BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Rokhmah, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dengan isu sosial. Masalah-masalah sosial dalam materi pelajaran IPS khususnya

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB I. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

BAB I PENDAHULUAN. memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (Sapriya 2011:11).

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. sampai Sekolah Menengah Pertama (SM P) / Madrasah Tsanawiyah (MTS).

BAB I PENDAHULUAN. dan melalui pendekatan mata pelajaran untuk kelas tinggi (kelas IV s.d VI).

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi

2006 agar peserta didik memiliki kemampuan diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas:2003:5) Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB II KAJIAN TEORI. mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya. pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. definisi ini adalah penguasaan pengetahuan sebanyak-banyaknya agar cerdas,

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dari Sekolah Dasar sampai pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

BAB I PENDAHULUAN. terjadi didalam kelas antara guru dan siswa merupakan perpaduan dari kedua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. dan olahraga; (9) Keterampilan/kejuruan dan; (10) Muatan lokal.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan disarankan pada keinginan guru, akan sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IIN INAYATUL FARIDA, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat. Masalah pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang hidup pasti membutuhkan pendidikan, agar tujuan hidupnya

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. KKG. Salah satu contoh yaitu rendahnya nilai belajar siswa kelas IV-A tahun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan prestasi manusia melalui pembelajaran disekolah. yang bermanfaat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengajaran sejarah bertujuan agar peserta didik mampu mengembangkan

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi pembangunan bangsa dan negara. Dalam UU Sistem. didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diera globalisasi dewasa

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu soal. Pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang

Standar Nasional Pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan aset bagi kelangsungan suatu negara di masa yang akan datang, di mana anak yang nantinya akan tumbuh dewasa meneruskan pembangunan peradaban suatu negeri. Perkembangan suatu negara dipengaruhi oleh kualitas pendidikannya. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang yang sangat efektip dalam pembentukan karakter seseorang. Usia SD merupakan usia gemilang dalam masa pertumbuhan baik pertumbuhan kecerdasan, mental, emosional, ataupun fisik. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 ayat 1 menyatakan bahwa Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan/Kejuruan, Muatan Lokal. (Sanjaya, 2011, hlm. 136) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah pada mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS diajarkan secara terpadu memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Mata pelajaran IPS mengarahkan siswa menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai (BSNP, 2006, hlm. 575). Mata pelajaran IPS pada standar isi oleh Badan Standar Nasional Pendidikan memiliki tujuan agar siswa memiliki kemampuan: a. mengenal konsep-konsep berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan; b. berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; c. berkomitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; d. berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetensi dalam masyarakat majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global. Adapun ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a. manusia, tempat, dan 1

2 lingkungan; b. waktu, keberlanjutan, dan perubahan; c. sistem sosial dan budaya; dan d. perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Dalam prakteknya, pembelajaran IPS seringkali terasa monoton atau kurang variatif dalam proses pembelajaran di kelas sehingga banyak siswa yang kurang merasakan makna dari pembelajaran tersebut. Hal ini ditunjang dari hasil observasi peneliti, rata-rata guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPS dan sangat jarang menggunakan media, adapun dalam penggunaan media guru melulu menggunakan media gambar sehingga pembelajaran kurang varitif. Pembelajaran IPS di SD yang diantara materinya membahas mengenai sejarah, di mana di dalamnya terdapat nama-nama tokoh, daerah penjajahan, tahun-tahun peristiwa bersejarah yang kesemuanya seringkali terasa sulit untuk diingat manakala pemebelajaran telah usai. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik minat siswa untuk mengikuti pembejaran, penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif sehingga siswa menjadi bosan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VB SDN Buah Gede Kecamatan Serang Kota Serang, fakta di lapangan menunjukan bahwa pembelajaran IPS kurang menarik dan jarang menggunakan media pembelajaran. Buku menjadi media utama bahkan kadang merupakan media satu-satunya dalam pembelajaran sehingga membuat pembelajaran IPS menjadi terasa bosan, apalagi pembahasannya menyangkut nama-nama tokoh, daerah penjajahan, tahun-tahun peristiwa bersejarah yang kesemua materi tersebut harus diingat. Hal ini juga yang membuat hasil belajar siswa rendah. Alasan tersebut di atas yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara, dimana di dalam materi tersebut terdapat nama-nama tokoh, daerah penjajahan, tahun-tahun peristiwa bersejarah yang perlu diingat oleh siswa. Menurut hemet penulis dalam kasus seperti ini maka perlu adanya suatu inovasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk menarik minat siswa dan membuat pembelajaran menjadi berkesan sehingga materi yang diajarkan akan mudah dipahami serta diingat. Penggunaan media dirasa cukup

3 berperan penting dalam proses pemebelajaran untuk memudahkan siswa memahami konten atau isi dari materi ajar. Media visual sangat baik digunakan untuk siswa SD karena dalam teori perkembangan perserta didik, usia SD termasuk dalam fase pemikiran yang masih konkrit. Selain itu, perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaanya. Menurut Baugh kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar, dan lima lagi melalui indera lainnya. Sementara itu Dale memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12% (Arsyad, 2011, hlm. 10). Media flash card merupakan salah satu media visual yang dalam penggunaanya menggunakan indera pandang. Media flash card adalah salah satu media visual yang cocok digunakan pada siswa SD yang cara berfikirnya masih konkrit. Penggunaan media flash card diharapkan mampu menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran secara baik dan menyeluruh sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperbaiki hasil belajar siswa terutama pada materi yang berhubungan dengan nama-nama tokoh, daerah penjajahan, tahun-tahun peristiwa bersejarah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti memilih media flash card dalam penelitian yang berjudul Penggunaan Media Flash card pada Konsep Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Perumusan Dasar Negara untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan pembelajaran dengan menggunakan media flash card pada konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara? 2. Apakah penggunaan media flash card dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara?

4 C. Tujuan Tujuan yang diperoleh dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media flash card pada konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan media flash card pada konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara. D. Manfaat Hasil Penelitian Secara umum manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pembelajaran IPS di SD. Secara khusus hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, siswa, dan guru, diantaranya: 1. Bagi Peneliti a. Menambah wawasan dan pengetahuan baru dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara khususnya dengan menggunakan media flash card. b. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui media flash card. c. Memotivasi peneliti untuk meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran. 2. Bagi Siswa a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara. b. Meningkatkan kemampuan dalam mengingat pembelajaran mengenai nama-nama tokoh pejuang dan tanggal-tanggal peristiwa kejadinnya. c. Dengan media flash card siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar IPS khususnya pada konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara.

5 3. Bagi Guru a. Menjadi gambaran bagi guru bagaimana membuat pembelajaran terasa menyenangkan dan menarik minat siswa untuk belajar dengan menggunakan media flash card dan dapat menjadi referensi bagi guru sebagai alternatif pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS. b. Menambah pengetahuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan siswa. 4. Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai bahan masukan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di SD terutama dalam penggunaan media flash card dalam proses pembelajaran IPS. E. Verifikasi Konsep 1. Kata media berasal dari bahasa Latin yakni medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam bahasa Arab media juga berarti perantara (wasail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. (Arsyad, 2011, hlm. 3). Flash card adalah suatu kartu bolak balik yang sangat ampuh digunakan untuk mengingat dan kaji ulang dalam proses belajar (Windura, 2010, hlm. 138). Media flash card termasuk ke dalam salah satu media visual. 2. Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa (Sudjana, 2009, hlm. 111).