BEBERAPA CONTOH AL-HADITS Bogor, Juni 2007 Heri Mustofa Kuliah Kerja Da wah Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darul Hikmah Juni 2007
Perkataan Nabi Muhammad yg ditulis Shahabat dikirim kepada Ahli Kitab
Sebab-sebab tersebarnya perkataan yang dianggap hadits Nabi saw di kalangan umat Kurang adanya perhatian terhadap isnad Sikap menggampangkan dalam periwayatan hadits Kurang pemahaman thdp istilah hadits yg disebutkan dalam periwayatan hadits atau dalam menghukuminya Bersandar dan mempercayai bukan dari Ulama (ahli hadits) ketika mengkaji hadits Dangkalnya ilmu para aktivis dakwah dan para khatib di masjid-masjid
Secara zhahir (haqiqi), perkataan ini bertentangan dengan realita yg semestinya Di antara penduduk bumi terdapat para Nabi/Rasul Oleh karena itu, perkataan tsb seyogyanya dipahami sbg sebuah majaz yg menunjukkan betapa banyaknya amal baik Abu Bakar r.a
Hadits Shahih yg berkaitan dg masalah tsb Hadits dari Abu Hurairah oleh Muttafaq alaih (Fathul Bari, jilid 7, hal. 19, hadits no, 3666. HR Muslim dg syarah An- Nawawi, jilid 8, hal. 163, hadits no. 1028
Hadits Shahih yg berkaitan dg masalah tsb Hadits dari Abu Hurairah oleh Muttafaq alaih (Fathul Bari, jilid 7, hal. 19, hadits no, 3666.) Hadits dari Abu Hurairah oleh Muttafaq alaih (Fathul Bari, jilid 7, hal. 27, hadits no, 3666. Pen. Daaru Mishr) HR Muslim dg syarah An-Nawawi, jilid 8, hal. 163, hadits no. 1028
Hadits dari Abu Hurairah oleh Muttafaq alaih. Abu Hurairah berkata, Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, Siapa saja yang menafkahi dua orang istri dengan apa saja di jalan Allah, maka pintu pintu jannah akan memanggil, Wahai hamba Allah, (pintu) ini yang baik. Siapa saja yang termasuk ahli shalat, maka akan dipanggil dari pintunya (ahli) shalat. Siapa saja yang termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintunya (ahli) jihad. Siapa saja yang termasuk ahli shadaqah, maka akan dipanggil dari pintunya (ahli) shadaqah. Siapa saja yang termasuk ahli shaum, maka akan dipanggil dari pintunya (ahli) shaum dan pintu Ar-Rayyan (yang memuaskan dahaga). Abu bakar berkata, Siapakah orang yang menjadikan pintu-pintu itu memanggilnya menjadi suatu keharusan? Ia meneruskan, Adakah orang yg dipanggil oleh semua pintu itu, wahai Rasulullah? Rasul menjawab, Ya. Dan kuharap engkau adalah salah satu dari mereka, wahai Abu Bakar.
Perkataan di atas adalah seruan Amirul Mukminin, Umar bin Al-Khathab, untuk melakukan aktivitas tsb dalam mendidik anak-anak kita, yaitu melatihnya menggunakan senjata untuk bela diri dan untuk menjaga kekuatan bangsa, membuat musuh segan, membela kebenaran.
Hadits Shahih yg berkaitan dg masalah tsb - Hadits dari Salmah bin Al-Akwa ra oleh Bukhari (Fathul Bari, jilid 6, hal. 91, hadits no, 2899. - Hadits dari Salamah bin Al-Akwa ra oleh Bukhari (Fathul Bari, jilid 6, hal. 129, hadits no, 2899. (Penerbit : Daaru Mishr) -Al-Haitsami dlm kitab Majma Zawa id, jilid 5, hal. 268, hadits no.. Pen.Darul Kutub A;-Ilmiyyah, 1988, Beirut
Hadits dari Salmah bin Al-Akwa ra oleh Bukhari. Salmah bin Al-Akwa berkata, Rasulullah berjalan melewati sekelompok lelaki yg sedang lomba memanah, lalu Rasulullah bersabda, Memanahlah, wahai Bani Ismail, karena ayah kalian adalah para pemanah. Memanahlah sedangkan saya ada di pihak Bani Fulan. Salmah melanjutkan, Salah satu regu memegang panahnya di tangannya (tidak mau berlomba), Rasulullah lantas bertanya, Mengapa kalian tidak mau memanah? Mereka menjawab, Bagaimana kami akan memanah, sedangkan engkau berada di pihak mereka? Rasulullah menjawab, Memanahlah! Karena saya ada di pihak kalian semuanya.
Cinta Alloh => Mengikuti Nabi saw => Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu
Ittiba Nabi Arti bahasa : mengikuti Makna istilah : Mengikuti Nabi saw dalam ruang lingkup perintah dan larangan serta penetapan Nabi saw, tidak termasuk kekhususan Nabi saw, tidak termasuk takdir Alloh yg menyangkut penciptaan makhluq, tidak termasuk kebiasaan Nabi saw tertentu. Scope yg harus diikuti : Perintah Nabi saw Qauliyah Fi liyah Larangan Nabi saw Qauliyah Fi liyah Sikap penetapan (bukan perintah/larangan) Tidak termasuk kekhususan Nabi saw : Contoh kekhususan Nabi Nabi memiliki istri dalam waktu yg bersamaan lebih dari 4 Nabi melakukan shaum wishol (tidak berbuka, besuknya shaum lagi) Wajib qiyamul lail Tidak menerima shadaqah (Nabi dan keluarganya) Tidak termasuk takdir Alloh yg menyangkut penciptaan makhluk, seperti : Tinggi rendahnya badan Kurus gemuknya badan Lebat dan tidaknnya jenggot (sensitif) Gigi rata dan tidak Tidak termasuk kebiasaan nabi tertentu, contonya : Nabi berjalan seakan-akan beliau berjalan menuruni jalan turun Nabi berjalan ringan Nabi berjalan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu pelan (cenderung relatif agak cepat, ada sahabat yg sering tertinggal bila berjalan bersamaan dg Nabi saw)
Karakter sahabat : Tidak banyak bertanya pada Nabi saw dalam hal : Pertanyaan yg apabila dijawab Nabi justru memberatkan, sebab jawaban Nabi berupa sunnah qauliyah. (QS Al- Maidah/ 5 : 101) Contoh : Kewajiban haji Ittiba Nabi Sahabat bertanya, Apakah haji ini dilakukan setiap tahun? Jawaban Nabi, Kalau seandainya aku jawab pasti akan memberatkan kamu Nabi ingin memberi pelajaran kpd sahabat agar tidak seperti orang-2 Bani Israil yg banyak bertanya namun berat melaksanakan. Selalu ingin mengikuti sunnah Nabi semampu/semaksimal mungkin
Ittiba Nabi Masalah : Kita sulit membedakan/mendefinisikan mana perbuatan Nabi yang bernilai ibadah (berpahala) dan tidak Contoh : Dulu Nabi naik onta Pada saat sekarang, apakah naik onta itu ibadah? Tidak, sebab bukan dalam rangkain ibadah khusus. Ya, termasuk ibadah umum tergantung niat dan pelaksanaannya (tidak ma shiyat kpd Alloh) Contoh membedakan ibadah dan tidak : Mengapa Umar mencium hajar aswad? Sebab Nabi melakukan hal itu dalam rangkaian ibadah khusus (Ibadah haji)
Ittiba Nabi