BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lain. Kegiatan yang lebih banyak dan efektif ialah jual beli. Disamping sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mencari kemaslahatan pribadi, keluarga maupun umum. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. cara yang haram. Artinya cara halal haruslah dituruti dan cara yang haram

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB I PENDAHULUAN. pasar dunia mengalami keruntuhan/degresi dan mempengaruhi sektor lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. hubungan di antaranya, pertama hubungan yang bersifat vertikal, yaitu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah salah satu cara memperoleh hak (kepemilikan) suatu barang

BAB I PENDAHULUAN. pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluknya. Pada diri manusia terletak dimensi rohani dan jasmani sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti jual beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam, utang-piutang, dan lainlainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan umat manusia, dan usaha juga sangat menentukan pola hidup, corak

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. atas dasar suka sama suka atau bisa juga memindahkan hak milik kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bahwa bumi

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata pada era modern. Pada hakikatnya, secara teoritis semangat yang. dan saling tolong-menolong antara sesama manusia.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 09 Tahun 2014 Tentang JUAL BELI TANAH UNTUK KUBURAN DAN BISNIS LAHAN KUBURAN MEWAH

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diucapkan sebagai bentuk perjanjian suami atas isterinya, diucapkan

Konversi Akad Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bisnis merupakan suatu lembaga menghasilkan barang dan jasa yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

Exchange) Surabaya perusahaan yang akan menjual saham atau Efeknya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kontrak kerja dalam kegiatan muamalah Islam, yaitu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

HUKUM JUAL BELI DENGAN BARANG-BARANG TERLARANG. Djamila Usup ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik yang berhubungan dengan Allah, maupun yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran terhadap adat akan berdampak pada ketidak seimbangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. berbuat dan bertingkah laku yang baik agar dapat bermuamalah dan mencari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN PESANAN CATERING DAN STATUS UANG MUKA YANG DIBATALKAN DI SARAS CATERING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah saw. diberi amanat oleh Allah swt. untuk menyampaikan kepada. tercapainya kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV. disepakati diawal. Adapun perubahan harga sebelah pihak yang dilakukan. oleh si pembeli tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari kegiatan muamalat, dimana sangat banyak sarana yang dapat dilakukan orang untuk mendapatkan rezeki, demi mencapai kemaslahatan hidup pribadi maupun orang lain. Kegiatan yang lebih banyak dan efektif ialah jual beli. Disamping sebagai ikhtikar, jual beli adalah sarana yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam kegitan jual beli tersebut, hendaklah berdasarkan atas saling merelakan antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan pembeli, dan sangat dilarang untuk merugikan salah satu pihak seperti adanya keterpaksaan dari pihak pembeli, manipulasi, dan dibohongi. Islam menetapkan bahwa segala transaksi jual beli yang dilakukan cara yang batil dilarang. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surah an-nisa ayat 29: ❿3 3 ❹ ❷ ❷ (النساء: ( ٢٩

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu secara batil, kecuali dengan jalan yang berdasarkan suka sama suka di antara kam. ( An-Nisa : 29) 1 Sebagaimana ayat diatas, jelas Allah sangat melarang melakukan perbuatan batil dalam transaksi jual beli. Sebagai mahluk ciptaan Allah. Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mungkin hidup sendirian, untuk itu sudah sepantasnya manusia saling tolong-menolong, begitu juga dalam masalah jual beli. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surah al-maidah ayat 2: ❸ ❼ ❼ ❽ 9... ) الما ي دة: ( ٢ Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Al-Maidah:2) 2 Karena jual beli merupakan kebutuhan dharuri dalam kehidupan manusia, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa kegiatan jual beli, maka Islam menetapkan segala aturan dan rambu-rambunya. 3 Hal ini penting agar jual beli yang dilakukan itu bersih dalam pandangan islam, dan menjadi mata pencaharian 1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, (Jakarta: Lembaga Penerjemah Al-Qur an, 1995), h. 122 2 Ibid, h. 157 3 Ghudron A. Mas adi, Fiqh Muamalah konstektual, (Jakarta: Raja Grafindo persada, 2002), h. 120

yang baik. Hal ini sesuai dengan maksud hadis Nabi SAW. Yang diriwayatkan oleh Baihaqi berikut ini: عن رفاعة بن رافع رضي االله عنه أن النبي صلى االله عليه وسلم سي ل أي الكسب أطيب قال: عمل الرجل بيده وآل بيع مبرور 4 (رواه البيهقى) Artinya: Dari Rifa ah bin Rafi bahwa Nabi SAW. Pernah ditanya oleh seorang pemuda tentang usaha apakah yang paling baik? Beliau (Nabi SAW) bersabda: ialah orang yang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli baik (mabrur). (H. R. al-baihaqi) Berdasarkan hadis ini, maka setiap pekerjaan transaksi jual beli yang dilakukan oleh seseorang itu hendaknya dilakukan dengan cara yang baik-baik, sesuai berjual beli, dan tidak menimbulkan kerugian pada pihak lainnya. Adapun pengertian jual beli itu, menurut ulama Syafi iyah, Malikiyah, dan Hanabilah, ialah: 5 مبادلة المال بالمال تمليكا وتمليكا Artinya: saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan hak milik dan kepemilikan. 4 Abu Bakar Muahammad Hasan ibn Ali al-baihaqi, Sunan al-kubra, (Beirut: Dar al-fkr, t. th), Juz V, h. 263 5 Imam An-Nawawi, al-majmu Syarh al-muhadzdzab, (Beirut: Dar al-fkr, t. th), Juz IX, h. 263, h. 65

Menurut pengertian ini, jual beli itu beralihnya kepemilikan barang dari seseorang kepada yang lainnya. Namun demikian, jikalau dikaitkan dengan hadis tersebut, maka haruslah pemindahannya secara baik dan tidak ada yang dirugikan. Pada saat ini, transaksi jual beli telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak hanya seorang pedagang yang biasa berdagang, akan tetapi peropesi lainpun bisa ikut berdagang, yaitu dengan cara membantu seseorang yang ingin mencari sesuatu barang yang dianggapnya terlalu sulit atau tidak ada waktu untuk mencarinya, sehingga ia bisa mendapatkan keuntungan dari jasa yang ia berikan kepada orang yang memerlukan bantuan tersebut. Hal ini dikenal masyarakat dengan sebutan percaloan. Dalam masyarakat luas kota Martapura praktik seperti ini sangat banyak terjadi, karena kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup sangat mahal dan lapangan pekerjaan sangat kurang, maka dari masyarakat banyak bekerja sebagai calo dalam transaksi sepeda motor dengan keuntungan yang berlebihan. Pada umumnya masyarakat sangat menghormati orang yang mau membantu, apalagi untuk masalah transaksi yang sudah termasuk sulit, dari hasil survey yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa pelaku percaloan di tempat jual beli sepeda motor, yang mana pelaku percaloan(calo) itu tidak sepenuhnya membantu dan mendapatkan upah yang sepantasnya dari penjual ataupun pembeli. Calo mematok harga sepeda motor yang yang dianggap langka, baik dari segi jenisnya maupun warnanya. Sebenarnya sepeda motor yang

diperdagangkan itu barangnya ada, akan tetapi disimpan dan seolah tidak ada. Sehingga calo dapat membantu pembeli agar cepat mendapatkan barang yang ingin dibelinya, dan disitulah permainan calo agar bisa mendapatkan upah yang sangat besar, walaupun dengan cara membohongi pembeli. Permasalah percaloan tersebut terjadi pada kasus yang dialami oleh A. N, ia membeli sepeda motor bekas dari seorang calo yang bernama Zn Rp. 12.000.000,-, sedangkan harga standar sebenarnya hanya Rp. 11.000.000,-. Mengetahui hal tersebut, akhirnya A. N merasa rugi atas yang dilakukan oleh Zn. Memperhatikan hal yang terjadi seperti itu, ternyata masyarakat kebanyakan lebih banyak mencari sepeda motor yang ingin dibeli tersebut meminta bantuan kepada calo. Walaupun merasa mendapatkan kerugian dari segi materi maupun sepeda motor yang didapatkan mengalami kerusakan pada bagian mesin, sehingga membuat kecewa dikemudian harinya. Hal itu karena adanya ketidak jujuran dari pihak penjual ataupun calo. Berdasarkan kenyataan kasus yang penulis temukan dan penulis kemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang penulis tuangkan dalam karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul: PRAKTIK PERCALOAN DALAM JUAL BELI SEPEDA MOTOR BEKAS DI KOTA MARTAPURA. B. Rumusan Masalah

Untuk lebih terarahnya penelitian ini, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana para pelaku percaloan bertransaksi sepeda motor bekas di Kota Martapura? 2. Apakah alasan yang menyebabkan praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura? 3. Bagaimana akibat yang ditimbulkan dari praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura? 4. Bagaimana pandangan Islam tentang praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yaitu: 1. Untuk mengetahui para pelaku percaloan bertransaksi sepeda motor bekas di Kota Martapura. 2. Untuk mengetahui alasan yang menyebabkan praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura 3. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura 4. Untuk mengetahui pandangan Islam tentang praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura.

D. Defenisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam menginterpresentasikan judul serta permasalahan yang akan penulis teliti dan sebagai pegangan agar lebih terfokusnya kajian lebih lanjut, maka penulis membuat batasan istilah sebagai berikut: 1- praktik, yaitu perbuatan atau melakukan suatu perbuatan. 6 Melakukan suatu pekerjaan, Maksudnya ialah melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan percaloan yang terjadi. 2- Calo, yaitu orang yang menjadi perantara dengan upah orang menjadi perantara dan memberikan jasanya untuk mengurus sesuatu berdasarkan upah, perantara, makelar. Adapun percaloan, ialah perihal calo. 7 Maksudnya ialah mereka yang bekerja sebagai penghubung antara penjual dan pembeli dengan mengambil keuntungan dari selisih harga keduanya. 3- Sepeda motor, yaitu alat untuk mengadakan kekuatan penggerak, sepeda yang dijalankan dengan mesin. 8 Maksudnya ialah sebuah alat ransportasi roda dua yang bisa bergerak mengunakan mesin. 4- Bekas, yaitu tanda-tanda yang ketinggalan. 9 berkaitan dengan barang yang sudah pernah dipakai. Maksudnya ialah barang yang pernah dipakai 6 W. J. S. poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, diolah kembali oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), Edisi III, h.909 7 A. W. Munawwir, Kamus al-munawwir: Arab-Indonesia, Tashih Ali Ma shum, (Surabaya: Pustaka Progressif, 2002), Cet. XXV, h. 198 8 W. J. S. poewadarminta, Op. Cit., h. 655 9 W. J. S. poewadarminta, Op. Cit., h. 106

seseorang. E. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Bahan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan dan kajian berdasarkan hukum Islam pada umumnya, dan pengetahuan jual beli sepeda motor bekas. 2. Bahan informasi bagi mereka yang akan mengadakan penelitian yang lebih mendalam berkenaan dengan permasalahan ini dari sudut pandang yang berbeda. 3. Sebagai tuntunan masyarakat dalam bertransaksi dan sebagai pekerjaannya. 4. Sebagai kontribusi pengetahuan dalam memperkaya khazanah kepustakaan IAIN Antasari pada umumnya dan Fakultas Syariah pada khususnya serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini dilakukan terdiri dari lima bab, dengan sisematika penulisan sebagai berikut: Bab pertama Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

Bab kedua konsep jual beli dalam Islam, terdiri dari: pengertian juali, dasar hukum jual beli, rukun dan persyaratan jual beli, bentuk-bentuk jual beli yang dilarang, dan percaloan dalam jual beli. Bab ketiga Methodologi penelitian, terdiri dari: jenis dan sifat penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan tahapan penelitian. Bab keempat laporan hasil penelitian, terdiri dari: diskripsi kasus dan rekapitulasi kasus dalam bentuk tabel. Analisis, terdiri dari: praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura, alasan yang menyebabkan terjadinya praktik percaloan dalam jual beli sepeda motor bekas di Kota Martapura, dan akibat yang ditimbulkan dari praktik percaloan sepeda motor bekas di Kota Martapura. Bab kelima Penutup, terdiri dari: simpulan dan saran-saran.