II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. Selama periode perang kemerdekaan ( ) banyak peraturan-peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

PERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI Skripsi

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sesuai dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (3) yaitu

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

H.M.Umar Djani Martasuta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan. telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

I PENDAHULUAN. dikorbankan demi meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. dikepalai oleh seorang Residen Militer bernama Letnan Kol. Kurita (Dewan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan mencapai puncaknya dengan di Proklamasikan Kemerdekaan. kita mampu untuk mengatur diri sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sambutan Presiden RI pd Hari Veteran Nasional, di Balai Sarbini, Jakarta, tgl.11 Agt 2014 Senin, 11 Agustus 2014

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

Transkripsi:

9 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep atau generalisasi yang akan dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah : 1.1 Konsep Perjuangan C.S.T Kansil dan Julianto, 1996:182 mengartikan perjuangan sebagai perintis yang mengantarkan bangsa ke depan suatu gerbang kemerdekaan dengan segala pengorbanan-pengorbanan. Kata Perjuangan berasal dari kata juang yang berarti berlaga; berlawanan; memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga; berperang; berkelahi; berlanggaran (Hoetoma M.A.2005 : 224). Dari kedua pendapat ahli di atas, perjuangan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang untuk meraih suatu tujuan yang diinginkan baik itu bersifat perlawanan, berperang, kedaerahan maupun bersifat nasional. 1.2 Konsep Perjuangan Rakyat

10 Menurut Tri Wahyono, Perjuangan rakyat adalah perjuangan yang dilakukan oleh seluruh rakyat dengan frontal dan secara bergerilya tidak terbatas. Perjuangan ini adalah perjuangan rakyat, yaitu lebih mendalam dan meluas menyertakan seluruh komponen rakyat, karena menunggalnya rakyat dan tentara (ditambah keyakinan tinggi) adalah kekuatan yang dahsyat. Persenjataan lengkap dan modern (milik Belanda) tidak dapat mengalahkan (Tri Wahyono Dkk, 2011:150). Menurut Yahya.A.Muhaimin yang dimaksud dengan perjuangan rakyat adalah perjuangan atau perlawanan yang dilakukan oleh rakyat secara menyeluruh, karena disamping tentara resmi, diperbolehkan juga rakyat sipil berjuang bersama-sama dengan TNI, sebab hak dan kewajiban mempertahankan negara bukanlah monopoli tentara saja (Yahya.A.Muhaimin, 1982:25). Menurut A.H Nasution, bahwasanya perjuangan gerilya dalam revolusi kita itu jauh dari pada hanya perjuangan ketentaraan semata-mata, semuanya adalah perjuangan rakyat. Ikatan dan uniform ketentaraan adalah sekedar hanya memenuhi suatu syarat bagi perjuangannya, pejuang patriot yang sejati mengabdi di lapangan mana saja karena ia yakin berguna bagi nusa bangsa. Perjuangan itu adalah perjuangan rakyat yang tiada terbatas pada TNI dan Lasykar saja, melainkan Pak Lurah, Pak Camat, pegawai noncooperator, duta perjuangan, tukang becak penyelidik, buruh penyabot, Pak Tani pemberi pemondokan dan sebagainya semua adalah pejuang gerilya pula (A.H Nasution 1978 : XX). Dari kedua konsep ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perjuangan rakyat adalah perjuangan yang dilakukan seluruh rakyat dari berbagai lapisan atau komponen misalnya warga sipil, petani, camat, wedana, lasykar maupun pihak TNI, dan Polisi yang berjuang bersama-sama untuk membela bangsa dan negaranya serta mempertahankan kemerdekaan dari orang yang ingin menguasai negara Indonesia kembali. 1.3 Konsep Bentuk Perjuangan Rakyat Bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yaitu dikalangan militer beserta semua rakyat memakai strategi-diplomasi (Non Fisik)

11 dan menggunakan strategi kekerasan-bersenjata (fisik) (Yahya A.Muhaimin, 1982 : 28). Dari penjelasan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk perjuangan seluruh rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah ditempuh dengan dua bentuk perjuangan yaitu perjuangan secara fisik dan perjuangan non fisik. Berdasarkan pendapat Moedjanto bahwa perjuangan atau reaksi rakyat terhadap kolonialisme dan imperialisme di nusantara sebelum tahun 1900 mempunyai ciri : 1. perjuangan bersifat kedaerahan atau lokal 2. menggantungkan pada tokoh kharismatik 3. belum ada tujuan yang jelas sementara itu perjuangan setelah 1900 (setelah berdirinya Budi Utomo) sampai dengan agresi militer II mempunyai ciri : 1. Perjuangan bersifat nasional 2. Perlawanan yang positif dengan senjata dan taktik yang modern berupa diplomasi. 3. Perjuangan dengan organisasi modern (Moedjanto 1988 : 25) Menurut Sagimun MD 1989 : 331, membedakan bentuk perjuangan non fisik dan perjuangan fisik adalah sebagai berikut : Perjuangan Non Fisik : 1. Mengadakan perundingan-perundingan 2. Menarik simpati dari dunia internasional 3. Membentuk organisasi 4. Melakukan propaganda 5. Menghasilkan sebuah kesepakatan Perjuangan Fisik : 1. Perjuangan yang mengandalkan kekuatan militer atau senjata 2. Dilakukan dengan pertempuran 3. Menimbulkan banyak korban Sumber : Sagimun MD 1989 : 331 Sudiyo memberikan alasan mengapa para pejuang dalam menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia melakukan dua cara perjuangan yaitu dengan cara Non Fisik dan dengan cara Fisik (bersenjata).

12 Alasan mengapa para pejuang melakukan perjuangan secara Non Fisik adalah : 1. Dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia 4 terdapat kata-kata yang berbunyi :... ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan... 2. Jepang walaupun sudah kalah perang dengan Sekutu, namun masih bersenjata lengkap. Oleh karena itu, berjuang dengan senjata akan menimbulkan korban cukup besar. 3. Belanda yang termasuk dipihak sekutu, akan mendapat bantuan dan dukungan cukup besar dari kelompok sekutu, karena sekutu dipihak yang menang dalam PD II. Sebaliknya, alasan yang dikemukakan oleh para pejuang yang memilih perjuangan Fisik ( bersenjata) adalah : 1. Bagi tenaga-tenaga pejuang yang pernah dipersiapkan dengan latihan kemiliteran, tentu sangat senang mempertahankan kemerdekaan dengan kekuatan bersenjata. Hal ini merupakan tanggung jawab mereka terhadap negara dan bangsa, sehingga berani berjuang dengan semboyan Merdeka atau Mati. 2. Ingin menunjukan kepada dunia internasional bahwa mereka sanggup menjaga dan mempertahankan negara merdeka, apabila ada pihak penjajah ( Belanda ) ingin kembali ke Indonesia. 3. Rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah terkait dari berbagai organisasi politik dan kemasyarakatan yang selama penjajahan selalu ditekan oleh pihak penjajah, maka telah menunjukan tekad untuk bangkit melawan secara Fisik ( bersenjata ) demi tegaknya Indonesia Sudiyo ( 2004 :112 ) 1.4 Konsep Agresi Militer Belanda II Agresi Militer Belanda II merupakan operasi militer yang dilakukan oleh Belanda tanggal 19 Desember 1948 antara pukul 05.30-06.00 pagi kapal-kapal terbang Belanda mulai menyerang Yogya dikarenakan semua upaya dan usaha pemerintah untuk mengadakan penyelesaian secara damai di Indonesia sudah gagal (K.M.L Tobing, 1986:171). Menurut pendapat C.S.T Kansil dan Julianto Agresi Militer II adalah serangan tiba-tiba yang dilancarkan oleh Belanda pada tanggal 19 Desember 1948 pagi-

13 pagi angkatan perang Belanda menyerbu Yogyakarta ibukota RI Jatuh di tangan mereka (C.S.T Kansil dan Julianto, 1996:52). Jadi dapat disimpulkan bahwa Agresi Militer Belanda II adalah serangan militer yang kedua dilakukan oleh Belanda terhadap Indonesia akibat tidak dapat terlaksananya hasil dari persetujuan Renville yang diawali dengan menyerang kota Yogyakarta sebagai Ibukota RI. 1.5 Konsep Kawedanan Kalianda Kawedanan ( ke-wedana-an ) bentuk Bahasa Jawa adalah wilayah administrasi kepemerintahan yang berada di bawah kabupaten dan di atas kecamatan yang berlaku pada masa Hindia-Belanda. Pemimpinnya di sebut Wedana. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Minggu 16/03/2014, 10:19). Pada masa pemerintahan pendudukan Militer Jepang, Lampung segera dijadikan Karesidenan (Syu). Syu merupakan pemerintahan yang tertinggi dan berotonomi, kedudukannya sama dengan seorang gubernur jendral. Di bawah karesidenan, diadakan kabupaten yang dikepalai oleh seorang Ken, di bawah kabupaten diadakan kawedanan yang dikepalai oleh seorang Gunco atau Wedana, di bawah kawedanan diadakan kecamatan yang dikepalai oleh Son dan desa dikepalai oleh seorang Fuku Gunco (Iskandarsyah, 2008:3). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Kawedanan Kalianda adalah suatu daerah administrasi di dalam Kabupaten Lampung Selatan yang dikepalai oleh seorang Wedana. Wedana Daerah Kalianda pada tahun 1949 adalah Abdul Kadir Kusuma Ratu, sedangkan di bawah kawedanan diadakan kecamatan yang dipimpin oleh seorang camat/son.

14 1.6 Konsep Proses Perjuangan Rakyat Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya peristiwa dalam ruang waktu atau perkembangan yang mengandung serangkaian perubahan. Menurut Mohammad Ali (1985:24) yang dimaksud dengan proses adalah serangkaian tahapan yang harus dilalui dengan harapan agar semua tujuan dapat terwujud. Wikipedia Bahasa Indonesia mendefinisikan proses sebagai serangkaian kegiatan yang berawal dari mempersiapkan hal-hal yang diperlukan kemudian hal-hal yang saling terkait atau berinteraksi, serangkaian langkah yang sistematis atau tahapan yang jelas yang mempunyai Akibat yang ditimbulkan dan jika setiap tahapan itu ditempuh secara konsisten maka akan mengarah kepada hasil yang diinginkan (Wikipedia Bahasa Indonesia, Minggu 4 Mei 2014, pukul 19:22). Dari pendapat di atas yang dimaksud proses adalah suatu runtutan peristiwa yang di dalamnya terdapat tahapan-tahapan tertentu yang saling berhubungan dan menimbulkan suatu perubahan yaitu mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan, akibat yang ditimbulkan serta hasil yang ingin didapatkan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa proses perjuangan rakyat adalah suatu kegiatan yang terdiri dari tahapan-tahapan yang dimulai dengan persiapan,pelaksanaan dan ada akibat yang ditimbulkan serta hasil atau tujuan yang didapatkan dari suatu perjuangan yang dilakukan oleh seluruh rtakyat yang meliputi semua komponen rakyat termasuk anggota TNI berada di dalamnya. Dalam proses perjuangan rakyat ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana proses perjuangan yang dilakukan oleh rakyat di Daerah pertahanan Kalianda mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan, serta akibat yang ditimbulkan dan hasil yang didapatkan dari perjuangan seluruh rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan

15 Kalianda. Tahapan - tahapan ini dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari Bangsa Asing yang ingin menguasai Indonesia kembali. B. Kerangka Pikir Dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II di pertahanan sektor Kalianda di Karesidenan Lampung tahun 1949, terdapat tiga tahapan yang dilakukan rakyat Kalianda yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan akibat yang ditimbulkan. Pada tahap persiapan ini berisi hal-hal yang dilakukan untuk mempersiapkan perjuangan. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti hal-hal yang dipersiapkan untuk melakukan perjuangan di daerah pertahanan Kalianda adalah membentuk badan perjuangan Gerakan 1 Januari dan melakukan perubahan badan perjuangan di bidang pertahanan dan pemerintahan. Pada tahap pelaksanaan berisi kapan terjadinya perjuangan, kapan waktu pelaksanaan, dimana terjadi perjuangan serta bagaimana bentuk perjuangan. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pelaksanaan perjuangan terjadi di Daerah Sukatinggi tanggal 6 Januari 1949, di Daerah Way Urang tanggal 21 Maret 1949 dan di Daerah Pematang tanggal 10 Agustus 1949 perjuangan yang terjadi berbentuk pertempuran fisik. Akibat yang ditimbulkan dari adanya persiapan dan pelaksanaan perjuangan di Kalianda ini adalah timbul cara-cara yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan menghadapi Agresi Militer Belanda II, yaitu dengan cara diadakan gencatan senjata dan melakukan perundingan antara rakyat yang diwakili pihak RI dan Belanda. Hasil dari ketiga tahapan ini bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan RI dari Bangsa Asing yang ingin menduduki kembali Indonesia.Perjuangan terus menerus dilakukan rakyat yang pantang menyerah dan penuh tekad juang yang tinggi membuat pihak Belanda mengalami banyak

16 kerugian dan tanggal 18 Desember 1949 Belanda resmi menyerahkan Kedaulatan Kalianda dan Daerah Kalianda tetap menjadi bagian dari wilayah Karesidenan Lampung RI yang merdeka. C. Paradigma Proses Perjuangan Rakyat Dalam Menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda A.Persiapan Hal-hal yang dilakukan rakyat untuk mempersiapkan perjuangan dalam menghadapi serangan Belanda B. Pelaksanaan 1. Waktu pelaksanaan 2. Bentuk perjuangan 3. Tempat terjadinya perjuangan C. Akibat yang ditimbulkan Adanya usahausaha yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahn Keterangan : Hasil Berakhirnya Agresi Militer Belanda II dan kemerdekaan Republik Indonesia dapat dipertahankan a. Garis Kegiatan b. Garis Tujuan