BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII PEMERIKSAAN PARU-PARU A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMERIKSAAN PULSUS DAN PEREDARAN DARAH PERIFER

BAB III PEMERIKSAAN RESPIRASI

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM CARDIOVASCULAR

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali Sapi bali (Bibos sondaicus) merupakan hasil domestikasi banteng liar

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

Pemeriksaan fisik paru (inspeksi dan palpasi) dr. Edi Nurtjahja,Sp.P

Sistem Peredaran Darah Manusia

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM CARDIO VASCULAR

Karna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

Sistem Saraf pada Manusia

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

Bunyi Jantung I (BJ I)

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Temperatur Tubuh Temperatur tubuh didefinisikan sebagai derajat panas tubuh. Temperatur

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAK STATUS FAALI DOMBA & MANUSIA. Hilmi Alarshi Andika Hendi P Bayu Sulistyo

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

PNEUMOTHORAX. Click Oleh to edit Master subtitle style IDRIES TIRTAHUSADA Pembimbing: Dr Haryadi Sp.Rad 4/16/12

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

Ilmu Pengetahuan Alam

SOP Tanda Tanda Vital

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

Pemeriksaan Leopold. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem Sirkulasi. membahas.

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

PENGURUTAN (MASSAGE)

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

Zat Cair. Gas 12/14/2011

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

I. PENDAHULUAN. berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Bising dikategorikan sebagai salah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Disusunoleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM :

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI

Transkripsi:

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG A. PENDARULUAN Jantung dan pembuluh darah merupakan dua komponen struktural sistem peredaran darah yang berperan dalam mempertahankan sirkulasi darah sehingga pertukaran oksigen, karbondioksida, elektrolit, nutrien cair dan produk antara darah dan jaringan berlangsung secara normal. Kegagalan jantung dapat menimbulkan kekacauan keseimbangan sirkulasi sehingga darah tertahan di pembuluh perifer, output jantung menurun dan munculnya gangguan detak jantung. Pada kebanyakan hewan, jantung memiliki kemampuan fungsional untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan hidup, seperti kebutuhan yang meningkat pada saat latihan, kebuntingan, laktasi dan digesti. Jika kebutuhan meningkat maka akan terjadi peningkatan frekuensi detak jantung dan output jantung. Bilamana kebutuhan tetap meningkat terus maka akan terjadi kompensasi berupa hipertrofi jantung Bilamana mekanisme penyesuaian ini tidak mampu lagi diadakan maka akan terjadi dekompensasi dan jantung tidak lagi mempertahankan keseimbangan sirkulasi. Pada bab IX ini akan membicarakan tentang adspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi pada jantung serta berbagai pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi struktur dan fungsi jantung pada hewan besar dan kecil. Bahan kuliah ini akan disajikan dalam 4 jam tatap muka. Tujuan instruksional bab ini adalah setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan klinis terhadap jantung pada pasien. B. PENYAJIAN Adspeksi dan Palpasi Jantung Detakan jantung dapat diadspeksi dan palpasi pada dinging dada di daerah jantung. Detak jantung tersebut pada hewan besar muncul akibat adanya benturan ventrikel pada saat sistol pada dinding dada, sedang pada hewan kecil diakibatkan oleh benturan ujung jantung pada saat sistole pada dinding dada. Detakan jantung ini dapat diraba di bagian kaudal dari daerah pekak jantung terutama pada dinding dada sebelah kiri. Pada hewan kecil dan kuda yang berdada sempit detakan jantung dapat pula diraba pada dinding dada sebelah kanan. Pemeriksaan dilakukan pada posisi hewan berdiri dan mungkin kaki depat perlu ditarik ke depan sedikit. Pada hewan muda, kurus, berbulu pendek atau hewan berdada sempit detakan jantung dapat diadspeksi di dinding dada sebelah kiri pada daerah pekak jantung. Pada kondisi yang lain dengan yang telah disebutkan tersebut, detakan jantung hanya dapat diadspeksi bila terjadi perubahan patologis seperti peningkatan aktifitas akibat suatu stimuli atau pembesaran jantung. Universitas Gadjah Mada 1

Sebelum auskultasi jantung pada hewan besar dilakukan palpasi detakan jantung dengan telapak tangan kiri pada sisi kiri dan tangan kanan pada sisi kanan dibelakang atau dibawah olekranon. Pada hewan kecil dapat dilakukan dengan menggunakan kedua belah telapak tangan pada seluruh permukaan dada. Dengan cara ini dapat diketahui kepekaan terhadap rasa sakit atau kepekaan terhadap tekanan (radang atau fraktur).elastisitas dada dapat dievaluasi dengan menekan, pada hewan muda lebih elastis dibanding hewan tua. Untuk memeriksa detakan jantung pada hewan kecil sebaiknya seluruh kaki memperoleh beban yang sama dan tulang punggung dijaga tetap lurus. Detak jantung dapat teraba pada dinding dada disebelah kiri. Detak jantung dapat teraba sangat meningkat kuat atau melemah bahkan mungkin menjadi tidak teraba. Detak jantung yang meningkat dapat ditemukan pada kasus tachykardia, pembesaran jantung (hipertrofi dan dilatasi) dan pada hewan yang memiliki dinding dada yang sangat tipis (kaseksia). Pada kasus pembesaran jantung, detak jantung teraba pada posisi agak kebelakang dan sering pula dapat diraba di dinding dada sebelah kanan jika terjadi pembesaran yang sangat dan jantung bergeser ke sebelah kanan. Detak jantung yang lemah atau tidak terba dapat disebabkan oleh aksi jantung yang sangat lemah (insufisiensi, kolap) dan juga dapat disebabkan oleh adanya jarak yang besar antara tangan yang meraba dan jantung seperti karena rambut yang lebat, penebalan dindidng dada (odema, lemak, otot dan emfisema), penebalan pleura, penimbunan cairan dalam pleura, emfisema paruparu, pneumotorak dll. Perkusi Jantung Jantung merupakan organ yang bebas dari udara dan karena itu pada dinding dada tempat jantung menempel akan ditemukan adanya daerah pekak samasekali. Namun demikian ada sebagian jantung yang tertutup oleh paru-paru dan jika jarak antara jantung dan dinding dada tidak terlalu besar maka akan dijumpai suara pekak yang bersifat relatif. Pada hewan berkuku tunggal dan pemakan daging ditemukan adanya suara jantung absolut, sedang pada babi dan ruminansia ditemukan adanya suara pekak yang relatif. Perkusi jantung pada kuda dilakukan pada posisi kuda berdiri tegak. Mula-mula dilakukan dari daerah otot Ankonaen kearah bawah tegak lurus sampai ke daerah pekak jantung, kemudian bergeser ± 450 kearah olekranon. Pada pemeriksaan ini mungkin akan segera diketahui adanya perubahan suara pekak relatif ke suara pekak absolut. Pada dinding dada sebelah kanan, pekak jantung hanya dapat ditemukan bila kaki depan ditarik ke depan dan perkusi dilakukan di interkostal ke-4. Untuk dapat melakukan pemeriksaan perkusi jantung pada sapi, ruminansia kecil dan babi maka kai depan harus diadduksikan Universitas Gadjah Mada 2

kearah depan Perkusi dilakukan dari daerah otot Ankonaen ke bawah lurus melalui daerah pekak jantung sampai ke kaki depan, kemudian seperti pada kuda dilakukan pemeriksaan melalui garis ke-2 yakni miring menuju ke olekranon. Pada anjing dan kucing, perkusi dilakukan pada posisi hewan tegak berdiri. Perkusi dilakukan membentuk garis tegak lurus sebagai kelanjutan dari perkusi paru-paru sampai ke daerah kaki depan. Secara fisiologis, pekak jantung dapat ditemukan pada anjing, kuda dan kucing. Pada sapi sebelah kiri pekak jantung sebesar Airing tangan, sedang pada anak sapi, ruminansia kecil dan babi dewasa selebar 2-3 jari tangan. Pada kuda pekak jantung terletak di interkostal ke-3 s/d ke-5 sebelah kiri, pada sapi dan ruminansia kecil pada interkostal ke-3 s/d ke-4 sebelah kiri, pada babi terletak antara interkostal ke-3 dan ke-5 sebelah kiri. Pada anjing pekak jantung ditemukan pada dinding dada sebelah kiri pada interkostal ke-4 s/d ke-6, sedang disebelah kanan ditemukan pada daerah antara interkostal ke-4 dan ke-5. Pelebaran daerah pekak jantung dapat ditemukan pada setiap kejadian pembesaran jantung (hipertrofi, dilatasi), penimbunan cairan dalam perikardium. Penyempitan daerah pekak jantung dapat terjadi bilamana ada paru-paru yang mengalami emfisema. Suara timpani di daerah pekak jantung juga dapat ditemukan bilamana terjadi penimbunan gas di dalam perikardium (perikarditis traumatika). Pada saat terjadi keradangan akut, dapat dijumpai adanya rasa sakit saat diperkusi. Kesulitan mungkin dijumpai bilamana terjadi pekak paru-paru disekitar daerah jantung. Untuk membedakan dapat diperhatikan hal berikut: denyut jantung terletak/teraba di bagian paling belakang dari pekak jantung, bila diauskultasi tidak dijumpai suatu keistimewaan apapun. Sementara itu pada pekak paru-paru, denyut jantung tidak terletak di posisi paling belakang dari daerah pekak yang ada dan pada auskultasi ditemukan adanya perubahan suara paru-paru. Universitas Gadjah Mada 3

Untuk pemeriksaan yang lebih jelas pada hewan besar maupun hewan kecil dapat dilakukan pemeriksaan radiologik dan ekokardiografi. Auskultasi jantung Auskultasi jantung dilakukan dengan menggunakan fonendoskop. Pada hewan besar dianjurkan menggunakan stetoskop corong, sedang pada hewan kecil menggunakan stetoskop kecil yang bermembran. Membran sangat bermanfaat untuk mendengarkan suara yang berfrekuensi tinggi, sedang corong digunakan untuk mendengarkan suara frekuensi rendah. Pemeriksaan tanpa alat auskultasi pada kuda dapat dilakukan dengan mengambil posisi disamping hewan menghadap kearah kranial. Telinga ditempelkan di daerah detak jantung. Pada sapi kaki hewan harus ditarik ke arah depan. Sementara auskultasi dengan fonendoskop dilakukan dengan cara seperti auskultasi pada paru-paru. Pada saat auskultasi perlu diperhatikan mengenai: frekuensi, kekuatan (keras dan kuaat, pelan dan lemah), ritme, keterpisahan antara kedua suara, intonasi yang abnormal dan kemungkinan adanya suarasuara abnormal. Auskultasi jantung sering perlu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan suatu aktifitas untuk mengetahui adanya perbedaan di saat istirahat dan setelah memperoleh pembebanan. Pada keadaan fisiologis, suara sitole terdengan lebih keras dan berdurasi lebih panjang, dan kemudian disambung suara ked-2 (diatole) yang terdengar lebih lirih, pendek dan terpisah. Setelah suara ke-2 terdapat jeda istirahat. Pada pemeriksaan ini dapat diketahui tentang frekuensi detak jantung, suara jantung yang kuat, teratur, suara jantung yang jelas dapat dibedakan dan tidak ditemukan adanya suara abnormal. Suara abnormal yang dapat dijumpai seperti murmur sistolik, murmur diastolik, suara friksi perikardial dll. Gangguan ritme dapat dijumpai akibat adanya gangguan pembentukan stimulasi di nodus sinoatrialis, ekstrsistole, dan akibat adanya gangguan hantaran impuls. Intonasi yang tinggi dapat terjadi pada jantung yang mengalami hipertropi dan pada kerja keras, sedang intonasi yang lemah dijumpai pada kasus kolaps dan bila jantung terletak jauh dari dinding dada akibat timbunan lemak, penebalan dinding dada, timbunan cairan di dalam perikardium atau dirongga dada. Universitas Gadjah Mada 4

Pemeriksaan yang lain Pemeriksaan terhadap fenomena elektrik jantung dapat dilakukan dengan metoda elektrokardigrafi. Dengan metoda ekokardiografi dapat dievaluasi tentang gerak dari bagian organ jantung (miokardium, klep jantung) dan aliran darah dalam organ tersebut. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan tekanan darah, waktu pengisian kapilar, pemeriksaan radiologik dan angiografi. Pemeriksaan laboratorik seperti total protein, spektrum protein darah, enzim spesifik untuk otot dan isoenzimnya. Rangkuman Pemeriksaan terhadap jantung dilakukan dengan menggunakan metoda adspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, ultrasonografi, elektrokardiografi, pemeriksaan radiologik dan pemeriksaan klinis lain yang mendukung seperti analisis kimia darah (protein dan enzim spesifik untuk jantung). C. PENUTUP Latihan 1. Sebutkan metode pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi denyut jantung! 2. Terangkan bagaimana evaluasi ukuran jantung dapat dilakukan! 3. Sebutkan pemeriksaan kimia darah yang mempunyai arti penting dalam evaluasi jantung! Universitas Gadjah Mada 5