PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten

ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KABUPATEN KLATEN THE ANALYSIS OF FRESH MILK MARKETING IN KABUPATEN KLATEN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar

ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH KECAMATAN BANYUMANIK, KECAMATAN GETASAN, DAN KECAMATAN CEPOGO. D. Anindyasari, A. Setiadi, dan T.

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ANALISIS SALURAN TATANIAGA DAN MARJIN TATANIAGA KELAPA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. Siti Abir Wulandari 1 *, Rogayah 2 *

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

Analisis Tataniaga Kambing Di Pasar Hewan Wlingi Kabupaten Blitar

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

SKRIPSI OLEH: LIZA MEUTHIA DE SHAH SEP AGRIBISNIS

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM.

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka Teoritis Kelayakan Usahatani

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU

Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

ANALISIS PEMASARAN STROBERI DI KABUPATEN KARANGANYAR (STUDI KASUS DI KECAMATAN TAWANGMANGU) SKRIPSI

ANALISIS PEMASARAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN KUPANG DENGAN PENDEKATAN STRUKTUR, PERILAKU DAN TAMPILAN PASAR

(The Role of Marketing Agencies in Eggs Selling at Layer Farmers in Indonesia: A Case Study in West Java, Bali and South Sulawesi)

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

MARGIN PEMASARAN BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum morifolium) DI KELURAHAN KAKASKASEN DUA KECAMATAN TOMOHON UTARA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Peran Koperasi Unit Desa (KUD) Andini Luhur Getasan dalam Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

ANALISIS MARGIN PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO (Study kasus di Pasar Bersehati Calaca dan Pinasungkulan Karombasan)

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN CABAI RAWIT DI DESA PAGERJURANG KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN TANAMAN HIAS PUCUK MERAH (OLEINA SYZYGIUM) PADA USAHA KEMBANG ASRI DI KOTA PALU

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak)

ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETERNAK ANGGOTA KPSBU LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI

POLA DISTRIBUSI PEMASARAN CABAI ( STUDI KASUS DI TIGA KECAMATAN KABUPATEN SEMARANG ) Oleh : SKRIPSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

AKUNTABILITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PRODUKTIVITAS SUSU SEGAR KUD DAU KABUPATEN MALANG

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA SAPI PERAH PADA PETERNAK ANGGOTA KUD DI KABUPATEN SEMARANG

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di subdistrito Ainaro Vila dan Suco Nugufu, distrito

dengan usaha pemeliharaannya (BAPPENAS, 2006). Sasaran yang akan dicapai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah selama tahun dalam kaitannya

Joko Tri Sujiwo Efisiensi Pemasaran Kopi... EFISIENSI PEMASARAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL

Transkripsi:

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro E-mail: putriutamilintang@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to determine the marketing channels, marketing marjin and marketing efficiency in the marketing of milk in Mojosongo District and Cepogo District. The Method use in this research was a survey method. Determination of the sample of respondents is done by purposive method is to choose a district that has the largest livestock population in Boyolali. Determination of respondents to represent the population conducted by slovin. The number of samples was 66 respondents. The result of this research showed that there were two patterns of fresh milk marketing channels. Channel I: dairy farmers whole sale marketing agencies (KUD). Channels II: dairy farmers marketing agencies (KUD). Marketing marjins in Mojosongo District IDR. 1,200 / lt, channel II IDR. 900 / lt and Cepogo District IDR. 600 / lt. farmer's share in Mojosongo District channel I by 84%, second channel 91%, and Cepogo District by 87%. Keywords: farmer s share, marketing channels, marketing efficiency, marketing marjin PENDAHULUAN Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga sektor pertanian diharapkan menjadi basis pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dicapai dengan memanfaatkan sumberdaya manusia di Indonesia. Pembangunan subsistem usaha tani merupakan salah satu pembangunan yang menggunakan barang-barang modal dan sumber daya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer, termasuk tanaman pangan dan peternakan (Daniel, 2004). Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang menjadi pusat perkembangan sapi perah dengan populasi ternak peringkat ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Populasi ternak sapi perah menurut dinas peternakan propinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 mencapai 103.794 ekor. Penyebaran terutama di 4 Kabupaten yaitu Boyolali (61.887 ekor), Semarang (22.308 ekor), Klaten (4.105 ekor), Kota Salatiga (2.828 ekor). Usaha sapi perah di Kabupaten Boyolali masih bersifat turun-temurun dalam pemeliharaan dan merupakan usaha sampingan. Tahun 2014 di Kabupaten Boyolali populasi sapi perah mencapai 81.388 ekor dengan produksi susu mencapai 48.075.220 liter, untuk 19 Kecamatan (Badan Pusat Statistik, 2014). MEDIAGRO 27 VOL. 12. NO.1. 2016. HAL. 27-34

Pemasaran susu sapi perah merupakan faktor yang penting dalam penentuan harga dan pada akhirnya menentukan pendapatan produsen susu sapi perah. Harga yang tinggi belum tentu memberikan keuntungan yang tinggi bagi produsen. Produksi perlu diperhatikan efisiensi pemasarannya. Tingginya biaya pemasaran akan berpengaruh terhadap harga yang dibayar konsumen dan harga pada tingkat produsen. Efisiensi pemasaran bukan terletak pada panjangpendeknya saluran pemasaran tetapi saluran mana yang dapat memberikan tingkat biaya, marjin dan keuntungan yang wajar serta efisiensi pemasaran, menjadikan produk mampu bersaing di pasaran dengan harga dan kualitas yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran, marjin pemasaran, dan efisiensi pemasaran dalam pemasaran susu segar di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo. Penentuan lokasi dipilih menggunakan metode purposive dengan kriteria kecamatan yang memiliki usaha ternak sapi perah tertinggi di Kabupaten Boyolali. Berturut-turut terpilih Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui kegiatan observasi di peternakan dan kegiatan wawancara dengan responden menggunakan kuisioner yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga yang terkait seperti lembaga pemasaran susu (KUD, koperasi, dan loper). METODE ANALISIS DATA Marjin Pemasaran Marjin pemasaran adalah selisih harga ditingkat produsen dan tingkat konsumen. Secara sistematis marjin pemasaran dirumuskan sebagai berikut: MP = Pr Pf Keterangan : MP : Marjin pemasaran susu segar (Rp/ltr) Pr : Harga susu segar ditingkat konsumen (Rp/ltr) Pf : Harga susu segar ditingkat produsen (peternak) (Rp/ltr) Efisiensi Pemasaran Efisiensi pemasaran dalam saluran pemasaran dapat dihitung dengan nilai persentase marjin pemasaran dari masing-masing saluran pemasaran digunakan rumus sebagai berikut: a. Persentase Marjin Pemasaran Pr Pf MP = x 100% Pr Keterangan : MP : Marjin pemasaran susu segar (Rp/ltr) Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 28

Pr Pf : Harga susu segar ditingkat konsumen (Rp/ltr) : Harga susu segar ditingkat produsen (peternak) (Rp/ltr) b. Bagian yang diterima produsen F = 1 M x 100% Pr Keterangan : F : Bagian yang diterima produsen M : Marjin pemasaran Pr : Harga susu segar ditingkat konsumen (Rp/ltr) Pemasaran susu segar diyatakaan efisien secara ekonomi apabila saluran pemasaran mempunyai nilai persentase marjin pemasaran yang rendah, tetapi mempunyai nilai persentase bagian yang diterima produsen (farmer s share) tinggi. Jika besarnya bagian yang di terima produsen > 50 % maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran yang terjadi adalah efisien dan apabila besarnya bagian yang di terima produsen < 50 %, maka pemasaran yang terjadi belum efisien (Ramadhani et al, 2013). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Peternak Sapi Perah Responden dalam penelitian ini adalah keluarga yang memelihara dan memiliki sapi perah laktasi di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo, yang tergabung dalam anggota kelompok tani ternak (KTT) Kabupaten Boyolali dengan rincian pada Tabel 1. Identitas responden di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo didominasi oleh pria. Kecamatan Mojosongo sebagian besar peternak berusia 41-50 tahun yang paling dominan melakukan usaha sapi perah yaitu sebesar 51,16 % dan kecamatan Cepogo sebagian besar peternak berusia 41-60 tahun yaitu sebesar 43,48%. Tingkat pendidikan formal responden di daerah penelitian Kecamatan Mojosongo adalah tamatan SD-SMP yaitu 36 (83,72%) orang dan Kecamatan Cepogo 19 orang (82,61%). Pendidikan yang rendah akan mempengaruhi ketrampilan usaha tani. Menurut Sa id dan Intan (2000) pendidikan adalah suatu proses alih teknologi dan transformasi menyangkut dengan peningkatan pengetahuan melalui institusi atau lembaga tertentu dan dikelola secara formal dalam kurun waktu tertentu, yang merupakan proses teknik serta metode belajar mengajar untuk mengalihkan suatu pengetahuan dari suatu individu yang memerlukannya. Mata pencaharian di Kecamatan Mojosongo dan Cepogo mayoritas terdapat di dua sektor yaitu peternakan dan pertanian. Beternak dengan 31 orang (72,09%), pertanian 10 orang (23,25%) di Kecamatan Mojosongo dan di Kecamatan Cepogo beternak 17 orang (73,91%), pertanian 6 orang (26,08%). Pengalaman beternak responden Kecamatan Mojosongo sebagian besar adalah 11-20 tahun yaitu sebanyak 19 peternak (44,18%) sedangkan pada Kecamatan Cepogo pengalaman beternak sebagian besar adalah 11-20 tahun dengan 12 Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 29

peternak (52,17%). Tingkat pengalaman beternak responden yang relatif sama ini membuat tingkat pengetahuan dan ketrampilannya relatif sama. Tabel 1. Karakteristik Responden Anggota KTT pada Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo. Identitas Responden No Aspek Kecamatan Mojosongo Kecamatan Cepogo Jumlah Persentase Jumlah Persentase (Jiwa) (%) (Jiwa) (%) 1 Jenis Kelamin a.laki-laki 43 100,00 23 100,00 b. Perempuan - - - - 2 Usia a.21-30 tahun - - - - b. 31-40 tahun 1 2,33 1 4,35 c.41-50 tahun 22 51,16 10 43,48 d. 51-60 tahun 16 37,20 10 43,48 e.> 60 tahun 4 9,30 2 8,69 3 Tingkat pendidikan a. Tidak sekolah - - - - b.sd-smp 36 83,72 19 82,61 c. SMA-Diploma 5 11,63 3 13,04 d.sarjana 2 4,65 1 4,35 4 Mata pencaharian a. Bertani 10 23,25 6 26,08 b. Beternak 31 72,09 17 73,91 c. Pedagang - - - - d. PNS 2 4,65 - - e. Swasta - - - - 5 Pengalaman beternak a. 0-10 tahun - - - - b. 11-20 tahun 11 25,58 12 52,17 c. 21-30 tahun 19 44,18 11 47,83 d. > 31 tahun 13 30,23 - - Sumber: Analisis data primer. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 30

Lembaga Pemasaran Peternak sapi perah yang ada di Indonesia merupakan anggota koperasi susu. Koperasi tersebut merupakan lembaga yang bertindak sebagai mediator antara peternak dengan IPS (Industri Pengolahan Susu). Menurut Mubyarto (1995) operasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran susu sapi perah yaitu: 1. Loper adalah lembaga pemasaran susu sapi perah. Dalam kegiatan usahanya loper menampung susu sapi perah dari peternak susu, kemudian di jual pada KUD setempat. 2. KUD Mojosongo (Koperasi Unit Desa Mojosongo) adalah koperasi primer yang bergerak dalam bidang persusuan. Dalam kegiatan usahanya KUD Mojosongo menampung susu sapi perah dari peternak susu di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. 3. KUD Cepogo (Koperasi Unit Desa Cepogo) adalah koperasi primer yang bergerak dalam bidang persusuan. Dalam kegiatan usahanya KUD Cepogo menampung susu sapi perah dari peternak susu di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Saluran Pemasaran Pada penelitian di Kecamatan Mojosongo dan Cepogo, Kabupaten Boyolali didapatkan bahwa dalam melakukan pemasaran susu terdapat dua tipe saluran pemasaran. Dua tipe saluran pemasaran itu berupa saluran pemasaran dari peternak pengepul KUD IPS dan dari peternak KUD IPS. Pola rantai saluran pemasaran susu segar peternak di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pola Pemasaran Susu di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo. Pola Pemasaran No Jenis Pola pemasaran Kecamatan Mojosongo Kecamatan Cepogo Jumlah Persentase Jumlah Persentase (Peternak) (%) (Peternak) (%) 1 Peternak -pengepul KUD IPS 19 44,19 - - 2 Peternak KUD IPS 24 55,81 23 100 Sumber: Analisis data primer. Pada Kecamatan Mojosongo peternak lebih banyak memilih memasarkan secara langsung kepada KUD dengan jumlah 24 peternak (55,81%) dan melalui loper terlebih dahulu baru ke KUD 19 peternak (44,19). Kecamatan Cepogo pola saluran pemasaran 100% dilakukan melalui peternak ke KUD. Saluran pemasaran Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 31

sangat berperan dalam usaha peternakan sapi perah. Menurut Simamora (2001) yang menyatakan bahwa suatu barang dapat berpindah melalui beberapa tangan sejak dari produsen sampai ke saluran distribusi yang menggunakan tiga pedagang perantara. Saluran pemasaran yang terdapat di Kecamatan Mojosongo dan Cepogo terdapat dua pola lebih. Ditambahkan oleh Siagian (2009) yang menyatakan bahwa jenis saluran distribusi tiga tingkat (three stage chanel) produsen memilih agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Marjin Pemasaran Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan marjin pemasaran susu di Kecamatan Mojosongo, dan Kecamatan Cepogo dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Marjin Pemasaran Susu di Kecamatan Mojosongo, dan Kecamatan Cepogo. Marjin Pemasaran No Aspek Kecamatan Mojosongo Kecamatan Cepogo --------------------------Rp---------------------- 1 Harga susu segar ditingkat produsen (peternak) 4.600 4.300 4.400 2 Harga susu segar ditingkat loper (pengepul) 3 Harga susu segar ditingkat KUD 5.500 5.500 5.000 Marjin Pemasaran 900 1.200 600 Sumber: Analisis data primer. Menurut Sudiyono (2001), menyatakan bahwa marjin pemasaran yaitu harga beli konsumen akhir dikurangi harga jual produsen. Marjin pemasaran pada Kecamatan Mojosongo sebesar Rp. 900/liter dari produsen ke konsumen akhir, sedangkan Rp. 1.200,- dari produsen ke Loper kemudian konsumen akhir. Kecamatan Cepogo Rp. 600/liter. Marjin pemasaran tertinggi di Kecamatan Mojosongo melalui loper terlebih dahulu kemudian KUD Mojosongo. Marjin pemasaran tiap lembaga pemasaran berbeda, hal ini dikarenakan masing-masing lembaga mempunyai pengeluaran yang berbeda dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan pengeluaran yang minimal. Menurut Abdullah (2014), perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan dalam perlakuan, pengolahan dan distribusi suatu komoditas mulai dari produsen sampai ke tingkat konsumen akhir. Ditambahkan pula oleh Setyowati (2008) yang menyatakan bahwa marjin merupakan suatu elemen yang penting dalam strategi pemasaran. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 32

Efisiensi Pemasaran Analisis pemasaran dianggap efisien apabila dianggap mampu menyampaikan hasil dari produsen kepada konsumen dengan biaya wajar serta mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen (Mubyarto, 1995). Persentase marjin pemasaran dan farmer s share di Kecamatan Mojosongo dan Cepogo terdapat pada Tabel 4. Tabel 4. Persentase Marjin Pemasaran di Kecamatan Mojosongo dan Cepogo. Efisiensi Pemasaran Aspek Kec. Mojosongo Kec. Cepogo Saluran I Saluran II Saluran II --------------------Persentase(%)----------------- 1 Marjin Pemasaran 16,36 21,82 12 2 Bagian yang diterima produsen (peternak) 84 91 87 Sumber: Analisis data primer. Pada Tabel 4. Data menunjukkan bahwa persentase marjin di Kecamatan Mojosongo peternak melalui loper 16,36 % dan peternak ke KUD 21,82 %. Kecamatan Cepogo persentase marjin pemasaran sebesar 12 %. Farmer s Share di Kecamatan Mojosongo 84 % dan 91 %, sedangkan di Kecamatan Cepogo 87 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemasaran susu sapi perah di Kecamtan Mojosongo dan Cepogo sudah efisien karena bagian yang di terima peternak lebih dari 50 %. Hal ini sesuai dengan pendapat Ramadhani et al. (2013) yang menyatakan bahwa Jika besarnya bagian yang di terima produsen > 50 % maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran yang terjadi adalah efisien. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pada pemasaran susu sapi perah terdapat dua saluran pemasaran. Marjin terbesar terdapat pada Kecamatan Mojosongo melalui lembaga pemasaran yaitu loper kemudian koperasi Mojosongo. Efisiensi pemasaran susu di Kecamatan Mojosongo 84% dan 91%, sedangkan di Kecamatan Cepogo 87%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemasaran susu sapi perah di Kecamtan Mojosongo dan Cepogo sudah efisien karena bagian yang di terima peternak lebih dari 5 %. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Thamrin. 2014. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. 2014. Kabupaten Boyolali dalam Angka. Semarang. Daniel. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian.Bumi Aksara. Jakarta. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 33

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. Ramadhani, D.,K., E. S. Rahayu dan Setyowati. 2013. Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Grobogan (Studi Kasus di Kecamatan Geyer). Jurnal Agribisnis. Vol 4 (2) : 15-26. Sa id, E.G dan A. H. Intan. 2000. Manajemen Agribisnis. Ghalia Indonesia. Jakarta. Setyowati. 2008. Analisis Pemasaran Susu Sapi Perah di Kabupaten Boyolali. J. Ilmiah Ilmu Peternakan, 4 (2) : 138-153. Siagian, S. P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT Rineka Jakarta. Cipta. Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 34