BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

dokumen-dokumen yang mirip
Basis Data Relational

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

P - 7 Pembahasan UTS PSIK V

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1

BAB III LANDASAN TEORI

Basis Data Spasial Modul 2

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

Satuan Acara Perkuliahan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB III LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BASIS DATA

BAB III LANDASAN TEORI

KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

LAPORAN TUGAS BASIS DATA I

BAB II LANDASAN TEORI. yang diperlukan oleh sebuah organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telah berkembang dengan sangat. pesat dan banyak terdapat layanan jasa informasi sampai penjualan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL 4 INTERNET PROGRAMMING DATABASE

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM BASIS DATA. Oleh : Devie Rosa Anamisa

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

BAB II LANDASAN TEORI

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Pengenalan Basis Data

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fathansyah Basis data (Database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. instruksi (instruction) atua pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah sistem yang berasal dari bahasa Yunani yaitu system. Ditinjau dari sudut

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB III. Landasan Teori

Materi 1 SISTEM BASIS DATA 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2017 Nizar Rabbi Radliya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori ini merupakan dasar tentang teori-teori dalam melakukan

LINGKUNGAN BASIS DATA

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Database MySql. Mata Pelajaran: Database SMK Qamarul Huda Jurusan TKJ Kelas XII. Disusun oleh: Heru Minandar,ST.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem, data dan informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fathansyah (2004, p2), kata sistem selalu berkonotasi pada 3 hal utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan dan memiliki ketergantugan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain bukanlah disebut sebuah sistem jika hanya terdiri dari sebuah komponen, atau jika tidak memiliki hubungan antar komponen yang saling tergantung, atau jika tidak dibuat untuk satu tujuan tertentu. 2.1.2 Data dan informasi Dalam sebuah sistem berbasis komputer, konsep mencatat dan penyusunan yang diambil secara terbatas sesuai dengan kebutuhan disebut dengan informasi. Informasi yang disimpan inilah yang disebut dengan data menurut Atzeni (2003, p2). Dengan banyaknya konsep-konsep dasar, sulit untuk memberikan definisi yang tepat tentang pengertian data itu sendiri serta membedakannya antara konsep-konsep data dan informasi. Data tidak memiliki arti yang cukup bermakna apabila berdiri sendiri, tetapi ketika dihubungkan dengan data lainnya yang saling terkait maka akan muncul informasi yang dapat diolah.

7 2.2 Sistem basis data 2.2.1 Basis data Menurut Connolly dan Begg (2002, p14-15), basis data adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan sebuah penjelasan dari data tersebut yang didesain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan sebuah organisasi. Menurut Atzeni (2003, p2), basis data adalah kumpulan dari data yang digunakan untuk mewakili informasi yang dibutuhkan terhadap suatu sistem informasi. 2.2.2 Pengertian Sistem basis data Basis data saat ini merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang tanpa disadari selalu digunakan. Basis data atau yang dikenal dengan nama database adalah kumpulan data yang berelasi. Sedangkan Database Management System (DBMS) merupakan perangkat lunak yang mengatur dan mengontrol akses ke basis data. Maka pengertian sistem basis data adalah kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data. Basis data dapat melakukan pelaporan data besar dimana semua bagian dan pengguna dapat menggunakannya, menghilangkan data berulang, dan semua data diintegrasikan dengan meminimumkan duplikasi data. Basis data juga disebut system catalog (data dictionary atau metadata) yang mampu mendeskripsikan dirinya sebagai kumpulan record yang terintegrasi, data yang

8 berelasi secara logika terdiri dari entities, attributes, dan relationships di mana ketiganya dianalisa untuk kebutuhan informasi pada perusahaan. 2.2.3 Entity relationship modeling Salah satu hal yang paling sulit dari perancangan suatu sistem basis data adalah kenyataan bahwa designer, programmer, dan user melihat serta menggunakan data dari sudut pandang yang berbeda. Untuk mengatasi hal ini maka digunakan diagram hubungan entitas yang menggambarkan struktur operasional suatu organisasi. Diagram hubungan entitas menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami komponen dalam desain basis data menurut Connolly dan Begg (2002, p330). 2.2.3.1 Entity Entity adalah kumpulan dari attribute serupa yang menjelaskan suatu identitas tertentu. Entity berdiri sendiri dan berbeda dengan entity lainnya pada suatu system. Gambar 2.1 Contoh entity 2.2.3.2 Attribute

9 Attribute adalah bagian terkecil dari suatu entity. Attribute menyimpan nilai tertentu yang telah disiapkan dan disimpan dalam basis data. Gambar 2.2 Contoh attribute pada suatu entity 2.2.3.3 Relationship Hubungan antara entitas yang memiliki arti disebut relationship. Hubungan ini dapat terjadi karena dua buah entity memiliki 1 attribute yang sama. Gambar 2.3 Contoh relationship 2 buah entity 2.2.4 Database language

10 2.2.4.1 Data definition language (DDL) Menurut Fathansyah (2002, p13), struktur basis data yang menggambarkan desain basis data secara keseluruhan kemudian dijelaskan dengan bahasa khusus disebut data definition language (DDL). Dengan bahasa ini dapat dibuat tabel baru, indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel, dan sebagainya. Contoh penggunaan DDL: Create table MsKaryawan ( NamaKaryawan varchar(30) not null, Alamat varchar(200) no null, JenisKelamin varchar(10) not null, GajiKaryawan INT, KodeKaryawan varchar(10) not null, primary key(kodekaryawan) ); 2.2.4.2 Data manipulation language (DML) Data manipulation language (DML) berisi kumpulan perintah yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi dapat berupa penambahan, penghapusan, pengubahan atau sekedar melihat barisan data.

11 Contoh penggunaan DML: SELECT * FROM MsKaryawan; INSERT INTO MsKaryawan VALUES( Budi, JalanPanjang, Laki-laki, 100000, KR7652 ); DELETE FROM MsKaryawan where KodeKaryawan= KR8971 ; UPDATE MsKaryawan SET GajiKaryawan=150000 where KodeKaryawan= KR3961 ; 2.3 Flowchart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Simbol-simbol standar flowchart menurut Mulyadi (2001, p60), dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Tabel flowchart Simbol Deskripsi Dokumen Menggambarkan semua jenis dokumen, merupakan formulir yang digunakan untuk mencatat data terjadinya suatu transaksi.

12 Banyak dokumen Menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket. Nama dokumen dituliskan dalam masing-masing simbol dan nomor lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas simbol dokumen yang bersangkutan. Penghubung pada halaman yang sama Memungkinkan aliran dokumen berakhir di suatu titik pada halaman tertentu dan kembali dimulai di titik lain pada halaman yang sama. Penghubung pada halaman yang berbeda Menunjukkan kemana dan bagaimana flowchart tersebut terkait satu dengan yang lainnya.

13 Akhir arus dokumen Mengarah kan ke simbol penghubung 1 halaman bernomor sama seperti tercantum dalam simbol tersebut. 1 Awal arus dokumen Berasal dari simbol penghubung halaman yang bernomor sama seperti yang tercantum dalam simbol tersebut. Manual operation Menggambarkan pekerjaan manual seperti : menerima order dari pembeli,mengisi formulir, membandingkan, memeriksa dan berbagai jenis kegiatan pencatatan yang lain. On-line computer process Menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara on-line. Nama program ditulis di dalam simbol.

14 Keying ( typing, verifying) Menggambarkan data yang masuk ke dalam komputer melalui on-line terminal. Keputusan Menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol. Garis alir ( flowline) Menggambarkan arah proses pengolahan data. Awal/akhir (terminal) Menggambarkan awal dan akhir suatu proses Arsip permanen Menggambarkan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi

15 dalam sistem yang bersangkutan. Tiga jenis pengurutan arsip yaitu : A (menurut abjad), N (menurut nomor urut), T (menurut tanggal). 2.4 Normalisasi Menurut Connolly dan Begg (2002, p376-397), normalisasi adalah suatu teknik untuk memproduksi satu set hubungan dengan sifat yang diinginkan, mengingat kebutuhan data dari suatu perusahaan yang terbatas. Normalisasi sering dilakukan sebagai serangkaian tes pada hubungan untuk menentukan apakah memenuhi atau melanggar persyaratan dari suatu bentuk normal tertentu. Tiga bentuk normal pada awalnya diusulkan disebut bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF), dan bentuk normal ketiga (3NF). Selanjutnya diperkenalkan definisi kuat dari bentuk normal ketiga didasarkan pada ketergantungan fungsional antara atribut dari sebuah relasi. Bentuk normal lebih tinggi yang melampaui 3NF diperkenalkan kemudian seperti bentuk normal keempat (4NF) dan bentuk normal kelima (5NF) bentuk normal. Akan tetapi bentuk-bentuk normal ini bergantung dari situasi yang sangat jarang terjadi. Proses normalisasi sampai 3NF: 1. UNF

16 sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok berulang. Pada tabel ini semua data yang didapatkan dimasukkan ke dalam suatu entity. 2. 1NF Suatu relasi dimana persimpangan setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Bentuk normal ini akan terpenuhi apabila tidak ada lagi data yang memiliki nilai lebih dari satu. Pada tahap ini primary key dibuat dari 1 data yang unik 3. 2NF Sebuah relasi yang dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut non-primary key fungsional sepenuhnya tergantung pada primary key. Semua attribute yang tidak berhubungan dengan primary key secara langsung akan dipisahkan ke dalam suatu entity baru. 4. 3NF Sebuah relasi yang dalam bentuk normal pertama dan kedua, dan di mana tidak ada atribut non-primary key yang transitif tergantung pada primary key. Attribute yang tidak berhubungan secara langsung dengan attribute lain yang bukan primary key dipisahkan ke dalam entity baru. 2.5 Internet

17 Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p22-23), internet mengimplementasikan mekanisme untuk menghubungkan jaringan komputer secara bersamaan. Hal itu dapat dilihat sebagai lem yang melekatkan 2 buah komputer atau lebih pada suatu jaringan. Fasilitas ini sebanding dengan integrasi jaringan telepon nasional yang pada saat ini memungkinkan orang untuk melakukan telepon keseluruh dunia selama terhubung dengan jaringan. Penyebaran internet telah membawa peningkatan dramatis dalam ketersediaan dan penggunaan jaringan komputer baik untuk komunikasi di dalam atau antar organisasi. 2.6 PHP Menurut Luke Welling dan Laura Thomson (2009, p2-4), PHP adalah server-side scripting language yang dirancang khusus untuk web. Dalam sebuah halaman HTML dapat ditanamkan kode PHP yang akan dijalankan setiap kali halaman dikunjungi. Kode PHP diinterpretasi di web server dan menghasilkan HTML atau output lainnya dimana pengunjung akan melihat. PHP adalah sebuah produk Open Source. PHP mulai dikenal pada tahun 1994 dan merupakan hasil karya dari Rasmus Lerdorf. PHP merupakan hasil adopsi dari karya orang berbakat dan sudah melalui beberapa tahapan yang sudah ditulis / disempurnakan sehingga menjadi produk/ bahasa pemrograman populer seperti yang telah dikenal sekarang. 2.7 Metode Pencarian Fakta 2.7.1 Wawancara

18 Menurut Connolly dan Begg (2002, p306), wawancara adalah teknik yang paling umum digunakan dan biasanya paling bermanfaat dalam teknik pencarian fakta. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi dari individu dengan tatap muka secara langsung. Teknik wawancara membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik untuk mencapai kesepakatan secara efektif dengan lawan bicara. Seperti halnya teknik pencarian fakta lainnya, wawancara tidak selalu merupakan metode terbaik untuk semua situasi. 2.7.2 Observasi Observasi adalah salah satu pencarian fakta yang paling efektif untuk memahami sistem. Teknik ini memungkinkan untuk berpartisipasi dengan baik, atau melihat seseorang melakukan kegiatan untuk mempelajari sistem yang berjalan. Teknik ini sangat berguna ketika validitas data yang dikumpulkan melalui metode lainnya mencegah penjelasan yang didapatkan oleh pengumpul data. 2.7.3 Meneliti dokumen Meneliti dokumen dapat berguna untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang bagaimana kebutuhan basis data. Dokumen dapat membantu memberikan informasi bagian dari perusahaan yang terkait dengan masalah. Jika masalah berhubungan dengan sistem saat ini, harus ada dokumen yang terkait dengan sistem itu. Dengan memeriksa dokumen, formulir, laporan, dan file yang terkait dengan sistem saat ini, maka dengan cepat diperoleh beberapa pemahaman tentang sistem. 2.8 Teori yang Berhubungan

19 2.8.1 Penjualan Menurut Mulyadi (2001, p202), penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit ataupun tunai. Penjualan tunai Penjualan tunai dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Penjualan kredit Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa waktu kemudian setelah pembeli menerima barang yang dipesannya. Pembayaran biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan pesanan yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan akan menagih kepada pembeli tersebut. 2.8.2 Pembelian Menurut Render (2001, p414), pembelian adalah perolehan barang dan jasa. Secara umum definisi pembelian adalah suatu usaha pengadaan barang atau jasa

20 dengan tujuan yang akan digunakan sendiri, untuk kepentingan proses produksi maupun untuk dijual kembali. Jenis transaksi dalam pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu : - Pembelian tunai adalah proses pembayaran yang dilakukan secara langsung pada saat barang diterima. - Pembelian kredit adalah proses pembayaran yang tidak dilakukan langsung pada saat barang diterima, tetapi pembayaran dilakukan selang beberapa waktu setelah barang diterima sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelian adalah : - Kualitas produk - Harga produk - Waktu proses 2.8.3 Produksi Menurut Nasution (2003, p1), produksi adalah Metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi suatu produk jadi atau setengah jadi. Perencanaan produksi ialah tindakan antisipasi dimasa datang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan. Pengendalian produksi adalah tindakan yang menjamin

21 bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi produksi dengan baik, maka diperlukan rangkaian kegiatan yang akan membentuk suatu sistem produksi. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Jenis proses produksi mempengaruhi tata letak fasilitas dari peralatan produksi dimana ada dua macam tata letak dasar, yaitu tata letak berdasarkan produk dan tata letak berdasarkan proses. Tata letak berdasarkan produk digunakan bila memproduksi satu jenis produk yang biasa dan dibuat secara masal. Contoh dari tata letak berdasarkan produk adalah perakitan mobil. Tata letak berdasarkan proses sangat tepat digunakan untuk proses produksi terputus dimana aliran kerjanya tidak bersifat biasa untuk semua output yang dihasilkan. Tata letak berdasarkan proses biasanya terdapat pada pabrik yang bekerja dengan sistem operasi berdasarkan pesanan.