BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun Bangsa dan Negara mengingat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan berlangsung sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB 1 PENDAHULUAN. makmur, senantiasa melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meraih perbaikan, perubahan dan kemajuan. Manusia dalam skala individu,

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. pendidikan nasional Bab 1 Pasal 1, pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat, berbagai kemajuan yang dialami dapat terwujud

BAB 1 PENDAHULUAN. rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun tentang Pendidikan Nasional yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan suatu bangsa, maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada pendidikan itu sendiri. Negara yang mutu pendidikannya tinggi akan mengalami kemajuan, sebaliknya negara yang mutu pendidikannya rendah akan mengalami keterbelakangan. Kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya arti pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas telah menghasilkan adanya upaya peningkatan dalam bidang pendidikan yanag diatur oleh pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut, harus dipahami dan disadari oleh setiap pengembang kurikulum. Sebab, apapun yang direncanakan dan dikembangkan serta dilaksanakan dalam setiap proses 1 Departemen Pendidikan Nasional, Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung : Citra Umbar, 2003), h. 12. 1

2 pendidikan pada akhirnya harus bermuara pada pengembangan potensi setiap anak agar mereka menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, manusia yang sehat, berilmu, cakap, dan sebagainya. Salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian yang lebih adalah matematika. Mengingat begitu pentingnya matematika dalam kehidupan ini maka kurikulum yang dilaksanakan di Indonesia memuat mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah dasar, menengah dan atas. Islam juga memberikan suatu penjelasan bahwa matematika perlu untuk dipelajari dan mengetahui segala hal-hal yang diperlukan, sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Isra ayat 12, yang berbunyi Ayat diatas menjelaskan tentang adanya pergantian siang dan malam agar manusia dapat menggunakan waktu yang diberikan dengan sebaik-baiknya untuk mencari karunia dari-nya, mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Perhitungan dalam hal ini terkait dengan matematika yang sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan kehidupan sosial manusia. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih lanjut

3 matematika dapat memberi bekal kepada siswa untuk menerapkan matematika dalam berbagai keperluan. Akan tetapi persepsi negatif siswa terhadap matematika tidak dapat diacuhkan begitu saja. Umumnya pelajaran matematika menjadi momok bagi siswa. Sifat abstrak dari objek matematika menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Akibatnya prestasi matematika siswa secara umum belum menggembirakan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah meningkatkan kemampuan di bidang matematika. Adapun ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika di SMP/MTs meliputi bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, serta statistik dan peluang. Dalam penelitian ini materi tentang menentukan persamaan garis lurus masuk dalam ruang lingkup aljabar. Materi ini dalam penyelesaiannya memerlukan kemampuan yaitu kemampuan menghafal rumus, mengaplikasikan rumus dan ketelitian dalam perhitungan. Selain itu, siswa juga dituntut memiliki pengetahuan tentang gradien, bentuk persamaan garis lurus dan operasi pada bentuk aljabar. Secara operasional, kemampuan siswa menentukan persamaan garis lurus akan membantu dalam memahami materi pada jenjang pendidikan berikutnya. Berdasakan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Diana Rohmawati Ni mah (2010) menyimpulkan bahwa dalam pokok bahasan persamaan garis lurus siswa masih melakukan banyak kesalahan, diantaranya: 1) kesalahan konseptual yang dilakukan siswa antara lain: salah menafsirkan konsep, istilah dan prinsip serta tidak atau kurang tepat dalam menuliskan rumus untuk

4 menjawab suatu masalah, 2) kesalahan prosedural yang dilakukan siswa antara lain: a) kesalahan yang berhubungan dengan sistematika penyelesaian, yaitu kesalahan mensubstitusikan nilai ke variabel, ketidakteraturan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah, kesalahan atau ketidakmampuan memanipulasi langkah-langkah untuk menjawab suatu masalah, melakukan penyimpulan tanpa alasan yang benar, kesalahan siswa dalam mencermati dan memahami perintah soal, kesalahan karena siswa tidak melanjutkan langkah penyelesaian, dan b) kesalahan yang berhubungan dengan kemampuan siswa terhadap materi prasyarat, yaitu kesalahan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan. 2 Bertolak dari hasil penelitian diatas, dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam pokok bahasan persamaan garis lurus masih belum memuaskan ketika mereka diberi pelajaran dengan menggunakan strategi yang biasa pada umumnya digunakan oleh guru (menjelaskan, memberikan contoh dan latihan). Dari berbagai kenyataan yang ada dilapangan tersebut diatas menunjukkan kemampuan siswa masih belum memuaskan dalam menentukan persamaan garis lurus, hendaknya guru harus memahami sepenuhnya materi yang hendak disampaikan dan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang baru berkembang adalah learning starts with a question yang merupakan suatu strategi dalam bertanya, dimana siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran ini dapat 2 Diana Rohmawati Ni mah, Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII MTs Darul Huda Wonodadi Blitar, Skripsi, (http://karya ilmiah.um.ac.id/index.php/matematika/article/view/5514), di akses pada tanggal 27/09/2012.

5 membangkitkan dan menumbuhkan minat belajar siswa karena dalam strategi ini siswa terlebih dahulu diminta untuk membaca sekaligus memahami materi yang akan disampaikan oleh guru dan secara aktif mereka bertanya kepada guru tentang materi yang sudah dibaca tadi. Siswa yang tidak berminat terhadap materi yang akan disampaikan oleh guru akan senang dan berminat dalam mempelajari materi ini karena sebelum guru menyampaikan materi siswa sudah membacanya dan sudah bertanya kepada guru apa yang mereka anggap sulit. Karena dengan membaca maka siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Dalam penelitian ini strategi pembelajaran learning starts with a question dipilih peneliti karena strategi ini dianggap sesuai dengan materi persamaan garis lurus juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Feni Wulan Utami (2011) menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif learning starts with a question dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika siswa. 3 Oleh karenanya, peneliti tertarik untuk dapat meneliti hal yang sama, tetapi dengan lebih sempit pembahasannya yaitu hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi persamaan garis lurus. 3 Feni Wulan Utami. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Learning Starts With A Question Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Jatipuro, Skripsi, (http://contohskripsi.idtesis.com/kumpulan-judul-contoh skripsi-pendidikan.html/), di akses pada tanggal 27/09/2012.

6 Pada kenyataan yang terjadi di lapangan, strategi pembelajaran ini tidak semuanya digunakan oleh setiap guru mata pelajaran di sekolah-sekolah, khususnya matematika. Para guru sudah merasa terbiasa dengan pembelajaran teacher centre yang tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Padahal jika dilihat dari peran dan fungsi strategi pembelajaran learning starts with a question sangat urgen dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Keadaan semacam ini yang juga tergambar di MTsN Tamban berdasarkan hasil wawancara awal peneliti dengan guru matematika disana, sehingga peneliti memilih MTsN Tamban sebagai tempat penelitiannya. Adapun keberhasilan siswa dalam menentukan persamaan garis lurus pada hakekatnya merupakan tujuan dari setiap kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, maka dituntut kemampuan siswa dalam menentukan persamaan garis lurus. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang akan disajikan dalam bentuk skripsi yang berjudul: Kemampuan Dalam Menentukan Persamaan Garis Lurus Dengan Strategi Pembelajaran Learning Starts With A Question Siswa Kelas VIII MTsN Tamban Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan siswa dalam menentukan persamaan garis lurus dengan strategi pembelajaran learning starts with a question kelas VIII MTsN Tamban tahun pelajaran 2012/2013?

7 C. Definisi Operasional Untuk menghindari kekeliruan terhadap judul diatas, maka penulis perlu menjelaskan istilah yang terdapat dalam judul yaitu sebagai berikut: 1. Kemampuan mempunyai arti kesanggupan, kecakapan, kekuatan 4. Kemampuan yang dimaksud disini adalah kecakapan siswa dalam menetukan persamaan garis lurus yang dilihat hasil belajar siswa pada materi tersebut. 2. Menentukan persamaan garis lurus dalam hal ini menyangkut dua hal, yaitu menetukan persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (x 1, y 1 ) dan persamaan garis yang melalui dua titik (x 1, y 1 ) dan (x 2, y 2 ) 5. 3. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih dan digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga memudahkan siswa menerima, memahami, mengolah, menyimpan, dan mereproduksi bahan pelajaran 6. 4. Learning Starts With A Question adalah strategi pembelajaran yang membuat siswa belajar secara aktif dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru dengan membagikan bahan ajar (hand out) yang merangsang siswa untuk bertanya. 4 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2001), cet ke-1, edisi ke-3. 5 M.Cholik A Sugijono, Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1, (Jakarta: Erlangga, 20005, h.83-84 6 Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Siswa Dalam Interaksi Edukatif (Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta), h. 325

8 Dari beberapa pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan judul diatas adalah untuk meneliti kemampuan siswa dalam menentukan persamaan garis lurus dengan strategi pembelajaran learning starts with a question kelas VIII MTsN Tamban tahun pelajaran 2012/2013. D. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan selanjutnya tidak meluas dan lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Kemampuan menentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (a, b) dengan gradien m. 2. Kemampuan menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik (x 1, y 1 ) dan (x 2, y 2 ) 3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas VIII A MTsN Tamban. 4. Penelitian ini dilaksanakan pada pembahasan persamaan garis lurus yaitu pada persamaan garis lurus yang melalui gradien m dan titik (x 1, y 1 ) dan persamaan garis lurus yang melalui dua titik (x 1, y 1 ) dan (x 2, y 2 ). E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menentukan persamaan garis lurus dengan strategi pembelajaran learning starts with a question kelas VIII MTsN Tamban tahun pelajaran 2012/2013.

9 F. Signifikansi Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan bisa diambil dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menentukan persamaan garis lurus dengan strategi pembelajaran learning starts with a question. 2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika, khususnya pada materi persamaan garis lurus. 3. Sebagai bahan informasi dan wawasan pengetahuan bagi mahasiswa atau peneliti lain dalam melakukan penelitian berkaitan dengan penelitian ini. 4. Memperkaya khazanah dan ilmu pengetahuan khususnya di IAIN Antasari Banjarmasin. G. Anggapan Dasar Dalam penelitian ini, peneliti mengasumsikan bahwa: 1. Nilai hasil tes benar-benar menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya. 2. Butir soal yang digunakan memenuhi standar alat ukur yang tinggi, yakni memiliki validitas dan reliabilitas. 3. Setiap siswa memiliki kemampuan dasar, tingkat perkembangan intelektual dan usia yang relatif sama. 4. Materi yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

10 H. Sistematika Penelitian Untuk memudahkan dalam memahami pemahaman pada penelitian ini, maka penulis membuat prosedur penelitian sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, batasan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, anggapan dasar dan sistematika penelitian. Bab II: Landasan Teoritis, terdiri dari belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, matematika dan belajar matematika, faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar matematika, tujuan pengajaran matematika di Madrasah Tsanawiyah, strategi pembelajaran, strategi pembelajaran learning starts with a question, kemampuan menentukan persamaan garis lurus. Bab III: Metode Penelitian, terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, metode penelitian, objek penelitian, sujek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, prosedur penelitian dan indikator keberhasilan. Bab IV: Laporan Hasil Penelitian, terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, pelaksanaan pembelajaran di kelas, deskripsi kegiatan pembelajaran di kelas, pengajian data dan analisis. Bab V: Penutup, terdiri dari simpulan dan saran-saran.