BAB I PENDAHULUAN. peneliti menggunakan gaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

METODE DISKUSI KELOMPOK MODEL KEPALA BERNOMOR SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SMP DALAM MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengungkapkan ide, gagasan kepada orang lain, karena bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian , 2013

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam kehidupan bermasyarakat orang membutuhkan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pada pendahuluan akan dipaparkan beberapa hal yang melatarbelakangi peneliti menggunakan gaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang. Berikut ini dapat dipaparkan beberapa hal yang melatarbelakangi peneliti menggunakan gaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia. Didalam kehidupan bermasyarakat, sebenarnya manusia dapat menggunakan alat komunikasi lain, selain bahasa. Namun, tampaknya bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik, paling sempurna, dibandingkan alatalat komunikasi lain. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan (Chaer dan Leony Agustina, 2010: 11). Tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat, didalam lingkungan sekolah juga terjadi interaksi antara seorang guru dengan peserta didik. Setiap masingmasing guru memiliki gaya bahasa yang berbeda antara guru yang satu dengan yang lainya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Gaya bahasa tersebut tercermin dari bagaimana seorang guru berinteraksi dengan peserta didiknya. 1

2 Posisi gaya bahasa yang digunakan oleh guru kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar yaitu guru berusaha menyampaikan sesuatu hal yang disebut pesan dengan gaya bahasa yang digunakan. Sebaliknya dalam kegiatan belajar mengajar siswa juga berusaha memperoleh sesuatu hal. Pesan atau sesuatu hal tersebut dapat berupa pengetahuan, wawasan, dan keterampilan. Peranan guru dalam kegiatan pembelajaran secara individual adalah sebagai fasilitas pembimbing belajar, peran guru dalam pembelajaran secara kelompok adalah sebagai pembimbing belajar dan peranan guru dalam pembelajaran secara klasikal adalah sebagai guru pengajar yang mendidik (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 170-171). Gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan gaya. Kata gaya diturunkan dari kata Latin stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini akan mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Kelak pada waktu penekanan dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah, maka gaya lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah. Akhirnya gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian pemakai bahasa (Keraf, 2009: 112-113). Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas yaitu faktor interaksi sosial, tidak jarang seorang guru menemukan bahwa apa yang di sampaikan kepada peserta didik tidak dapat dipahami dengan baik dikarenakan, perbedaan usia, pendidikan, dan pengetahuan. Gaya bahasa sebagai alat komunikasi lisan yang dapat menciptakan kesalahpahaman atau salah mengerti, salah tanggap, namun bahasa

3 lisan ada nilai positifnya, yaitu dapat mengklarifikasikan kesalahpahaman yang terjadi. Gaya bahasa dapat dikatakan sebagai merefleksikan sistem yang logis, dan masuk akal. Gaya bahasa sebagai suatu sistem simbol atau lambang dapat berubah berkaitan dengan ide, perasaan, pengalaman, peristiwa, dan fenomena lainnya yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas (Kamal, 2013). Menurut Yuwono dalam Sultan (2012), interaksi pembelajaran merupakan salah satu wujud wacana lisan yang bersifat interaksional.wacana pembelajaran ditandai oleh adanya interaksi timbal balik antara guru dengan peserta didik. Wacana interaksional bercirikan adanya tanggapan timbal balik dari penutur dan mitra tutur. Menurut Piaget, pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut: menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri, memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik, mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah, dan menilai pelaksanaan kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan melakukan revisi (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 14-15). Menurut Rogers praktik pendidikan pada tahun 1960-an menitikberatkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktik tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran (Dimyati dan Mudjiono,2006: 16). Interaksi belajar mengajar pada kenyataanya masih sama seperti dulu,banyak guru yang mendominasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar,walaupun banyak juga sekolah yang sudah menggunakan teknologi yang semakin maju. Dalam hal ini peserta didik memilih sendiri metode belajarnya,akan tetapi interaksi dalam kelas masih tetap saja terkesan membosankan,kurang nyaman, dan kurang efisien. Adanya pendapat tersebut

4 pada kenyataannya bukan lagi permasalahan teknologi yang digunakan dalam proses belajar mengajar akan tetapi kembali lagi pada peran masing-masing guru dalam interaksi proses belajar mengajar di kelas antara guru dan peserta didikdibutuhkan gaya bahasa yang bisa memberikan motivasi peserta didik demi peran sosialnya didalam lingkungan masyarakat. Pemanfaatan gaya bahasa juga sangat berpengaruh dalam lingkungan masyarakat karena dengan adanya gaya bahasa baik dan benar, seseorang dapat berinteraksi degan baik tanpa menyakiti perasaan orang lain. Dalam hal ini berlaku juga oleh seorang guru dalam pembelajaran siswa di kelas. Guru dalam kegiatan pembelajaran harus mempunyai empat kompetensi dasar yang harus dimiliki. Pertama, kompetensi pedagogik meliputi pemahaman tentang peserta didik, perancangan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Mampu menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik. Mampu mengembangkan kurikulum (Silabus dan RPP), mempunyai program pengembangan potensi peserta didik, mempunyai komunikasi dengan peserta didik, mampu menilai dan mengevaluasi. Kedua, kompetensi kepribadian seorang guru mempunyai kepribadian yang beraklak mulia, arif, berwibawa, mampu menjadi teladan bagi perserta didik. Ketiga, kompetensi sosial kemampuan guru dalam berkomunikasi, berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Seorang guru juga harus bersikap inklusif, objektif, dan tidak diskriminatif. Keempat, kompetensi professional dimana seorang guru memiliki kemampuan penugasan materi

5 pelajaran yang luas dan mendalam. Menguasai substansi, struktur dan metode keilmuan yang terkait bidang studi (Ulfah,2012). Penelitian tentang gaya bahasa juga pernah dilakukan oleh Mustakin dengan judul Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 3 Cilacap dan judul Analisis Penggunaan Gaya Bahasa dalam Cerpen Terima Kasih, Bu Tuti! oleh Rianto. Kedua Penelitian dan penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal penggunaan gayabahasa. Dalam hal ini perbedaan penelitian pertama dan penelitian ini adalah penelitian pertama yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan adanya jenis gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang terdapat kegiatan pembelajaran gaya bahasa klimaks dan gaya bahasa repitisi.gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yang terdapat dalam tuturan guru dan tujuan gaya bahasa yang dituturkan guru didalam kegiatan pembelajaran, sedangkan penelitian ini peneliti menunjukkan jenis gaya bahasa, makna gaya bahasa, dan sendi gaya bahasa guru dalam interaksi belajar mengajar (Satrio, 2012). Adapun perbedaan penelitian kedua dengan penelitian ini adalah penelitian kedua menunjukkan penggunaan majas dalam cerpen Terima Kasih, Bu Tuti! karya Dharwis Khudori. Jumlah ragam penggunaan gaya bahasa yang terdiri dari: (a) majas perbandingan, (b) majas pertentangan, (c) majas sindiran dan (d) majas penegasan, sedangkan penelitian ini peneliti menunjukkan jenis gaya bahasa, makna gaya bahasa, dan sendi gaya bahasa guru dalam interaksi belajar mengajar. Dengan demikian, penelitian ini diberi judul Analisis Gaya Bahasa Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang. Alasan Peneliti mengangkat judul ini dianggap menarik karena banyak siswa yang

6 merasa bosan di kelas, kurang nyaman dan kurang efisien dikarenakan mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang dianggap paling mudah, sehingga banyak siswa yang memandang sebelah mata pelajaran Bahasa Indonesia, dalam hal ini dibutuhkan gaya bahasa guru yang dapat memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga tercipta suasana yang nyaman, efisien, dan tidak membosankan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Penelitian dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Malang dikarenakan peneliti lebih mengenal karakter guru dan peserta didik dalam lingkungan sekolah yang diharapkan dapat menunjukkan gaya bahasa yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas, sehingga dapat menunjukkanjenis gaya bahasa meliputi: segi nonbahasa, segi bahasa. Makna gaya bahasa meliputi: macam-macam makna yang terdiri dari makna denotatif dan konotatif. Sendi gaya bahasa meliputi: kejujuran, sopan-santun, dan menarik. Guruberada pada posisi mengontrol, sedangkan siswa dalam posisi dikontrol. 1.2 Fokus Masalah Penelitian ini difokuskan pada gaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia karena banyak siswa yang menganggap mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang paling mudah, sehingga banyak siswa yang memandang sebelah mata pelajaran Bahasa Indonesia, dalam hal ini dibutuhkan gaya bahasa guru yang dapat memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga tercipta suasana yang nyaman, efisien, dan tidak membosankan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas.

7 1.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.bagaimanakah jenisgaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang? b. Bagaimanakah maknagaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang? c. Bagaimanakah sendigaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang? 1.4Tujuan Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mendeskripsikan jenisgaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang. b. Mendeskripsikan maknabahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang. c. Mendeskripsikan sendi gaya bahasa guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Malang. 1.5 Manfaat Manfaat dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perkembangan tentang gaya bahasa guru dalam kegiatan pembelajaran. Secara teoretis, penelitian ini

8 memberikan masukan dalammenganalisis jenis,makna dan sendigaya bahasa dengan keterlibatan dominasi guru terhadap peserta didik di dalam pembelajaran. 1.5.2 Praktis Bagi guru, penelitian ini memberikan masukan tentang penggunaan gaya bahasa dalam pembelajaran sehingga dapat lebih memaksimalkan hasil belajar siswa. Selain itu, menjadi rujukan dalam membangun interaksi dengan peserta didik untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menambah pengetahuan serta pemahaman tentang jenis gaya bahasa, makna gaya bahasa maupun sendi gaya bahasadalam interaksi pembelajaran. 1.6Definisi Operasional a. Gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadianpemakai bahasa.(keraf, 2009: 112-113). b. Jenis gaya bahasa merupakan macam-macam pengelompokkan, penggolongan, pengategorian yang mempunyai ciri,sifat,dan keturunan yang khusus (Suryanto, 2012) c. Makna gaya bahasa merupakan sesuatu yang mengandung arti dalam suatu kalimat atau kata. d. Sendi merupakan peralihan bermakna dari segmen fonologis ke segmen fonologis yang lain atau segmen fonologis kesenyapan, baik yang terbuka maupun yang tertutup (Gandhi, 2013)