BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sektor property dan real estate merupakan sektor bisnis yang cukup

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sektor bisnis yang berkembang pesat.bisnis property dan real

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal semakin banyak perusahaan yang melakukan go-publik. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin berkembang banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaannya. Modal tersebut berasal dari dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap sedangkan demand nya akan selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan dan lain-lain. Sudah selayaknya apabila perusahaan pengembang mendapatkan keuntungan yang besar dari kenaikan harga properti tersebut, dan dengan keuntungan yang diperoleh maka perusahaan pengembang dapat memperbaiki kinerja keuangannya sehingga dapat menaikkan harga saham. Krisis ekonomi tahun 1998 mengakibatkan banyak perusahaan pengembang mengalami kesulitan karena memiliki hutang yang didominasi oleh dolar Amerika dalam jumlah yang besar, yang telah dipinjamnya pada saat sebelum krisis ekonomi guna membangun properti. Krisis ekonomi menyebabkan bunga kredit melonjak hingga 50% sehingga pengembang mengalami kesulitan untuk membayar cicilan kreditnya (dalam bentuk dolar Amerika). Tunggakan hutang dalam jumlah yang besar, menurunkan kinerja keuangan perusahaan, yang kemudian berdampak pada respon investor di pasar modal sehingga mempengaruhi harga pasar saham. Bisnis properti mengalami kejayaan pada tahun 1996. Para ahli properti memperkirakan bisnis properti mempunyai siklus perkembangan setiap tujuh

tahun sekali., Diperkirakan pada tahun 2003 bisnis properti akan kembali mengalami masa kejayaannya setelah booming pada tahun 1996, akan tetapi terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998, maka perkiraan menjadi mundur ke tahun 2005. Tahun 2007 bisnis properti mencapai puncaknya dan menuju titik balik sehingga developer sudah mengantisipasi kemungkinan risiko yang muncul pada periode yang akan datang. Hal ini tidak didukung oleh pertumbuhan properti pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2006 yang mengalami penurunan, padahal indikator ekonomi makro pada tahun 2006 lebih baik dibandingkan dengan indikator ekonomi makro pada tahun 2005. Bisnis properti pada tahun 2006 seharusnya mengalami perkembangan yang lebih baik dari pada tahun 2005. Kondisi ekonomi makro yang semakin membaik, seharusnya membuat kinerja keuangan sektor properti semakin membaik, karena dengan turunnya tingkat bunga dan inflasi serta naiknya pendapatan bruto dapat menaikkan daya beli masyarakat terhadap properti yang ditawarkan oleh pengembang, sehingga menaikkan jumlah transaksi atas properti yang ditawarkan. Naiknya jumlah transaksi akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan properti yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Membaiknya indikator ekonomi makro tahun 2006 belum menampakkan efeknya terhadap peningkatan volume penjualan properti di tanah air. Pada tahun 2009, Perusahaan mendapat tantangan yang berat dari adanya imbas krisis global yang melanda seluruh dunia. Krisis ekonomi ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, sehingga mereka mengalami tingkat pertumbuhan nol bahkan minus. Dampak krisis pada negara-negara maju

tersebut tak terelakkan lagi berimbas ke perekonomian negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Krisis ini mengakibatkan pula bertumbangannya berbagai institusi keuangan terkemuka dunia, yang pada akhirnya memberikan efek psikologis negatif bagi situasi perbankan Indonesia. Pada akhirnya, krisis global tersebut mengimbas ke dunia bisnis properti, yaitu dalam bentuk menurunnya ekspansi kredit dunia perbankan baik di sektor kredit konstruksi dan di sektor kredit kepemilikan rumah/apartemen maupun juga menurunnya daya beli masyarakat. Mengacu pada proyeksi penjualan properti residensial di tahun 2010 yang dilakukan oleh pengamat properti dari Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), diyakini bahwa di tahun 2010 penjualan properti residensial, baik itu rumah, ruko, maupun apartemen, akan kembali menggeliat. Pengamat properti Jones Lang LaSalle memproyeksikan peningkatan penjualan pada 2010 sebesar 15% pada sektor perumahan dan penjualan kondominium akan mengalami kenaikan sebesar 25%. Peningkatan diperkirakan terjadi akibat dari pertumbuhan penduduk yang ikut menopang pertumbuhan bisnis properti residensial. Sebagai contoh, kebutuhan rumah di wilayah Jabodetabek masih cukup besar yaitu ± 160.000 unit/tahun. Proyeksi penjualan properti di tahun 2010 yang dinyatakan akan meningkat tentunya akan menarik minat para investor terhadap bisnis properti dan real estat di pasar modal. Pasar modal merupakan satu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan efisien disatu pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan

perusahaan untuk mencari alternatif pembiayaan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Seorang investor harus memiliki perencanaan investasi yang efektif agar memperoleh keuntungan di pasar modal. Perencanan ini meliputi pertimbangan keputusan untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dalam aktiva tertentu dengan harapan akan mendapat keuntungan di masa mendatang. Salah satu bentuk investasi yang dilakukan pemilik dana adalah membeli saham dengan harapan memperoleh return yang paling optimal baik berupa dividen ataupun capital gain. Saham sebagai salah satu objek investasi yang paling diminati dalam perdagangan pasar modal merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat risiko cukup tinggi, yang tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di masa depan. Pertimbangan investor untuk membuat keputusan berinvestasi dalam saham adalah informasi mengenai kondisi perusahaan. Suatu informasi dikatakan informatif apabila informasi tersebut mampu memberikan kepercayaan dan keyakinan bagi para investor untuk melakukan investasi pada perusahaan. Informasi keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan, meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan oleh para investor karena informasi ini menunjukkan prestasi perusahaan pada periode tersebut. Investor memerlukan informasi akuntansi untuk menilai risiko yang melekat pada investasinya. Penyajian laporan arus kas akan memungkinkan para

investor untuk memprediksi jumlah kas yang mungkin didistribusikan sebagai dividen pada masa yang akan datang serta menilai risiko potensial atas investasi yang ditanamkan. Informasi akan menjadi bermanfaat jika dapat membantu investor dalam memprediksi hasil-hasil dimasa mendatang dari berbagai alternatif tindakan. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Komponen-komponen arus kas ini dipisahkan karena masing-masing komponen dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap harga saham. Analisa laporan keuangan juga dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Analisa laporan keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Hubungan rasio laporan keuangan dengan harga saham didasarkan pada asumsi bahwa rasio keuangan berguna bagi investor untuk memberikan informasi yang membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Salah satu rasio keuangan yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan berinvestasi adalah rasio profitabilitas, yaitu Earning per Share (EPS). EPS menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen kepada pemegang saham. Apabila EPS mengalami kenaikan maka kemungkinan akan diikuti oleh kenaikan dari harga saham perusahaan tersebut karena kenaikan EPS menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja perusahaan yang bagus akan menarik investor untuk menginvestasikan dananya di perusahaan, dan jika

banyak investor cenderung ingin membeli saham suatu perusahaan maka harga saham perusahaan tersebut akan mengalami tren yang meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Silitonga (2009) tentang pengaruh informasi arus kas terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI, dengan objek penelitian perusahaan makanan dan minuman. Penelitian tersebut menyatakan bahwa secara simultan, informasi laporan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Pengujian secara parsial menunjukkan hanya arus kas dari aktivitas operasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Samosir (2010) menunjukkan hasil yang berbeda yaitu secara parsial laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi dan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Uraian sebelumnya menunjukkan ketidakkonsistenan hasil penelitian yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada pengaruh informasi laporan arus kas dan rasio profitabilitas terhadap harga saham dengan objek penelitian pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2009. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah objek dan periode penelitian serta variabel independen. Pemilihan kelompok perusahaan real estate dan properti yang go publik di BEI sebagai perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah karena sektor ini telah mengalami

perkembangan yang cukup pesat setelah krisis moneter dan mulai menunjukkan kontribusinya pada pertumbuhan perekonomian akhir-akhir ini. Selain itu pertimbangan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok ini memerlukan modal yang besar sehingga menggantungkan diri pada investasi saham dari para investor. Hal ini mengakibatkan tingkat persaingan yang tinggi di antara perusahaan dalam kelompok ini dalam menarik investasi sehingga menuntut kinerja perusahaan yang selalu prima untuk dapat bersaing. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti ingin meneliti kembali pengaruh informasi laporan arus kas dan rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan earning per share (EPS) berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan earning per share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan

Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh laporan arus kas dan rasio profitabilitas terhadap harga saham 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menilai apakah penerbitan laporan arus kas dan rasio profitabilitas memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan 3. Bagi investor, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan bahan evaluasi untuk mengambil keputusan investasi saham. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada bidang yang sama