BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang terkait dengan objek

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Bahkan pakar atau orang-oang bijak yang berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

BAB I PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kearifan dan bijaksana, merupakan suatu usaha secara

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tradisional. Pendidikan formal, informal dan non-formal merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan yang memiliki

36. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB V PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia kaya keragaman budaya. Keragaman budaya yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi negara Indonesia akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan pikiran, akal budi manusia, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju), dan sesuatu yang sudah menjadi menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Budaya merupakan hasil dari pemikiran manusia yang diwariskan secara turun-temurun dan mempengaruhi pola pikir manusia tersebut. Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat (1990:203-204) merupakan hasil interaksi antara manusia dan lingkungan hidupnya. Selanjutnya, sistem nilai merupakan hasil kegiatan manusia dalam hubungannya dengan kehidupan, dengan karya, dengan waktu, dengan alam, dan dengan manusia itu sendiri. Salah satu hasil dari kebudayaan adalah karya sastra. Karya sastra merupakan deskripsi atau gambaran kehidupan yang dituangkan dalam bentuk yang lebih sederhana, seorang penulis langsung menggambarkan atau mendeskripsikan cerminan hidup dari seseorang ataupun lingkungan sekitarnya dengan bahasa yang sederhana. Karya sastra

adalah wujud dari buah pemikiran manusia yang secara sadar maupun tidak sadar yang tergambar melalui perbuatan maupun perwujudan keseharian. Sastra juga memiliki banyak manfaat dan sekaligus memiliki banyak dampak yang mempengaruhi watak maupun sikap. Sastra adalah karya tulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Karya sastra merupakan karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Selain itu, karya sastra juga dianggap sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai dan ajaran kepada pembaca. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia. Peran karya sastra dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Pendidikan merupakan pilar kemajuan suatu bangsa, bahkan menjadi peran paling utama dalam kemajuan bangsa. Keadaan suatu bangsa tentu sangat dipengaruhi bagaimana kondisi manusia yang berada di dalam bangsa tersebut. Maju atau tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh masyarakatnya, karena pada dasarnya yang berperan dalam menjalankan suatu bangsa adalah orang-orang yang menempati bangsa itu sendiri. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Negara Tiongkok mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Adapun ciri-ciri sistem pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok adalah sebagai berikut: (i) perihal pendidikan tidak dikaitkan dengan agama; (ii) pendidikan diselenggarakan oleh keluarga dan negara; dan (iii) tujuan pendidikan adalah mendidik masyarakat menjadi

orang yang berhati mulia dan menghormati sesama. Ketiga unsur tersebut merupakan sistem yang diterapkan oleh Negara Tiongkok untuk memajukan pendidikan di negaranya (http://pakguruonline.pendidikan.net). Disamping memajukan pendidikan di negaranya, tentunya pemerintah Tiongkok juga meningkatkan kualitas pendidikannya. Untuk mempersiapkan kualitas pendidikannya, pemerintah Tiongkok menekankan pentingnya pendidikan pra sekolah melalui pembacaan buku-buku ajaran kuno seperti Bai Jia Xing 百家姓, Qian Zi Wen 千字文, Di Zi Gui 弟子规 dan San Zi Jing 三字经 sebagai bacaan dasar agar pendidikan yang baik dapat ditanamkan sejak kecil.. San Zi Jing 三字经 merupakan salah satu karya sastra peninggalan budaya Tiongkok yang disusun oleh Wang Ying Lin (1223-1296) pada masa Dinasti Song (1127-1279). Kitab ini sangat berharga karena merupakan peninggalan dari orang-orang suci dan berusia lebih dari 700 tahun. Kitab ini terdiri dari enam bagian yang meliputi bahasa, sastra, sejarah, filsafat, astronomi, etika hubungan manusia, dan unsur-unsur moralitas. Sejak masa Dinasti Song, Yuan, Ming, Qing dan sampai saat ini kitab San Zi Jing masih sangat diminati oleh masyarakat Tiongkok. San Zi Jing disebut juga Tiga Karakter Klasik Tiongkok karena bait-baitnya terdiri atas untaian tiga karakter yang pendek dan sederhana. Bentuk tiga serangkai yang sederhana ini bertujuan untuk memudahkan anak-anak belajar mengingat kata-kata, mengenal kata-kata, dan membaca. Selain memiliki fungsi untuk mengenal karakter (huruf) Mandarin, kitab ini berfungsi juga untuk memperluas wawasan, menanamkan konsep etika dalam kehidupan sehari-hari dan pengetahuan tentang perkembangan sejarah Tiongkok.

Dengan membaca San Zi Jing 三字经, maka secara langsung seorang anak akan diperkenalkan mengenai sastra Tiongkok, bahasa Tiongkok, budaya Tiongkok, nilai-nilai kesopanan sosial, peristiwa-peristiwa sejarah Tiongkok yang menggambarkan keteladanan tokoh-tokoh sejarah Tiongkok, pentingnya pendidikan dan ajaran tentang cara dan sikap belajar. Kitab ini menyajikan satu atau beberapa cerita yang mudah dimengerti sehingga memotivasipembacanya untuk dapat berpikir kritis, dan belajar tentang pendidikan. Nilai dan kualitas inilah yang menjadikan kitab San Zi Jing menjadi pilihan pertama sebagai kitab dasar pembelajaran di Negara Tiongkok. Kitab San Zi Jing tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga orang dewasa, karena melalui kitab ini diharapkan tidak hanya memahami isi kitab San Zi Jing, tetapi juga dapat mengajarkan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. Ajaran dan standar dalam kitab San Zi Jing tidak didasarkan pada agama, kepercayaan ataupun etnis tertentu, dan juga tidak tergantung pada usia. Oleh karena itu kitab ini dapat dipelajari secara bebas oleh siapapun. Kitab San Zi Jing menanamkan pemahaman terhadap budaya tradisional Tiongkok, yang menekankan pendidikan pra sekolah dengan penanaman nilai-nilai pendidikan khususnya kepada pentingnya pendidikan bagi seseorang, baik bagi anakanak maupun orang dewasa. Dengan memahami isi kitab San Zi Jing ini, pembaca dapat menangani dan menghadapi situasi di kemudian hari sehingga si pembaca diharapkan dapat menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara serta menjadi teladan bagi setiap orang. Selain di Tiongkok, kitab San Zi Jing 三字经 ini telah digunakan di sekolah-sekolah di berbagai negara.

Kitab San Zi Jing baik untuk dikaji karena kitab ini memiliki nilai pendidikan yang sangat kuat. Nilai pendidikan yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing ini mengandung unsur-unsur pengajaran seperti pentingnya pendidikan sejak dini. Hal ini tercermin melalui ucapan dan tingkah laku tokoh-tokoh cerita yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing. Selain itu terdapat juga unsur pengajaran yang terkait dengan motivasi belajar. Tokoh-tokoh cerita di dalam kitab ini memberikan contoh-contoh yang baik untuk memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Melalui teknik atau cara dan sikap belajar tertentu tokoh-tokoh pada cerita tersebut menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat. Kitab San Zi Jing juga menyampaikan pendidikan tidak memandang tingkat sosial, usia, waktu, dan tempat. Melalui ungkapan-ungkapan yang disampaikan oleh tokoh-tokoh cerita tersebut tercermin bahwa siapapun mendapatkan kesempatan untuk belajar walau di usia tua, berasal dari tingkat sosial yang rendah, kapan saja dan dimanapun berada. Unsur-unsur tersebut merupakan ajaran San Zi Jing yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan agar manusia mengetahui tentang pentingnya pendidikan sejak dini, dan dapat membentuk cara, sikap, dan proses belajar anak. Dengan demikian anak diharapkan tidak hanya menjadi anak yang pintar, rajin, disiplin, mandiri, kreatif, bertanggungjawab, dan tetapi berakhlak mulia. Ajaran San Zi Jing tersebut disajikan dalam bentuk cerita dari tokoh-tokoh sejarah dan para filosofi. Figur dan perilaku tokoh-tokoh tersebut dijadikan teladan bagi pembaca. Ajaran San Zi Jing inilah yang menjadi tolak ukur bagi masyarakat Tiongkok untuk berpikir dan berperilaku dalam kesehariannya.

Kondisi dan situasi cara belajar anak bangsa Indonesia yang masih terlihat sampai saat ini adalah budaya malas dan mencontek. Contoh budaya malas yang terlihat pada anak adalah ketika mereka meniru pekerjaan rumah atau tugas lain dari teman sekelasnya di sekolah pada hari pengumpulan tugas tersebut dan contoh budaya mencontek pada anak ditemukan ketika pada saat ujian berlangsung ditemukannya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pelajar. Situasi ini cukup jelas terlihat di Indonesia (Alhadza:2002.). Budaya membaca dan belajar anak-anak juga masih sangat lemah. Hal ini disebabkan kurangnya minat pelajar untuk membaca dan menambah ilmu pengetahuan dengan menggunakan fasilitas perpustakaan sebagai wadah tempat membaca. Pada kenyataannya perpustakaaan malah digunakan oleh sebagian anak hanya sebagai tempat untuk jejaringan social dengan menggunakan fasilitas internet, bukan untuk membaca, belajar, dan mencari informasi tentang ilmu pengetahuan. Perilaku tersebut kurang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana yang tertera pada pembukaannya, yaitu tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut menyandang dua kata pokok, yaitu kata kehidupan dan kecerdasan. Masing-masing individu memiliki kecerdasan dalam taraf tertentu, dicerminkan dalam perilaku dengan indikator aktif, objektif, analitis, aspiratif dan inovatif, dinamis, dan antisipatif, berpikiran terbuka dan maju, serta mencari solusi.

Oleh karena itu pendidikan merupakan fenomena fundamental atau asasi dalam kehidupan manusia. Pendidikan itu terjadi di setiap sendi kehidupan umat manusia ; dengan perkataan lain pendidikan berlangsung didalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu, sosial, religi, estetika dan budaya. Terkait dengan pendidikan, penulis menyajikan suatu sudut pandang tentang budaya belajar bangsa China yang terdapat didalam kitab San Zi Jing, yang tentunya diharapkan dapat memperkaya khazanah budaya belajar bangsa. Di Indonesia, kitab San Zi Jing ini belum dijadikan referensi untuk sistem pendidikan. Padahal jika dilihat dari fungsinya, pengajaran berbasis San Zi Jing sudah diterapkan di dunia pendidikan di China. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik mengangkat objek kajian tentang nilai pendidikan yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing untuk penelitian skripsi penulis. Dengan menganalisis nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing, maka dapat diperoleh gambaran nilai pendidikan baik pendidikan moral, sosial dan budaya yang diterapkan oleh para tokoh sejarah dan filosof Tiongkok di dalam ceritacerita sejarah Tiongkok pada kitab San Zi Jing tersebut. Nilai pendidikan moral, sosial dan budaya yang terdapat di dalam kitab San Zi Jing diharapkan dapat dijadikan sebuah model pengajaran untuk pendidikan formal, nonformal dan informal bagi anak-anak Indonesia. Melalui penelitian skripsi ini, diharapkan esensi nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam kitab San Zi Jing tersebut kelak dapat diaplikasikan kepada masyarakat Indonesia untuk tujuan menciptakan cara dan sikap belajar bagi anak-anak Indonesia.

Dengan demikian anak-anak bangsa Indonesia tidak saja menjadi anak yang pintar, rajin, disiplin, mandiri, kreatif, bertanggung jawab, tetapi juga menjadi anak yang berakhlak mulia, sopan santun dalam tataran etika maupun estetika dan berperilaku dalam hidup dan kehidupan secara ideal. Melalui penelitian skripsi, diharapkan generasi muda bangsa Indonesia yang cenderung merosot dapat dibangun kembali melalui model pengajaran San Zi Jing. 1.2 Batasan Masalah Menghindari batasan masalah yang terlalu luas dan dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan memfokuskan pada Nilai-nilai pendidikan, yang terdiri atas: Nilai pendidikan moral, pendidikan sosial dan pendidikan budaya yang terdapat dalam kitab San Zi Jing 三字经. Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah data berupa kutipan-kutipan yang berisi tentang nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada kitab San Zi Jing. Dari enam bagian yang terdapat dalam Kitab San Zi Jing, data yang diambil untuk dijadikan data primer adalah bagian VI pada kitab San Zi Jing, yaitu bagian tentang cara dan sikap belajar. Alasan memilih bagian VI karena bagian VI tersebut berisi tentang cerita-cerita sejarah yang menggambarkan perilaku tokoh-tokoh sejarah, terkait dengan pemikiran tentang dunia pendidikan. Dari perilaku tokoh-tokoh sejarah tersebut, seluruh cerita memerikan nilai-nilai pendidikan. Bagian VI dari kitab San Zi Jing dianggap mewakili data penelitian yang berkenaan dengan nilai pendidikan moral, pendidikan sosial dan pendidikan budaya.

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. 1. Nilai-nilai pendidikan apakah yang terdapat pada bagian VI kitab San Zi Jing 三字经? 2. Apakah bagian VI kitab San Zi Jing 三字经 berpengaruh kepada kehidupan sosial yang menggunakannya? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada bagian VI kitab San Zi Jing 三字经. 2. Mendeskripsikan pengaruh bagian VI kitab San Zi Jing 三字经 pada kehidupan sosial pengguna. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dari kitab San Zi Jing 三字经 terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut adalah penjelasan kedua manfaat tersebut.

1.5.1 Manfaat Teoritis Kitab San Zi Jing 三字经 merupakan kumpulan dari inti ajaran budaya leluhur masyarakat Tiongkok yang mengandung nilai pendidikan. Kitab ini merupakan harta warisan yang tidak ternilai harganya yang diturunkan oleh nenek moyang kepada generasi selanjutnya. Secara teoritis, penelitian ini memberi kontribusi kepada ilmu kesusatraan dan pendidikan, khususnya nilai pendidikan moral, sosial, dan budaya pada karya sastra. Hasil penelitian tentang nilai pendidikan yang terkandung di dalam kitab San Zi Jing 三字经 dapat dijadikan pedoman untuk memahami dan mampu mempengaruhi cara berpikir dan bertindak dapat menambah wawasan para pendidik dan masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori kesusastraan dan pendidikan. Penelitiaan ini juga dapat memperkaya kajian sosiologi sastra melalui karya sastra dan kajian sosial. Selain itu penelitian ini juga dapat memperkaya kajian pendidikan dalam sastra. Bagi peneliti dan orang-orang yang berminat mengkaji kitab San Zi Jing diharapkan penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya. 1.5.2 Manfaat Praktis Diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran informasi, khasanah, wacana kepustakaan, serta dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan juga dapat dipakai untuk referensi sekolah khususnya untuk guru sekolah dalam mendisain modul cara dan sikap belajar dan selanjutnya menyusun buku tentang nilai-nilai pendidikan pada San Zi Jing yang dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.