BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

Bab II. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 meningkatkan daya saing PT Panorama Transportasi tbk. sebagai perusahaan di bidang transportasi taksi. Dalam menjawab permasalan tersebut maka diper

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data


BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diera globalisasi ini, teknologi jaringan internet yang berkembang pesat

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Sistem

6 Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Aplikasi Sistem Informasi Sertifikasi Kompetensi Pegawai PLN Distribusi Jawa Tengah dan D. I Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang semakin tinggi memungkinkan berbagai pembuatan aplikasi yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

PertemuanI. Object Oriented

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sudah ada. Beberapa alasan sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah :

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

APLIKASI RENCANA ANGGARAN PROYEK PADA KONTRAKTOR PT. HEXA MULIA. Solmin Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Gambar 2.1 Model Sistem [Jogiyanto, 2005 ]

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Administrasi Keuangan Dari segi tata usaha keuangan yang sering juga disebut administrasi keuangan dalam arti sempit, terkandung pengertian proses penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang, melalui kegiatan penatabukuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai upaya penunjang perwujudan kebijaksanaan keuangan yang telah ditetapkan. (H.Hadari Nawawi, 2008). 2.2 Administrasi Pendidikan Administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atas keseluruhan dalam proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personel dan material yang tersedia sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan secara efektif dan efisien meliputi semua unit pendidikan bahkan sampai perguruan tinggi, tidak hanya terbatas sekolah dasar dan menengah. Pendidikanpun meliputi semua kegiatan mulai dari unit paling kecil sampai paling tinggi. (Daryanto H.M, 2008). 2.3 Sekolah Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh kepala sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah disetiap sekolah berbeda, tergantung kebutuhannya. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran dalam terlaksananya proses pedidikan. (Daryanto H.M, 2008). 2.4 Siswa Siswa merupakan awal dari proses (input) dimana semua nilai yang dihasilkan akan dilanjutkan dan menghasilkan (output) yang akan diproses lebih lanjut. Dimana sistem data nilai siswa melakukan kegiatan mengidentifikasi untuk mengetahui seluruh nilai siswa hingga akhir yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan sebuah laporan kepada kepala sekolah. (Daryanto H.M, 2008). 7

2.5 Konsep Dasar Sistem 2.5.1 Pengertian Sistem Menurut Tata Sutabri (2012:7) sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas sementara sasaran memiliki ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan sistem utama, misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. 2.5.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan. (McLeod, 2007, p238). 2.5.3 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai unsur-unsur dari sistem yang membentuknya (Tata Sutabri, 2012:14). Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya: 1. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra sistem. 2. Batas Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini 8

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsitem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir sari satu subsistem ke subsistem yang lain. 5. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolahan Sistem (Procces) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. 9

Interface Lingkungan Luar SUB SISTEM SUB SISTEM SUB SISTEM SUB SISTEM Boundary INPUT PENGOLAHAN OUTPUT Boundary Gambar 2.1 Karakteristik Sistem 2.6 Konsep Dasar Informasi 2.6.1 Pengertian Informasi Menurut Andri Kristanto (2008:10), Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data. 10

2.6.2 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). 1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat Pada Waktunya (Timelines) Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. 3. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. KUALITAS INFORMASI ACCURATE TIMELINES RELEVANCE Gambar 2.2 Kualitas Informasi 11

2.6.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Tata Sutabri (2012:38) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dangan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. 1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksudkan dengan input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar. 2. Blok model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serat semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan 12

dan mengakses data, menghasilkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali (Control Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.7 Analisa Sistem Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tesebut terluhat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut. (Rosa A.S-Mshalahuddin,2011 :16). Jadi secara garis besar analisa sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem dengan melihat apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan klien, bukanlah melihat bagaimana sistem tersebut diimplementasikan. 2.8 Metode Waterfall Menurut Rosa A.S-M.Shalahuddin, 2011: 26, Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support) 13

Model ini mengusulkan tentang sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. 2.8.1 Fase Model Waterfall 1. Sistem Engineering 2. Analisa Kebutuhan 3. Design 4. Coding 5. Testing 6. Maintenance Sistem Engineering Analisa Kebutuhan Design Coding Testing Maintenance Gambar 2.3 Metode Waterfall 1. Sistem Engineering Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap 14

sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, hardware, software dan database. 2. Analisa Kebutuhan Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan sistem agar dapat dipahami sistem seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi pada tahap ini perlu didokumentasikan. 3. Desain Desain adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program. Tahap ini mentranslasi kebutuhan dari tahap analisis kebutuhan kerepreentasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. 4. Coding Desain harus ditranslasikan kedalam program. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 5. Testing Pengujian fokus pada sistem dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 6. Maintanance Tidak menutup kemungkinan sebuah sistem mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan pada user. Perubahan biasa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau sistem harus beradapatasi dengan lingkungan baru. Tahap pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan sistem yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat sistem baru. 15

2.9 UML (Unified Modelling Language) UML berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. Begitu juga dengan perkembangan UML bergantung pada level abstraksi penggunaanya. Jadi, belum tentu pandangan yang berbeda dalam penggunaan UML ada suatu yang salah, tapi perlu ditelaah dimanakah UML digunakan dalam hal apa yang ingin divisualkan. (Rosa A.S-M.Shalahudin,2011 : 118). 2.9.1 Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang da di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi fungsi itu. (Rosa A.S-M.Shalahuddin,2011:130) Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram Simbol Nama Simbol Deskripsi Aktor Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Use case Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem. Aliran Event Untuk mendokumentasikan aliran-aliran logika dalam setiap Use Case. 16

Include dan Extends Include memungkinkan Use Case untuk menggunakan fungsional yang disediakan oleh Use Case lainnya. Extends memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang disediakan oleh Use Case Lainnya. Generalisasi Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum. 2.9.2 Sequence diagram Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin,2011 : 137, Diagram sekuen (sequence diagram) menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen, maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansi menjadi objek itu. Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan sequence diagram 17

Tabel 2.2 Simbol Sequence Diagram Simbol Nama Simbol Deskripsi Object Lifeline Partisipan Form. Activation Message Message (Call) Message (Return) Message (Return) Lifeline Merupaka sebuah fokus dari kontrol pada suatu waktu. Pesan yang menggambarkan komunikasi yang terjadi antara objek. Pesan yang menggambarkan pemanggilan yang terjadi antar objek. Pesan yang dikirim untuk diri sendiri. Pesan yang dikirim untuk diri sendiri. Menambahkan pemulaan dan menghentikan titik dari suatu object 2.9.3 Activity Diagram Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin [2011 : 134], diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas 18

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram. Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram Simbol Keterangan Start (titik awal), Merupakan tanda awal dari sebuah aktivitas. End (titik akhir), Merupakan tanda berakhirnya sebuah aktivitas. Activity (aktifitas), Merupakan sebuah gambaran aktifitas yang terjadi. Atau Fork (garpu), digunakan untuk menggambarkan sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersamaan atau untuk menggabungkan dua kegiatan yang dilakukan bersamaan menjadi satu. Tanda pengiriman Tanda penerimaan 2.9.4 Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas 19

memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. (Rosa A.S dan M.Shalahuddin 2011 : 122). Tabel 2.4 Simbol Class Diagram Simbol Nama Simbol Deskripsi Class1 Class Menggambarkan sesuatu yang meng-kapsulkan informasi di class menampung nama class, atribut dan method. Package1 Package Digunakan untuk mengelompokkan kelas-kelas yang mempunyai persamaan. 1, 1... * 0...1 Asosiasi Asosiasi yang menghubungkan class dengan class multiplycity. Boundary Class Control Class Aggregation Menggambarkan class yang menjadi antar muka actors dengan sistem. mengambarkan class yang menjadi control atau perantara antar class dengan database. Menggambarkan suatu class terdiri dari class lain atau suatu class adalah bagian dari class lain 20

Generalization Merupakan sebuah taxonomic relationship antara class yang lebih umum dengan class yang lebih khusus. 2.10 Perancangan Berorientasi Objek (Object Oriented) Konsep dasar berorientasi objek mencapai kematangannya pada saat masalah analisis dan desain menjadi lebih diperhatikan dari pada masalah coding. Secara spesifik pengertian berorientasi objek (Adi Nugroho, 2009) merupakan teknik pemodelan sistem riil yang berbasis objek dimana titik kulminasi dalam menemukan cara yang efektif dalam membangun sistem dan menjadi metode yang paling banyak dipakai oleh para pengembang perangkat lunak saat ini. Terdapat beberapa cara untuk menentukan karakteristik dalam pendekatan berorientasi objek, tetapi secara umum mencakup empat hal, yaitu : identifikasi, klasifikasi, polymorphisme (polimorfisme), dan inheritance berorientasi objek. Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama yaitu : 1) Encapsulation (Pengkapsulan) sering disebut dengan penyembunyian informasi (Information Hidding) berarti meninggalkan aspek eksternal dari objek yang dapat diakses oleh objek lain dan memfokuskan diri pada implementasi internal suatu objek. 2) Inheritance (Pewarisan) adalah sebuah objek mempunyai semua karakteristik dari classnya. Inilah yang disebut dengan inheritance (pewarisan sifat). Dengan demikian apapun attribute dan operation dari class akan dimiliki pula oleh semua objek yang diinherit / diturunkan dari class tersebut. 3) Polymorphisme (Polimorfisme) yaitu konsep yang sangat handal bagi pengembang perangkat lunak untuk pemisahan secara jelas diantara subsistem yang berbeda. 21

2.11 Basis Data (Database) Menurut Connolly dan Begg (2010:65) database merupakan kumpulan dari data logical yang berhubungan dan deskripsi dari data tersebut yang dirancang untuk kebutuhan informasi suatu perusahaan. Sistem database dapat terbagi 4 komponen penting, yaitu : 1. Data, merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi. 2. Hardware, merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media penyimpanan sekunder yang digunakan untuk menyimpan data karena pada umumnya database memiliki ukuran yang benar. 3. Software, merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengelolaan databse. Perangkat lunak ini biasanya disebut dengan databse management system (DBMS). 4. User, merupakan pengguna yang menggunakan data yang tersimpan dan terkelola. User dapat berupa seorang yang mengelola database tersebut dengan databse administrator (DBA) bias juga end user yang mengambil hasil dari pengelolaan databse melalui bahasa query. 2.12 PHP PHP dapat kita ambil arti sebagai PHP Hypertext Preeprocesor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat menampilkan pada klien. PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan didalam server web. Jika kita lihat dari sejarah, mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof yang membuat sebuah script perl. Script tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai program untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi sebuah bahasa yang disebut Personal Home Page. Inilah awal mula munculnya PHP sampai saat ini. 22

2.12.1 Beberapa kegunaan PHP Hampir seluruh aplikasi berbasis webdapat dibuat dengan PHP ini, namun fungsi PHP yang paling utama adalah untuk menghubungkan database dengan web. Dengan PHP, membuat aplikasi web yang terkoneksi ke database menjadi sangat mudah. Sistem database yang telah didukung oleh PHP adalah: 1. Oracle 2. Sybase 3. msql 4. MySQL 5. Solid 6. Generic ODBC 7. PostgressSQL PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol IMAP, SNMP, NNTP, dan POP3 atau HTTP. 2.13 MySQL MySQL (My Strukture Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User. Kelebihan lain dari MySQL adalah ia menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Posgres SQL, SQL Server, dan lain-lain. Program-program yang menggunakan bahasa SQL, antara lain: 23

1. MySQL 2. Posgres SQL 3. Oracle 4. SQL Server 97, 2000 5. Interbase Program-program aplikasi pendukung MySQL, antara lain: 1. PHP (Page Hipertext Preprosesor) 2. Visual Delphi 3. Visual Basic 4. Cold Fusion, dll 2.14 Pengertian Macromedia Dreamweaver 8 Dreamweaver adalah sebuah program web editor yang digunakan untuk membuat dan mendesain web dreamweaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan mendesain web tanpa harus menulis tag-tag HTML satu per satu. Dreamweaver juga mempunyai kemampuan untuk mendukung pemrograman. Server side dan client side. Server side digunakan untuk memproses data yang berhubungan dengan server, misalnya pengolahan database. Client side merupakan bahasa pemrograman tambahan sekaligus sebagai pelengkap dari bahasa pemrograman lainnya. 2.15 Pengertian Microsoft Office Visio 2007 Microsoft Office Visio 2007 merupakan suatu aplikasi yang didesain khusus untuk membantu dalam membuat diagram seperti flowchart, grantt chart, data flow, gambar jaringan, gambar denah bangunandan juga pembuatan gambar teknik, gambar elektronik serta desain lainnya. (Sugianto Mikael, 2007) 2.16 Testing Perangkat Lunak Testing adalah sebuah proses yang dijelaskan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi 24

memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebuthan teknis yang telah disepakati dari awal Soetam Rizky (2011:237). 2.16.1 Metode Black box Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar Soetam Rizky (2011:264). Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain : 1. Anggota tim tester tidak harus dari seeseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemograman. 2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna. 3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak. 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing. Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain : 1. Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya. 2. Boundary Value Analysis Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang 25

melebihi dari batasan sebuah data, jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dilakukan. 3. Cause Effect Graph Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebsb dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. 4. Random Data Selection Teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan. 5. Feature Test Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. 2.16.2 Metode White box White box testing adalah jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak brkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat Soetam Rizky (2011:261). Prinsip dari keluaran tipe testing ini adalah : 1. Menjamin bahwa semua alur program yang indenpenden (dalam bentuk modul, form, prosedur, class dal lainnya) telah dites minimal satu kali. 2. Telah melakukan testing terhadap semua jenis percabangan dengan nilai true dan false. 3. Telah melakukan testing terhadap semua jenis perulangan dengan kondisi normal dan kondisi yang dianggap melampaui batas perulangan (umumnya kondisi yang melampaui batas harus diatasi oleh prosedur tertentu). 26

4. Telah melakukan testing terhadap struktur data internal (seperti variable) agar terjaga validitasnya. Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah: 1. Decision (branch) Coverage Testing ini terfokus pada hasil dari tiap scenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (If then else). 2. Condition Coverage Teknik ini mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus. 3. Path Analysis Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan. 4. Execution Time Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan kemudian dilakukan pengukuran waktu pada input masukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan analisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksudkan oleh tester. 5. Algorithm Analysis Teknik ini jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut. 27