LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK TRANSFORMATOR

dokumen-dokumen yang mirip
LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS SEARAH GENERATOR DAN MOTOR

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2)

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

Oleh: Sudaryatno Sudirham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

Transformator. Dasar Konversi Energi

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

BAB III. Transformator

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISA UJI TRANSFORMATOR 350 V/20 A UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengukuran Daya 3 Fasa Beban Semester I

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Sambungan Bintang Segitiga dan Semester I

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transformator (trafo)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

BAB 2 BAB II RUGI-RUGI JARINGAN DISTRIBUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke

BAB II TRANSFORMATOR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

Transformator : peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke ra

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

BAB II TRANSFORMATOR

waktu. Gaya gerak listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan: N p dt Substitute Φ = N p i p /R into the above equation, then

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

TRANSFORMATOR. Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK

TRAFO. Induksi Timbal Balik

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

BAB II TRANSFORMATOR

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB II TRANSFORMATOR. Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

Antiremed Kelas 12 Fisika

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM (PERCOBAAN V) TRANSFORMATOR

BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Hukum Pemakaian Arus Listrik Ilegal. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik adalah singkatan dari (P2TL), yang

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

Induksi Elektromagnetik

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

MODEL SISTEM.

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

BAB II TRANSFORMATOR

Penentuan Parameter dan Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa

atau pengaman pada pelanggan.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : MESIN ELEKTRIK 1 / 5 KODE MK / SKS / SIFAT : AK / 3 SKS / MK LOKAL

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

Politeknik Negeri Sriwijaya

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

BAB II LANDASAN TEORI

I. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

BAB II TRANSFORMATOR

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Penyusun, Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Transkripsi:

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR SATU FASA Disusun : Drs. Sunyoto, MPd PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JULI 2014 1

PERCOBAAN TRANSFORMATOR SATU FASA A. KOMPETENSI Mampu melakukan pengujian atau percobaan transformator satu fasa untuk mengetahui karakteristik transformator meliputi : merencanakan dan merangkai unit percobaan dan melaksanakan percobaan. B. SUB KOMPETENSI Mampu mengoperasikan dan melakukan percobaan untuk menghasilkan karakteristik transformator 1 fasa meliputi : merencanakan dan merangkai unit percobaan dan melaksanakan percobaan. Mampu merencanakan dan meuyambung transformator 3 fasa kelompok sambungan tertentu dengan langkah yang benar C. INDIKATOR PENCAPAIAN 1. Dapat mengidentifikasi peralatan yang digunakan dalam percobaan dan menyebutkan fungsi dari masing-masing peralatan. 2. Dapat menentukan pertbandingan transformasi 3. Dapat menentukan jenis polaritas transformator 4. Dapat menentukan besarnya rugi inti transformator 5. Dapat menentukan besarnya rugi tembaga transformator 6. Dapat menentukan besarnya efisiensi dan regulasi tegangan transformator 7. Dapat menentukan kelompok sambungan transformator 3 fasa 8. Dengan diberikan seperangkat peralatan transformator beserta fasilitas pendukungnya, mahasiswa dapat melakukan percobaan untuk menguji transformator satu fasa dengan benar, termasuk di dalamnya adalah merencanakan rangkaian, mengoperasikan dan melakukan percobaan untuk mendapatkan data yang diperlukan. D. TEORI SINGKAT TRANSFORMATOR SATU FASA 1. Prinsip dasar transformator Transformator adalah alat yang berfungsi memindahkan daya listrik dari satu untaian (primer) ke untaian yang lain (sekunder) secara induksi elektromagnet. Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan percobaan Faraday. Apabila lilitan primer dihubungkan dengan tegangan bolak-balik, pada inti transformator akan mengalir garis-garis gaya magnet atau flux magnet ( o). Karena arus yang mengalir bolakbalik, maka flux yang terjadi pada inti juga bolak-balik yang berarti jumlah garisgaris gaya magnet pada inti transformator setiap saat berubah. Karena pada inti terdapat lilitan, yaitu lilitan primer (N 1 ) dan lilitan sekunder (N 2 ), maka berdasarkan hukum Faraday pada masing-masing lilitan tersebut akan bangkit ggl induksi E 1 dan E 2. Besarnya ggl induksi E 1 dan E 2 adalah : E 1 E 2 = 4,44 f N 1 m = 4,44 f N 2 m Perbandingan antara E 1 dan E 2 disebut perbandingan transformasi yaitu : a = E 1 /E 2 = N 1 /N 2 2

2. Inti transformator Agar jumlah garis gaya magnet (ggm) pada inti sebesar mungkin maka inti terbuat dari bahan ferro magnetis. Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar (arus eddy) inti transformator dibuat berlapis -lapis. Sedangkan untuk mengurangi kerugian akibat pengaruh histerisis, bahan dipilih sedemikian rupa sehingga bentuk kurve histerisis sekurus mungkin (dibuat dari bahan besi lunak). 3. Polaritas transformator Dikenal dua macam polaritas transformator yaitu polaritas penjumlahan dan polaritas pengurangan. Untuk mengetahui polaritas tersebut dilakukan tes polaritas. 4. Harga Ekivalen a. Harga ekivalen dipandang dari sisi primer Harga komponen-komponen kelistrikan pada transformator dipandang dari sisi primer adalah sebagai berikut : Ro 1 = R 1 + R 2 Xo 1 = X 1 + X 2 Ro 1 = R 1 + a 2 R 2 Xo 1 = X 1 + a 2 X 2 Zo 1 = Z 1 + Z2 Zo 1 = Z 1 + a Z 2 Atau : Zo 1 = Ro 1 2 + Xo 1 2 Ro 1 : Hambatan total transformator dipandang dari sisi primer Xo 1 : Reaktansi total transformator dipandang dari sisi primer Zo 1 : Impedansi total transformator dipandang dari sisi primer b. Harga ekivalen dipandang dari sisi sekunder Harga komponen-komponen kelistrikan pada transformator dipandang dari sisi sekunder adalah sebagai berikut : Ro 2 = R 2 + R 1 Xo 2 = X 2 + X 1 Ro 2 = R 2 + R 1 /a Xo 2 = X 2 + X 1 /a Zo 2 = Z 2 + Z 1 Zo 2 = Z 2 + Z 1 /a Atau : Zo 2 = Ro 2 2 2 + Xo 2 Ro 2 : Hambatan total transformator dipandang dari sisi sekunder Xo 2 : Reaktansi total transformator dipandang dari sisi sekunder Zo 2 : Impedansi total transformator dipandang dari sisi sekunder 5. Rugi-rugi dan efisiensi tranformator Di dalam transformator terdapat dua macam kerugian, yaitu rugi inti dan rugi tembaga. Rugi inti besarnya selalu tetap, sedangkan rugi tembaga besarnya tergantung oleh beban. Rugi inti terdiri dari rugi-rugi akibat arus pusar (arus eddy) dan akibat histerisis. Sedangkan rugi tembaga pada transformator dapat ditentukan berdasarkan rumus : Pcu = I 1 2 R 1 + I 2 2 R 2 Atau Pcu = I 1 2 Ro 1 Atau Pcu = I2 2 Ro 2 3

Untuk menentukan rugi-rugi tersebut dapat dilakukan dengan tes, yaitu tes hubung terbuka (open circuit test,oct) untuk mengetahui rugi inti, dan tes hibung singkat (short circuit test, SCT). untruk mengetahui rugi tembaga. a. Tes hubung terbuka (Open Circuit Tes, OCTt) Pengujian hubung terbuka dapat digunakan untuk menentukan rugi inti trasformator., Dalam OCT diperoleh harga : b. Pengujian Hubung singkat (Short Circuit Test, SCT) Pengujian hubung singkat dapat digunakan untuk menentukan rugi tembaga trasformator. Dalam SCT diperoleh harga : Impedansi ekivalen Zo 1 = Vsc/I 1 Pcu = I 2 2 1 Ro 1, Ro 1 = Pcu/I 1 Xo 1 = Zo 2 2 1 - Ro 1 Besarnya efisiensi transformator adalah daya keluaran / daya masukan = P out / P in = P out / P out + P inti + P cu Efisiensi transformator sama dengan maksimum saat Pcu = Pinti Daya keluaran transformator saat efisiensi = maksimum dapat ditentukan dengan rumus : X = KVA beban penuh x Pinti/Pcu beban penuh KVA atau KVA beban penuh x Pinti/Pcu beban penuh x Cos Watt 6. Regulasi Tegangan Regulasi tegangan atau voltage regulaton (VR) adalah perbandingan tegangan dari tegangan beban kosong menjadi tegangan pada beban penuh pada faktor daya tertentu. Regulasi tegangan 1 fasa dapat dinyatakan dengan rumus : VR = (V NL V L )/ V NL VR = Regiulasi tegangan V NL = Tegangan tanpa beban V L = tegangan pada beban penuh Untuk menentukan tegangan tanpa beban, dilakukan dengan pengujian hubung singkat. Dengan pengujia tersebut diperoleh harga Zo 1, Ro 1, dan Xo 1 atau Zo 2, Ro 2, dan Xo 2. Harga tegangan tanpa beban ditinjau dari sisi sekunder adalah : V 2NL = (V 2 cos + I 2 Ro 2 ) + j(v 2 sin + I 2 Xo 2 ) Atau V 2NL = (V 2 cos + I2 Ro 2 ) + (V 2 sin + I 2 Xo 2 ) 4

E. LEMBAR KERJA 1. Alat dan Bahan a. Transformator satu fasa 1000 VA 220 V/2x 55 V 1 buah b. Watt meter 1 fasa 1 unit c. Multimeter 2 buah d. Amperemeter AC 2 buah e. Unit Catu daya 220 V/10 A 1 buah f. Saklar 1 buah g. Beban (resistor 5 A) yang dapat diatur 1 unit h. Kabel Penghubung Secukupnya 2. Keselamatan Kerja a. Hati-hati dalam bekerja karena saudara bekerja pada tegangan PLN b. Jangan dihubungkan dengan catu daya sebelum diperiksa oleh instruktur c. Ikuti langkah-langkah yang ada pada labsheet ini. d. Gunakan batas ukur alat-alat ukur sesuai petunjuk e. Mintalah petunjuk instruktur/doses jika terdapat hal-hal yang meragukan. 3. Langkah Kerja a. Percobaan mengetahui polaritas transformator satu fasa 1). Rangkailah seperti gambar 1 Gambar 1. Rangkaian tes polaritas 2). Periksakan rangkaian saudara kepada instruktur untuk mendapatkan persetujuan. 3). Jika telah disetujui, hubungkan rangkaian dengan suplai tegangan 220 volt. 4). Atur tegangan hingga V 1 = 100 volt, kemudian ukur V 2 dan V 3. V 2 = volt, V 3 = volt 5). Ulangi langkah (4) untuk lilitan sekunder yang lain V 2 = volt, V 3 = volt 6). Setelah selesai, matikan suplai dan lepas semua rangkaian. 5

b. Percobaan menentukan perbandingan transformasi (a) 1). Rangkailah seperti gambar 2. Gambar 2 Rangkaian percobaan untuk menentukan perbandingan transfiormasi (a). 2). Periksakan rangkaian saudara kepada dosen untuk mendapatkan persetujuan. 3). Jika telah disetujui, hubungkan rangkaian dengan suplai tegangan dan atur tegangan sehingga pada V 1 menunjuk harga dari 100 V hingga 220 volt dengan interval 25 volt, dan catat penunjukan tegangan V 2 setiap perubahan harga V 1. Masukkan data percobaan ke dalam tabel di bawah. Tabel 1. Data Perbandingan Transformasi V 1 100 V 125 V 150 V 175 V 200 V 220 V V 2 5). Setelah selesai, turunkan tegangan variac hingga 0, kemudian matikan suplai dan lepas semua rangkaian. c. Percobaan menentukan rugi inti transformator (OCT) 1). Rangkailah seperti gambar 3. 2). Periksakan rangkaian saudara kepada dosen untuk mendapatkan persetujuan. 3). Jika telah disetujui, hubungkan rangkaian dengan suplai tegangan dan atur tegangan sehingga pada V 1 menunjuk harga 110 volt. 4). Dalam keadaan ini, baca penunjukan watt meter dan arus (Io) yang mengalir pada transformator. V1 = 110 V, I 0 =... A, W =...Watt. 5). Setelah selesai, turunkan tegangan suplai hingga 0 dan buka sklarnya. 6

Gambar 3. Rangkaian Percobaan Tes Hubung Terbukai (OCT) d. Percobaan menentukan rugi tembaga (SCT) 1. Rangkailah seperti gambar 4 Gambar 4. Rangkaian percobaan Tes Hubng Singkat (SCT) 2. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen untuk mendapatkan persetujuan. 3. Jika telah disetujui, tutup saklar tegangan pada unit catu daya dan atur tegangan sehingga I 1 menunjuk arus mulai dari 1 A sampai dengan 4,5 A dengan interval 0,5 A seperti tabel 2 di bawah. Catat penunjukan watt meter dan volt meter, dan masukkan data pengamatan ke dalam tabel yang sama. Tabel 2. Data Tes Hubung Singkat I 1 1 A 1,5 A 2 A 2,5 A 3 A 3,5 A 4 A 4,5 A X I 2 V P X : adalah besarnya arus saat penunjukan watt meter SCT sama dengan watt meter pada saat OCT 4. Setelah selesai, turunkan tegangan suplai hingga 0, kemudian buka saklarnya. 7

e. Percobaan menentukan efisiensi transformator 1. Rangkailah seperti gambar 5, saklar beban S dalam keadaan terbuka. Gambar 5. Rangkaian percobaan Berbeban 2. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen untuk mendapatkan persetujuan. 3. Jika telah disetujui, tutup saklar beban dan atur beban hingga diperoleh arus beban I 2 mulai dari 1 A sampai dengan 4,5 A dengan interval 0,5 A seperti tabel di bawah. Catat penunjukan kedua watt meter (W 1 dan W 2 ), arus I 1, dan tegangan V 2. Masukkan data pengamatan ke dalam tabel yang sama. I L 1 A 1,5 A 2 A 2,5 A 3 A 3,5 A 4 A 4,5 A X I 1 P 1 P 2 V 2 5. Setelah selesai, turunkan beban hingga arus beban I 2 = 0, buka saklar beban S, kemudian matikan suplai dan lepas semua rangkaian. F. TUGAS DAN PERTANYAAN Atas dasar data PERCOBAAN/ pengujian : 1. Jenis polaritas apa transformator yang saudara uji? 2. Berapakan perbandingan transformasi transformator yang saudara uji? 3. Berapakan rugi inti dan rugi tembaga transformator pada beban nominal? 4. Berapakah efisiensi transformator yang saudara uji? 5. Perkirakan berapa efisiensi maksimum trafo 1 fasa yang saudara uji? 8

DAFTAR PUSTAKA Huges.E. 1985. Electrical Technology. ELBS. Longman Steven F Jurek. 1978. Electrical Machine for Technicians and Technicians Engineers. Long Man London. Sunyoto, 1995. ransformator. Pendidikan Teknik Elektro, FPTK IKIP Yogyakarta Theraja,BL. 1976. Fundamentals of Electrical Engineering & Electronic. Ram Nagar, New Delhi. Wildi. Teodore. 1981, Electrical Power Technology. New York. John Weley and Son. Zuhal. 1972. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung 9