Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M Hakim Agung/Wakil Koordinator Tim Pembaruan Peradilan.

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/KMA/SK/VIII/2007 TAHUN 2007 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN

Mengembalikan kewibawaan dan kepercayaan terhadap pengadilan. Menguatkan prinsip peradilan yang terbuka dan akuntabel

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN

Nomor SOP 01/INFORMASI/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 12 halaman

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN NOMOR: 144/KMA/SK/VIII/2007

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;;

MAKLUMAT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PENGADILAN AGAMA LABUHA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik;

I. DEFINISI II. KATEGORI INFORMASI. A. Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Pengadilan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOP PERMINTAAN INFORMASI

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

Buku Tamu. Pencarian Data. Penanggung jawab. Biaya Penggandaan. Pemohon Informasi. Buku Register. Formulir. 1. Sumber. Informasi

FORMULIR PERMOHONAN INFORMASI No. Pendaftaran :...*

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 -

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

Soekartono KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

KOMINFO. Disampaikan oleh : Soekartono

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

MAKALAH TRANSPARANSI PENGADILAN. Oleh: DR. IBRAHIM, S.H, M.H, LL.M.

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembara

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

MENGENAL UU NO. 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Bagian I. Oleh M.Ema Lestari Lamanepa

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 148/KA/VII/2010 TENTANG PELAKSANAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Komisi Informasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.01/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WONOSARI NOMOR : W12-A4/0199/HM.00/I/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

1. Permohonan Informasi Secara LangsungPelayanan Meja Informasi terhadap permohonan informasi secara langsung dilakukan dengan

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2016 KELENGKAPAN STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KABINET

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG

PENGADILAN NEGERI BUNTOK KELAS II

KEBIJAKAN KPTA TENTANG MEJA INFORMASI DI WILAYAH PTA PALANGKA RAYA 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 313, 2012

STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PELAYANAN INFORMASI BERBASIS PERMOHONAN / PERMINTAAN PENGADILAN NEGERI KOTABUMI

I. DEFINISI II. KATEGORI INFORMASI. A. Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala oleh Pengadilan

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PPID UTAMA MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN TAHUN 2017 KELENGKAPAN STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

Bab 3. Undang - Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dewan Pers

S U R A B A Y A 60175

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA

BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Soekartono KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. Tujuan dilahirkannya UU. No. 14 Tahun 2008 adalah: menjamin hak warga negara utk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2013

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI FITRA RIAU

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG

Penyelesaian Sengketa di Komisi Informasi

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Maklumat Pelayanan Informasi Publik. Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

2 Geospasial tentang Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di Badan Informasi Geospasial; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Transparansi Badan Publik

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

soekartono ė-mail :

Peranan Pemerintah dalam Implementasi UU KIP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Penerapan StandarLayanan& Penyelesaian SengketaInformasiPublik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Penyelesaian Sengketa. Informasi Pemilihan Umum. Standar Layanan. Prosedur.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU BKPMPT PROVINSI BANTEN TAHUN 2014

Transkripsi:

Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M Hakim Agung/Wakil Koordinator Tim Pembaruan Peradilan 1 LATAR BELAKANG Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan disahkan tanggal 28 Agustus 2007. Menguatkan prinsip peradilan yang terbuka dan akuntabel Meningkatkan kualitas pelayanan informasi pengadilan Mengembalikan kewibawaan dan kepercayaan terhadap pengadilan 2 1

TUJUAN SK 144 - Memberikan panduan kepada pejabatpejabat Peradilan tentang pelayanan informasi kepada publik. Memberikan panduan kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan informasi. 3 SK 144 dan UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Pada Prinsipnya akses publik terhadap seluruh informasi yang dikelola lembaga negara sudah merupakan keniscayaan. Putusan Pengadilan secara khusus disebutkan sebagai bukan Jenis Informasi yang dikecualikan dari akses publik (Pasal 18 UU No. 14/2008) UU 14/2008 merupakan dasar hukum lex specialis bagi semua kebijakan akses pubik dan keterbukaan, sementara itu SK 144/2007 bisa dipandang sebagai aturan implementasinya 4 2

SUMBER-SUMBER POTENSIAL SENGKETA TATA USAHA NEGARA DAN PERDATA (Pasal 35 ayat (1) UU KIP Penolakan atas permintaan info berdasarkan alasan pengecualian Pasal 19, Tidak disediakan info berkala sebagaimana dimaksud Pasal 9, Tidak ditanggapinya permintaan info, Ditanggapi, tapi tidak sebagaimana mestinya, 5 LANJUTAN Tidak dipenuhinya permintaan info, Pengenaan biaya yang tidak wajar Pemberian info melebihi waktu yang diatur dalam UU. 6 3

KELEMBAGAAN PENYELESAIAN SENGKETA PEJABAT PUBLIK ATASAN DARI PPID (PROSEDUR KEBERATAN) KOMISI INFORMASI: PUSAT, PROV DAN KAB/KOTA (MEDIASI DAN AJUDIKASI) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PENGADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG. 7 Keterbukaan info disebut dlm Peraturan Perundang-undangan Lain Pasal 32 B UU No 3 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Pasal 52 UU No. 48 tentang Kekuasaan Kehakiman 2009, UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 8 4

UU NO. 25 TH 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PENGADILAN TERMASUK DALAM KATEGORI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK. PELAYANAN PUBLIK PENGADILAN ADALAH PELAYANAN JASA PUBLIK YANG DANANYA BERASAL DARI APBN. 9 PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK MELIPUTI PELAKSANAAN PELAYANAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT. PENGELOLAAN INFORMASI. PENGAWASAN INTERNAL. PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT. PELAYANAN KONSULTASI. (PASAL 8 AYAT (2) 10 5

Hal-Hal yang diatur dalam SK KMA no. 144/2007 Klasifikasi Jenis Informasi Kewajiban Pengelolaan Informasi secara efektif & Efisien serta standar pelayanan minimum Mekanisme Keberatan Konsekuensi Hukum Bagi Pelanggaran Kewajiban Menyediakan Informasi 11 Informasi yang Harus Terbuka & Dapat Diakses Publik Pasal 6 ayat (1) Gambaran Umum Pengadilan Hak-hak Pencari Keadilan Biaya yang berhubungan dengan proses perkara Agenda / Jadual Sidang Informasi yang Dapat Diminta Publik( Pasal 14-21) Agenda Pembacaan Putusan Mekanisme Pengaduan & Dugaan Pelanggaran yang Dilakukan Hakim / Pegawai Informasi yang dapat diakses dengan ijin Ketua Pengadilan Pasal 22 Hak masyarakat mengakses informasi Putusan (apabila pengadilan memiliki website) 12 6

Informasi yang Harus Terbuka & Dapat Diakses Publik Pasal 6 ayat (1) Informasi yang Dapat Diminta Publik( Pasal 14-21) Informasi yang dapat diakses dengan ijin Ketua Pengadilan Pasal 22 Seluruh Putusan & Penetapan Pengadilan yang telah BHT Putusan & Penetapan Pengadilan yang belum BHT namun menarik perhatian publik ( mis. Korupsi, narkoba, money laundering dan perkara lain atas perintah Ketua Pengadilan) Langkah Tahapan Hasil Suatu Pengawasan Perkara Data Statistik Data Statistik Perkara Pedoman Pengelolaan Administrasi Personel & Keuangan Informasi Pengawasan Hasil Penelitian Profil Hakim & Pegawai Informasi Tahapan tentang Waktu Organisasi, Proses Administrasi Kepegawaian Rekruitmen dan Pegawai/Hakim Keuangan Tertentu Data Statistik Penyebaran Hakim Bukti Biaya Perkara 13 Informasi yang Harus Terbuka & Dapat Diakses Publik Pasal 6 ayat (1) Informasi yang Dapat Diminta Publik( Pasal 14-21) Informasi yang dapat diakses dengan ijin Ketua Pengadilan Pasal 22 Sepanjang tidak akan merugikan: privasi seseorang; kepentingan komersial seseorang atau badan hukum; upaya penegakan hukum; proses penyusunan kebijakan; pertahanan, keamanan dan hubungan luar negeri negara Indonesia; ketahanan ekonomi nasional. 14 7

Kewajiban Pengelolaan Informasi secara efektif & Efisien serta standar pelayanan minimum 15 Pengelolaan Informasi Penunjukan pengelola Informasi yang terdiri dari : Penanggung Jawab Informasi Petugas Informasi Pencatatan dan pelaporan register permohonan informasi secara berkala (Pasal 12 UU No. 14/2008) Penerbitan berkala informasi yang masuk kepada kategori I 16 8

PEJABAT YANG MENANGANI PERMINTAAN INFORMASI 17 PEJABAT DAN PETUGAS PELAKSANA Pihak Pengadilan yang memiliki tugas dan wewenang sehubungan SK ini: Ketua Pengadilan (Penanggungjawab) Petugas Informasi dan Dokumentasi (pegawai pengadilan yang ditunjuk Ketua Pengadilan untuk melayani permohonan informasiposisi cukup dirangkap oleh pegawai yang ada saat ini) Cat: UU No. 14/2008 membuka peluang untuk menunjuk pejabat fungsional untuk melaksanakan fungsi pelayanan informasi. 18 9

TUGAS DAN WEWENANG PENANGGUNG JAWAB INFORMASI (KETUA PENGADILAN) Menunjuk Petugas informasi dan Dokumentasi Menetapkan biaya fotokopi/cetak dokumen informasi Menentukan putusan yang belum final yang dapat diakses publik Menentukan informasi lainnya yang tidak boleh diakses Menangani komplain/keberatan atas pelayanan petugas informasi dan dokumentasi 19 TUGAS PETUGAS INFORMASI & DOKUMENTASI menyimpan, memelihara serta mengelola informasi secara utuh dan baik; dan memberikan pelayanan informasi kepada Pemohon secara cepat, sederhana dan biaya ringan. 20 10

BAGAIMANA PUBLIK MENGAKSES INFORMASI PENGADILAN? 21 MODA AKSES INFORMASI Melalui Website Melalui Papan Informasi yang Tersedia di Pengadilan Melalui Permohonan Langsung Prosedur Cepat Prosedur Biasa 22 11

PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI 23 PROSEDUR BIASA 1 Pemohon mengisi formulir yg ada di Pengadilan Petugas Pengadilan beri tanda terima 2 3 4 Pengadilan informasikan ke Pemohan: Info yg diminta ada/tidak & boleh diakses/ tidak Berapa biaya utk salin/ fotokopi informasi Waktu 3 hari. Dapat diperpanjang. Pemohon bayar Biaya Penyalinan Informasi/ fotokopi Petugas pengadilan fotokopi & serahkan ke pemohon WAKTU 2 hari. Dapat diperpanjang jika info yang diminta: (a) banyak; (b) belum selesai dibuat 24 12

PROSEDUR CEPAT Dilakukan dalam hal : Informasi yang dimohon tersedia di Pengadilan tersebut Informasi yang diminta tidak termasuk Bervolume besar Sedang dalam proses pembuatan Memerlukan konsultasi Pemohon bersedia untuk langsung membayar biaya Dapat langsung diberikan, dan tidak memerlukan prosedur yang meliputi jangka waktu maupun perpanjangan sebagaimana diatur dalam pasal 25 dan 26. 25 BERAPA BIAYA YANG HARUS DIBAYAR? Pengadilan hanya dapat membebani Pemohon sekedar biaya fotokopi/ biaya cetak (print) yang ditetapkan Ketua Pengadilan sesuai biaya yang berlaku umum bila pemohon memfotokopi pada mesin fotokopi milik pengadilan. 26 13

Anonimisasi putusan 27 PUTUSAN YANG HARUS DI ANONIMISASI JENIS PERKARA (1) pidana kesusilaan dan kekerasan dalam rumah tangga; (2) pidana yang menurut UU Perlindungan Saksi & Korban harus dilindungi (3) pidana lain yang persidangannya tertutup. (1) perkawinan & perkara lain yang timbul akibat sengketa perkawinan; (2) pengangkatan anak; (3) wasiat; (4) perkara lain persidangan tertutup. Pidana anak PIHAK YG IDENTITASNYA HARUS DISAMARKAN Saksi korban Para pihak berperkara Saksi Pihak terkait Korban Terdakwa/ Terpidana 28 14

TATA CARA PENGABURAN IDENTITAS PIHAK-PIHAK Dilakukan dengan : Mencoret informasi yang yang akan disamarkan sehingga tidak terlihat, dalam hal akses diberikan secara cetak Menjalankan prosedur penyamaran (anonimisasi) apabila akses diberikan secara elektronik 29 HAK MASYARAKAT UNTUK MENGAJUKAN KEBERATAN 30 15

MASYARAKAT DAPAT MENGAJUKAN KEBERATAN JIKA: 1. permohonnya ditolak dengan alasan informasi yang diminta bukan informasi yang bisa diakses publik; 2. tidak tersedia informasi yang harus diumumkan pengadilan; 3. permohonan tidak ditanggapi semestinya 4. dikenakan biaya yang diluar ketentuan; 5. pelayanannya melebihi jangka waktu yang diatur. 31 PROSEDUR UNTUK MENGAJUKAN KEBERATAN Keberatan atas pelayanan Petugas Informasi diajukan pemohon ke Penanggungjawab Informasi (Ketua Pengadilan) Keberatan atas keputusan Penanggungjawab Informasi (Ketua Pengadilan) diajukan ke Mahkamah Agung 32 16

SANKSI SK 144/2007 Pihak yang dengan sengaja membuat informasi yang tidak benar atau dengan sengaja menghalangi pelaksanaan keputusan ini dijatuhi sanksi administratif UU No. 14/2008 Ancaman pidana penjara maks 1 tahun dan/atau denda Rp. 5 juta bagi 1. Badan Publik yang dengan sengaja tidak menyediakan, tidak memberikan, dan/atau tidak menerbitkan Informasi Publik berupa Informasi Publik secara berkala, Informasi Publik yang wajib diumumkan secara serta-merta, Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat, dan/atau Informasi Publik yang harus diberikan atas dasar permintaan sesuai dengan Undang-Undang ini, dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakan pidana kurungan atau denda (ps 52 UU 14/2008) 2. Setiap orang yang dengan sengaja membuat informasi yang tidak benar dan menyesatkan dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain (ps 55 UU 14/2008) 33 LANGKAH MA RI TERKINI KETUA MA RI MENGELUARKAN SE NO. 06 THN. 2010, 29 APRIL 2010 TENTANG INSTRUKSI IMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI PADA KALANGAN PENGADILAN. KETUA MA RI MENERBITKAN KEP NO. 129/KMA/VI/2010, 29 JUNI 2010 TTG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN INTERNAL MENGENAI STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI PENGADILAN DAN SINKRONISASI DENGAN SK KMA 144/2007 34 17

1 AKSES TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP Pembuatan situs http://putusan.mahkamahagung.go.id yang memuat seluruh putusan Mahkamah Agung Diluncurkan pada bulan September 2007, saat ini situs putusan.net telah memuat sekitar 14,000-an perkara, dan terus bertambah Situs memfokuskan diri kepada putusan baru Telah dibuat prosedur tetap, untuk memastikan sistem yang berkelanjutan dalam uploading putusan ke situs web. 35 2 PEMBUATAN MEJA INFORMASI DI MAHKAMAH AGUNG Untuk membuat model yang ideal penanganan pelayanan informasi di pengadilan, MA didukung oleh MCC-ICCP dan IALDF telah menyiapkan meja informasi Mahkamah Agung yang akan mengelola informasi dari seluruh unit di Mahkamah Agung Untuk melaksanakannya, saat ini telah ditetapkan Pedoman Pelayanan Informasi pada Mahkamah Agung (Keputusan Ketua MA Bidang Non Yudisial No. 01/WKMA-NY/SK/I/2009). Rencananya model ini akan ditetapkan sebagai model rujukan bagi meja informasi di pengadilan di seluruh Indonesia 36 18

MEJA INFORMASI DI MAHKAMAH AGUNG 37 3 SOSIALISASI BERTAHAP KE PENGADILAN TINGKAT BAWAH Dilakukan secara gradual Memberikan peluang bagi pengadilan yang sudah siap untuk memulai inisiatif Keterbukaan ini terlebih dahulu. Beberapa contoh, misalnya Situs Mahkamah Agung (www.mahkamahagung.go.id) Pengadilan Agama (www.badilag.net) ; Putusan PT Agama pada AsianLII (http://www.asianlii.org/ind/id/cases/idpta/) Sampai 2009 telah ada 485 pengadilan yang memiliki situs web dan terus bertambah Sudah ada anggaran khusus bagi Pengadilan tingkat pertama dan banding terkait dengan masalah IT. 38 19

AGENDA KE DEPANNYA Melanjutkan sosialisasi SK 144 ke kalangan peradilan untuk memastikan kesiapan pengadilan. Lebih menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk menunjang keterbukaan. 39 Terima Kasih atas perhatiannya www.mahkamahagung.go.id SELESAI 40 20