PENGARUH TEMPO MUSIK CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PENGARUH TEMPO MUSIK CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

EFEK AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK PENGARUH BERMAIN FUTSAL TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA YANG RUTIN BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

ABSTRAK. EFEK BUAH MELON SKY ROCKET (Cucumis melo L.) TERHADAP TEKANAN DARAH

ABSTRAK. EFEK MENTIMUN (Cucumis sativus) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK EFEK WORTEL (DAUCUS CAROTA L.) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

PENGARUH BERMAIN FUTSAL TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA YANG RUTIN BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

ABSTRAK EFEK MOZART SONATA K 448 FOR TWO PIANOS IN D-MAJOR 2 ND MOVEMENT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK EFEK SEMANGKA MERAH DAN KUNING (Citrullus lanatus) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK. EFEK AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK. EFEK TERAPI AJUVAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI

ABSTRAK. EFEK PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DAN KOPI ARABICA (Coffea arabica) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA ABSTRAK

ABSTRAK. EFEK DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRIA DEWASA

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGARUH KAFEIN PADA KOPI DAN COKLAT TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PRIA DEWASA

ABSTRAK PENGARUH KAFEIN TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG PADA WANITA DEWASA NORMAL

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah

ABSTRAK. EFEK TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH WANITA DEWASA TAHUN 2014

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH SEDUHAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

THE EFFECTS OF KIWI FRUIT (Actinidia deliciosa) ON LOWERING BLOOD PRESSURE

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

ABSTRAK. PENGARUH BUAH BLEWAH (Cucumis melo L. var. cantalupensis) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL DAN PREHIPERTENSI LAKI-LAKI DEWASA

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

ABSTRAK. PENGARUH LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH

Kata Kunci: Musik, Kecemasan, Tekanan Darah, Denyut Nadi, Ekstraksi Gigi

ABSTRAK. EFEK AIR REBUSAN TONGKOL DAN RAMBUT JAGUNG (Zea mays L) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PEREMPUAN DEWASA

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK

ABSTRAK. PENGARUH JUS BEET (Beta vulgaris L.) TERHADAP TEKANAN DARAH

ABSTRAK. PENGARUH COKLAT (Theobroma cacao) TERHADAP TEKANAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

ABSTRAK PENGARUH KAFEIN TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOL DAN DENYUT JANTUNG PADA LAKI-LAKI DEWASA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGARUH FLAVONOID DALAM COKLAT HITAM DENGAN TEH HIJAU TERHADAP TEKANAN DARAH

ABSTRAK. Maizar Amatowa Iskandar, 2012 Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

ABSTRAK. PERBANDINGAN ANGGUR MERAH BERBIJI DAN ANGGUR MERAH TIDAK BERBIJI (Vitis vinifera) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PENGARUH HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH AIR KELAPA MUDA (Cocos nucifera Linn) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA

PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

ABSTRAK. EFEK ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

Efek Semangka Merah dan Kuning (Citrullus lanatus) Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK. PENGARUH JUS LABU SIAM (Sechium edule) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DEWASA

Yecy Anggreny, Armansyah, Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Respon Fisiologis pada Pasien yang Mengalami Kecemasan Praoperatif Ortopedi

ABSTRAK. EFEK KAPSUL SERBUK AKAR ALANG-ALANG (Imperta cylindrica Beauv.) TERHADAP TEKANAN DARAH LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP TEKANAN DARAH LAKI- LAKI DEWASA MUDA YANG DIINDUKSI COLD PRESSOR TEST

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN TEH ROSELLA MERAH (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH JUS KOMBINASI BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola Linn.) DAN STROBERI (Fragaria vesca) TERHADAP TEKANAN DARAH

NI MADE AYU SRI HARTATIK

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

Kata kunci: Belimbing wuluh, tekanan darah, wanita dewasa.

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

ABSTRAK PENGARUH MUSIK INSTRUMENTAL TEMPO LAMBAT TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PEREMPUAN DEWASA NORMAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

ABSTRAK HUBUNGAN MANUVER VALSAVA TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK PENGARUH UKURAN MANSET TERHADAP HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH ANAK KELAS 4 SD. Evelyn Aryani, 2009; Pembimbing : Jo Suherman, dr.

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

MUSIK GENDING JAW A SLENDRO TERHADAP TEKANAN DARAH

Dio Angga Dewa, 2012, Pembimbing 1 : Jo Suherman,dr.,MS.,AIF. Pembimbing 2 : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH TEH PUTIH (Camellia sinensis L.) TERHADAP KONSENTRASI DAN KEWASPADAAN PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK. PENGARUH PISANG KEPOK (Musa acuminata x balbisiana Colla) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK PENGARUH MAKAN KENYANG TERHADAP TEKANAN DARAH PRIA DEWASA NORMAL

ABSTRAK PERBANDINGAN WAKTU TOLERANSI NYERI PADA MUSIK YANG DISUKAI DAN MUSIK RELAKSASI

ABSTRAK. EFEK PERASAN JERUK KEPROK (Citrus nobilis Lour.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI LAKI DEWASA

ABSTRAK PENGARUH MENYUSUI TERHADAP TEKANAN DARAH IBU

ABSTRAK PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART ANDANTE, SYMPHONY NO. 15 IN G MAJOR TERHADAP WAKTU REAKSI PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. Marcella Isyanto Putri, 2012, Pembimbing 1 : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr,m.kes Pembimbing 2 : Budi Widyarto Lana, dr, MH

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA WANITA DEWASA

ABSTRAK PENGARUH MUSIK YANG DISUKAI DAN MUSIK RELAKSASI TERHADAP PERSEPSI NYERI

ABSTRAK PENGARUH COKLAT HITAM (Theobroma cacao) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL WANITA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH NORMAL

ABSTRAK. EFEK JUS MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL WANITA DEWASA

ABSTRAK PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART ANDANTE, PIANO CONCERTO NO. 21 IN C MAJOR, KV. 467 TERHADAP KONSENTRASI PADA PRIA DEWASA NORMAL

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG

Perbedaan Tekanan Darah setelah Pemaparan Cold Pressure Test antara Mahasiswa Tanpa dan dengan Riwayat Hipertensi di Keluarga

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.

ABSTRAK PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301 TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA

THE EFFECT OF COGONGRASS (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv) IN LOWERING BLOOD PRESSURE

Transkripsi:

1 PENGARUH TEMPO MUSIK CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG Filiani Natalia Salim Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Maranatha Bandung ABSTRAK Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat. Dalam dunia kesehatan, musik dapat dijadikan salah satu terapi alternatif dalam penyembuhan, dikenal sebagai terapi musik. Penelitian terdahulu menyatakan berbagai tempo musik mempunyai efek fisiologis pada tubuh. Salah satu efeknya adalah memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai frekuensi, tempo, dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh musik bertempo cepat terhadap peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, juga untuk mengetahui pengaruh musik bertempo lambat terhadap penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan tes t berpasangan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa FK-UKM dengan rentang usia 18-25 tahun. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa dalam satuan mmhg, denyut jantung diukur dengan menggunakan heart rate monitor setelah dan sebelum mendengarkan musik bertempo cepat dan lambat. Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian didapatkan setelah mendengarkan musik bertempo cepat rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 113,60 mmhg, untuk tekanan darah diastolik sebesar 75,73 mmhg, dan untuk denyut jantung sebesar 88,65 bpm (p<0,01). Setelah mendengarkan musik bertempo lambat rata-rata tekanan darah sistolik adalah 109,06 mmhg, untuk tekanan darah diastolik sebesar 74,33 mmhg, dan untuk denyut jantung sebesar 77,84 bpm (p<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah musik bertempo cepat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, sedangkan musik bertempo lambat menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Kata Kunci: Musik bertempo cepat, musik bertempo lambat, tekanan darah, denyut jantung ABSTRACT Music is universal human needs that cannot stand seperately from our society. In the medical world, music can be a therapy for healing and is known as music therapy. Former research states different tempo has physiological effect for body. Such as influence heart rate and blood pressure corresponding with the frequency, tempo, and intensity. To find out the of effect listening to fast tempo music on increasing blood pressure and heart rate, and slow tempo music on decreasing blood pressure and heart rate. This research using quasi experimental design with t paired test. This research was done to 30 people from FK-UKM, ages 18-25 years old. Blood pressure was measured by mercury sphygmomanometer in mmhg and heart rate was measured by heart rate monitor, after and before listening to fast and slow tempo music. Data was analysed by paired t test. The results of this research after listening to fast tempo music the mean of systolic blood pressure is 113,60 mmhg, diastolic blood pressure is 75,73 mmhg, and heart rate is 88,63 bpm (p<0,01). After listening to slow tempo music, the mean of systolic blood pressure is 109,06

2 mmhg, diastolic blood pressure is 74,33 mmhg, and heart rate is 77,84 bpm (p<0,01). The conclusion of this research are fast tempo music increases blood pressure and heart rate, and vice versa slow tempo music decreases blood pressure and heart rate. Key words: Fast tempo music, slow tempo music, blood pressure, heart rate PENDAHULUAN Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat. Konfusius mengatakan, Jika musik terdengar muram dan menekan berarti rakyat sedang tertekan dan sedih. Jika musiknya tidak berenergi, sedang, dan panjang berarti rakyat sedang damai dan bahagia. Jika musik terdengar kuat dan bertenaga berarti rakyat sedang bersemangat dan kuat. Jika musik yang muncul terdengar murni, religius, dan megah berarti rakyat sedang saleh. Jika musiknya lembut dan gembira berarti rakyat sedang baik hati dan penyayang. 1 Dalam dunia kesehatan, musik dapat dijadikan salah satu terapi alternatif dalam penyembuhan, dikenal sebagai terapi musik. Terapi musik ini memiliki spektrum yang luas, meliputi: fisiologikal, developmental, suportif, psikodinamik, humanistik, dan transpersonal. 2 Musik dapat difungsikan sebagai sarana terapi kesehatan. Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otak pendengar dapat diperlambat dan dipercepat. 3 Penelitian terdahulu menyatakan berbagai tempo musik mempunyai efek fisiologis pada tubuh. Salah satu efeknya adalah memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai frekuensi, tempo, dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi. 4 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah musik bertempo cepat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung dan ingin mengetahui apakah musik bertempo lambat menurunkan tekanan darah dan deyut jantung. BAHAN DAN CARA Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0.05. Alat-alat yang digunakan adalah sphygmomanometer air raksa, stetoskop, MP3 player, earphone, heart rate monitor, metronome, lagu Sunshine Surf by Depapepe tempo 152 bpm, lagu Beloved by Yiruma tempo 66 bpm. Subjek penelitian terdiri atas 30 mahasiswa FK-UKM berusia antara 18-25 tahun, sukarela mengikuti penelitian ini, dan telah menandatangani informed consent.

3 Prosedur Penelitian Sehari sebelum tes subjek penelitian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut yaitu tidak boleh aktivitas berat, cukup tidur (minimal 8 jam), tidak boleh mengkonsumsi obat-obat CNS depressant atau stimulant dan kopi. Sedangkan pada hari penelitian subjek penelitian duduk istirahat terlebih dahulu 5 menit, tekanan darah awal diukur menggunakan sphygmomanometer air raksa dengan cara gabungan, hasilnya dicatat, denyut jantung awal diamati menggunakan heart rate monitor. Earphone dipasang untuk mendengarkan lagu Sunshine Surf by Depapepe tempo 152 bpm. Sambil lagu diperdengarkan, frekuensi denyut jantung diperhatikan pada heart rate monitor. Denyut jantung terendah dalam jangka waktu 5 menit, dicatat setiap menitnya, diambil rata-ratanya. Tekanan darah diukur setelah mendengarkan lagu selama 5 menit. Lagu Beloved by Yiruma tempo 66 bpm diperdengarkan pada hari berikutnya dengan prosedur yang sama. Saat pengukuran tekanan darah, subjek penelitian berada dalam posisi relaks, kaki menyentuh lantai, tangan kiri di pangkuan. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada lengan kanan atas, lengan terletak di atas meja. Manset dipasang di lengan kanan atas setinggi jantung (ICS IV), dengan arah penunjuk terletak di atas a.brachialis (kurang lebih 2-3 cm di atas fossa cubiti) dengan kelonggaran manset 2 jari. Manset dipompa dengan tangan kanan secepat-cepatnya sambil meraba arteri radialis dengan tangan kiri hingga tidak teraba lagi, lalu naikkan 30 mmhg kemudian letakkan stetoskop bagian membran di atas a.brachialis dan tekanan manset diturunkan secara perlahan 2 mmhg tiap detik sampai bunyi hilang. Bunyi yang terdengar pertama disebut bunyi Korotkoff I menunjukkan tekanan darah sistolik dan saat bunyi hilang adalah bunyi Korotkoff V menunjukkan tekanan darah diastolik. Denyut jantung diukur dengan menggunakan heart rate monitor dengan cara transmitter heart rate monitor dibasahi dengan sedikit air, lalu dipasang pada dada subjek penelitian setinggi jantung (ICS 4), frekuensi denyut jantung dilihat pada wrist receiver monitor. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :

4 Tabel 4.1 Peningkatan Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Jantung Sesudah dan Sebelum Mendengarkan Musik Bertempo Cepat sistolik diastolik FDJ N Mean Std. Deviation Sesudah 30 113,60 12,642 Sebelum 30 111,20 11,186 Sesudah 30 75,73 8,115 Sebelum 30 74,20 8,091 Sesudah 30 88,65 9,500 Sebelum 30 77,73 9,843 uji t Dari Tabel 4.1 didapatkan rata-rata dari tekanan darah sistolik sesudah mendengarkan musik bertempo cepat adalah sebesar 113,60 mmhg (SD = 12,642), lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum mendengarkan musik bertempo cepat sebesar 111,20 mmhg (SD = 11,186) (). Kemudian rata-rata tekanan darah diastolik sesudah mendengarkan musik bertempo cepat adalah sebesar 75,73 mmhg (SD = 8,115), lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum mendengarkan musik bertempo cepat sebesar 74,20 mmhg (SD = 8,091) (). Untuk ratarata frekuensi denyut jantung sesudah mendengarkan musik bertempo cepat adalah sebesar 88,65 bpm (SD = 9,500), lebih tinggi dibandingkan rata-rata frekuensi denyut jantung sebelum mendengarkan musik bertempo cepat yaitu sebesar 77,73 bpm (SD = 9,843) (). Pada penelitian ini rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat, tetapi terdapat 4 orang dari 30 orang yang tidak mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dan terdapat 9 orang dari 30 orang yang tidak mengalami peningkatan tekanan darah diastolik. Hal ini mungkin disebabkan karena subjek penelitian baru mengikuti aktivitas perkuliahan sehingga subjek penelitian lelah atau mengantuk (kuasi eksperimental), seperti yang terjadi pada penelitian Jones, dkk. 5 Seluruh subjek penelitian mengalami peningkatan frekuensi denyut jantung. Tabel 4.2 Penurunan Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Jantung Sesudah dan Sebelum Mendengarkan Musik Bertempo Lambat Std. N Mean Deviation uji t sistolik Sesudah 30 109,06 9,836 Sebelum 30 112,47 10,963 diastolik Sesudah 30 74,33 6,909 Sebelum 30 75,60 7,435 FDJ Sesudah 30 77,84 8,522 Sebelum 30 88,63 8,556

5 Dari Tabel 4.2 didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah mendengarkan musik bertempo lambat adalah sebesar 109,06 mmhg (SD = 9,836), lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum mendengarkan musik bertempo lambat sebesar 112,47 mmhg (SD = 10.963) (). Kemudian rata-rata tekanan darah diastolik sesudah mendengarkan musik bertempo lambat adalah sebesar 74,33 mmhg (SD = 6,909), lebih rendah dibandingkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum mendengarkan musik bertempo lambat sebesar 75,60 mmhg (SD = 7,435) (). Untuk rata-rata frekuensi denyut jantung setelah mendengarkan musik bertempo lambat adalah sebesar 77,84 bpm (SD = 8,522), lebih rendah dibandingkan rata-rata frekuensi denyut jantung sebelum mendengarkan musik bertempo lambat sebesar 88,63 bpm (SD = 8,556) (p <0,01). Pada penelitian ini terdapat 4 orang dari 30 orang yang tidak mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan 7 orang dari 30 orang tidak mengalami penurunan tekanan darah diastolik. Hal ini mungkin disebabkan karena subjek penelitian meminum minuman yang mengandung kafein setelah mengikuti aktivitas perkuliahan atau mungkin subjek penelitian meminum obat-obat yang bersifat merangsang sistem saraf pusat (kuasi eksperimental), seperti yang terjadi pada penelitian Armon, dkk. 6 Seluruh subjek penelitian mengalami penurunan frekuensi denyut jantung. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Musik bertempo cepat meningkatkan tekanan darah. Musik bertempo lambat menurunkan tekanan darah. Musik bertempo cepat meningkatkan denyut jantung. Musik bertempo lambat menurunkan denyut jantung. Saran Orang dengan hipertensi sebaiknya mendengarkan musik bertempo lambat karena menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Musik bertempo lambat sebaiknya diputar di ruang tunggu klinik ataupun kantor, agar orang menjadi rileks. Musik bertempo cepat dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas otot saat berolahraga. Orang dengan aritmia atau takikardi sebaiknya jangan mendengarkan musik bertempo cepat.

6 Perlu dilakukan penelitian terhadap tekanan darah dan denyut jantung dengan menggunakan tempo musik yang sama, tetapi dengan jenis aliran musik yang berbeda-beda. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek volume atau intensitas musik yang didengarkan terhadap tekanan darah dan konsentrasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. Wikipedia. [Online] 2013. http://en.wikipedia.org/wiki/music. 2. Bunt, Leslie and Hoskyns, Sarah. The Handbook of Music Therapy. New York : Taylor and Francis Group, 2002. p. 44. 3. Atmanta, Nanang Sari. Art for Education - Indonesia. http://pandoe.rumahseni2.net/index.php/literatur/musik-dan-manfaatnya/. [Online] 4 15, 2012. [Cited: 11 23, 2012.] 4. Campbell, Don. Efek Mozart. [trans.] Drs. T. Hermaya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001. p. 82. 5. The Effect of Varying Musical Tempo on Exertion During Exercise in College Students. Jones, Tiffany, et al., et al. 2010, pp. 9-10. 6. Effects of music tempos on blood pressure, heart rate, and skin conductance after. Armon, Robyn, et al., et al. 2010, p. 2.