Tata Cara Pencairan Jaminan Reklamasi

dokumen-dokumen yang mirip
Peraturan Reklamasi dan Pascatambang

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS TAMBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2012

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

PELAKSANAAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA

RANCANGAN PERMEN ESDM NO. TH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

PRESIDEN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG

TENTANG LAHAN DENGAN. dan dan. hidup yang. memuat. dengan. pembukaan. indikator. huruf a dan. Menimbang : Tahun Swatantra. Tingkat.

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN REKLAMASI DAN JAMINAN PASCA TAMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA TENTANG REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 3.

REKLAMASI DAN JAMINAN REKLAMASI, BAGAIMANA PENGATURANNYA?

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Kewenangan Pengelolaan FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ESDM. Panas Bumi. Kegiatan Usaha. Penyelenggaraan. Pedoman.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. AREAL. Terganggu. Reklamasi. Revegetasi. PNBP. Penentuan.

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

- 3 - MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN PULAU JAWA DAN BALI.

KEYNOTE SPEECH BIMBINGAN TEKNIS REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

GUBERNUR JAWA TENGAH

- 3 - Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.84/Menhut-II/2014 TENTANG

Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum No. 336.k Tahun 1996 Tentang : Jaminan Reklamasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Menteri Kehutanan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2008 tentang Tata Cara Penentuan Luas Areal Terganggu dan

PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan

INDIKATOR RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENAMBANGAN TERBUKA BATUBARA

Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke:

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. PPM. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

meliputi pemilihan: pola tanam, tahapan penanaman (prakondisi dan penanaman vegetasi tetap), sistem penanaman (monokultur, multiple cropping), jenis

Disampaikan pada acara:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pada bab-bab terdahulu, kiranya dapat. disimpulkan dalam beberapa poin sebagai berikut:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA NOMOR :... TENTANG DIVESTASI SAHAM

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Batubara; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pe

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MINERAL DAN BATUBARA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TENTANG PENINGKATAN NILAI TAMBAH BATUBARA MELALUI KEGIATAN PENGOLAHAN BATUBARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peratur

TINJAUAN PUSTAKA. berhasil menguasai sebidang atau seluas tanah, mereka mengabaikan fungsi tanah,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi.

Aplikasi Website Pendataan dan PelaporanPenggunaan Lahan Pertambangan

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

DIY. 3. Dinas 1) 2) 3) 4) B. Permohonan 1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

2015, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, setiap pemegang izin usaha pemanfaatan hutan wajib menyusun rencana kerja untuk se

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN LINTAS KABUPATEN/KOTA UNTUK USAHA PERKEBUNAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA : P.

PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 02 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009

PENGELOLAAN PERTAMBANGAN DI KABUPATEN BANGKA

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM BESI GUBERNUR JAWA BARAT

PENAMBANGAN UMUM BATUBARA

Transkripsi:

Tata Cara Pencairan Jaminan Reklamasi Dr. Lana Saria KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA

Pokok Bahasan 1 Dasar Hukum 2 Tatalaksana 3 4 Pelaksanaan Format Standar

DASAR HUKUM PP No. 78 Tahun 2010 Pasal 35 Pemegang IUP atau IUPK dapat mengajukan permohonan pencairan atau pelepasan p Jaminan Reklamasi kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan tingkat keberhasilan reklamasi.

DASAR HUKUM (Permen 18/2008) Pasal 29 & 30 Pasal 32 (1) Perusahaan dapat mengajukan permohonan pencairan Jaminan Reklamasi (Deposito Berjangka berikut bunganya, Bank Garansi, Cadangan Akuntansi) kepada Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai kewenangan masingmasing. (3) Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai kewenangan masing masing sebelum memberikan persetujuan pencairan Jaminan Reklamasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 atau pelepasan Jaminan Reklamasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dapat melakukan peninjauan lapangan. (2) Permohonan pencairan Jaminan Reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan laporan Pelaksanaan Reklamasi (3) Hasil peninjuan lapangan harus dibuatkan dalam berita acara yang memuat penilaian keberhasilan reklamasi lahan terganggu akibat kegiatan pertambangan (3) Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai kewenangan masing masing memberikan persetujuan pencairan Jaminan Reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah permohonan diterima. Evaluasi laporan dan/atau perunjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan kriteria keberhasilan reklamasi

TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI IUP EKSPLORASI Penyelidikan Umum Eksplorasi FS IUP OPERASI PRODUKSI Pengajuan Pengajuan Bersamaan dgn Pengajuan IUP OP Rencana Reklamasi Tahap Eksplorasi Jangka Waktu 1 tahun Rencana Reklamasi dimuat dalam RKAB Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi Untuk 5 Tahun Memuat rincian rencana reklamasi tahap operasi produksi untuk masing-masing tahun Umur tambang < 5 thn disusun sesuai umur tambang Rencana reklamasi paling sedikit memuat: 1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah ditambang 2. Rencana bukaan lahan 3. Program Reklamasi terhadap lahan terganggu 4. Kriteria Keberhasilan 5. Rencara biaya Disusun berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL Yang telah disetujui Dalam hal reklamasi berada dalam kawasan hutan, pesisir dan pulau-pulau kecil, penilaian keberhasilan reklamasi dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

RENCANA REKLAMASI LAMPIRAN 1. Peta situasi Rencana Pembukaan Lahan dengan ketelitian peta skala 1 : 10.000 2. Peta situasi Rencana Reklamasi dengan ketelitian peta skala 1 : 10.000 PENDAHULUAN Status Perizinan Luas Wilayah Persetujuan AMDAL/UKL- UPL/Dokumen Lingkungan Hidup Lokasi dan Kesampaian Wilayah RENCANA BIAYA REKLAMASI Biaya Langsung Biaya tidak Langsung DOKUMEN RENCANA REKLAMASI TATA GUNA LAHAN Tata Guna Lahan Sebelum Dan Sesudah Ditambang PROGRAM REKLAMASI Lokasi lahan yang akan direklamasi Teknik dan peralatan yang akan digunakan dalam reklamasi Sumber material pengisi (untuk backfilling) Pemeliharaan Teknik dan peralatan yang akan digunakan dalam reklamasi Revegetasi RENCANA PEMBUKAAN LAHAN Tambang Timbunan/disposal Sarana Penunjang Kolam Perangkap Sedimen Jalan

Persetujuan Rencana Reklamasi Penilaian dan persetujuan rencana reklamasi dilakukan dalam 30 hari kalender sejak IUP atau IUPK Produksi diterbitkan. IUP EKSPLORASI/OP Menteri/Gub/Bup 30 hari 30 hari PERBAIKAN NOT OK Evaluasi OK PERSETUJUAN Dalam hal rencana reklamasi belum memenuhi ketentuan, dokumen rencana reklamasi dikembalikan untuk disempurnakan dan disampaikan kembali kepada Menteri/Gubernur/Bupati- Walikota dalam waktu paling lama 30 hari kalender.

PENCAIRAN/PELEPASAN JAMINAN REKLAMASI Perusahaan mengajukan pencairan/pelepasan Jamrek kepada Menteri/Gubernur/Bupati-Walikota disertai dengan laporan pelaksanaan Reklamasi. Menteri/Gubernur/Bupati-Walikota mengevaluasi laporan pelaksanaan reklamasi dan penilaian lapangan untuk menentukan besaran pencairan/pelepasan p p Jamrek. 60% dari besaran Jamrek, bila telah selesai melakukan penatagunaan lahan sesuai peruntukannya. 80% dari besaran Jamrek, bila telah selesai melaksanakan penatagunaan lahan sesuai peruntukannya dan telah selesai melaksanakan pekerjaan revegetasi; pencegahan air asam tambang; pekerjaan sipil dan kegiatan reklamasi lainnya 100% dari besaran Jamrek, bila kegiatan reklamasi telah memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi

LAMPIRAN LAPORAN PELAKSANAAN REKLAMASI 1. Peta realisasi pembukaan lahan, dengan ketelitian peta skala 1:10.000 2. Peta realisasi kemajuan reklamasi, dengan ketelitian peta skala 1:10.000 PENDAHULUAN Status Perizinan Luas Wilayah Persetujuan AMDAL/UKL- UPL/Dokumen Lingkungan Hidup TABEL Rekapitulasi Pelaksanaan Reklamasi Rekapitulasi Biaya Reklamasi BIAYA REKLAMASI Realisasi biaya reklamasi tahun yang dilaporkan: Penataan kegunaan lahan revegetasi Pencegahan dan penanggulangan air asam tambang Pekerjaan sipil yang sesua dengan peruntukan lahan pascatambang Rencana biaya reklamasi tahun berikutnya LAPORAN PELAKSANAAN REKLAMASI PEMBUKAAN LAHAN Tambang Timbunan/disposal Sarana Penunjang Kolam Perangkap Sedimen Jalan PELAKSANAAN REKLAMASI Lokasi lahan yang direklamasi Teknik dan peralatan yang digunakan dalam reklamasi Penataan lahan Revegetasi Pekerjaan sipil sesuai peruntukkan lahan pascatambang Pemeliharaan

Rekapitulasi Pelaksanaan Reklamasi

EVALUASI PELAKSANAAN REKLAMASI IUP EKSPLORASI/OP LAPORAN PELAKSANAAN REKLAMASI SETIAP 1 TAHUN Menteri/Gub/Bup SISA JAMREK NOT OK Evaluasi OK PENEMPATAN DI TAHUN BERIKUTNYA PENCAIRAN

PELAKSANAAN PENCAIRAN REKLAMASI Evaluasi untuk mengetahui pencapaian realisasi dari kegiatan di lapangan dibandingkan dengan yang direncanakan (dalam dokumen), meliputi : Menentukan lokasi dan mengukur luas areal yang direklamasi-revegetasi dibandingkan dengan rencana. Mengevaluasi tingkat penatagunaan lahan, recountouring, regarding Menghitung jumlah dan jenis tanaman yang ditanam Tingkat penutupan lahan Tingkat pengelolaan/pengendalian erosi Tingkat pengelolaan air asam tambang Tingkat pengelolaan air permukaan / run off

Hasil evaluasi lapangan tersebut kemudian dituangkan dalam format PENILAIAN KEBERHASILAN REKLAMASI untuk disimpulkan nilai atau prosentase tingkat keberhasilan reklamasi (berkaitan dengan besaran Jaminan Reklamasi yang dapat dicairkan atau dilepaskan).

Penilaian Reklamasi

Penilaian Reklamasi (lanjutan)

Penempatan & Pencairan Jaminan Reklamasi Penempatan Jaminan Pencairan Jaminan 0 0 500 Cair Sisa 600 700 700 750 650 650 Misalkan Umur Tambang = 20 thn 650 650 650 Jaminan Tahun ke 1 500 Jaminan Tahun ke 2 200 + 600 Jaminan Tahun ke 3 = (700 + 140 + sisa evaluasi tahun Ke-1 ) dst 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 300 360 420 450 500 Sisa Jaminan 200 140 280 250 250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Dalam hal perusahaan tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan reklamasi berdasarkan evaluasi laporan dan/atau penilaian lapangan, Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya masing-masing dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan kegiatan reklamasi dengan menggunakan Jaminan Reklamasi.

Pelaksanaan Reklamasi & Revegatasi Penataan Lahan & kendali erosi Top Soil Spreading Cover Croping Revegetasi (Pioneer Plantation) 18

Berita Acara Pencairan Jaminan Reklamasi

Penetapan Pelepasan Jamrek

Terima Kasih www.djmbp.esdm.go.id