BAB IV ANALISIS HYBRID CONTRACT PADA PRODUK GADAI ib EMAS DI PT. BRI SYARIAH KCP GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. kepada Kospin Jasa Syariah sebagai agunan atas pembiayaan yang di terima

BAB IV TINJAUAN FATWA NO /DSN-MUI/III/2002 TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD IJA>RAH PADA SEWA TEMPAT PRODUK GADAI EMAS BANK BRI SYARIAH KC SURABAYA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DI KOSPIN JASA SYARIAH DIPANDANG FATWA DSN NOMOR: 26/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN EMAS.

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Gadai. emas BSM adalah penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Akad pada produk Gadai Emas di bank Syariah

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

HYBRID CONTRACT PADA PRODUK GADAI ib EMAS

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB IV ANALISIS BESARAN UJRAH DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

Analisis Pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomer : 26/DSN- MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cimahi

BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi. produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB I PENDAHULUAN. kepada Muhammad S.A.W. sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS TENTANG KEPATUHAN SYARIAH PADA PRODUK GADAI EMAS

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah. sejak tahun 2009 dengan jumlah lebih dari 900 nasabah rahin.

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB III PRINSIP KEADILAN TERHADAP AKAD RAHN EMAS DI BMT. transaksi yang menggunakan dua akad, yaitu akad rahn dan akad ijarah.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Dengan menganut sistem yang berbeda dari bank konvensional, bank

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IJARAH MULTIJASA

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Aplikasi Gadai Emas Syari ah: Studi Kasus Pada BRI Syari ah Cabang Pekanbaru

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Konsep Pembiayaan Rahn (Gadai Emas) di BNI Syariah Cabang

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. 1 Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Denda bagi Pihak Penggadai Sawah oleh Penerima Gadai di Desa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

ANALISIS PENETAPAN KEWAJARAN HARGA PADA PEMBIAYAAN RAHN DI BANK MANDIRI SYARI'AH

BAB I PENDAHULUAN. hubungan horizontal antar makhluk (mu amalah). Manusia memiliki kebutuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR GADAI EMAS SYARIAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULULOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB III. PELAKSANAAN PINJAMAN TALANGAN HAJI ib BRI SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

PELAKSANAAN AKAD RAHN DALAM LAYANAN GADAI DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG KALIGARANG-SEMARANG (TINJAUAN MANAJEMEN DAKWAH)

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

RAHN, DAN KETENTUAN FATWA DEWAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang sempurna dengan Al-Qur an sebagai sumber

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB II PELAKSANAAN GADAI EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU MEULABOH

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HYBRID CONTRACT PADA PRODUK GADAI ib EMAS DI PT. BRI SYARIAH KCP GRESIK A. Analisis Terhadap Mekanisme Gadai ib Emas di PT. BRI Syariah KCP Gresik Mekanisme dalam perbankan syariah adalah sebuah proses pelaksanaan suatu kegiatan dengan menggunakan tatanan dan aturan yang sudah dibuat dalam lembaga perbankan syariah tersebut. 1 Dalam mekanisme gadai emas di PT.BRI Syariah KCP Gresik, calon nasabah terlebih dahulu harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah dibuat oleh PT.BRI Syariah KCP Gresik. Pada ketentuan pertama calon nasabah terlebih dahulu harus memiliki rekening tabungan BRI Syariah bukan rekening bank BRI Konvensional atau bank-bank syariah jenis lainnya. Ketentuan yang telah ditetapkan ini bertujuan untuk keamanan data nasabah serta pinjaman yang diberikan dapat terlindungi secara hukum. Pembiayaan yang diberikan pihak bank kepada nasabah sebesar 90% dari nilai taksiran. Jumlah prosentase tersebut sudah merupakan ketetapan dari Bank BRI Syariah. 2 Berdasarkan hal tersebut, ketetapan yang dibuat telah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam yang berupa keadilan, karena bertujuan untuk menghindari dari kesempatan spekulatif dari pihak yang ingin mencari keuntungan bukan untuk keperluan mendesak. 1 http://wikipedia.org/wiki/mekanisme.com, diakses pada tanggal 29 Desember 2015. 2 Berlian Putri Prima, Brand Operation Supervisor wawancara, Gresik, 16 November 2015. 81

82 Adapun yang harus dipenuhi oleh nasabah dalam produk gadai emas di PT.BRI Syariah KCP Gresik adalah sebagai berikut: 1. Biaya-Biaya Dalam Gadai IB Emas Di PT.BRI Syariah KCP Gresik a. Biaya Administrasi dan Materai Biaya administrasi adalah ongkos atau pengorbanan materi yang dikeluarkan oleh bank dalam hal pelaksanaan akad gadai dengan penggadai. 3 Oleh karena itu, biaya administrasi gadai dibebankan kepada penggadai. Karena biaya administrasi merupakan ongkos yang dikeluarkan bank, maka pihak bank yang lebih mengetahui dalam menghitung rincian biaya administrasi. Setelah bank menghitung total biaya administrasi, kemudian nasabah atau penggadai mengganti biaya administrasi tersebut. Dewan Syariah Nasional dalam Fatwa No. 26/ DSN-MUI/ III/2002 point ke 3 menyebutkan bahwa biaya atau ongkos yang ditanggung oleh penggadai besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan. 4 Artinya, penggadai harus mengetahui besar rincian dan pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh bank untuk melaksanakan akad gadai, seperti biaya materai, jasa penaksiran, formulir akad, foto copy, print out, dan lain-lain. Hal 3 Ibid. 4 Fatwa Dewan syariah nasional Majelis Ulama Indonesia(DSN-MUI), Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional untuk lembaga keuangan syariah, Edisi pertama, (Jakarta: Dewan Syariah Nasional MUI Bekerja Sama dengan Bank Indonesia, 2001), 297.

83 tersebut diatas yang juga menyebabkan biaya administrasi harus dibayar di depan. Bank BRI Syariah KCP Gresik telah menetapkan biaya administrasi berdasarkan berat emas yang digadaikan yang sudah ditentukan yang oleh kantor pusat. 5 Berdasarkan ketentuan tersebut, peneliti tidak menemukan secara spesifik mengenai alasan mendasar ditetapkannya jumlah biaya administrasi yang berbeda di setiap berat emasnya.perbedaan ini menyebabkan timbulnya keraguan terhadap penetapan biaya administrasi.seharusnya dalam biaya administrasi ini tidak dihubungkan dengan besarnya berat emas yang digadaikan. Hal ini dikarenakan biaya administrasi meliputi biaya pergantian modal bank dalam hal pembuatan akad salah satunya seperti pembuatan formulir yang diberikan. Maka dalam hal ini menurut peneliti seharusnya biaya administrasi tidak berdasarkan pada berat emas, akan tetapi berdasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata dikeluarkan yaitu biaya operasional untuk administrasi, diantaranya yaitu : 1) Biaya Tinta Printer : 125.000 2) Biaya Kertas : 80.000 3) Biaya Pena : 10.000 4) Biaya Perawatan : 200.000 5 Merry Christiance, Penaksir Gadai wawancara, Gresik, 16 November 2015.

84 5) Biaya Listrik : 200.000 Total biaya operasional perbulan sebesar 615.000. jadi Untuk biaya administrasi digadai sebesar 615.000 : 25 (rata-rata nasabah gadai perbulan) = 24.600. Sehingga biaya administrasi yang seharusnya dikenakan nasabah sebesar 24.600 untuk semua berat emas. b. Biaya Pemeliharaan dan Penyimpanan Biaya pemeliharaan dan penyimpanan adalah sejumlah biaya yang dibebankan oleh bank BRI Syariah KCP Gresik kepada nasabah atas jasa penitipan dan pemeliharaan emas nasabah selama barang jaminan (emas) tersebut disimpan oleh bank. 6 Jasa penitipan dan pemeliharaan yang dimaksudkan lebih kepada jasa seseorang yang bertanggung jawab atas tugasnya menaksir, menjaga serta memelihara emas yang digadaikan dan memberikan sewa tempat atas penyimpanan emas milik nasabah. Atas dasar fungsi tersebut pihak bank mengenakan tarif untuk biaya pemeliharaan dan penyimpanan. Kebijakan prosentase biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang telah ditetapkan bankbri Syariah KCP Gresik sebesar 1,5% perbulan untuk emas perhiasan dan 1,34% perbulan untuk emas batangan, prosentase tersebut merupakan hak yang dimiliki oleh PT.BRI Syariah KCP Gresik, sepanjang nasabah mengetahui dan menyetujui hal 6 Berlian Putri Prima, Brand Operation Supervisor wawancara, Gresik, 16 November 2015.

85 tersebut, maka akad untuk pelaksanaan Gadai ib emas BRI Syariah KCP Gresik tetap sah. Menurut Rahmat Syafe I tentang syarat dan rukun sahnya ijârah harus terdapat penjelasan mengenai manfaat yang diberikan kepada nasabah: 7 1) Dapat ditaksir. Pihak bank BRI Syariah KCP Gresik telah menjelaskan mengenai manfaat dari biaya sewa diantaranya adalah agar emas yang disimpan dapat terlindungi dari kerusakan ataupun kehilangan, serta aman dan terjamin karena pihak bank telah menambahkan asuransi terhadap barang jaminan tersebut. 2) Manfaat harus dirasakan juga oleh penyewa, bukan oleh yang menyewakan. Dalam praktiknya, nasabah sudah dapat merasakan manfaat tersebut dengan adanya save deposit box sebagai tempat penyimpanan emas yang digadaikan nasabah. Sehingga, emas yang digadaikan tidak ragu akan kehilangan maupun kerusakan karena bank telah memberikan asuransi terhadap emas yang digadaikan Sehingga, pengetahuan nasabah terhadap manfaat dari biaya jasa simpan ini telah dapat diketahui dengan jelas dari pemaparan pihak layanan gadai ib yang bertanggung jawab dalam penugasan pembiayaan gadai ib emas. Maka hal ini telah sesuai dengan syarat sahnya ijârah, yaitu kedua pihak yang melakukan transaksi mengetahuibentuk, sifat, dan ukuran yang akan disewa. 7 Rahmat Syafe I, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), 130.

86 3) Masa waktu. Mengenai penetapan jangka waktunya pihak bank telah menetapkan jangka waktu pelunasan maksimal 120 hari atau 4 bulan, dan bisa diperpanjang 2 kali periode jika nasabah tidak mampumembayar pada saat jatuh tempo. Ijârah hukumnya sah, baik dalamwaktu yang panjang maupun pendek yang sudah dijelaskan dalam Bab II tentang masa waktu. Adapun mekanisme perhitungan biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI Syariah KCP Gresik ini terdapat ketidakadilan terhadap masa waktu yang dibuat diawal akad. Dikarenakan dalam perhitungan biaya pemeliharaan dan penyimpanan tersebut dihitung secara per 10 haribukan secara per hari. Maka, apabila nasabah ingin melunasi ujrah dihari ke 21 secara otomatis pihak bank akan menggenapkan menjadi 30 hari, atau pada hari ke 26 maka pembayarannya digenapkan menjadi 30 hari. Keterlambatan pelunasan satu hari saja menyebabkan pihak bank menambahkan perhitungan biaya jasa simpan menjadi 10 hari genap.dari kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa PT. BRI Syariah KCP Gresik tidak sesuai dengan prinsip ekonomi Islam yaitu prinsip keadilan. Dimana sudah terjadi ketidakadilan terhadap pihak nasabah. Seharusnya jika nasabah melunasi kurang dari 10 hari pada waktu sebelum jatuh tempo, maka pihak bank tidak menggenapkan ke 10 hari. Sehingga disini terdapat selisih harga yang ditambahakan dalam biaya ujrah dan pihak bank akan mendapatkan keuntungan dari selisih biaya hitungan tersebut.

87 Selain itu, dalam hal perhitungan biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang diterapkan di PT. BRI Syariah ini seharusnya tidak pengambil dari nilai pinjaman tetapi dihitung berdasarkan biaya operasional untuk pemeliharaan dan penyimpanan emas yaitu : a. Biaya Listrik : 500.000 b. Biaya Pemeliharaan : 800.000 c. Biaya Penyimpanan (save deposite box) : 1.000.000 Total biaya pemeliharaan dan penyimpanan sebesar 2.300.000. jadi Untuk biaya pemeliharaan dan penyimpanan sebesar 2.300.000 dibagi dengan prosentasi yang sudah ditetapkan pihak BRI Syariah KCP Gresik. 2. Prosedur Pencairan Pihak bank melakukan pencairan dana kepada nasabah setelah nasabah menyetujui dan menandatangani formulir yang telah diisi serta menandatangani SGS dan membayar biaya-biaya yang ditetapakan. Setelah nasabah menerima SGS yang telah ditandatangani oleh nasabah dan pihak bank sebagai tanda terima uang yang diterima oleh nasabah.selanjutnya nasabah mendatangi teller untuk pencairan uangnya. Dalam hal ini sudah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam, dikarenakan prosedur ini demi kemaslahatan diatara kedua belah pihak. 3. Posedur Pelunasan Nasabah mempunyai kewajiban melunasi pinjaman yang telah diterima dan dapat melunasi kewajibannya sebelum jatuh tempo. Biayabiaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah di akhir pelunasan adalah

88 biaya pinjaman dan biaya jasa simpan dan pemeliharaan yang tertera dalam suratbukti gadai emas dan telah disepakati diawal akad. Pada saat jatuh tempo adakalanya nasabah tidak dapat menunaikan kewajibannya, maka pihak bank akan memberikan perpanjangan gadai denganjangka waktu 2 kali periode atau 8 bulan maksimal. Hal ini telah sesuai dengan firman Allah SWT surat al-baqarah ayat 280 : Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. 8 Dalam mekanisme gadai ulang yang dilaksanakan adalah dengan cara menaksir ulang kembali emas yang digadaikan sama halnya seperti menggadai ulang kembali. Proses ulang gadai yang dilaksanakan merupakan keharusan dikarenakan emas yang digadaikan memiliki fluktuasi nilai yang tidak menetap yaitu selalu berubah-berubah. Hal inilah yang menyebabkan adanya taksiran ulang gadai. Jika tidak dilakukan penaksiran ulang gadai maka yang akan terjadi selanjutnya adalah salah satu pihak akan dirugikan baik pihak nasabah maupun pihak banknya. 4. Penjualan Barang Agunan Penjualan barang agunan terjadi apabila nasabah yang telah melewati masa jatuh tempo tetap tidak dapat melunasi pinjamnnya.sebelum lelang dilakukan, pihak bank terlebih dahulu mengingatkan rahin yang 8 Departemen Agama RI, Al-Qur an daan Terjemahan, (Surabaya: Pustaka Agung Harapan, 2010), 115.

89 pinjamannya termasuk dalam daftar lelang untuk segera melunasi pinjaman. Pembertiahuan ini dilakukan melalui telepon atau pengiriman surat yang dilakukan 15 hari sebelum jatuh tempo. Jika telah memasuki waktu untuk melakukan lelang dan rahin yang bersangkutan tidak datang untuk melunasi atau memperpanjang pinjaman maka barang jaminan tersebut akan dijual.karena pada dasarnya tujuan yang diinginkan dari penjualan barang agunan ini adalah mendapatkan pembayaran utang dari harga penjualan barang agunan tersebut. Namun karena praktik real penjualan barang agunan ini belum pernah dilaksanakan PT. BRISyariah KCP Gresik. Maka peneliti tidak bisa menganalisis kesesuaiannya dengan prinsip ekonomi Islam. B. Analisis Hybrid Contract pada Produk Gadai ib Emas di PT. BRI Syariah KCP Gresik Multi akad yang tergabung dalam produk gadai emas ini termasuk dalam ketegori jenis multi akad mujtami ah atau Al uqûd al-mujtami ah. Yaitu multi akad yang terhimpun dalam satu akad, dua atau lebih akad terhimpun menjadi satu akad. Multi akad yang mujtami'ah ini dapat terjadi dengan terhimpunnya dua akad yang memiliki akibat hukum berbeda di dalam satu akad terhadap dua objek dengan satu harga, atau dua akad dalam satu akad yang berbeda hukum atas satu objek dengan satu imbalan, baik dalam waktu yang sama atau waktu yang berbeda. Maka dalam hal ini multi akad yang ada

90 dalam gadai emas diperbolehkan asalkan syarat dan rukunnya telah sesuai dengan akad yang membangunnya. 9 Para ulama yang membolehkan praktik multi akad bukan berarti membolehkan secara bebas, tetapi ada batasan-batasan yang tidak boleh dilewati. Karena batasan ini akan menyebabkan multi akad menjadi dilarang. Di dalam praktik multi akad yang dilakukan pihak bank BRI Syariah KCP Gresik terdapat ketidak sesuaian dengan prinsip ekonomi Islam. Berikut penjelasan ketidak sesuaian terhadap praktik hybrid contract yang terjadi di PT. BRI Syariah KCP Gresik : 1. Akad Qarḍ Akad qarḍ adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang membutuhkan dana. Oleh karena itu, nasabah al qarḍ berkewajiban mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama antara pihak pemberi pinjaman. Penetapan biaya administrasi yang dijalankan oleh bank BRI Syariah KCP Gresik menggunakan patokan pada berat emas, sehingga semakin berat emas yang digadaikan maka semakin besar pula biaya administrasi yang harus dibebankan kepada nasabah.sehingga dalam hal ini telah terjadi pengambilan keuntungan dari biaya administrasi. Karena pada dasarnya akad qarḍ adalah bentuk dari jenis akad tabarru yaitu saling tolong menolong atas sesama muslim. 9 Ismail Nawawi, Keuangan Islam: Diskursus Teori, Studi Kasus dan Pengantar Praktek Pada Kelembagaan Keuangan Bank dan Non Bank, (Sidoarjo: Dwiputra Pustaka Jaya, 2015), 374.

91 Biaya administrasi ini harusnya didasarkan pada perhitungan riil biaya yang digunakan untuk melaksanakan sebuah transaksi.misalnya, biaya listrik, biaya kertas, biaya print out, dll.sehingga, angka yang keluar memang betul-betul mencerminkan nilai riil administrasi yang dilakukan. Karena itu hukum uang administrasi pinjaman (yang tidak ada kejelasan/riil) tergolong kedalam riba, dengan alasan sebagai berikut : Tujuan memberika pinjaman adalah untuk menghilangkan kesusahan, memberi bantuan bagi yang membutuhkan dan menguatkan rasa cinta kasih di antara sesama manusia. Orang yang menghilangkan kesusahan dari orang yang membutuhkan akan menjadi orang yang dekat dengan rahmat Allah. Disamping itu pinjaman juga dapat melunakkan hati, menyuburkan kasih sayang dan sebagainya. Sifat-sifat yang demikian merupakan sifat yang sangat diharapkan dalam pergaulan hidup manusia di manapun juga. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Maidah : 2...... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa. (QS. al-maidah : 2) 10 Maka dapat disimpulkan biaya administrasi masih belum sesuai dengan prinsip ekonomi Islam yang dan semestinya pihak bank dalam menentukan biaya administrasi tidak berdasarkan berat emas tetapi berdasarkan rill yang benar-benar dikeluarkan. 10 Departemen Agama RI, Al-Qur an, 467.

92 2. Akad rahn (gadai) Praktik yang dilakukan pihak bank BRI Syariah KCP Gresik dalam menentukan barang jaminan berupa emas telah sesuai dengan syarat barang yang boleh untuk digadaikan. Dikarenakan Emas merupakan barang berharga yang memiliki nilai. Gadai adalah sebuah jaminan atau penguat hutang. Tujuan yang diinginkan dari akad gadai adalah untuk mendapatkan pembayaran utang dari harga penjualan al- marhûn (emas) ketika nasabah tidak bisa melunasi utang yang ada pada saat jatuh tempo dengan cara menjual almarhûn. Pelaksanaan penjualan yang dilakukan terhadap barang jaminan milik nasabah telah sesuai dengan syarat dan rukun rahn. Dikarenakan pihak bank sebelumnya telah menghubungi pihak nasabah terlebih dahulu. Maka, dalam hal ini ada sebuah proses perizinan dari pihak bank kepada pihak nasabah. Sehingga pihak bank berhak menjual marhûn dengan izin nasabah. Selanjutnya jika pada saat jatuh tempo nasabah masih belum bisa melunasi kewajibannya padahal nasabah tersebut mampu dan sengaja menunda-nunda atau ia belum mampu melunasi karena kesempitan ekonomi, atau karena nasabah sedang tidak ada maka hakim berkewajiban memaksa untuk menjual al- marhûn. Maka dalam pelaksanaan yang dipraktikkan dalam akad gadai sudah sesuai dengan rukun dan syara sahnya akad rahn.

93 3. Akad Ijârah Selanjutnya pada akad ijârah yang digunakan pihak bank dalam praktiknya juga masih belum sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Hal ini dikarenakan dalam penetapan biaya ujrah yang dihitung secara per 10 hari. Disebabkan dalam praktiknya terdapat ketidak-adilan untuk nasabah yang mengakibatkan hilangnya kerelaan diantara kedua belah pihak dan juga telah terjadi pengambilan keuntungan dari penetapan jangka waktu biaya jasa simpan dan pemelihraan tersebut yang mengarahkan kepada riba. Selain itu, dalam perhitungan biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhûn di PT. BRI Syariah KCP Gresik ini bertentangan dengan apa yang disebutkan dalam fatwa DSN MUI No.25/DSN-MUI/III/2002 point ke 4 yang berbunyi : Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman 11 11 Fatwa Dewan syariah nasional Majelis Ulama Indonesia(DSN-MUI), Himpunan, 283.