GARIS-GARIS BESAR DARI PADA HALUAN NEGARA (Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1960 Tanggal 29 Januari 1960) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,



dokumen-dokumen yang mirip
Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 5 TAHUN 1969 (5/1969) Tanggal: 5 JULI 1969 (JAKARTA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014

PP 59/1951, PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI TETAP. Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor:59 TAHUN 1951 (59/1951) Tanggal:13 SEPTEMBER 1951 (JAKARTA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1961 TENTANG PENCABUTAN HAK-HAK ATAS TANAH DAN BENDA-BENDA YANG ADA DI ATASNYA

UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1995 TENTANG KOMISI BANDING MEREK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CADANGAN NASIONAL Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1963 Tanggal 30 Nopember 1963 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG MODAL AWAL UNTUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1986 TENTANG KEWENANGAN PENGATURAN, PEMBINAAN, DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

PENUNJUKAN BADAN-BADAN HUKUM YANG DAPAT MEMPUNYAI HAK MILIK ATAS TANAH Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 Tanggal 19 Juni 1963

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN 1985 SERI D

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI KABINET KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

PERUBAHAN UANG WAJIB TAHUNAN ATAS HAK GUNA USAHA DAN KONSESI GUNA PERUSAHAAN BESAR Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1962 Tanggal 24 September 1962

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

Presiden Republik Indonesia,

Transkripsi:

Menimbang : GARIS-GARIS BESAR DARI PADA HALUAN NEGARA (Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1960 Tanggal 29 Januari 1960) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1. bahwa Amanat Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berkepala "Penemuan Kembali Revolusi Kita" dan yang terkenal sebagai Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959, sesungguhnya adalah satu dengan Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang tanggal 5 Juli 1959; 2. bahwa Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959 itu menjelaskan persoalan-persoalan pokok dan program umum daripada Revolusi Indonesia, yang bersifat menyeluruh dan oleh karenanya merupakan pedoman resmi bagi Rakyat Indonesia dalam perjuangan menyelesaikan Revolusi Indonesia yang multicomplex ini; 3. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut diatas Dewan Perancang Nasional dalam sidang plenonya ke-i pada tanggal 28 Agustus 1959 dengan suara bulat menyatakan bahwa Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959 adalah garis-garis besar haluan Negara dalam penyusunan Rencana Pembangunan Semesta; 4. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut diatas Dewan Pertimbangan Agung dalam sidangnya ke-ii pada tanggal 23, 24 dan 25 September 1959 dengan suara bulat menyatakan bahwa Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959 adalah garis-garis besar haluan Negara; 5. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut diatas Kabinet Kerja dalam musyawarah pleno ke-7 pada tanggal 30 Nopember 1959 dengan suara bulat menyatakan bahwa Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959 adalah garis-garis besar haluan Negara; 6. bahwa penerimaan Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959 yang memuat garis-garis besar haluan Negara itu seyogyanya diberi bentuk yuridis yang resmi; Mendengar : Musyawarah Kabinet Kerja pada tanggal 30 Nopember 1959; Mengingat : Undang-undang Dasar pasal IV Aturan Peralihan jo. pasal 3; MEMUTUSKAN : Menetapkan : Penetapan Presiden tentang garis-garis besar dari pada haluan Negara. Pasal 1

Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat terbentuk, maka Manifesto Politik Republik Indonesia yang diucapkan pada tanggal 17 Agustus 1959 oleh Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang adalah garis-garis besar daripada haluan Negara. Pasal 2 Penetapan Presiden ini berlaku mulai hari diundangkan dan mempunyai daya surut hingga tanggal 17 Agustus 1959. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Penetapan Presiden ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1960. Presiden Republik Indonesia, SOEKARNO. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1960. Menteri Muda Kehakiman, SAHARDJO.

PENJELASAN ATAS PENETAPAN PRESIDEN NO 1 TAHUN 1960 tentang GARIS-GARIS BESAR DARI PADA HALUAN NEGARA Pasal 3 Undang-undang Dasar menentukan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat membentuk Undang-undang Dasar dan menetapkan garis-garis besar dari pada haluan Negara. Majelis Permusyawaratan Rakyat sekarang belum ada; sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan garis-garis besar haluan Negara, maka untuk melancarkan kelanjutan revolusi kita dalam keinsyafan demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin, arah tujuan dan pedoman yang tertentu dan jelas sangat diperlukan. Arah tujuan dan pedoman yang jelas menyeluruh itu terdapat pada Amanat Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berkapala "Penemuan Kembali Revolusi Kita", dan yang berisi pengupasan dan penjelasan persoalanpersoalan beserta usaha-usaha pokok dari pada revolusi kita yang menyeluruh. Amanat Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang ter-maksud yang terkenal sebagai Manifesto Politik Republik Indonesia 17 Agustus 1959 itu sungguh-sungguh merupakan pedoman kuat bagi rakyat Indonesia untuk melanjutkan perjuangannya menyelesaikan revolusi kita, yang bermacam ragam dan jalin- menjalin ini. Maka tepatlah bahwa Dewan Perancang Nasional, Dewan Pertimbangan Agung dan Kabinet Kerja menyatakan Manifesto Politik yang diucapkan oleh Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk dan menunaikan tugasnya, adalah garis-garis besar haluan Negara. Seluruh rakyat Indonesia ternyata menerima dengan baik Manifesto Politik itu sebagai garis-garis besar haluan Negara. Pernyataan Dewan Perancang Nasional, Dewan Pertimbangan Agung dan Kabinet Kerja serta penerimaan rakyat itu seyogiyanya diberi bentuk resmi, yang berarti juga disahkan dan dikuatkan. Garis-garis besar dari pada haluan Negara termasuk wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk menentukannya. Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk maka menurut pasal IV Aturan Peralihan Undang-undang Dasar wewenang itu menjadi wewenang Presiden. Bentuk peraturan tentang garis-garis besar dari pada haluan Negara ialah Penetapan Presiden.

lain. Penetapan Presiden ini berlaku sampai Majelis Permusyawaratan Rakyat menentukan LEMBARAN NEGARARA NO. 10 DAN TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA NO. 1931 TAHUN 1960 YANG TELAH DICETAK ULANG