LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pemerintahan daerah berdaya guna dan berhasil guna maka kepala daerah perlu dibantu oleh perangkat daerah yang dapat menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah; b. bahwa Peraturan Daerah Kota Pekalongan yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Terpadu Kota Pekalongan dipandang sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu ditinjau kembali dan disempurnakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pekalongan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Jogyakarta, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Ketjil di Djawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 10. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Pekalongan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2008 Nomor 3); Dengan persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN dan WALIKOTA PEKALONGAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PEKALONGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Pekalongan. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kota Pekalongan.
4. Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Walikota adalah Kepala Daerah Kota Pekalongan. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pekalongan. 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan. 7. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah bagian dari perangkat daerah yang merupakan gabungan dari unsur unsur perangkat daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan perizinan. 8. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau Badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. 9. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada orang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha. 10. Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. 11. Penyederhanaan pelayanan adalah upaya penyingkatan terhadap waktu, prosedur dan biaya pemberian perizinan dan non perizinan. 12. Penyelenggaraan pelayanan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaanya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat. 13. Tim Teknis adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur unsur satuan kerja perangkat daerah terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan. 14. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. 15. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dan dalam rangka pelayanan masyarakat di bidang perizinan dibentuk Unit Pelayanan Perizinan Terpadu dengan sebutan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, KEWENANGAN DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu didukung oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Seorang Kepala. (3) Kepala Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) karena jabatannya adalah sebagai Kepala Badan. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 4 (1) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. (2) Kepala Badan mempunyai kewenangan menandatangani perizinan atas nama Walikota berdasarkan pendelegasian wewenang dari Walikota. Bagian Ketiga Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : 1. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Subbagian Keuangan; 3. Subbagian Umum. c. Bidang Perizinan Perekonomian; d. Bidang Perizinan Pembangunan; e. Bidang Pengaduan dan Pengawasan; f. Bidang Penanaman Modal; g. Tim Teknis; h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, sebagaimana tercantum dalam Lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 6 (1) Pada Badan dapat dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional berdasarkan keahlian dan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahliannya. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, sifat, jenis dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V ESELON Pasal 7 (1) Kepala Badan merupakan jabatan struktural eselon IIb. (2) Kepala Bagian merupakan jabatan struktural eselon IIIa. (3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon IIIb. (4) Kepala Subbagian merupakan jabatan struktural eselon IVa. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 8 (1) Pegawai yang ditugaskan di lingkungan Badan ini diutamakan yang mempunyai kompetensi di bidangnya. (2) Pegawai yang ditugaskan pada Badan ini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan tunjangan khusus atau insentif sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. BAB VII TATA KERJA Pasal 9 Kepala Badan, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional, dalam melaksanakan tugasnya, wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horizontal dalam lingkungan masingmasing maupun antar satuan unit kerja dalam lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Pasal 10 Pimpinan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai kewajiban : a. mengutamakan koordinasi pada setiap kegiatan; b. memberikan bimbingan dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. mentaati kebijakan yang telah digariskan organisasi; d. menyampaikan laporan kegiatan secara periodik atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 11 Satuan kerja perangkat daerah yang secara teknis terkait dengan pelayanan perizinan terpadu berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan perizinan. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 12 Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pekalongan, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka pejabat yang lama tetap menduduki jabatan sampai dengan dilantiknya pejabat yang baru. Pasal 14 Kepala Bidang pada Badan yang telah menduduki jabatan struktural eselon IIIa sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural eselon IIIa. Pasal 15 Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana diatur dalam Pasal 12, dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 21 Tahun 2006 tentang Pembentukan Dinas Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Pekalongan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2007 Nomor 4), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Pekalongan. Disahkan di Pekalongan pada tanggal 11 September 2008 WALIKOTA PEKALONGAN Cap. ttd.- Diundangkan di Pekalongan pada tanggal 11 September 2008 MOHAMAD BASYIR AHMAD SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKALONGAN M A S R O F, SH Pembina Utama Muda NIP. 500 056 471 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 8
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PEKALONGAN I. UMUM Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam bentuk sekretariat, unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik yang diwadahi dalam bentuk lembaga teknis daerah serta unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam bentuk dinas daerah. Prinsip dalam penyusunan organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Dalam menentukan besaran Organisasi Perangkat Daerah sekurang kurangnya mempertimbangkan faktor keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani serta sarana dan prasarana penunjang tugas. Berdasarkan lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 pada penetapan variabel besaran Organisasi Perangkat Daerah Kota Pekalongan termasuk daerah yang dapat menerapkan pola sedang sehingga dimungkinkan dapat membentuk Sekretariat Daerah dengan 3 Asisten, Sekretariat DPRD, 15 Dinas dan 10 Lembaga Teknis Daerah. Meskipun demikian, dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan, kebutuhan, efisiensi dan efektivitas serta dalam rangka mengutamakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi antar perangkat daerah, maka Pemerintah Kota Pekalongan tidak memaksimalkan besaran Organisasi Perangkat Daerah. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Sub Bagian/Seksi dan kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal dalam lingkungan masing masing maupun antar satuan unit kerja dalam lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan dan membina hubungan kerjasama dengan wilayah kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. Pengertian pertanggungjawaban kepala sekretariat melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, dengan demikian kepala sekretariat bukan merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1
Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Ayat (1) Tim Teknis terdiri dari pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait yang mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. Tim Teknis memiliki kewenangan untuk memberikan saran pertimbangan dalam rangka memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya suatu permohonan perizinan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang secara teknis terkait dengan unit pelayanan. Tim Teknis bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Kepala Bidang yang bersesuaian.. Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 TAMBAHAN LEMBARAN PEKALONGAN NOMOR