Galih Damar Pandulu 1,*, Esti Widodo 1 1 Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi *

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAKSI. Kata Kunci : Penampungan Air Hujan, Panen Air Hujan.

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

Buana Sains Vol 15 No 2: , 2015

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam

PEMANENAN AIR HUJAN ( RAIN WATER HARVESTING ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI RUMAH TANGGA ABSTRAK

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. angin bertiup dari arah Utara Barat Laut dan membawa banyak uap air dan

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BATANG LUBUH KABUPATEN ROKAN HULU PROPINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI SISTEM DRAINASE DAN PENANGGULANGAN GENANGAN BERBASIS KONSERVASI AIR DI SUB SISTEM BENDUL MERISI, SURABAYA

PEMBAGIAN ZONA PENANGANAN BANJIR SEBAGAI EVALUASI KAPASITAS DRAINASE KOTA LABUAN BAJO

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

Unjuk Kerja Resapan Air Hujan

KONDISI UMUM BANJARMASIN

Telp ,

PENGARUH TANAMAN KELAPA SAWIT TERHADAP KESEIMBANGAN AIR HUTAN (STUDI KASUS SUB DAS LANDAK, DAS KAPUAS)

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN DI PULAU MERBAU. Joleha 1.

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

EFEKTIFITAS MODEL SISTEM RESAPAN HORIZONTAL DENGAN PARIT INFILTRASI DALAM MENGURANGI LIMPASAN PERMUKAAN

Mengapa belum signifikan???

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

Pengaruh Hujan terhadap Perubahan Elevasi Muka Air Tanah pada Model Unit Resapan dengan Media Tanah Pasir

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

Jln Ir. Sutami 36 A, Surakarta

STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA

SKRIPSI PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIONAL (RATIONAL RUNOFF METHOD)

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab IV DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Lokasi Kabupaten Pidie. Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sjarief R dan Robert J, 2005 )

Dana Rezky Arisandhy (1), Westi Susi Aysa (2), Ihsan (3) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di

ANALISIS KEBUTUHAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI PENCEGAHAN LIMPASAN AIR HUJAN PADA PERUMAHAN PUSRI SEMBAWA BANYUASIN

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

ANALISIS DAN PERENCANAAN PAH SEBAGAI SUMBER AIR BAKU ALTERNATIF (Studi Kasus: Perumahan Nilagraha Pabelan Surakarta)

EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE DI JALAN SOEKARNO HATTA MALANG

PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE

ESTIMASI DEBIT ALIRAN BERDASARKAN DATA CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS : WILAYAH SUNGAI POLEANG RORAYA)

BAB II STUDI PUSTAKA

KAJI ULANG SISTEM DRAINASE UNTUK MENGATASI BANJIR GENANGAN DI PERUMAHAN VILLA JOHOR, KEC. MEDAN JOHOR. Elgina Febris Manalu 1, Ir. Terunajaya, M.

EVALUASI KAPASITAS SALURAN GUNA MENANGANI MASALAH BANJIR DI JALAN BENDUNGAN SUTAMI KOTA MALANG

STUDI PENGEMBANGAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (STUDI KASUS SUB SISTEM DRAINASE MAGERSARI KOTA MOJOKERTO)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND CITY BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tentang genangan atau banjir sudah sangat umum terjadi di kawasan

Perencanaan Sistem Drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI. Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F

KAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RESAPAN LIMPASAN PERMUKAAN DENGAN LUBANG BIOPORI DAN KOLAM RETENSI DI FAKULTAS TEKNIK UNS SKRIPSI

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KAJAN EFISIENSI AIR DALAM PENGEI-IBANGAN D.I. AMANDIT DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke permukaan bumi merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi

Perkiraan Koefisien Pengaliran Pada Bagian Hulu DAS Sekayam Berdasarkan Data Debit Aliran

KAJIAN SISTEM DRAINASE KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN SISTEM DESAIN PEMANFAATAN AIR HUJAN PADA RUMAH TINGGAL DI BINTARO, JAKARTA

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

EVALUASI DAN PERENCANAAN ULANG SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN PERUMAHAN SAWOJAJAR KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG

Study System Drainase di Fakultas Teknik Universitas Lampung. Riko Berli Ardian 1) Ahmad Zakaria 2) Gatot Eko Susilo 3)

KAJIAN KAPASITAS SERAP BIOPORI DENGAN VARIASI KEDALAMAN DAN PERILAKU RESAPANNYA

STUDI SISTEM DRAINASE RESAPAN UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR DI LINGKUNGAN III, PASAR III, PADANG BULAN, MEDAN.

BAB I PENDAHULUAN. dan mencari nafkah di Jakarta. Namun, hampir di setiap awal tahun, ada saja

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

DAMPAK PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP KAPASITAS SALURAN DRAINASE DI SUB DAS KLANDASAN KECIL SUNGAI KLANDASAN KECIL KOTA BALIKPAPAN JURNAL

ANALISA PENERAPAN SUMUR RESAPAN TERHADAP GENANGAN PADA KAWASAN KHATIB SULAIAMAN KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. cahaya matahari secara tetap setiap tahunnya hanya memiliki dua tipe musim

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB VI ANALISIS KAPASITAS DAN PERENCANAAN SALURAN

STUDI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA EMBUNG GUWOREJO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KEDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN ILIR TIMUR I PALEMBANG. Zainuddin

Kajian Bak Penampung Tangkapan Air Hujan Sebagai Upaya Penurunan Run Off Di Kawasan Perumahan Sukolilo Dian Regency 2 Surabaya

I. PENDAHULUAN. negara yang sampai saat ini belum dapat mengakses air bersih walaupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidrologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah tentang air merupakan masalah yang dihadapi manusia apabila

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan yang terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian akan dimulai dengan tahap-tahap sebagai berikut: Identifikasi permasalahan

Transkripsi:

Efisiensi Pemanenan Air Hujan pada Perumahan (Real Estate) Melalui Pembangunan Danau dalam Rangka Mengurangi Eksploitasi Air Tanah dan Limpasan Air ke Drainase di Kota Malang Galih Damar Pandulu 1,*, Esti Widodo 1 1 Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi * E-mail : galih_damarpandulu@yahoo.co.id Abstract. This study to provide open space in the form of a lake to infiltration as well as a rainfall harvesting on housing (real estate) ranging from home and residential area to address the water needs are increasing along with the development of the growing city of Malang. The purpose of this study was to use water during the rainy season excess, realizing an area of residential real estate that does not cause rainwater runoff into the environment outside the housing area. Absorb water back into the ground so as to minimize the decline in groundwater levels.analysis of research methods used to determine the topography of the study area. Analysis of the proportion of land use in the form of a green open space and space awakened. Hydrological analysis includes frequency analysis of rainfall, rainfall intensity calculations certain return period, and discharge plans. The results of this study can produce output on the volume of water that can be accommodated on a residential scale. With existing discharge on breadfruit beautiful cottage housing at 4:48 m3 / s in an open area and 41.59 m3 / sec in the region woke up and discharge a total of 46.07 m3 / sec. For a rainy day for 60 minutes to come by volume of 165,865.53 m3 of water. Housing Buring scenic for a rainy day for 60 minutes to come by water volume of 556,059.14 m3, Housing orange gem for a rainy day for 60 minutes to come by water volume of 106,484.48 m3, Housing Ijen nirvana for a rainy day for 60 minutes to come by water volume of 330,820.57 m3. The flow of rain water that flowed into the lake has an efficiency of 100% of the drainage, so it could be concluded that housing is not release rainwater drainage. Keywords: Efficiency, Rainwater, Housing, Lake 1. Pendahuluan Kota Malang merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat sebesar 7,69% sedangkan pertumbuhan ekonomi di jawa timur sebesar 7,27%. Menurut data Buku Kota Malang dalam Angka 2013 jumlah penduduk mencapai 820.243 ditahun 2010, sedangkan ditahun 2012 jumlah penduduk mencapai 835.082. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat maka kota Malang dihadapkan pada permasalahan kebutuhan perumahan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perumahan maka terjadi perubahan tata guna lahan yang semula merupakan areal pertanian menjadi kawasan perumahan. Dengan berkurangnya areal pertanian yang semula menjadi daerah resapan air maka pada saat terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi terjadi limpasan air yang melimpah ke drainase, sehingga drainase tidak dapat menampung debit air sesuai kapasitasnya. Setiap perubahan tata guna lahan menjadi perumahan muncul permasalahan seperti elevasi tanah yang rendah sehingga memerlukan timbunan tanah untuk menaikan elevasi tanah yang berdampak pada peningkatan kebutuhan akan urugan tanah dalam jumlah yang besar. Berdasarkan data kontur awal lahan dan survei di lapangan kebutuhan akan tanah urugan selalu didapatkan dari eksploitasi bukit sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan pada lahan bekas eksploitasi, sedangkan bukit berfungsi sebagai daerah tangkapan air hujan. Untuk mengatasi permasalahan ini maka setiap pengembangan kawasan perumahan (real estate) khususnya kebutuhan akan tanah urugan harus diambil dari kawasan pengembangan perumahan itu sendiri melalui pembuatan penampungan air (danau). A. 62 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

Dengan penampungan air di kawasan perumahan (real estate) yang terintegrasi mulai dari penampungan air skala rumah tangga yang disesuaikan dengan besaran tipe rumah yang bisa dimanfaatkan langsung oleh penghuni dan konsep sumur resapan serta dipadukan dengan penampungan besar pada skala keseluruhan areal perumahan untuk menampung air hujan yang masih melimpah keluar dari rumah masing-masing. Air yang tertampung diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga maupun kebutuhan air lainnya di keseluruhan kawasan perumahan. Penelitian ini dilakukan di daerah perumahan serta lahan yang sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang kota sebagai kawasan permukiman di kota Malang. 2. Metode Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primernya antara lain adalah : Data luas areal perumahan (real estate) Data luas bangunan rumah Data luas ruang terbuka Adapun data sekunder yang digunakan adalah : Data curah hujan harian dari stasiun hujan yang mempengaruhi lokasi penelitian Data kebutuhan air keseluruhan di kawasan perumahan Data ini berdasarkan dari model matematik Q = C.I.A, dimana Q adalah debit yang telimpas dan tertampung untuk didesain, C adalah koefisien pengaliran dari atap bangunan, I adalah Intensitas hujan dalam satuan (mm/hari) dan A adalah luasan tangkapan yaitu luasan atap bangunan. Tahapan penelitian: Pengumpulan data-data sekunder berupa data hujan maksimum diolah menjadi data hujan rancangan menggunakan Log Pearson III. Data hujan berdasarkan zona stasiun hujan diambil data 5 tahun terakhir. Data-data hasil pengukuran luas kawasan perumahan yang terbangun dan terbuka dikumpulkan berdasarkan lokasi stasiun klimatologi Karangploso yang diambil sampelnya dari DAS Ciliwung, DAS Sukun, DAS Universitas Brawijaya dan DAS Kedungkandang. Rancangan Pengambilan Sampel Stasiun hujan 1 adalah kawasan perumahan A, Stasiun hujan 2 kawasan perumahan B Lokasi sampel kawasan perumahan dipilih dengan mempertimbangkan faktor bahwa daerah tersebut merupakan daerah Rawan Genangan. Selanjutnya hasil pengukuran luas lahan yang terdiri dari kawasan terbangun dan terbuka diolah untuk mendapatkan nilai A dan I, yaitu luas tangkapan air hujan, dan kecepatan air hujan dalam I (Intensitas hujan). Kemudian nilai C didapatkan dari 0,9 asumsi bahwa 90% air akan melimpas sedangkan 10% akan hilang berupa evaporasi, menyerap, lepas dari tangkapan. Selanjutnya dihitung besarnya Q, debit air yang melimpas dari C, I, dan A yang telah di hitung. Debit air ini akan menjadi desain tampungan air hujan. Kemudian dihitung efisiensi pemanfaatan air hujan dari tampungan rumah dan tampungan kawasan perumahan secara keselurhan di Kota Malang. Dengan cara membandingkan dahulu luasan bangunan dengan besarnya tampungan yang bisa dibuat., Rb rasio, Lt luas tampungan, Lb luas bangunan Dianalisis bahwa dengan rasio tersebut, semakin besar luas bangunan (dengan atap) maka besarnya tampungan bagaimana? Dihitung perbandingan antara besarnya debit tampungan dengan debit air nyata yang jatuh ke rumah maupun kawasan perumahan. Dihitung secara luas, perbandingan Debit antara prosentasi luas terbangun dan terbuka di Kota Malang, dengan debit air hujan yang seharusnya di drainase. Dari pengolahan data nomor 6,7,8,9, dapat dianalisis tentang efisiensi pembuatan tampungan air hujan terhadap air hujan yang melimpas akibat adanya perkembangan perumahan di Kota Malang. SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 63

3. Hasil dan Pembahasan Kota Malang memiliki luas 110.06 Km². Pertumbuhan ekonomi kota Malang 7,69% (pertumbuhan ekonomi Jatim 7,27%). Jumlah penduduk tahun 2012 mencapai 835.082 jiwa di tahun 2012. Kota Malang yang terletak pada ketinggian antara 440-667 meter diatas permukaan air laut, merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,7 C - 25,1 C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7 C dan suhu minimum 18,4 C. Rata kelembaban udara berkisar 79% - 86%. Dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Pebruari, Nopember, Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan September Curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli. Tabel 1. Data Curah Hujan Maksimum dan Rerata Stasiun Klimatologi Karangploso No DAS Curah Hujan Curah hujan rerata Maksimum (mm) (mm) 1 DAS Sukun 178 128.40 2 DAS Univ. Brawijaya 73 53.6 3 DAS Kedungkandang 145 113.25 4 DAS Ciliwung 138 98.40 Sumber: Stasiun klimatologi Karangploso Dengan menggunakan rancangan dengan kala ulang 1.1 tahun; 2 tahun; 5 tahun dan 10 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan hujan rancangan menggunakan Metode Log Pearson Type III, untuk masing-masing DAS mempunyai hasil yang berbeda-beda tergantung dari nilai curah hujan maksimum harian yang terjadi. Tabel 2. Rancangan kala 1.1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun No DAS Kala ulang (tahun) 1.1 2 5 10 1 DAS Sukun 98.59 130.83 148.29 168.94 2 DAS Univ. Brawijaya 31.94 52.12 69.23 79.37 3 DAS Kedungkandang 77.88 110.41 138.02 156.28 4 DAS Ciliwung 67.59 96.85 119.81 137.27 Sumber: Hasil Perhitungan 1. Perumahan Real Estate di Kecamatan Lowokwaru (Perumahan Permata jingga) mempunyai luas total = 541.138,00 m2 dengan proporsi kawasan terbangun sebesar = 378,796.60 m2 dan kawasan terbuka sebesar = 162,341.40 m2. A. 64 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

Gambar 1. Lokasi Danau Perumahan Real Estate Permata Jingga Kecamatan Lowokwaru 2. Perumahan Real Estate di Kecamatan Klojen (Perumahan Ijen nirwana) mempunyai luas total = 342.243,00 m2 dengan proporsi kawasan terbangun sebesar = 39,570.10 m2 dan kawasan terbuka sebesar = 102,672.90 m2. Gambar 2. Lokasi Danau Perumahan Real Estate Ijen Nirwana SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 65

3. Perumahan Real Estate di Kecamatan Sukun (Perumahan Pondok sukun indah) mempunyai luas total = 178,408.00 m2 dengan proporsi kawasan terbangun sebesar = 124,885.60 m2 dan kawasan terbuka sebesar = 53,522.40 m2. Gambar 3. Lokasi Danau Perumahan Real Estate Pondok Sukun Indah 4. Perumahan Real Estate di Kecamatan Kedungkandang Perumahan Real Estate di Kecamatan Kedungkandang (Perumahan Buring permai) mempunyai luas total = 1,446,521.00 m2 dengan proporsi kawasan terbangun sebesar = 1,012,564.70 m2 dan kawasan terbuka sebesar = 433,956.30 m2. Gambar 4. Lokasi Danau Perumahan Real Estate Buring Permai Dengan debit yang ada pada perumahan Pondok sukun indah sebesar 4.48 m3/det pada kawasan terbuka dan 41.59 m3/det pada kawasan terbangun dan debit total sebesar 46.07 m3/det. Untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 165,865.53 m3. Perumahan Buring permai untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 556,059.14 m3, Perumahan Permata jingga untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 106,484.48 m3, Perumahan Ijen nirwana untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 330,820.57 m3. A. 66 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

4. Kesimpulan Penampungan air hujan bertujuan untuk memanfaatkan air pada musim hujan yang berlebih, mewujudkan suatu kawasan perumahan real estate yang tidak menimbulkan limpasan air hujan ke lingkungan di luar kawasan perumahan. Meresapkan air kembali kedalam tanah sehingga meminimalisir penurunan muka air tanah. Volume air hujan yang bias ditampung pada Perumahan Pondok sukun indah untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 165,865.53 m3,perumahan Buring permai untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 556,059.14 m3, perumahan Permata jingga untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 106,484.48 m3, perumahan Ijen nirwana untuk waktu hujan selama 60 menit didapat volume air sebesar 330,820.57 m3. Tujuan lainnya adalah menyediakan tanah urugan pada pembangunan suatu kawasan perumahan melalui penggalian danau, sehingga tidak merusak lingkungan daerah lain yang menjadi tempat eksploitasi tanah untuk urugan. 5. Daftar Referensi [1] Agus Maryono dan Edy Nugroho, 2006 Metode Memanen dan Memanfaatkan Air Hujan untuk Penyediaan Air Bersih, Mencegah Banjir dan Kekeringan : Petunjuk Praktis Pembangunan Penampung Air Hujan, Standar Dinas Pekerjaan Umum. [2] Dian Noorvy K. (2009). Pengaruh Fenomena Curah Hujan Terhadap Strategi Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Air, makalah hasil penelitian Dosen Muda Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang. [3] Dian Noorvy K. (2010). Penentuan Kebutuhan Air Baku Lt/Org/Hr untuk Jenis Pemakaian Rumah Tangga di Perumahan Real Estate dan Perumahan Perkampungan Kota Malang. Laporan Penelitian Dosen Muda Universitas Tribhuwana Tunggadewi,Malang. [4] Permen PU 01/PRT/M/2009. Penyelenggaraan Pengembangan SPAM bukan Jaringan Perpipaan. Dinas Pekerjaan Umum. [5] Lampiran IV Permen PU. Modul Penampungan Air Hujan. Dinas Pekerjaan Umum. [6] Kota Malang dalam angka 2013. [7] Undang-undang No 7 Tahun 2004. Sumberdaya Air. Dinas Pekerjaan Umum. SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 67