III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Talang Padang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMAN 1 Pringsewu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Paramarta 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Kimia Analis (KA) SMK-

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 15 Bandar Lampung

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR PADA MATERI LAJU REAKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Al Azhar 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang terdiri dari 28 siswa. Penelitian ini dimulai sejak bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

III. METODE PENELITIAN. Negeri 1 Gadingrejo tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 248 siswa dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LUWES SISWA PADA REAKSI REDOKS.

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR PEKA SISWA PADA REAKSI REDOKS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ORISINIL PADA MATERI LAJU REAKSI

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

Transkripsi:

8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri Gedongtataan tahun pelajaran 04/05 yang terdiri dari lima kelas, yaitu kelas XI IPA, XI IPA, XI IPA 3, XI IPA 4, dan XI IPA 5. Dari populasi tersebut diambil kelas yang akan dijadikan sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan). Berdasarkan masukan guru bidang studi kimia yang memahami karakteristik populasi tersebut, dengan pertimbangan tingkat kognitif yang sama, maka diperoleh kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 sebagai sampel penelitian. Kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran problem solving, sedangkan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. B. Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif yaitu data hasil tes sebelum model pembelajaran diterapkan (pretes)

9 dan data hasil tes setelah model pembelajaran diterapkan (postes), Kuisioner yaitu data angket, serta data yang bersifat kualitatif yaitu data aktifitas belajar siswa, data psikomotor dan data kinerja guru. C. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan non eqiuvalent pretest-postest control group design (Creswell, 997) yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Desain penelitian. Pretes Perlakuan Postes Kelas eksperimen O X O Kelas kontrol O O Sebelum diterapkan perlakuan kedua kelompok sampel diberikan pretes (O ). Kemudian pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving (X) dan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional ( ). Selanjutnya, kedua kelompok sampel diberikan postes (O ). D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran yang digunakan. Sebagai variabel terikat adalah keterampilan berpikir lancar siswa pada materi laju reaksi dari siswa SMA Negeri Gedongtataan.

0 E. Instrumen Penelitian dan Validitas Instrumen Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 997). Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah :. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan standar kurikulum 03.. Lembar Kerja Siswa (LKS) kimia dengan menggunakan model pembelajaran problem solving pada materi laju reaksi. 3. Soal pretes dan postes yang masing-masing berisi 5 soal uraian. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam konteks pengujian kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau keputusan ahli dan pengujian empirik. Instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas isi yaitu kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Validitas isi ini dilakukan dengan cara judgment oleh ibu Dr. Ratu Betta R, M.Si. sebagai dosen pembimbing penelitian untuk mengujinya. F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah:

. Tahap pra penelitian a. Meminta izin kepada Kepala SMA Negeri Gedong Tataan untuk melaksanakan penelitian. b. Melakukan wawancara dan observasi dengan guru kimia kelas XI IPA untuk mendapatkan informasi mengenai pembelajaran kimia yang diterapkan di sekolah.. Tahap penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a. Menentukan populasi dan sampel penelitian. b. Menyusun instrumen penelitian yaitu: silabus, RPP, LKS, soal pretes dan postes. c. Melaksanakan penelitian di sekolah yang diteliti. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian adalah: () Melakukan pretes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. () Melakukan analisis data pretes yaitu uji normalitas data pretes, uji homogenitas data pretes, dan uji kesamaan dua rata-rata data pretes. (3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi laju reaksi sesuai dengan pembelajaran yang telah ditetapkan pada masing-masing kelas, pembelajaran dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran problem solving diterapkan pada kelas eksperimen serta pembelajaran dengan cara konvensional diterapkan pada kelas kontrol. (4) Melakukan postes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Analisis dan pelaporan hasil penelitian Penelitian Pra penelitian 3. Analisis dan pelaporan hasil penelitian Pada tahap ini, dilakukan pengolahan dan analisis data untuk memperoleh suatu kesimpulan. Prosedur pelaksanaan penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar.. Mengajukan permohonan izin kepada pihak sekolah.. Melakukan wawancara dan observasi dengan guru kimia di sekolah.. Menentukan populasi dan sampel penelitian.. Menyusun instrumen penelitian. Kelas 4. kontrol (Pembelajaran konvensional) Pretes Postes Kelas eksperimen (Pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving) Analisis data Pembahasan dan simpulan Gambar. Prosedur pelaksanaan penelitian

3 G. Teknik Analisis Data. Mengubah skor menjadi nilai Nilai pretes dan postes pada penilaian keterampilan berpikir lancar siswa pada materi laju reaksi dirumuskan sebagai berikut: Jumlah skor jawaban yangdiperoleh Nilai siswa Jumlah skor maksimal x 00. Uji kesamaan dua rata-rata nilai pretes Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Sebelum uji kesamaan dua rata-rata, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat. Menurut Sudjana (005) uji normalitas sebagai berikut: Hipotesis: H 0 : kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H : kedua sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Untuk uji normalitas, digunakan rumus sebagai berikut: x = k i= O i E i E i

4 keterangan: O i = frekuensi pengamatan E i = frekuensi yang diharapkan Kriteria uji: Terima H 0 jika < (-α)(k-3) atau hitung < Tabel dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya H 0 ditolak. b. Uji homogenitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel penelitian yang dibandingkan memiliki varians homogen. Hipotesis untuk uji homogenitas : H 0 : = kedua sampel penelitian mempunyai variansi yang homogen. H : = kedua sampel penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen. Untuk uji homogenitas dua peubah terikat digunakan rumus yang terdapat dalam Sudjana (005): Varians terbesar F Varians terkecil Keterangan : F = Kesamaan dua varians Kriteria uji : Terima H 0 hanya jika F < F ½ (, ) atau F hitung < F tabel dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya tolak H 0. c. Uji kesamaan dua rata-rata (uji t) Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t (Sudjana, 005).

5 Hipotesis: H 0 : µ x = µ x : Rata-rata pretes keterampilan berpikir lancar siswa di kelas eksperimen sama dengan rata-rata pretes keterampilan berpikir lancar siswa di kelas kontrol pada materi laju reaksi. H : µ x µ x : Rata-rata pretes keterampilan berpikir lancar siswa di kelas Keterangan: eksperimen tidak sama dengan rata-rata pretes keterampilan berpikir lancar siswa di kelas kontrol pada materi laju reaksi. µ = Rata-rata pretes (x) pada materi laju reaksi di kelas eksperimen. µ = Rata-rata pretes (x) pada materi laju reaksi di kelas kontrol. x = Keterampilan berpikir lancar. Menurut Sudjana (005) untuk uji t, digunakan rumus sebagai berikut: t hitung dan s X X n n s ( n ) s ( n ) s n n Keterangan : X = Gain rata-rata kelas eksperimen X = Gain rata-rata kelas kontrol s = Varians n = Jumlah siswa kelas eksperimen n = Jumlah siswa kelas kontrol s = Varians kelas eksperimen s = Varians kelas kontrol Kriteria uji : Terima H 0 jika t t (-½α) atau t hitung < t tabel dengan derajat kebebasan d(k) = n + n dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya tolak H 0.

6 3. Menghitung n-gain dari nilai siswa Untuk mengetahui efektifitas dari model pembelajaran problem solving terhadap peningkatan konsep laju reaksi, maka dilakukan analisis skor gain ternormalisasi.. Rumus n-gain (g) adalah sebagai berikut: n - Gain Nilai Nilai Postes- Nilai Maksimum- Nilai Pretes Pretes 4. Uji Perbedaan dua rata-rata Untuk menentukan efektivitas model pembelajaran problem solving dalam meningkatkan keterampilan berpikir lancar siswa pada materi laju reaksi; berlaku pada keseluruhan populasi, maka dilakukan uji perbedaan dua rata-rata. Sebelum uji perbedaan dua rata-rata, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat. Menurut Sudjana (005) uji normalitas sebagai berikut: Hipotesis: H 0 : kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H : kedua sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Untuk uji normalitas, digunakan rumus sebagai berikut: x = k i= O i E i E i

7 keterangan: O i = frekuensi pengamatan E i = frekuensi yang diharapkan Kriteria uji: Terima H 0 jika < (-α)(k-3) atau hitung < Tabel dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya tolak H 0. b. Uji homogenitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel penelitian yang dibandingkan memiliki varians identik. Hipotesis untuk uji homogenitas : H 0 : = kedua sampel penelitian mempunyai variansi yang homogen. H : = kedua sampel penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen. Untuk uji homogenitas dua peubah terikat digunakan rumus yang terdapat dalam Sudjana (005): Varians terbesar F Varians terkecil Keterangan : F = Kesamaan dua varians Kriteria uji : Terima H 0 hanya jika F < F ½ (, ) atau F hitung < F tabel dengan taraf nyata 0,05. Dalam hal lainnya tolak H 0.

8 c. Uji perbedaan dua rata-rata (uji t) Ho : µ x µ x : Rata-rata n-gain keterampilan berpikir lancar siswa pada materi laju reaksi yang diterapkan model pembelajaran problem solving lebih rendah atau sama dengan rata-rata n-gain keterampilan berpikir lancar siswa dengan pembelajaran konvensional. H : µ x > µ x : Rata-rata n-gain keterampilan berpikir lancar siswa pada materi Keterangan : laju reaksi yang diterapkan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada rata-rata n-gain keterampilan berpikir lancar siswa dengan pembelajaran konvensional. µ = rata-rata keterampilan berpikir lancar siswa pada materi laju reaksi pada kelas eksperimen. µ = rata-rata keterampilan berpikir lancar siswa pada materi laju reaksi pada kelas kontrol. x = keterampilan berpikir lancar. Menurut Sudjana (005) untuk uji t, digunakan rumus sebagai berikut: t hitung dan s X X n n s ( n ) s ( n ) s n n Keterangan : X = Gain rata-rata kelas eksperimen X = Gain rata-rata kelas kontrol s = Varians n = Jumlah siswa kelas eksperimen n = Jumlah siswa kelas kontrol s = Varians kelas eksperimen s = Varians kelas kontrol

9 Kriteria uji: Terima H 0 jika t < t (-α ) atau t hitung < t tabel dengan derajat kebebasan d(k) = n + n pada taraf nyata 0,05 peluang (- α). Dalam hal lainnya tolak H 0.