BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang lahir dengan fungsi sosial dan fungsi estetik, novel sebagai hiburan dari kelelahan rutinitas kehidupan manusia yang habis dibaca sekali duduk, dan novel juga akan menggambarkan permasalahan yang dihadapi oleh pengarang berdasarkan fenomena yang ada, baik berupa pengalaman dan pengamatan atas peristiwa orang lain. Jadi, novel adalah ungkapan melalui penghayatan manusia yang ada di dalam diri sendiri maupun orang lain. Novel sebagai karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui penggambaran wujud pengalaman kongkret manusia dalam bentuk cerita yang cukup panjang. Sementara pada sisi lain, karya sastra merupakan bagian dari seni yang berusaha menampilkan nilai-nilai keindahan yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan kepuasaan rohaniah pembacanya (Aminuddin, 2013:37). Karya sastra sebagai potret kehidupan bermasyarakat merupakan suatu cipta sastra yang dapat dinikmati, dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra tercipta karena adanya pengalaman batin pengarang berupa peristiwa atau masalah dunia yang menarik sehingga muncul gagasan imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan karya sastra akan menyumbangkan tata figur dan tatanan tuntutan masyarakat. Hal ini merupakan ikatan timbal balik antara karya sastra dan masyarakat, walaupun karya sastra berupa fiksi. Namun pada 1
kenyataannya, sastra juga mampu memberikan manfaat berupa nilai-nilai kehidupan bagi pembaca untuk mengetahui permasalahan novel atau karya sastra tersebut. Selain itu, karya sastra berperan sebagai penuntun hidup, hanya saja penuntun hidup terarah ke satu tingkat yang lebih tinggi sehingga tidak mungkin bersifat mendikte. Karya sastra mampu membentuk watak-watak pribadi secara personal dan akhirnya dapat pula secara sosial. Selain itu, sastra berfungsi sebagai penyadar manusia akan kehadirannya yang bermakna bagi kehidupan sang pencipta maupun pada kehidupan sesama manusia. Demikian, sastra dapat dikatakan sebagai sebuah karya imajinatif, karena menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dengan kehidupan, serta pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkan kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang dramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia. Pengarang mengemukakan hal itu berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan serta memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia Altenbernd dan Lewis ( dalam Nugiyantoro, 2010:2-3). Uraian di atas, menunjukkan bahwa karya sastra adalah ungkapan tentang fenomena-fenomena kehidupan nyata pengarang pencipta yang dapat dihayati, dirasakan, dan dimengerti oleh orang lain pembaca. Meskipun, pengarang menggunakan bahasa-bahasa dari kenyataan secara objektivitasnya, akan tetapi 2
realitas imajinatif yang berangkat dari pengalaman-pengalaman dan bukan sesuatu yang diadakan, fantasi atau khayalan namun harus berdasarkan pada realita kehidupan yang telah mengkristal dalam diri pengarang tersebut. Novel pilihan yang berjudul Gerhana karya AA Navis dengan nama lengkap Ali Akbar Navis mengajak pembaca untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dialami dan bagaiamana eksistensis tokoh utama (Ana) selama menjadi mahasiswi di Universitas di salah satu Kota Padang. Novel Gerhana memaparkan dan mendeskripsikan situasi keberadaan tokoh utama yang mengalami berbagai permasalah dan kesulitan hidup yang terus ada tanpa ada akhirnya serta kehidupan yang selalu diwarnai oleh persoalan-persoalan dunia seperti mengalami penderitaan kesengsaraan, keterasingan, kebahagiaan dan sebagainya. Isi dari novel Gerhana juga memaparkan keberadaan tokoh utama bersama sahabat (Kartini), laki-laki yang tidak dikenal yang berusaha menikmatin keindahan tubuhnya. Selain itu, pada Novel Gerhana memaparkan keadaan tokoh utama yang berusaha untuk tidak menaruh belas kasihan kepada orang lain dan ia berusaha memahami keberadaan yang telah dipilih dalam kebebasan hidup, kebebasan yang berarti keberadaan muncul dalam sebuah perbuatan yang harus dilakukan setiap orang untuk dirinya sendiri. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian dalam novel Gerhana karya AA Navis karena terdapat nilai kehidupan yang sangat bermanfaat bagi pembaca untuk kehidupannya dan keberadaan tokoh yang mengalami berbagai permasalahan dapat diambil untuk menjadi pelajaran hidup. Selain itu juga, dalam novel Gerhana karya AA Navis menegaskan pada pengarang yang tidak 3
menghiraukan masalah kebebasan bergaul yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan pengarang selalu diselimuti oleh permasalahan-permasalahan kehidupan sebagaimana mengalami penderian, kebahagiaan, kesengsaraan, keterasingan, dan sebagainya. Pertimbangan lain yang peneliti gunakan adalah proses kreatif AA Navis yang mempunyai nilai lebih dan mempunyai ciri khas yang melihat kehidupan tidak sebagai realitas biasa melainkan realitas yang berlapis-lapis (bervariasi) dengan kemungkinan cerita serta berani menyajikan hal-hal yang lebih kasar dalam hal perbuatan. AA Navis juga menyajikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan manusia yang penuh dengan kebebasan hidup, dibandingkan sastrawan lain tanpa maksud membandingkan keistimewaan sastrawan lain. Hal tersebut yang menarik bagi peneliti untuk mengkaji eksistensialisme tokoh melalui bentuk situasi nasib, penderitaan, perjuangan, dan kesalahan, yang dialami oleh tokoh utama. Dari latar belakang tersebut, penelitian yang berjudul Eksistensialisme tokoh utama dalam novel Gerhana karya AA Navis menarik untuk dilakukan. Penelitian sejenis sudah pernah dilakukan oleh Abadiningsih (2005) dengan judul Studi Komparatif Eksistensi Tokoh Laki-laki dan Perempuan yang Menunggu Karya Dorotea Rosa Herliany dan Kumpulan Cerpen Atas Nama Malam Karya Seno Gumira Aji Darma. Penelitian ini lebih menekankan pada eksistensi tokoh laki-laki dan perempuan yang terdapat dalam gambaran sosok laki-laki dan perempuan yang terwujud melalui sikap dan perilakunya. Sikap manusia dalam penelitian ini digolongkan menjadi tiga, yaitu 1) manusia yang bertipe ekstrovet, 2) manusia yang bertipe introvet, dan 3) aktualisasi diri. 4
Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Berlian (2007) dengan judul Eksistensialisme Isabel Archer dalam Novel Portrait Of A Lady Karya Henry James: Mencari Esensi Sebuah Pilihan. Penelitian ini menekankan pada eksistensi yang menemukan esensinya sendiri. penelitian ini mengungkapkan bahwa tokoh utama mempunyai keputusan sendiri atas dirinya sendiri pula dan menyadari kebebasan yang selama ini dicari-cari oleh dirinya sendiri. Dengan pilihannya tersebut tokoh utama menemukan esensinya yang sebenarnya. Penelitian pertama lebih menekankan pada eksistensi laki-laki dan perempuan yang mengacu pada sikap dan perilaku tokoh. Sementara itu, penelitian kedua lebih menekankan pada esensi tokoh terhadap sebuah pilihan berdasarkan teori milik Jean- Paul Sartre. Maka penelitian ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan penelitianpenelitian sebelumnya, yaitu masih berkaitan dengan kajian eksistensialisme, akan tetapi perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu novel Gerhana karya AA Navis dan bentuk analisis eksistensialisme situasi tokoh utama, yang meliputi analisis situasi nasib, situasi penderitaan, situasi perjuangan, dan situasi kesalahan. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu. Karena penelitian ini menitikberatkan pada kajian mengenai eksistensialisme Karl Jaspers yaitu terkait situasi-situasi kehidupan yang dialami oleh manusia. Kehidupan manusia terlihat ketika manusia berada dalam tindakan atau situasi-situasi yang dialami. Tindakan-tindakan tersebut yang akan menggambarkan keberadaan (eksistensi) manusia dengan dirinya dan keberadaan manusia dengan orang lain (sosial) serta keberadaan manusia dengan benda. Oleh karena itu, peneliti 5
tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai kajian eksistensialisme yang terkandung dalam novel Gerhana karya AA Navis Eksistensialisme Tokoh utama dalam Novel Gerhana Karya AA Navis. 1.2 Fokus Penelitian Subjek penelitian yang berkaitan dengan eksistensialisme tokoh utama dalam Novel Gerhana karya AA Navis, yang menyangkut pemahaman manusia sebagai individu yang bertanggung jawab atas keberadaan dan kemauannya yang bebas tanpa mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar serta menyangkut keberadaan seseorang dengan orang lain. Setiap individu pasti mempunyai bentuk permasalahan. Permasalahan tersebut dapat bersifat pribadi, misalnya sekedar ingin tahu, dan penasaran, namun dapat pula karena suatu yang bersifat relevan dengan kehidupan. Dilihat dari permasalahan di atas, maka peneliti memfokuskan penelitian pada aspek bentuk situasi nasib, situasi penderitaan, situasi perjuangan, dan situasi kesalahan teori Karl Jaspers karena situasti-situasi tersebut menggambarkan keberadaan dan perbuatan tokoh utama. Dengan demikian, peneliti dapat mengkaji eksistensialisme tokoh utama yang terkandung dalam novel Gerhana karya AA Navis, agar memudahkan penelitian dalam menganalisi data. 6
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: 1) Bagaimana eksistensialisme situasi nasib tokoh utama dalam novel Gerhana karya AA Navis? 2) Bagaimana eksistensialisme situasi penderitaan tokoh utama dalam novel Gerhana karya AA Navis? 3) Bagaimana eksistensialisme situasi perjuangan tokoh utama dalam novel Gerhana karya AA Navis? 4) Bagaimana eksistensialisme situasi kesalahan tokoh utama dalam novel Gerhana karya AA Navis? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini terbagi dua antara lain: 1.4.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini ialah bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai gejala eksistensialisme dalam bentuk situasi-situasi yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Gerhana karya AA Navis sesuai dengan teori eksistensialisme Karl Jaspers. 7
1.4.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan eksistensialisme situasi nasib tokoh utama novel Gerhana karya AA Navis. 2) Mendeskripsikan eksistensialisme situasi penderitaan tokoh utama novel Gerhana karya AA Navis. 3) Mendeskripsikan eksistensialisme situasi perjuangan tokoh utama novel Gerhana karya AA Navis. 4) Mendeskripsikan eksistensialisme situasi kesalahan tokoh utama novel Gerhana karya AA Navis. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijelaskan/dipaparkan sebagai berikut: 1.5.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperluas pemahaman mengenai bentuk eksistensialisme tokoh utama dalam novel Gerhana karya AA Navis. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan panduan dalam rangka mengkaji eksistensialisme yang terdapat dalam karya sastra terutama pada novel. 8
1.5.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis yang terdapat dalam hasil penelian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai objek penelitian selanjutnya dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sastra baik secara kritis maupun akademis terutama yang berhubungan dengan kajian teori eksistensialisme. 2) Bagi penikmat sastra, hasil penelitian ini dapat membantu dalam mengapresiasikan karya sastra dan petunjuk disaat menghadapi kesulitan memahami pesan yang terdapat dalam karya sastra khususnya dalam novel Gerhana karya AA Navis. 1.6 Penegasan Istilah 1) Eksistensialisme merupakan sebuah sikap atau pendekatan filosofi terhadap realitas manusia, yang mempermasalahkan manusia sebagai individu dan sebagai problem yang unik dengan keberadaannya (Koeswara, 1987:2) 2) Situasi eksistensi adalah keadaan manusia yang menjalani keberadaannya bilamana manusia bersama orang lain (Jaspers dalam Hassan, 2005:105). 3) Situasi nasib adalah sesuatu keadaan yang sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang (KBBI, 2008:775) 4) Situasi penderitaan adalah keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung (KBBI, 2008:256) 9
5) Situasi perjuangan adalah suatu usaha yang dilakukan penuh kesulitan dan bahaya (KBBI, 2008:478) 6) Situasi kesalahan adalah suatu keadaan yang menyimpang atau tidak seharusnya dilakukan (KBBI, 2008:982) 7) Tokoh utama adalah tokoh dalam sebuah cerita yang tergolong penting dan ditampilkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi cerita (Nurgiyantoro, 2010:176). 8) Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dan menonjolkan watak serta sifat setiap pelaku (Nurgiyantoro, 2010:8). 10