A. Pendahuluan. Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015). Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Dalam kehidupan

gatal-gatal (Yulianus, 2005). Walaupun tidak sampai membahayakan jiwa, penyakit skabies perlu mendapatkan perhatian karena tingkat penularannya yang

I. PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit menular disebabkan infestasi dan sensitasi Sarcoptes

BAB I PENDAHULUAN. Hominis (kutu mite yang membuat gatal). Tungau ini dapat menjalani seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN RINGKASAN. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. (Heukelbach et al. 2006). Skabies terjadi pada kedua jenis kelamin, di segala usia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia beriklim tropis (Utomo, 2004). Iklim tersebut dapat mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. dan diperkirakan lebih dari 300 juta orang setiap tahunnya terinfeksi dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Skabies adalah penyakit kulit pada manusia yang. disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var.

BAB I PENDAHULUAN. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisa

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 KEPERAWATAN. Diajukan Oleh : NURMA RAHMAWATI J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN SKABIES

LEMBAR INFORMASI. D III Keperawatan Malang, oleh karena itu mohon kesediaan untuk menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes

BAB II TINJAUAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. tungau Sarcoptes scabei. Skabies tidak membahayakan bagi manusia.

PENGARUH EDUKASI DAN KONSELING TERHADAP ANGKA KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei yang berada di liang bawah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap

BAB I LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. xii. ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga xii. Tesis WA RINA

EFEKTIVITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN SANTRI PONDOK PESANTREN DI JAKARTA SELATAN MENGENAI SARCOPTES SCABIEI

I. PENDAHULUAN. Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

Proses Penularan Penyakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sarcoptes scabei, yang termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menurunkan

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SKABIES DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SISWI KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 15 LAMONGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku

PENGARUH KEBIASAAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES

Yang paling sering : Itching (Pruritus) Ekimosis Dryness Lumps (Bengkak)

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah hak asasi bagi setiap makhluk hidup baik fisik maupun mental.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI

SCABIOSIS. Oleh. Laporan Kasus Mandiri Koasistensi Magang II di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih-SUMUT

Cara Mengobati Gatal Jamur Eksim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Notoatmodjo(2011),pengetahuan mempunyai enam tingkatan,yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debu merupakan gabungan dari partikel detrimen. yang berasal dari rambut, daki, bulu binatang, sisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

All about Tinea pedis

6. Laporan Hasil Uji Laboratorium Kimia Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL & PPM) Kelas 1 Medan...

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan desain penelitian case control study sehingga kemungkinan

DR. TUTI SUPARYATI, M. KES NIDN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT SCABIES

Nanda Intan Windi Hapsari Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2014 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SIKAP TENTANG KEBERSIHAN DIRI TERHADAP TIMBULNYA SKABIES ( GUDIK ) PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Skabies berasal dari bahasa Perancis yaitu scabo, menggaruk (Beth, 1998)

Gambar 1. Perluasan lesi pada telapak kaki. 9

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan masalah vital dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik

BAB 1 PENDAHULUAN. usus yang masih tinggi angka kejadian infeksinya di masyarakat. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

Tingkat Pengetahuan Mengenai Penyebab Skabies dan Hubungannya dengan Karakteristik Demografi Pesantren X, Jakarta Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. karena berperan terhadap timbulnya reaksi alergi seperti asma, dermatitis kontak,

Hubungan Kebersihan Perorangan dan Kondisi Fisik Air dengan Kejadian Scabies di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala

BAB I PENDAHULUAN. mencegah kesakitan dan mencegah terjangkitnya penyakit terutama penyakit yang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga II TINJAUAN PUSTAKA. Genus Scylla mempunyai tiga spesies lain yaitu Scylla serata, S. oseanica dan S.

FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi (RA) merupakan suatu inflamasi pada mukosa rongga hidung

BAB I PENDAHULUAN. baik sekali untuk diminum. Hasil olahan susu bisa juga berbentuk mentega, keju,

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR NGRUKEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sensitisasi tungau Sarcoptes Scabiei varian hominis dan produknya pada

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, di antaranya adalah

HUBUNGAN HIGIENE PERSEORANGAN, SANITASI LINGKUNGAN DAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

PREVALENSI SCABIES PADA PANTI ASUHAN PERKOTAAN DENGAN PEDESAAN DI KABUPATEN KULONPROGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang


TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

REFERENSI SKRIPSI. Oleh : YUDHA PRAWIRA MANDALA WIJAYA No.BP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA DALAM MENCEGAH KEJADIAN SKABIES DI DESA LAKSANA MEKAR

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

Transkripsi:

A. Pendahuluan Penyakit skabies adalah penyakit gatal pada kulit, yang disebabkan oleh kepadatan, kelembapan, diabaikannya personal higiene. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan tingkatan usia. Para santri di pondok pesantren juga bisa saja terserang penyakit skabies. Hal ini didukung dari hasil penelitian survei epidemiologi penyakit skabies di Malang Raya yang meliputi wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu (Gambar 1). Gambar 1. Persentase Santri yang Terkena Skabies. Keterangan: sebanyak 80% santri pernah terinfeksi skabies. Hanya 20% yang tidak pernah mengalami skabies. Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015). Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya 1

Penyebab penyakit skabies adalah tungau. Pada dasarnya tidak berbahaya, tetapi menurunkan kualitas hidup. Hal ini dikarenakan penderita skabies mengalami gatal yang teramat menyiksa sehingga sangat mengganggu waktu istirahat dan menurunkan konsentrasi belajar. Gambar 2. Tungau Penyebab Skabies (kiri). Sumber: Chouela et al. (2002). Penyakit ini sering dianggap biasa, bahkan diremehkan oleh penderitanya. Padahal penyakit ini berpotensi menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri yang berbahaya. Infeksi sekunder muncul akibat luka garukan sehingga bakteri dapat masuk melalui luka garukan dari kulit yang terbuka. Sebanyak 14% santri telah mengalami infeksi sekunder, yang ditandai dengan adanya luka bernanah pada kulit yang terinfeksi. 2 Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya

Gambar 3. Bakteri Penyebab Infeksi Sekunder Staphylococcus aureus Sumber: http://www.bacteriainphotos.com Permasalahan skabies di pondok pesantren harus diatasi untuk mewujudkan pesantren yang bebas skabies. Pendidikan kesehatan mengenai penyakit skabies dan upaya pencegahannya merupakan suatu solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan skabies di pondok pesantren. Pendidikan kesehatan melalui media buku saku ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para santri tentang penyakit skabies dan upaya pencegahannya, tujuannya supaya para santri memiliki kemampuan literasi kesehatan. Mendorong para santri untuk berperilaku higienis untuk mencegah penularan penyakit skabies, sesegera mungkin melakukan pengobatan jika sakit. Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya 3

Saat ini pengetahuan santri tentang penyakit tergolong kurang baik (Gambar 4). Semoga buku saku ini bermanfaat untuk pengenalan penyakit skabies serta peningkatan pengetahuan santri dalam mencegah penularan penyakit skabies. Gambar 4. Persentase Tingkat Pengetahuan Para Santri Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015) Tujuan Penyajian Materi Buku saku ini bertujuan untuk membahas tentang materi-materi: gejala, penyebab, penyebaran, dan pencegahan penyakit skabies. Penyebab skabies adalah tungau sehingga akan dikenalkan ciri morfologi, habitat, cara hidup, dan nutrisi yang diperlukan tungau selama hidupnya. Aspek biologi tungau penyebab skabies akan dikupas secara mendalam melalui buku ini. Hal ini penting diketahui para santri agar tidak terserang penyakit. 4 Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya

B. Mengenal Penyakit Skabies Skabies berasal dari bahasa Latin scabere yang berarti menggaruk. Pada abad ke-17, Giovani Cosimo Bonomo menemukan bahwa penyebab skabies adalah tungau. Gambar 5. Skabies Pada Kulit Manusia Keterangan: tampak adanya bintil-bintil berisi cairan ( ) atau nanah ( ) Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015). Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya 5

1. Gejala Penyakit Skabies Gejala paling utama dari skabies adalah rasa gatal pada malam hari atau sesudah mandi. Rasa gatal ini disebabkan oleh aktivitas tungau Sarcoptes scabiei di lapisan epidermis kulit. Aktivitas tungau dalam hidupnya menghasilkan feses (kotoran dari pencernaan), zat sisa hasil ekskresi dan zat sekresi. Zat-zat inilah yang disebut bahan alergen yang menyebabkan alergi pada kulit, yaitu muncul rasa gatal. Reaksi antara bahan alergen yang di-hasilkan tungau dengan kulit manusia disebut reaksi hipersensitifitas. Rasa gatal pada malam hari atau disebut juga dengan nocturnal pruritus diakibatkan oleh aktivitas tungau yang lebih aktif, karena tungau tertarik pada cahaya lampu. Selain rasa gatal, skabies juga ditandai dengan adanya warna kemerahan pada kulit yang disebut eritrema, serta penonjolan pada permukaan kulit semacam bintil-bintil kecil yang disebut lesi. Lesi dapat berisi jaringan padat atau cairan. 6 Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya

a b c d Gambar 6. Berbagai Lesi pada Kulit a. Papula, b. Vesikula c. Pustula, dan d. Nodula. Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015). Lesi yang terjadi dibedakan berdasarkan ukuran dan isinya, yaitu: a. papula adalah bintil-bintil kecil pada kulit yang berisi jaringan padat dengan ukuran kurang dari 0,5 cm (Gambar 6a). Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya 7

b. vesikula adalah bintil-bintil pada permukaan kulit yang menyerupai gelembung dan berukuran kurang dari 0,5 cm yang isinya adalah cairan yang bernama serum (Gambar 6b). c. pustula adalah vesikel yang lebih besar dari 0,5 cm (Gambar 6c). d. nodula adalah papula yang berukuran lebih besar, hingga 1 cm (Gambar 6d). Bagian Tubuh Manakah yang Biasanya Terinfeksi Skabies? Tungau penyebab skabies biasanya menginfeksi bagian tubuh yang lembap, pada lipatan-lipatan kulit. Bagian tubuh yang terinfeksi antara lain: jari, sela-sela jari, siku, lengan, alat kelamin bagian luar, pergelangan tangan, ketiak, lipatan paha, daerah pantat, daerah sekitar payudara wanita. 2. Penyebab Penyakit Skabies Selama ini para santri mengira bahwa skabies disebabkan oleh virus dan bakteri. Padahal, penyebab skabies adalah tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini termasuk kingdom Animalia atau dunia 8 Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya

hewan dengan urutan taksonomi sebagai berikut. Filum : Arthropoda Kelas : Arachnida Subkelas : Acari Ordo : Acarina Famili : Sarcoptidae Genus : Sarcoptes Spesies : Sarcoptes scabiei var. hominis a. Ciri Morfologi Tungau penyebab skabies berwarna putih agak krem kecokelatan pada bagian tepi tubuhnya. Tungau ini tidak terlihat dengan mata telanjang, untuk melihatnya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Tungau tampak dorsal berbentuk cembung, sedangkan tampak ventral berbentuk datar. Gambar 7. Tungau Tampak Dorsal. (perbesaran 200 ). Sumber: dokumen pribadi penulis (2015) Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya 9

Tubuh tungau dewasa berukuran antara 0,2 0,4 mm x 0,2 0,5 mm. Tungau tampak dorsal terlihat kepala, badan, dan 4 pasang kaki (Gambar 7). Tungau tampak ventral terlihat kepala, badan, lengan, 4 pasang kaki, dan anus (Gambar 8). Gambar 8. Tungau Tampak Ventral (perbesaran 200 ). Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015). b. Habitat Tempat hidup tungau penyebab skabies di kulit manusia, terutama di bagian epidermis kulit. Bagian epidermis kulit antara lain: stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basale, dan basement membrane. 10 Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya