Disebarluaskan melalui: website: Maret, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

dokumen-dokumen yang mirip
Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BANJIR NABI NUH (Bagian-1) Ust. Drs. M. Soleh, M.Pd

Disebarluaskan melalui: Maktabah Raudhah Al-Muhibbin

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.3 Nabi Nuh AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.5 Nabi Shalih AS.

Disebarluaskan melalui: website: Januari, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BANJIR NABI NUH (Bagian-2) Ust. Drs. M. Soleh, M.Pd

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Peristiwa banjir besar itu diperkirakan terjadi sekitar tahun yang lalu.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

BAHAYA PERILAKU TAQLID MENURUT AL-QUR AN

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.6 Nabi Ibrahim AS., Nabi Ismail AS., Nabi Luth AS., dan Nabi Ishaq AS.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KMERSIL

Disebarluaskan melalui: website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Mengambil Ibrah dari KAUM AAD (Kaum Nabi Hud as)

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

Beramal Untuk Bekal Hari Pembalasan

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Disebarluaskan melalui: website: Januari, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Kaidah Memahami Tauhid

Perintah Pertama di Dalam Alquran

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Meraih Kebahagiaan Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

Mengenai Buku Ini

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Mulia Quran Terjemahan Bahasa Indonesia. Surah Qamar

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-69) Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Az-Zumar : 53]

ILMUIMAN.NET: Terjemahan Quraan (Draft, Untuk Pribadi)

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

Buletin Da wah Al Wala Wal Bara, Edisi ke-29 Tahun ke-1. menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

3 Wasiat Agung Rasulullah

Sebab-sebab Penyakit Hati

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

ILMUIMAN.NET: Terjemahan Quraan (Draft, Untuk Pribadi)

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Kitab (Al-qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, (sebagai) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 2) ABSTRAK

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

Motivasi Agar Istiqomah

*** Tunaikanlah Amanah

ILMUIMAN.NET: Terjemahan Quraan (Draft, Untuk Pribadi)

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika


Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

DOA DELAPAN PULUH AYAT

Burung Hud-hud Pun Tidak Rela Allah Disekutukan

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

1. Tentang kebangkitan dari kubur, hari kiamat dan keadaan bumi pada hari kiamat

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

Bertakwa Kepada Allah dalam Kehidupan Bertetangga

Renungan tentang kehidupan

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Wasiat Luqman Kepada Putranya

PERJALANAN JAUH YANG PASTI KITA LALUI

Bab 1 Syukur Itu Menerima Nikmat yang Ada

Maulid Nabi Muhammad s.a.w.

Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Tafsir Surat Al-Fil: Ketika Gajah pun Enggan Memaksiati Allah

: :

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits:

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

: Cinta dan Murka Allah. Disebarluaskan melalui. Website: Juli, 2008.

Hak-hak Persaudaraan (Ukhuwah) Sesama Muslim

Betapa Bahayanya Mengejek Syariat

Peringatan Agar Tidak Tertipu dengan Kenikmatan Dunia

BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Ebooks. ا ا ا ل ال

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Kuliah Minggu Keempat 1.3 Sejarah Sains dan Teknologi Islam

Sikap Yahudi di dalam Al-Qur an

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

Transkripsi:

J u d u l Penyusun : Kisah Nabi Nuh : Ummu Abdillah al-buthoniyah Desain Sampul : MRM Graph Disebarluaskan melalui: website: http://www.raudhatulmuhibbin..org e-mail: raudhatul.muhibbin@yahoo.co.id Maret, 2009 TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

1 Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih", (QS Nuh [71] : 1)

2 Teman-teman, pernahkah kalian mendengar atau membaca kisah Nabi Nuh alalhis salam? Beliau adalah Nabi yang diutus kepada umat manusia yang terdahulu dan juga Rasul yang pertama. Menurut beberapa riwayat, Allah mengutus Nabi Nuh alalhis salam sepuluh abad setelah Nabi Adam alaihis salam. Beliau juga merupakan manusia pertama di muka bumi yang membuat kapal untuk berlayar, dengan petunjuk dari Allah. Banyak ayat-ayat dalam Al-Qur an yang mengisahkan tentang Nabi Nuh alaihis salam. Yuk, kita simak bersama-sama kisah perjuangan dakwah beliau kepada umat manusia...!

3 Nabi Nuh diutus Allah Ta ala ketika manusia menyembah berhala dan tenggelam dalam kesesaan dan kekafiran. Kemudian Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi umat manusia. Di dalam Al-Qur an, Allah telah menceritakan kisah Nabi Nuh dan kaumnya serta azab berupa taufan yang membawa banjir yang besar, yang diturunkan-nya kepada mereka yang kafir, dan juga kisah penyelamatan yang Dia lakukan kepada orang-orang yang berada di dalam perahu. Allah mengisahkan ketika Nabi Nuh menyeru kepada kaumnya dan berkata:

4 Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan". (QS Hud [11] : 25-26) Maka para pemimpin yang kafir dari kaumnya berkata: Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta". (QS Hud [11] : 27)

5 Demikianlah, orang-orang kafir mendustakan Nabi Nuh. Dan para pemuka kaumnya itu juga berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata". (QS Al-A far [7] : 60) Dan Nabi Nuh pun menjawab: Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku sampaikan kepadamu amanatamanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al-A raf [7] : 61)

6 Nabi Nuh dengan sabar berdakwah kepada kaumnya, selama 950 tahun mengajak mereka untuk beribadah hanya kepada Allah saja, dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Beliau juga mengingatkan kaumnya akan nikmat-nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada mereka. Namun tidak ada orang yang beriman kepadanya kecuali hanya sedikit saja. Kaumnya bahkan selalu menentangnya dan berkata: "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar". (QS Hud [11] : 32)

7 Karena sikap kaumnya yang selalu menentang, Nabi Nuh kemudian mengadukan mereka kepada Allah. Nabi Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (QS Nuh [71] : 6-7)

8 Begitulah kaum Nabi Nuh. Tidak sedikit pun mereka mau memindahkan nasihat dan ajakan beliau. Bahkan mereka saling memeperingatkan sesama kaumnya: Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr ". (QS Nuh [71] : 23) Suwwa, Yaghuts, Ya uq dan Nasr dulunya adalah orang-orang yang saleh diantara mereka. Setelah mereka semua meninggal, kaumnya sangat bersedih karena kehilangan orang-orang yang alim diantara mereka.

9 Lalu setan pun membisikkan kepada kaum orang-orang saleh tersebut untuk membuatkan patung dan diberi nama dengan nama-nama mereka, dan disimpan di majelis-majelis mereka. Hingga kemudian, setelah orangorang yang berilmu diantara mereka mati, mereka mulai menjadikan patung-patung itu sebagai berhala yang disembah selain Allah. Lalu Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat bahtera. Allah berfirman: Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS Hud [11] : 37)

10 Lalu mulailah Nabi Nuh membuat bahtera itu. Dan setiap kali pemimpin kaumnya melewati Nabi Nuh, mereka mengejeknya. Nabi Nuh pun berkata kepada mereka: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal." (QS Hud [11] : 38-39) Demikianlah, Nabi Nuh dengan sabar membangun kapal tanpa memperdulikan ejekan kaumnya. Maka setelah tiba waktunya, dan kapal yang dibangun oleh Nabi Nuh selesai, Allah pun berfirman kepadanya:

11 "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman. (QS Hud [11] : 40) Maka Nabi Nuh berseru kepada para pengikutnya: Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Di dalam ayat yang lain Allah mengisahkan kejadian itu:

12 Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). (QS Al-Qamar [54] : 11-12) Allah menurunkan hujan yang tiada henti-hentinya dan semua mata air di bumi memancarkan air, dan keduanya bertemu menimbulkan air bah yang sangat besar, banjir yang sangat tinggi dengan gelombang seolah mencapai puncak gunung, banjir yang paling besar dalam sejarah manusia. Pada saat itu Nabi Nuh memanggil anaknya yang berada di tempat jauh dan terpencil dan tidak ikut naik ke kapal.

13 Hai anakku, naiklah kapal bersama kami, dan janganlah kamu bersama orang-orang yang kafir. Anaknya menjawab: Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orangorang yang ditenggelamkan. (QS Hud [11] : 42-43) Anak Nabi Nuh tidak mau mengikuti seruan ayahnya, ia lebih memilih untuk bersama orang-orang kafir hingga akhirnya ia binasa dan tenggelam bersama mereka.

14 Demikin pula isteri Nabi Nuh, ikut tenggelam bersama orang-orang kafir karena menolak ajakan suaminya untuk beribadah hanya kepada Allah saja. Allah menjadikannya sebagai contoh untuk diambil pelajaran di dalam Al-Qur an: Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)". (QS At-Tahrim [66] : 10)

15 Setelah semua penduduk bumi telah binasa dan tidak tersisa kecuali orang-orang yang beriman kepada Allah, maka Dia pun berfirman: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim." (QS Hud [11] : 44) Demikianlah teman-teman, akhirnya Nabi Nuh bersama orang-orang yang beriman yang berada di atas bahtera diselamatkan Allah dari azab yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir. Allah mengisahkannya di banyak tempat dalam Al-Qur an, agar kita bisa menjadikannya sebagai pelajaran.

16 Allah berfirman: Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya azab-ku dan ancaman-ancaman-ku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quraan untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS Al-Qamar [54] : 15-17)

17 1. Nabi Nuh adalah Rasul pertama yang diutus kepada umat manusia. 2. Dakwah Nabi Nuh adalah sama dengan dakwah para Nabi dan Rasul, mengajak manusia untuk menyembah dan beribadah hanya kepada Allah saja, dan tidak menyekutukan Dia dengan sesuatu apapun. 3. Bersabar di dalam dakwah dan nasihat dalam kebaikan dan kebenaran. Lihatlah bagaimana Nabi Nuh sangat sabar dalam berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun lamanya.

18 4. Seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya yang mengajak kepada jalan kebenaran, dan tidak beriman kepada Allah, akan binasa bersama orang-orang yang kafir dan sesat, meskipun ayahnya adalah seorang Nabi. Lihatlah contoh anak Nabi Nuh, yang menolak ajakan ayahnya dan akhirnya tenggelam bersama orang-orang kafir. Sangat jauh berbeda dengan Nabi Ismail yang begitu taat kepada ayahnya, Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah Allah, beliau bahkan mendapat pujian dari Allah di dalam Al-Qur an. 5. Allah akan selalu menolong orang-orang yang beriman dan membinasakan orang-orang yang kafir kepada-nya.

19 KUIS Jawablah pertanyaan di bawah : 1. Siapakah Rasul pertama yang diutus kepada umat manusia? 2. Apakah yang didakwahkannya kepada kaumnya? 3. Berapa lamakah beliau berdakwah kepada kaumnya? 4. Azab apa yang Allah timpakan kepada kaum Nabi Nuh? 5. Bagaimana Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan para pengikutnya dari orang-orang yang beriman?

20 Kendari, 9 Maret 2009 Diringkas dan disusun kembali dengan beberapa penyesuaian dari Qishashul Anbiyaa (Kisah Para Nabi) oleh Ibnu Katsir, hal. 79-112, Penerbit: Pustaka Azzam. Cet. 10, 2006.