ABSTRACT. Kekurangan uji sondir :

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PADA PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA UMUM

BAB III DATA PERENCANAAN

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

V. CALIFORNIA BEARING RATIO

LAPORAN PENELITIAN DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 2012 PEMETAAN KAPASITAS DUKUNG TANAH BERDASARKAN DATA SONDIR DI KOTA GORONTALO OLEH :

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DAN STATIC HAND PENETROMETER TERHADAP HASIL CBR LABORATORIUM PADA BEBERAPA JENIS TANAH

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

No. Dokumen Tanggal P L P. Revisi. Disetujui

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

LAPORAN PENELITIAN DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 2014 EVALUASI PENURUNAN PONDASI GEDUNG AUDITORIUM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO BERDASARKAN DATA SONDIR

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN DATA INSITU TEST, PARAMETER LABORATORIUM TERHADAP LOADING TEST KANTLEDGE

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

MODEL KORELASI ANTARA INDEKS KOMPRESI, CC, DENGAN INDEKS BATAS CAIR, LL, UNTUK TANAH LEMPUNG DI SURABAYA

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB III DATA PERENCANAAN

PENGUJIAN NILAI CBR LAPANGANDENGAN DCP (DYNAMIC CONE PENETROMETER)

PENGARUH KADAR AIR DIATAS OPTIMUM MOISTURE CONTENT TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG ORGANIK

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

STUDI EKSPERIMENTASI PERBANDINGAN KARAKTERISTIK CAMPURAN TANAH BERPASIR DAN KAOLIN DENGAN CARA KOMPAKSI STATIK DAN DINAMIK TESIS MAGISTER.

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Perancangan pondasi pada bangunan-bangunan tersebut

BAB 1 PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR. Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal Erlangga

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp.(0271)

BAB III DATA DAN ANALISA TANAH 3.2 METODE PEMBUATAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENCITRAAN GEORADAR TERHADAP PERKERASAN JALAN LENTUR. Irwan Lie 1 dan Melly Lukman 2

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

PENGGUNAAN SIRTU MALANGO SEBAGAI BAHAN LAPIS PONDASI BAWAH DITINJAU DARI SPESIFIKASI UMUM 2007 DAN 2010

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

ANALISIS PENCITRAAN GEORADAR TERHADAP PERKERASAN JALAN LENTUR. Tesis

KORELASI NILAI MACKINTOSH PROBE DENGAN N-SPT DAN CPT PADA TANAH LEMPUNG

Ahmad Marzuki (1), Muhammad Firdaus (1), Ilhami (1) dan Sidik Sutiasno (2)

BAB I PENDAHULUAN. pijakan terakhir untuk menerima pembebanan yang ada diatasmya. Peran tanah

ANALISIS PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG KASONGAN ABSTRACT

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

ANALISIS PENURUNAN TANAH DASAR PROYEK SEMARANG PUMPING STATION AND RETARDING POND BERDASAR EMPIRIS DAN NUMERIS

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

BAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KERIKIL UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (CBR) DI LABORATORIUM SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PENGARUH VARIASI FILLER TERHADAP NILAI KEPADATAN UNTUK AGREGAT PASIR KASAR

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

DAYA DUKUNG (BEARING CAPACITY) DAN PENURUNAN (SETTLEMENT) TIANG PANCANG DENGAN PENGUJIAN SONDIR/CONE PENETRATION TEST (CPT) PADA TANAH LUNAK PONTIANAK

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG ULTIMIT TIANG PANCANG ANTARA METODE TEORETIS DAN METODE AKTUAL DENGAN KONFIGURASI TIANG DAN KEDALAMAN

PEMETAAN KONSISTENSI TANAH BERDASARKAN NILAI SONDIR DI KOTA PONTIANAK

Gambar 3.1 Lokasi pembangunan Apartemen Sudirman One Tang-City

PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

STUDI KORELASI UJI LABORATORIUM NILAI CBR dan TAHANAN KONUS SONDIR PADA TANAH BUTIR HALUS yang DIKOMPAKSI

STUDI EKSPERIMENTASI PERBANDINGAN KARAKTERISTIK CAMPURAN TANAH BERPASIR DAN KAOLIN DENGAN CARA DYNAMIC DAN STATIK COMPACTION.

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN POTONGAN BAN BERSERAT NILON TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG

PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

Perbaikan Tanah Untuk Meningkatkan CBR Dengan Bahan Aditif Serbuk Bata Merah Dan Abu Sekam Padi

VII. Penurunan. Pertemuan XI, XII, XIII. VII.1 Pendahuluan

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

ABSTRAK

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

PENETROMETER TEST (DCPT) DI JALAN ARTERI

ANALISIS PARAMETER NILAI TANAH LUNAK BERDASARKAN NILAI UJI SONDIR


BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM

PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT

EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNG DENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang berdasarkan pada metode baji (wedge method), dan kalkulasi dari program

Transkripsi:

SAINTEK VOL 6, NO 1 TAHUN 2011 KORELASI NILAI HAMBATAN KONUS (Q C ) DAN CBR LAPANGAN PADA TANAH LEMPUNG DESA IMBODU Fadly Achmad Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT The determination of bearing capacity in highway and airport designing is an important element because value of this determination will affect the thickness of its pavement. To determine the bearing capacity, this research used result data from sondir test with Dutch Cone Penetration Test (CPT) and field CBR data used Dynamic Cone Penetrometer (DCP). This research intend to correlate cone resistance (q c ) and value of field CBR (DCP). This research located at the construction of Perintis Airport District Pohuwato which has soft soil with relative shallow water table. The result show correlation CBR= 0,14 q c 0,27 q c. Keywords: Bearing Capacity, Sondir, Dynamic Cone Penetrometer, California Bearing Ratio. PENDAHULUAN Kapasitas dukung tanah dasar pada perencanaan jalan raya dan bandar udara sangatlah penting karena nilai kapasitas dukung ini mempengaruhi tebal perkerasan. Untuk menentukan kapasitas dukung tanah dasar, ada beberapa metode pengujian yang digunakan seperti pengujian sondir dengan alat Dutch Cone Penetration Test (CPT) dan uji CBR lapangan dengan menggunakan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Kondisi tanah yang ditinjau merupakan lokasi Pembangunan Bandar Udara Perintis di Desa Imbodu Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato yang merupakan jenis tanah lunak dengan muka air relatif dangkal (rawa) sehingga kondisi tanah di lokasi ini merupakan tanah lunak jenuh air. Sifat teknis dari tanah lunak ini adalah kapasitas dukungnya yang rendah. Penelitian ini akan menganalisis korelasi antara hambatan konus (q c ) dari hasil uji sondir dan nilai CBR lapangan dari uji DCP. Uji sondir atau dikenal dengan uji penetrasi kerucut statis banyak digunakan di Indonesia. Pengujian ini merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk menghitung kapasitas dukung tanah. Nilai-nilai tahanan kerucut statis atau hambatan konus (q c ) yang diperoleh dari pengujian dapat langsung dikorelasikan dengan kapasitas dukung tanah (Hardiyatmo, 2010). Pada uji sondir, terjadi perubahan yang kompleks dari tegangan tanah saat penetrasi sehingga hal ini mempersulit interpretasi secara teoritis. Dengan demikian meskipun secara teoritis interpretasi hasil uji sondir telah ada, dalam prakteknya uji sondir tetap bersifat empiris (Rahardjo, 2008). Keuntungan uji sondir (Rahardjo, 2008) : - Cukup ekonomis dan cepat. - Dapat dilakukan ulang dengan hasil yang relatif hampir sama. - Korelasi empirik yang terbukti semakin andal. - Perkembangan yang semakin meningkat khususnya dengan adanya penambahan sensor pada sondir listrik. Kekurangan uji sondir : 1

- Tidak didapat sampel tanah. - Kedalaman penetrasi terbatas. - Tidak dapat menembus kerikil atau lapis pasir yang padat. Nilai yang penting diukur dari uji sondir adalah hambatan ujung konus (q c ). Besarnya nilai ini seringkali menunjukkan identifikasi dari jenis tanah dan konsistensinya. Pada tanah pasiran, hambatan ujung jauh lebih besar dari tanah berbutir halus. Pada pasir padat (dense) dan sangat padat (very dense), sondir ringan umumnya tidak dapat menembus lapisan ini. Schmertman, (1978) dalam Rahardjo, (2008) memberikan petunjuk sederhana untuk menginterpretasi data sondir untuk keperluan klasifikasi dan kondisi tanah seperti pada Gambar 1. Pada umumnya tanah lempung mempunyai hambatan konus yang kecil akibat rendahnya kuat geser dan pengaruh tekanan air pori saat penetrasi. Overlap dapat saja terjadi antara pasir lepas dengan lempung yang overconsolidated. Pada tanah pasir, perjalanan dari hambatan konus tidak mulus karena tanah mengalami keruntuhan gelincir dan kembali secara berselang seling. Pada tanah lempung perubahan seperti itu lebih cepat sehingga profil hambatan konus kelihatannya lebih halus. Pada Gambar 1.a dan 1.b sangat mudah membedakan lapisan pasir dan lempung. Gambar 1.c memberi petunjuk bahwa pada pasir normally consolidated, harga q c akan meningkat terhadap kedalaman sedangkan untuk pasir overconsolidated dapat memberikan respon yang lebih konstan, hal ini disebabkan oleh peningkatan tegangan internal. Dalam praktek umumnya sondir memberikan informasi pelengkap disamping uji lapangan yang lain. Jumlah uji sondir yang diperlukan dalam suatu proyek tergantung dari keperluannya. Umumnya pengujian dilakukan hingga kapasitas alat (200 kg/cm 2 untuk sondir ringan dan 750 800 kg/cm 2 untuk sondir berat).a, Gambar 1. Interpretasi hasil uji sondir (Schmertmann, 1978 dalam Rahardjo, 2008). 2

Tanah berbutir halus kekuatannya amat dipengaruhi oleh kadar air alami. Penelitian Rahardjo (1990), uji sondir terhadap tanah lempung yang dikompaksi menunjukkan bahwa kadar air amat menen-tukan interpretasi hasil uji sondir pada tanah lempung. Tanah lunak terutama lempung pantai (marine clay) memiliki hambatan konus yang rendah. Hambatan konus ini sebagian merupakan perlawanan tekanan hidrostatis maupun ekses.i Menentukan Nilai CBR Lapangan dengan Alat DCP Di Indonesia kapasitas dukung tanah dasar untuk kebutuhan perencanaan tebal perkerasan umumnya ditentukan dengan melakukan pengujian CBR. Berdasarkan cara mendapatkannya, uji CBR dapat dilakukan dengan 3 kondisi, salah satunya adalah CBR lapangan (field CBR) dengan menggunakan hasil pemeriksaan DCP. Pemeriksaan dengan alat DCP menghasilkan data kekuatan dukung tanah sampai kedalaman 90 cm di bawah tanah dasar. Hasil pemeriksaan ini dinyatakan dengan Penetrabilitas Skala Penetrometer (SPP) dan Tahanan Penetrasi Skala (SPR). SPP dinyatakan dalam satuan cm/tumbukan sementara SPR dinyatakan dalam tumbukan/cm.we Korelasi data DCP dengan nilai CBR lapangan diperoleh dengan menggunakan kertas transparan seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3. Dengan mempertahankan sumbu horisontal dan vertikal pada kertas transparan ini akan mendapatkan suatu garis yang berimpit dengan garis kumulatif tumbukan. sley, L. D., Gambar 2. Hubungan antara DCP dan CBR lapangan (30 derajat). 3

Gambar 3. Hubungan antara DCP dan CBR lapangan (60 derajat). Nilai yang ditunjukkan oleh garis tersebut adalah nilai CBR lapangan pada kedalaman tersebut. Aplikasi Uji Sondir untuk Evaluasi CBR Untuk tanah lempung, evaluasi kuat geser yang diperoleh dari uji sondir memberikan indikasi yang cukup baik. Untuk mendapatkan nilai CBR in-situ, uji sondir dapat digunakan berdasarkan korelasi empiris yang juga dapat dilakukan lebih dahulu di laboratorium. Rahardjo mendapatkan korelasi untuk tanah lempung sebagai berikut : Sementara Schmertmann dalam Rahardjo (2008) mendapatkan korelasi untuk tanah pasir sebagai berikut: PEMBAHASAN Pengujian Utama Alat yang digunakan adalah Dutch Cone Penetration Test (CPT) kapasitas 2,5 ton dengan kecepatan penetrasi selama pengujian tidak lebih dari 2 cm/detik dan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Titik pengujian sondir dan CBR lapangan dilakukan pada tempat yang berdekatan masing-masing sebanyak 6 titik yakni 3 titik di runway, 2 titik di sisi darat dan 1 titik di apron. Pengujian sondir dilakukan pada kedalaman 6 19 meter, namun untuk mengkorelasikan 4

antara kedua nilai ini, digunakan data sondir hanya sampai kedalaman 1 meter saja mengingat kapasitas alat DCP hanya sampai kedalaman 90 cm di bawah tanah dasar. Analisis Data yang diperoleh dikorelasi sebagai perkiraan nilai CBR lapangan dan sebagai perbandingan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Hasil dan Pembahasan Hasil pengujian laboratorium menunjukkan jenis tanah berupa lempung pasiran - lanau pasiran, lunak sangat lunak warna coklat kekuningan kehitaman, plastisitas rendah - tinggi. Hasil pengujian contoh test pit dengan modified dry density (MDD) = 13,54 14,37 kn/m 3 dengan optimum moisture content (OMC) = 29,016 33,129%, water content (w) = 33,65-38,46%, degree of saturation (S r ) = 128,673 131,795%, liquid limit (LL) = 46,50 69 %, coefficient of consolidation (C v ) = 2,71 x 10-1 cm 2 /dt, compression index (C c ) = 1,481, angka pori awal (e o ) = 1,022. Pengujian di lapangan dengan menggunakan SPT menunjukkan nilai N < 4 (sangat lunak), nilai CBR lapangan 0,65 1,79%, muka air tanah dangkal 0,5 1,0 m. Tabel 1. Hasil uji sondir dan DCP Titik Lokasi Hambatan Komus (qc) CBS Lapangan (%) I Runway 10,71 1,7 II Runway 10,71 0,8 III Runway 5,36 0,7 IV Sisi Darat 5,36 1,1 V Apron 5,36 0,7 VI Sisi darat 5,36 1,8 Tabel 2. Hasil uji laboratorium test pit 5

Kedalaman (m) Kedalaman (m) Kedalaman (m) Kedalaman (m) Kedalaman (cm) Kedalaman (m) Titik I 0 2 4 6 8 10 12 Titik II 0 2 4 6 8 10 12 Titik III 0 1 2 3 4 5 6 Titik IV 0 1 2 3 4 5 6 Titik VI Titik V 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 Gambar 4. Hubungan antara nilai hambatan konus (q c ) dan CBR lapangan. Korelasi Nilai q c dan CBR Lapangan Titik I pada Gambar 4, nilai q c dan nilai CBR bertambah besar setiap perubahan kedalaman. Nilai CBR lapangan pada titik ini adalah 0,20 q c. 6

Titik II pada Gambar 4, nilai q c pada kedalaman 0 40 cm adalah 0 kg/cm 2, artinya hambatan konus belum bekerja, pada kedalaman 40 100 cm nilai q c lebih besar dari nilai CBR. Nilai CBR lapangan pada kedalaman ini = 0,26 q c. Titik III pada Gambar 4, nilai q c pada kedalaman 0 40 cm adalah 0 kg/cm 2, pada kedalaman 40 100 cm nilai q c lebih besar dari nilai CBR. Nilai CBR lapangan pada kedalaman ini = 0,21 q c. Titik IV pada Gambar 4, nilai q c pada kedalaman 0 60 cm adalah 0 kg/cm 2, pada kedalaman 60 100 cm nilai q c lebih besar dari nilai CBR. Nilai CBR lapangan pada kedalaman ini = 0,27 q c. Titik V pada Gambar 4, nilai q c pada kedalaman 0 40 cm adalah 0 kg/cm 2, pada kedalaman 40 100 cm nilai q c lebih besar dari nilai CBR. Nilai CBR lapangan pada kedalaman ini = 0,18 q c. Titik VI pada Gambar 4, nilai q c pada kedalaman 0 40 cm adalah 0 kg/cm 2, pada kedalaman 40 100 cm nilai q c lebih besar dari nilai CBR. Nilai CBR lapangan pada kedalaman ini = 0,14 q c. Korelasi nilai CBR dari tanah lempung yang diperoleh adalah CBR = 0,14 q c 0,27 q c. SIMPULAN Dari hasil analisis tentang hubungan antara nilai hambatan konus (q c ) dan nilai CBR lapangan pada tanah lempung Desa Imbodu, beberapa kesimpulan dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Pada kedalaman sampai dengan 40 60 cm nilai hambatan konus (q c ) belum bekerja, pada kedalaman 60 100 cm hambatan konus baru bekerja secara penuh. 2. Korelasi antara nilai CBR pada tanah lempung lunak sangat lunak adalah 0,14 q c 0,27 q c. DAFTAR PUSTAKA Achmad, F., 2009, Tinjauan Penurunan Konsolidasi pada Lokasi Runway Bandar Udara Perintis Kabupaten Pohuwat, Jurnal Teknik, Vol. 7, No.2, hal. 121-130, FT Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo. Bowles, J. E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of Soils, 2 nd Edition, McGraw-Hill Book Company, U.S.A. Brand, E. W. and Brenner, R. P., 1981, Soft Clay Engineering, Elsevier Scientific, Amsterdam, The Netherlands. CV. Alumhasindo Perkasa, 2006, Perencanaan Pembangunan Tahap Awal Bandar Udara Perintis, Laporan diajukan ke Dinas Perhubungan Kab. Pohuwato (tidak dipublikasikan). Das, B. M., 1985, Principles of Geotechnical Engineering, PWS Engineering Boston, U.S.A. 7

Das, B. M., 2005, Fundamentals of Geotechnical Engineering 2 nd Edition, Thomson U.S.A. Dinas Perhubungan Kabupaten Pohuwato, 2004, Laporan Akhir Survei dan Pemetaan Lokasi Bandar Udara Perintis di Kabupaten Pohuwato (tidak dipublikasikan), Pohuwato. Hardiyatmo, H. C., 2007, Mekanika Tanah II, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hardiyatmo, H. C., 2010, Analisis dan Perancangan Fondasi I, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. PT. Addhe Urthafidyasena, 2004, Laporan Penyelidikan Tanah (tidak dipublikasikan), Pohuwato. Rahardjo, P. P., 2008, Penyelidikan Geoteknik dengan Uji In-situ, GEC UK-Parahyangan, Bandung. Soewignjo, A. N. dan Yusa, M., 2007, Korelasi Uji Densitas Lapangan dan Proving Ring Penetrometer (HCP, Hand Cone Penetrometer) Terhadap Uji CBR Laboratorium Pada Beberapa Jenis Tanah, Media Komunikasi Teknik Sipil, Tahun 15 No. 3, hal. 213-222 BKS PII dan BMPTTSSI, Semarang. Sukirman, S., 1995, Perkerasan Lentur Jalan, Nova Bandung. 8