisataan, pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau

S, 2015 KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI SEBAGAI DESTINASI WISATA

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

I. PENDAHULUAN. Contingent Valuation Method (CVM) merupakan metode valuasi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

1. BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembatasan terhadap arti kalimat dalam judul skripsi. Untuk memudahkan

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. September Matriks Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah per Kementerian/Lembaga.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

ANALISIS DAMPAK PARIWISATA TERHADAP TIMBULAN SAMPAH DI PULAU TIDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PASIR KENCANA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR REGIONALISM BERTEMA EKOTURISME

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, tetapi juga lokal eksposur dan advokasi serta membantu membentuk

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PERDAHULUAB. dilihat dari jumlah.wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tiap tahunnya tidak kurang

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan dan investasi senantiasa menjadi dua sektor pendulang pendapatan negara. Pada sektor pariwisata sangat perlu diperhatikan dengan seksama, karena tanpa kita sadari bahwa sektor pariwisata semakin mengokohkan dirinya menjadi salah satu peraup devisa yang sangat penting di negara-negara Asia Pasifik, karena disebabkan dari sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah bahwa pariwisata telah menjadi kebutuhan primer masyarakat maju dan kekayaan alam yang ada di indonesia menjadikannya potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Melimpahnya potensi pariwisata yang ada di Indonesia, jika dapat dikelola dengan baik dan tepat maka pariwisata tersebut dapat memberikan dampak yang positif terhadap bidang ekonomi maupun bidang sosial budaya. Karena dari kegiatan pariwisata tersebut secara tidak langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat. Pariwisata adalah sektor ekonomi mutlak di Indonesia. Pada tahun 2015, pariwisata tempati urutan keempat dalam hal penerimaan devisa sesudah komoditi minyak dan gas, batu bara, dan minyak sawit mentah. Menurut data tahun 2015, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 10 juta jiwa.

2 Pariwisata menyumbangkan devisa untuk negara sebesar US$ 10,69 miliar. (iwisataindonesia.com di akses tanggal 11 September 2015). Menurut Marpaung (2002) perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dalam perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Menurut Pendit (2002) jenis pariwisata yang dikenal saat ini antara lain: wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata komersil, wisata industri, wisata politik, wisata konvensi, wisata sosial, wisata pertanian, wisata maritim, wisata cagar alam, wisata buru, wisata pilgrim, wisata bulan madu dan wisata petualangan, serta jenis wisata lainnya tergantung kepada kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negara yang memang mendambakan industri pariwisatanya dapat maju dan berkembang. Pengembangan Pariwisata dapat dijadikan sebagai suatu stimulus pertumbuhan ekonomi maupun wadah penciptaan sebagian besar lapangan pekerjaan. Dalam hal ini peran pemerintah itu sendiri sangat penting untuk bisa lebih aktif ikut serta mengembangkan pariwisata agar pariwisata di Indonesia bisa lebih maju lagi. Sebagai salah satu contoh peran pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia ialah meneruskan program Tahun Kunjungan Indonesia

3 (TKI). Program ini difokuskan ke pertemuan, intenstif, konvensi dan pertunjukan dan wisata laut. Pada tahun 2010, pemerintah Indonesia mencanangkan kembali Tahun Kunjungan Indonesia (TKI) dan Tahun Kunjung Museum. Program ini dikerjakan untuk mendorong kesadaran penduduk pada museum dan menambah jumlah pengunjung museum. Pemerintah Indonesia juga mengambil keputusan Wonderful Indonesia sebagai manajemen merk baru pariwisata di Indonesia. Melalui program Tahun Kunjungan Indonesia (TKI), pemerintah dapat memperkenalkan atau mempromosikan berbagai kekayaan alam dan keragaman budaya lokal sebagai bentuk upaya dalam mempertahankan budaya dan melestarikan alamnya. Di Lampung sendiri terdapat banyak sekali potensi pariwisata dan kebudayaan, salah satunya adalah daerah Kabupaten Pesisir Barat (Puspar.ugm.ac.id di akses tanggal 01 Oktober 2015). Seperti provinsi-provinsi umumnya di Indonesia, Provinsi Lampung memiliki banyak objek wisata yang tersebar di 15 kabupaten/kota. Pada tahun 2013 tercatat sebanyak 350 objek wisata, yang berupa taman hiburan umum, peninggalan sejarah, objek wisata alam dan tirta, objek wisata budaya, objek wisata religius, objek wisata agro, objek wisata bahari, serta objek wisata buatan. Dari sekian banyak objek wisata di Provinsi Lampung terdapat 7 kawasan wisata unggulan yang banyak menarik minat baik bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, yaitu Pantai Tanjung Setia, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Teluk Kiluan, Taman Nasional Way Kambas, Pulau Sebesi dan anak

4 Gunung Krakatau, Menara Siger, serta wisata Kota Bandar Lampung (Neraca Satelit Pariwisata Daerah Provinsi Lampung). Menurut Chandra (2007), upaya kegiatan mempromosikan tempat kunjungan wisata di daerah tidak semudah dengan kegiatan serupa yang dilakukan untuk produk-produk perusahaan. Disamping karakternya yang berbeda, tempat wisata perlu dijual dengan memanfaatkan jasa kegiatan public relations di pasar internasional. Promosi tempat tujuan wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang banyak potensi ditanah air termasuk Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. Upaya ini menjadi sangat penting dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah, promosi tempat wisata yang dirancang dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah, dan mendorong proses multiflier perkembangan ekonomi lokal disekitar daerah tujuan wisata. Sektor pariwisata merupakan potensi andalan dari Kabupaten Pesisir Barat, setiap tahun ratusan bahkan ribuan turis datang ke Kabupaten Pesisir Barat untuk berlibur, berselancar, dan menikmati keindahan pantainya. Selain pantai-pantai di Pesisir Barat juga memiliki dua pulau eksotis yaitu pulau pisang dan pulau betuah, yang alam dan keindahanya tidak kalah dengan pulau-pulau destinasi wisata di dunia, hanya memang potensi itu belum tereksplorasi (lampungprov.go.id). Kabupaten pesisir barat (KBP), merupakan sebuah kabupaten termuda di provinsi Lampung. Kabupaten Pesisir Barat merupakan hasil pemekaran Kabupaten Lampung Barat (Lambar), dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 22

5 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dan disahkan pada tanggal 22 April 2013 (pesisirbaratkab.go.id di akses tanggal 01 Oktober 2015). Krui adalah ibukota dari Kabupaten Pesisir Barat, dan Krui berada di daerah pesisir Samudera Hindia. Sebagai daerah pesisir, Krui memiliki potensi pariwisata terutama wisata pantai. Potensi Krui sebagai daerah tujuan wisata sudah terkenal sampai mancanegara. Wilayah ini sering dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, dengan tujuan utama untuk berselancar. Belakangan ini arus kunjungan wisata ke wilayah Pesisir Barat semakin meningkat dengan semakin gencarnya promosi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, baik melalui media cetak maupun media elektronik (pesisirbaratkab.go.id di akses tanggal 01 Oktober 2015). Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing Kec. Pesisir Selatan pada Juni-Desember 2014 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Pesisir Barat tahun 2014 Gambar 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing Kec. Pesisir Selatan

6 Ke depan, wilayah ini diproyeksikan menjadi salah satu tujuan wisata unggulan dengan dibukanya lapangan terbang Seray sebagai sarana transportasi cepat menuju wilayah ini. Dengan dibukanya lapangan terbang seray, industri pariwisata bisa berkembang menjadi industri andalan utama di wilayah ini (pesisirbaratkab.go.id di akses tanggal 01 Oktober 2015). Potensi sumber daya alam yang dihasilkan adalah dari hasil bumi yang sudah dikenal dunia internasional seperti damar, lada dan cengkeh. Kabupaten Pesisir Barat juga memiliki potensi pariwisata pantai-pantai yang eksotis seperti Pantai Way Jambu, Pantai Mandiri, Pantai Labuhan Jukung, Pantai Tanjung Setia, Pantai Penangkaran Penyu Muara Tembulih, Pantai Walur dan masih banyak pantaipantai eksotis lainya yang terdapat di Kabupaten Pesisir Barat. (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pesisir Barat) Sunset Pantai Tanjung Setia Pantai di Goa Matu Dengan persaingan industri pariwisata di Provinsi Lampung, maka pemerintah Provinsi Lampung mengandalkan kawasan wisata Pesisir Barat (Pesibar) dan Gunung Anak Krakatau (GAK) untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Melihat segala potensi wisata khususnya yang dimiliki Kabupaten Pesisir Barat maka Pemerintah daerah dan Dinas Pariwisata harus berbenah untuk menyiapkan destinasi wisata dan membuat strategi baru untuk pengembangan

7 sektor pariwisata yang dimiliki Kabupaten Pesisir Barat (lampungprov.go.id di akses tanggal 11 September 2015). Seperti yang kita ketahui pariwisata sangatlah penting untuk dikembangkan karena sektor pariwisata sendiri dapat memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan negara maupun daerah, karena pariwisata itu sendiri berhubungan langsung kepada manusia, masyarakat, kelompok, organisasi, dan kebudayaan. Ada beberapa alasan mengapa sektor pariwisata itu penting. Pertama, sektor pariwisata adalah sektor paling mudah menciptakan lapangan pekerjaan karena pariwisata itu sendiri berhubungan langsung kepada masyarakat. Kedua, sektor pariwisata menjadi penghubung banyak sektor, sehingga dengan adanya pariwisata secara tidak langsung sektor-sektor lainya akan hidup dan sektor pariwisata dapat menciptakan ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan kembali industri-industri kreatif karena produk kreatif bisa dijual seiring dengan perkembangan pariwisata. Ketiga, sektor pariwisata memiliki nilai tambah yang besar karena dalam satu objek pariwisata sektor perhubungan sangat berperan yang nantinya diharapkan menguntungkan saling simbiosis mutualisme. Keempat, sektor pariwisata salah satu penyumbang devisa bagi negara. Kabupaten Pesisir Barat termasuk daerah yang menempatkan pariwisata sebagai prioritas pembangunan, pilihan yang tepat jika melihat potensi pariwisata yang dimiliki daerah ini. Potensi wisata laut, wisata alam, maupun wisata budaya, tersebar di seluruh kawasan Kabupaten Pesisir Barat, bahkan untuk wisata tertentu hanya ada di daerah ini, seperti Pulau Pisang yang siap menyuguhkan hiburan berenang bersama lumba-lumba, diving, snorkling, dan Pantai Tanjung Setia

8 sebagai surganya para peselancar karena karakterisitik dari Pantai Tanjung Setia ini memiliki ombak yang panjang dan besar, sehingga banyak digemari oleh para peselancar lokal dan mancanegara. Seperti yang kita ketahui bahwa persaingan industri pariwisata di Indonesia saat ini sangatlah ketat, setiap daerah berlomba untuk menonjolkan keunikannya tersendiri. Dengan adanya persaingan industri pariwisata yang ketat tersebut, khususnya Provinsi Lampung, maka kondisi ini akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap tingkat pengunjung lokal maupun pengunjung mancanegara di Kabupaten Pesisir Barat. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat agar temuan-temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi upaya pengembangan pariwisata sebagai sektor unggulan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dapat membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, maka penelitian mengenai Penerapan Blue Ocean Strategy dalam mengembangkan Pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat ini sangat penting untuk dilaksanakan. Keunggulan dari Blue Ocean Strategy itu sendiri adalah kita dapat merubah cara berfikir kita yang sibuk untuk merebut konsumen dari para kompetitor menjadi bagaiamana cara menciptakan peluang pasar baru yang dimana pesaing nyaris tidak ada (Blue Ocean) dan melepaskan kita dari sebuah kondisi yang dimana terjadi persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan pasar yang sama dengan kompetitor (Red Ocean).

9 Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dan mencoba menggali lebih dalam serta merancang dan menciptakan ruang pasar baru tanpa pesaing terkait dengan manajemen strategi dalam pengembangan pada Sektor Pariwisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat dengan judul Penelitian Aplikasi Blue Ocean Strategy Pada Sektor Pariwisata (Studi pada Kabupaten Pesisir Barat) 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: Potensi wisata apa sajakah yang menjadi peluang pariwisata baru di Kabupaten Pesisir Barat melalui Aplikasi Blue Ocean Strategy? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi wisata yang menjadi peluang pariwisata baru di Kabupaten Pesisir Barat melalui Aplikasi Blue Ocean strategy. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan dan pemahaman serta menjadi aplikasi ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama perkuliahan.

10 2. Manfaat Praktis Bahan pertimbangan bagi sektor pariwisata Kabupaten Pesisir Barat untuk mengambil langkah efektif dalam menetapkan strategi pemasaran sektor pariwisata agar tercapainya sasaran dan tujuan yang di harapkan.