BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai prestasi dan hasil belajar dalam lingkup ekstrakulikuler yang optimal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam abad informasi telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Materi pelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu mata

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Passing Dan Stopping Dalam Pemainan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kharismayanda, 2013

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT ( TEAM GAME TOURNAMENT ) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

I. PENDAHULUAN. sistematis dan teratur. Oleh sebab itu pembelajaran yang baik akan. menentukan keberhasilan dalam menciptakan siswa yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bulutangkis di Indonesia berkembang seiring dengan ilmu

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sepakbola ini para remaja banyak mendapat manfaat, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas fisik yang di

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan adalah di sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak. Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu pelajaran dalam pendidikan jasmani. Di dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola menempati urutan pertama dalam ruang lingkup tersebut. Sepak bola beserta permainan lainnya ada dalam ranah permainan dan olahraga. Dalam kaitannya pembelajaran sepak bola dengan KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi, karakteristik sekolah atau daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Pembelajaran sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong dalam cabang olahraga permainan. Permainan tersebut dilakukan dengan seluruh bagian badan, pemain dapat menggunakan tungkai, dada, kepala maupun lengan, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan seluruh anggota badannya termasuk lengan. Sucipto, et.al (1999: 7) menjelaskan bahwa: Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang, yang dimainkan dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Atas dasar pendapat di atas, maka dapat dideskripsikan bahwa sepak bola merupakan olahraga permainan yang dimainkan oleh dua tim, masing-masing anggota tim beranggotakan sebelas orang termasuk diantaranya penjaga gawang. Untuk mencapai tujuan dari permainan sepak bola, maka diperlukan penguasaan teknik yang baik. Oleh karena, teknik dasar dalam permainan sepak bola harus

2 dilatih secara sistematis, terarah dan berulang-ulang agar dapat dikuasai setiap pemain dan menghasilkan kualitas teknik yang baik. Mengenai teknik dasar, Luxbacher yang dikutip Wibawa (1997: 11) menjelaskan bahwa: Semua kegiatan yang mendasari kegiatan sehingga dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah. Dengan kata lain, setiap pemain harus belajar dan berlatih agar mampu menguasai teknik dasar sepak bola dengan baik agar dapat bekerjasama dengan pemain lain dalam tim sehingga akan mampu mencapai tujuan yaitu mencetak gol untuk memperoleh kemenangan. Potensi dan pengembangan diri dalam suatu aktivitas tertentu merupakan faktor-faktor yang menentukan tingkat pencapaian suatu prestasi dan hasil belajar. Hal ini dijelaskan oleh Lutan (1988: 13) sebagai berikut: Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi digolongkan menjadi dua kategori yaitu: 1) Faktor endogen dan 2) Faktor eksogen. Yang dimaksud faktor endogen ialah atribut atau ciri-ciri yang melekat pada aspek fisik dan psikis seseorang, sementara faktor eksogen diartikan semua faktor di luar diri individu baik yang terdapat di lingkungan tempat berlatih maupun di lingkungan yang lebih umum pengertiannya. Faktor-faktor tersebut di atas sangat menunjang terhadap pencapaian penguasaan keterampilan sepak bola. Hal ini disebabkan kedua faktor tersebut memberikan kontribusi yang relatif besar dalam pencapaian suatu prestasi dan hasil belajar. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran suatu cabang olahraga bagi siswa perlu memperhatikan kondisi dari faktor endogen dan eksogennya. Dalam proses pembelajaran bagi siswa, fungsi dari faktor eksogen harus benarbenar optimal, artinya kondisi pembelajaran yang ada harus dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan. Salah satunya untuk mencapai tujuan tersebut, guru

3 akan memilih metode atau model yang tepat dengan karakteristik bahan pelajaran dan kondisi peserta didik. Untuk menyikapi faktor ini diperlukan suatu model atau metode pengembangan pembelajaran yang dapat menumbuhkan minatnya untuk melaksanakan tugas gerak. Salah satu pengembangan pembelajaran yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pendekatan taktis. Pendekatan taktis pada hakekatnya sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada situasi dan belajar keterampilan bermain. Tujuan pendekatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan sepak bola. Ma mun dan Subroto (2001: 4) menjelaskan bahwa: Pendekatan taktis adala suatu cara untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan. Berdasar pendapat tersebut, maka pembelajaran melalui pendekatan taktis dapat mendukung minat siswa dalam mempelajari permainan sepak bola, dan diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan bermain. Selain itu, melalui pendekatan taktis, bentuk-bentuk pembelajarannya disiasati melalui kegiatan bermain sepak bola secara langsung dan menyeluruh melalui bentuk dan pola-pola bermain dalam permainan sepak bola. Dalam proses pembelajaran pendekatan taktis dapat memberikan dampak yang positif terhadap siswa. Ma mun dan Subroto (2001: 8) menjelaskan bahwa: 1. Melalui pendekatan latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan kegembiraan siswa akan meningkat. 2. Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa agar ia mampu menjaga keseimbangan keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak teknik yang sudah dimilikinya.

4 3. Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan mengalihkan pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam satu permainan ke dalam permainan lainnya. Hasil observasi penulis terhadap kegiatan belajar mengajar permaian sepak bola di SMP YAS Bandung terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi seperti; sebagian siswa cenderung kurang aktif melakukan gerak, siswa kurang fokus terhadap materi yang dipelajarinya, kurangnya pemahaman tentang strategi yang diberikan dan berdampak pada formasi yang tidak dapat diterapkan saat bermain, kurangnya kemampuan teknik dasar dari siswa, dan jumlah sarana yang kurang memadai sehingga siswa kurang termotivasi dalam memperdalam materi. Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran sepak bola seperti bola sepak dan lapangan. Misalnya kejadian yang ekstrim apabila lapangan basah bagaimana seorang guru untuk menumbuhkan minat siswa untuk belajar sepak bola, kemudian apakah siswa akan dapat mengikuti pembelajaran dengan luas lapangan sepak bola sebenarnya, hal inilah yang menjadi kendala dalam proses belajar. Tuntutan kurikulum, guru harus dapat menyampaikan semua materi dalam waktu yang sangat minim. Hal ini merupakan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sepak bola pada siswa SMP YAS Bandung. Oleh karena itu, masalah yang terjadi perlu diberikan solusinya. Berkaitan dengan proses pembelajaran pendidikan jasmani materi permainan sepak bola yang dilakukan dengan cara pendekatan taktis atau bermain terdapat aspek-aspek sosial yang secara umum menggambarkan nilai kerjasama. Kerjasama merupakan salah satu cara untuk cepat mencapai sebuah tujuan yang diinginkan oleh manusia. Hampir dalam semua aspek kehidupan. Kerjasama

5 merupakan hal yang paling penting dalam permainan sepak bola, karena tanpa kerjasama yang baik maka strategi apapun tidak akan berhasil dan tepat guna dalam mencapai tujuan permainan. Dalam situs http://www.id.answers.yahoo.com dijelaskan bahwa: Kerjasama adalah sebuah bentuk kelompok yang melakukan kegiatan secara bersamaan. Kegiatan ini dilakukan oleh semua kelompok dan bersamaan agar pekerjaan itu ringan. Dari penjelasan tersebut, maka dengan adanya kerjasama sebuah tujuan tertentu bisa dicapai lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu penelitian yang dapat dijadikan suatu informasi bagi para guru dalam menerapkan pendekatan taktis pada pembelajaran sepak bola. Bertitik tolak pada permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang implementasi pendekatan taktis pada pembelajaran aktivitas permainan sepak bola dalam upaya meningkatkan nilai kerjasama. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti ajukan maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, diantaranya adalah: 1. Kurangnya kemampuan teknik dasar dari siswa dan kemampuan siswa kelas VII SMP YAS Bandung dalam bermain sepak bola. 2. Kurangnya pemahaman tentang strategi yang diberikan dan berdampak pada formasi yang tidak dapat diterapkan saat bermain. 3. Siswa belum memiliki pengalaman dan kemampuan antisipasi yang tepat, ketepatan mengambil keputusan, kerjasama, serta belum memiliki kelincahan dan koordinasi gerak yang baik dalam bermain sepak bola.

6 4. Kurangnya variasi pembelajaran, sehingga siswa merasa kesulitan dalam proses pembelajaran permainan sepak bola. 5. Kurangnya sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai dalam pembelajaran permainan sepak bola seperti bola sepak dan lapangan, sehingga perlu untuk memodifikasi alat bermain agar siswa memiliki minat yang besar dan senang untuk dapat mengikuti proses pembelajaran sepak bola 6. Selain itu juga tuntutan kurikulum, guru harus dapat menyampaikan semua materi dalam waktu yang sangat minim. C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah penelitian tersebut di atas, maka rumusan pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana implementasi pendekatan taktis pada pembelajaran aktivitas permainan sepak bola dalam upaya meningkatkan nilai kerjasama di SMP YAS Bandung khususnya kelas VII? D. Tujuan Penelitian Mengacu pada permasalahan penelitian tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendekatan taktis pada pembelajaran aktivitas permainan sepak bola dalam upaya meningkatkan nilai kerjasama di SMP YAS Bandung, khususnya kelas VII. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat penelitian ini sebagai berikut:

7 1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi bagi para guru pendidikan jasmani dan sekolah sebagai lembaga yang berkompeten dalam penetapan kebijakan, khususnya mengenai implementasi pendekatan taktis pada pembelajaran aktivitas permainan sepak bola dalam upaya meningkatkan nilai kerjasama pada siswa di SMP YAS Bandung. 2. Secara praktis dapat dijadikan acuan bagi para guru pendidikan jasmani dan pelatih cabang olahraga sepak bola dalam menetapkan dan memilih model yang lebih efektif untuk digunakan setiap siswa maupun atlet sepak bola dalam proses pembelajaran dan latihan. F. Pembatasan Penelitian Untuk memberikan gambaran yang jelas dari penelitian ini diperlukan pembatasan penelitian, maka untuk memfokuskan penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian mengenai implementasi pendekatan taktis pada pembelajaran aktivitas permainan sepak bola dalam upaya meningkatkan nilai kerjasama pada siswa SMP YAS Bandung, khusus kelas VII. G. Penjelasan Istilah Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Implementasi menurut Lutan (1988: 4) adalah menciptakan hubungan antara aktivitas yang akan dikerjakan; personel yang akan melakukannya; dan faktor fisik yang dibutuhkan.

8 2. Pendekatan taktis menurut Griffin (1997: 70) adalah suatu proses yang terencana untuk menyempurnakan penampilan permainan yang didalamnya terkandung penggabungan unsur kesadaran taktis dan pelaksanaan keahlian. 3. Pembelajaran menurut Sagala (2007: 61) merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. 4. Kerjasama (Team Work) dalam situs http://indosdm.com/kamus-kompetensikerjasama-team-work adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. 5. Sepak bola menurut (Sucipto, et.al (1999: 7) merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang, yang dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.