Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M Hakim Agung/Wakil Koordinator Tim Pembaruan Peradilan 1 LATAR BELAKANG Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan disahkan tanggal 28 Agustus 2007. Menguatkan prinsip peradilan yang terbuka dan akuntabel Meningkatkan kualitas pelayanan informasi pengadilan Mengembalikan kewibawaan dan kepercayaan terhadap pengadilan 2 1
TUJUAN SK 144 - Memberikan panduan kepada pejabatpejabat Peradilan tentang pelayanan informasi kepada publik. Memberikan panduan kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan informasi. 3 SK 144 dan UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Pada Prinsipnya akses publik terhadap seluruh informasi yang dikelola lembaga negara sudah merupakan keniscayaan. Putusan Pengadilan secara khusus disebutkan sebagai bukan Jenis Informasi yang dikecualikan dari akses publik (Pasal 18 UU No. 14/2008) UU 14/2008 merupakan dasar hukum lex specialis bagi semua kebijakan akses pubik dan keterbukaan, sementara itu SK 144/2007 bisa dipandang sebagai aturan implementasinya 4 2
SUMBER-SUMBER POTENSIAL SENGKETA TATA USAHA NEGARA DAN PERDATA (Pasal 35 ayat (1) UU KIP Penolakan atas permintaan info berdasarkan alasan pengecualian Pasal 19, Tidak disediakan info berkala sebagaimana dimaksud Pasal 9, Tidak ditanggapinya permintaan info, Ditanggapi, tapi tidak sebagaimana mestinya, 5 LANJUTAN Tidak dipenuhinya permintaan info, Pengenaan biaya yang tidak wajar Pemberian info melebihi waktu yang diatur dalam UU. 6 3
KELEMBAGAAN PENYELESAIAN SENGKETA PEJABAT PUBLIK ATASAN DARI PPID (PROSEDUR KEBERATAN) KOMISI INFORMASI: PUSAT, PROV DAN KAB/KOTA (MEDIASI DAN AJUDIKASI) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PENGADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG. 7 Keterbukaan info disebut dlm Peraturan Perundang-undangan Lain Pasal 32 B UU No 3 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Pasal 52 UU No. 48 tentang Kekuasaan Kehakiman 2009, UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 8 4
UU NO. 25 TH 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PENGADILAN TERMASUK DALAM KATEGORI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK. PELAYANAN PUBLIK PENGADILAN ADALAH PELAYANAN JASA PUBLIK YANG DANANYA BERASAL DARI APBN. 9 PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK MELIPUTI PELAKSANAAN PELAYANAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT. PENGELOLAAN INFORMASI. PENGAWASAN INTERNAL. PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT. PELAYANAN KONSULTASI. (PASAL 8 AYAT (2) 10 5
Hal-Hal yang diatur dalam SK KMA no. 144/2007 Klasifikasi Jenis Informasi Kewajiban Pengelolaan Informasi secara efektif & Efisien serta standar pelayanan minimum Mekanisme Keberatan Konsekuensi Hukum Bagi Pelanggaran Kewajiban Menyediakan Informasi 11 Informasi yang Harus Terbuka & Dapat Diakses Publik Pasal 6 ayat (1) Gambaran Umum Pengadilan Hak-hak Pencari Keadilan Biaya yang berhubungan dengan proses perkara Agenda / Jadual Sidang Informasi yang Dapat Diminta Publik( Pasal 14-21) Agenda Pembacaan Putusan Mekanisme Pengaduan & Dugaan Pelanggaran yang Dilakukan Hakim / Pegawai Informasi yang dapat diakses dengan ijin Ketua Pengadilan Pasal 22 Hak masyarakat mengakses informasi Putusan (apabila pengadilan memiliki website) 12 6
Informasi yang Harus Terbuka & Dapat Diakses Publik Pasal 6 ayat (1) Informasi yang Dapat Diminta Publik( Pasal 14-21) Informasi yang dapat diakses dengan ijin Ketua Pengadilan Pasal 22 Seluruh Putusan & Penetapan Pengadilan yang telah BHT Putusan & Penetapan Pengadilan yang belum BHT namun menarik perhatian publik ( mis. Korupsi, narkoba, money laundering dan perkara lain atas perintah Ketua Pengadilan) Langkah Tahapan Hasil Suatu Pengawasan Perkara Data Statistik Data Statistik Perkara Pedoman Pengelolaan Administrasi Personel & Keuangan Informasi Pengawasan Hasil Penelitian Profil Hakim & Pegawai Informasi Tahapan tentang Waktu Organisasi, Proses Administrasi Kepegawaian Rekruitmen dan Pegawai/Hakim Keuangan Tertentu Data Statistik Penyebaran Hakim Bukti Biaya Perkara 13 Informasi yang Harus Terbuka & Dapat Diakses Publik Pasal 6 ayat (1) Informasi yang Dapat Diminta Publik( Pasal 14-21) Informasi yang dapat diakses dengan ijin Ketua Pengadilan Pasal 22 Sepanjang tidak akan merugikan: privasi seseorang; kepentingan komersial seseorang atau badan hukum; upaya penegakan hukum; proses penyusunan kebijakan; pertahanan, keamanan dan hubungan luar negeri negara Indonesia; ketahanan ekonomi nasional. 14 7
Kewajiban Pengelolaan Informasi secara efektif & Efisien serta standar pelayanan minimum 15 Pengelolaan Informasi Penunjukan pengelola Informasi yang terdiri dari : Penanggung Jawab Informasi Petugas Informasi Pencatatan dan pelaporan register permohonan informasi secara berkala (Pasal 12 UU No. 14/2008) Penerbitan berkala informasi yang masuk kepada kategori I 16 8
PEJABAT YANG MENANGANI PERMINTAAN INFORMASI 17 PEJABAT DAN PETUGAS PELAKSANA Pihak Pengadilan yang memiliki tugas dan wewenang sehubungan SK ini: Ketua Pengadilan (Penanggungjawab) Petugas Informasi dan Dokumentasi (pegawai pengadilan yang ditunjuk Ketua Pengadilan untuk melayani permohonan informasiposisi cukup dirangkap oleh pegawai yang ada saat ini) Cat: UU No. 14/2008 membuka peluang untuk menunjuk pejabat fungsional untuk melaksanakan fungsi pelayanan informasi. 18 9
TUGAS DAN WEWENANG PENANGGUNG JAWAB INFORMASI (KETUA PENGADILAN) Menunjuk Petugas informasi dan Dokumentasi Menetapkan biaya fotokopi/cetak dokumen informasi Menentukan putusan yang belum final yang dapat diakses publik Menentukan informasi lainnya yang tidak boleh diakses Menangani komplain/keberatan atas pelayanan petugas informasi dan dokumentasi 19 TUGAS PETUGAS INFORMASI & DOKUMENTASI menyimpan, memelihara serta mengelola informasi secara utuh dan baik; dan memberikan pelayanan informasi kepada Pemohon secara cepat, sederhana dan biaya ringan. 20 10
BAGAIMANA PUBLIK MENGAKSES INFORMASI PENGADILAN? 21 MODA AKSES INFORMASI Melalui Website Melalui Papan Informasi yang Tersedia di Pengadilan Melalui Permohonan Langsung Prosedur Cepat Prosedur Biasa 22 11
PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI 23 PROSEDUR BIASA 1 Pemohon mengisi formulir yg ada di Pengadilan Petugas Pengadilan beri tanda terima 2 3 4 Pengadilan informasikan ke Pemohan: Info yg diminta ada/tidak & boleh diakses/ tidak Berapa biaya utk salin/ fotokopi informasi Waktu 3 hari. Dapat diperpanjang. Pemohon bayar Biaya Penyalinan Informasi/ fotokopi Petugas pengadilan fotokopi & serahkan ke pemohon WAKTU 2 hari. Dapat diperpanjang jika info yang diminta: (a) banyak; (b) belum selesai dibuat 24 12
PROSEDUR CEPAT Dilakukan dalam hal : Informasi yang dimohon tersedia di Pengadilan tersebut Informasi yang diminta tidak termasuk Bervolume besar Sedang dalam proses pembuatan Memerlukan konsultasi Pemohon bersedia untuk langsung membayar biaya Dapat langsung diberikan, dan tidak memerlukan prosedur yang meliputi jangka waktu maupun perpanjangan sebagaimana diatur dalam pasal 25 dan 26. 25 BERAPA BIAYA YANG HARUS DIBAYAR? Pengadilan hanya dapat membebani Pemohon sekedar biaya fotokopi/ biaya cetak (print) yang ditetapkan Ketua Pengadilan sesuai biaya yang berlaku umum bila pemohon memfotokopi pada mesin fotokopi milik pengadilan. 26 13
Anonimisasi putusan 27 PUTUSAN YANG HARUS DI ANONIMISASI JENIS PERKARA (1) pidana kesusilaan dan kekerasan dalam rumah tangga; (2) pidana yang menurut UU Perlindungan Saksi & Korban harus dilindungi (3) pidana lain yang persidangannya tertutup. (1) perkawinan & perkara lain yang timbul akibat sengketa perkawinan; (2) pengangkatan anak; (3) wasiat; (4) perkara lain persidangan tertutup. Pidana anak PIHAK YG IDENTITASNYA HARUS DISAMARKAN Saksi korban Para pihak berperkara Saksi Pihak terkait Korban Terdakwa/ Terpidana 28 14
TATA CARA PENGABURAN IDENTITAS PIHAK-PIHAK Dilakukan dengan : Mencoret informasi yang yang akan disamarkan sehingga tidak terlihat, dalam hal akses diberikan secara cetak Menjalankan prosedur penyamaran (anonimisasi) apabila akses diberikan secara elektronik 29 HAK MASYARAKAT UNTUK MENGAJUKAN KEBERATAN 30 15
MASYARAKAT DAPAT MENGAJUKAN KEBERATAN JIKA: 1. permohonnya ditolak dengan alasan informasi yang diminta bukan informasi yang bisa diakses publik; 2. tidak tersedia informasi yang harus diumumkan pengadilan; 3. permohonan tidak ditanggapi semestinya 4. dikenakan biaya yang diluar ketentuan; 5. pelayanannya melebihi jangka waktu yang diatur. 31 PROSEDUR UNTUK MENGAJUKAN KEBERATAN Keberatan atas pelayanan Petugas Informasi diajukan pemohon ke Penanggungjawab Informasi (Ketua Pengadilan) Keberatan atas keputusan Penanggungjawab Informasi (Ketua Pengadilan) diajukan ke Mahkamah Agung 32 16
SANKSI SK 144/2007 Pihak yang dengan sengaja membuat informasi yang tidak benar atau dengan sengaja menghalangi pelaksanaan keputusan ini dijatuhi sanksi administratif UU No. 14/2008 Ancaman pidana penjara maks 1 tahun dan/atau denda Rp. 5 juta bagi 1. Badan Publik yang dengan sengaja tidak menyediakan, tidak memberikan, dan/atau tidak menerbitkan Informasi Publik berupa Informasi Publik secara berkala, Informasi Publik yang wajib diumumkan secara serta-merta, Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat, dan/atau Informasi Publik yang harus diberikan atas dasar permintaan sesuai dengan Undang-Undang ini, dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakan pidana kurungan atau denda (ps 52 UU 14/2008) 2. Setiap orang yang dengan sengaja membuat informasi yang tidak benar dan menyesatkan dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain (ps 55 UU 14/2008) 33 LANGKAH MA RI TERKINI KETUA MA RI MENGELUARKAN SE NO. 06 THN. 2010, 29 APRIL 2010 TENTANG INSTRUKSI IMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI PADA KALANGAN PENGADILAN. KETUA MA RI MENERBITKAN KEP NO. 129/KMA/VI/2010, 29 JUNI 2010 TTG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN INTERNAL MENGENAI STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI PENGADILAN DAN SINKRONISASI DENGAN SK KMA 144/2007 34 17
1 AKSES TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP Pembuatan situs http://putusan.mahkamahagung.go.id yang memuat seluruh putusan Mahkamah Agung Diluncurkan pada bulan September 2007, saat ini situs putusan.net telah memuat sekitar 14,000-an perkara, dan terus bertambah Situs memfokuskan diri kepada putusan baru Telah dibuat prosedur tetap, untuk memastikan sistem yang berkelanjutan dalam uploading putusan ke situs web. 35 2 PEMBUATAN MEJA INFORMASI DI MAHKAMAH AGUNG Untuk membuat model yang ideal penanganan pelayanan informasi di pengadilan, MA didukung oleh MCC-ICCP dan IALDF telah menyiapkan meja informasi Mahkamah Agung yang akan mengelola informasi dari seluruh unit di Mahkamah Agung Untuk melaksanakannya, saat ini telah ditetapkan Pedoman Pelayanan Informasi pada Mahkamah Agung (Keputusan Ketua MA Bidang Non Yudisial No. 01/WKMA-NY/SK/I/2009). Rencananya model ini akan ditetapkan sebagai model rujukan bagi meja informasi di pengadilan di seluruh Indonesia 36 18
MEJA INFORMASI DI MAHKAMAH AGUNG 37 3 SOSIALISASI BERTAHAP KE PENGADILAN TINGKAT BAWAH Dilakukan secara gradual Memberikan peluang bagi pengadilan yang sudah siap untuk memulai inisiatif Keterbukaan ini terlebih dahulu. Beberapa contoh, misalnya Situs Mahkamah Agung (www.mahkamahagung.go.id) Pengadilan Agama (www.badilag.net) ; Putusan PT Agama pada AsianLII (http://www.asianlii.org/ind/id/cases/idpta/) Sampai 2009 telah ada 485 pengadilan yang memiliki situs web dan terus bertambah Sudah ada anggaran khusus bagi Pengadilan tingkat pertama dan banding terkait dengan masalah IT. 38 19
AGENDA KE DEPANNYA Melanjutkan sosialisasi SK 144 ke kalangan peradilan untuk memastikan kesiapan pengadilan. Lebih menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk menunjang keterbukaan. 39 Terima Kasih atas perhatiannya www.mahkamahagung.go.id SELESAI 40 20