Jelas tidak layaklah. Ini tidak apple to apple, atau orang pesantren bilang, baina as-sama' wa qa'r al-bi'r (antara langit dan dasar sumur).

dokumen-dokumen yang mirip
Salah seorang gembong liberal Luthfi Assyaukanie mengumpamakan Lia Eden dengan Nabi Muhammad SAW. Pendapat Anda?

{mosimage}muhammad Rahmat Kurnia Ketua Lajnah Fa'aliyah DPP HTI

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

Mengapa dalam beberapa tahun terakhir setiap Natal, negeri yang mayoritas Muslim ini seolah jadi negeri Kristen?

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

I. PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat (2) disebutkan, bahwa Negara menjamin

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mental penuturnya. Kehidupan mental bangsa Indonesia yang telah

Terjadinya jual beli pasal di DPR itu salah satu bukti buruknya moralitas oknum atau bobroknya sistem?

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Memahami Radikalisme Secara Utuh

Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI

BAB III SANKSI HUKUM TERHADAP PELAKU PENODAAN AGAMA DALAM KETENTUAN HUKUM DI INDONESIA

Pemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara.

TRILOGI PEMBARUAN; SEBUAH WACANA AWAL. Muryanti Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

PEMIDANAAN TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

Otentisitas Alkitab vs Quran

Muhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia.

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Kegiatan impor dan ekspor merupakan bentuk perdagangan (tijârah). Di dalamnya praktik

BAB V PENUTUP. 1. Teks critical Linguistik, Pesan Liberalisme situs karya Ulil

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Pembaharuan. Bagian II

Akidah bisa cacat karena sudah ikut dalam membenarkan sesuatu yang diharamkan oleh akidah Islam.

Pembaharuan.

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Memahami Takdir Secara Adil

[97] Memahami Perda-perda Syariah Sunday, 03 February :51

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

BAB IV ANALISIS GUGATAN SUAMI DALAM HAL MENGINGKARI KEABSAHAN ANAK YANG DILAHIRKAN ISTRINYA

BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis

BAB III KASUS PENODAAN TERHADAP AGAMA DI INDONESIA. 1. Kasus Basuki Tjahja Purnama (Ahok) Tempat Tanggal Lahir : Belitung, 29 Juni 1966

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi!

-1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN AQIDAH

Membangun Kekuatan Umat Islam. Written by Friday, 11 June :36

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia

Resensi Buku EKONOMI POLITIK: Peradaban Islam Klasik, karangan Suwarsono Muhammad Oleh: Musa Asy arie

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Mengapa Amerika menyebarkan demokrasi ke negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia?

Tafsir Surat Al-Fil: Ketika Gajah pun Enggan Memaksiati Allah

Oleh: Hafidz Abdurrahman

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

Publication: 1435 H_2014 M. Sekte Baha'iyyah. Disalin dari Majalah Al-Furqon No.151 Ed. 4 Th. Ke-14_1435 H

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN DEMOKRASI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

BAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Yang kafir. Yang dimaksud orang-orang kafir di sini adalah Yahudi dan Nashara sebagaimana yang disebutkan oleh Qatadah, As-Suddi, dan yang lainnya.

Pentingnya Kaderisasi Intelektual dalam Usaha Islamisasi Ilmu Pengetahuan

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015

Bagaimana tanggapan Anda dengan digelarnya Pekan Kondom Nasional?

Komentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini?

*** Bahaya Vonis Kafir

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Saat ini masyarakat mengalami depresi sosial skala tinggi. Depresi ini lahir karena tidak ada pegangan hidup.

PIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW. Oleh: Ulya Fuhaidah

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Benarkah HTI tidak berhak melakukan itu semua dengan alasan tersebut di atas?

Allah SWT mewajibkan umat Islam mengatur hidupnya dengan syariah Islam. Allah SWT berfirman:

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011

Oleh: KH Hafidz Abdurrahman

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

Kata Pengantar DR. K.H. Ma ruf Amin... Kata Pengantar Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A... Prakata edisi ketiga... xv

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH?

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

Jokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015

Kolom Edisi 040, Desember P r o j e c t ISLAM BAGHDAD. i t a i g k a a n. Luthfi Assyaukanie

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Bahaya Jaringan Islam Liberal. (Sekularis Berkedok Muslim)

Perjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia.

Persiapan Menuju Hari Akhir

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM

Ayat ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu yang dikatakan kaum kafir terhadap Alquran dan celaan keras terhadap pelakunya.

Bambang Wirahyoso, Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional

ANALISIS TENTANG PENYATUAN PENAHANAN ANAK DENGAN DEWASA MENURUT FIKIH JINAYAH DAN UU NO. 23 TAHUN 2002

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

Transkripsi:

{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Penghinaan secara halus terhadap Nabi Muhammad SAW dilakukan oleh Luthfi Assyaukanie, salah satu gembong kelompok liberal dalam sidang Uji Materiil UU Penistaan Agama beberapa waktu lalu di Mahkamah Konstitusi. Apakah ini penistaannya yang pertama? Adakah penistaan lain yang ia lakukan sebelumnya? Untuk menjawab itu wartawan Media Umat Joko Prasetyo mewawancarai Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Hafidz Abdurrahman. Berikut petikannya. Layakkah Lia Eden diumpamakan seperti Nabi Muhammad SAW? Jelas tidak layaklah. Ini tidak apple to apple, atau orang pesantren bilang, baina as-sama' wa qa'r al-bi'r (antara langit dan dasar sumur). Tapi mengapa Luthfi As Syaukanie membandingkan Lia Eden dengan Nabi Muhammad SAW? Menurut pengakuan dia, seperti yang dilansir media, itu adalah contoh ekstrim, ketika agama baru muncul, pasti ada perlawanan dari para penganut agama lama. Bukan hendak menuduh Nabi melakukan penyimpangan. Meski begitu, menurut saya, tetap berbeda konteksnya antara perlawanan penganut agama lama kepada Nabi, dengan perlawanan umat Islam kepada Lia Eden. Pertama, apa yang dialami Nabi merupakan sunnah yang dialami oleh setiap Nabi dan Rasul, 1 / 5

sebagaimana dinyatakan dalam Alquran. Sementara apa yang dialami Lia Eden adalah akibat dari ulahnya menodai dan menistakan Islam. Kedua, Nabi Muhammad itu adalah Nabi dan Rasul, sehingga berlakulah sunnah kenabian, tetapi Lia Eden itu jelas bukan. Ini kalau memang benar faktanya begitu. Tapi, kalau kita cermati ucapan Luthfi, menurut hemat saya, tidak murni seperti itu. Itu kira-kira hanya alibi. Karena pikiran dia, sama seperti pikiran yang dituangkan dalam naskah gugatan Tim Advokasi Kebebasan Beragama. Di situ jelas dinyatakan, bahwa Islam dianggap sempalan Kristen dan Yahudi. Dengan begitu, juga bisa dipahami, bahwa Nabi Muhammad SAW itu telah melakukan penyimpangan terhadap kedua agama sebelumnya. Nah, kalau ini yang dimaksud, maka konteks penyamaan Nabi SAW dengan Lia Eden, berarti menganggap Nabi SAW dan Lia Eden sama-sama telah melakukan penyimpangan. Na'udzubillah. Dan, kalau seperti itu maksudnya, tentu Luthfi sudah tidak yakin lagi dengan Islam dan Nabi Muhammad SAW. Adakah unsur pelecehan atau desakralisasi Nabi Muhammad SAW oleh Luthfi dalam perumpamaan tersebut? Kalau dasarnya sudah tidak percaya, baik kepada Islam maupun Nabi Muhammad SAW, tentu pelecehan itu ada. Wong sudah tidak percaya. Tetapi, terlepas dari maksudnya melecehkan atau tidak, sebenarnya ucapan itu menurut saya, bukan saja ngawur, tetapi menunjukkan kebodohan Luthfi, dkk. yang luar biasa. Selain kasus di MK tersebut bisa disebutkan beberapa pelecehan atau penistaan lainnya yg dilakukan Luthfi, dkk.? 2 / 5

Wah banyak sekali Beberapa contohnya Luthfi, misalnya, pernah mengatakan, "Pada gilirannya, perangkat dan konsep-konsep Agama seperti Kitab Suci, Nabi, Malaikat, dan lain-lain tak terlalu penting lagi.. (Kompas, 3/09/2005). Tidak hanya itu, bersama sejumlah rekannya, dia juga menggugat apa yang disebutnya dengan sakralisasi Alquran. Bahkan, mereka telah membuat buku Dekonstruksi Alquran, yaitu bagaimana menyusun kembali Alquran versi mereka. Tidak cukup mendekonstruksi Alquran, mereka bahkan tidak lagi meyakini kemurnian Alquran sebagai firman Allah. M. Guntur Romli, misalnya, dalam artikelnya, Pewahyuan Alquran: Antara Budaya dan Sejarah (Koran Tempo, 4/5/2007), menyatakan, "Alquran adalah karya bersama yang merupakan hasil gotong royong antara Allah, malaikat Jibril dan Nabi Muhammad". Dia juga menyatakan, "Alquran terpengaruh dengan keyakinan Ebyon, sekte Kristen minoritas yang tidak mengakui Nabi Isa mati disalib. Tidak hanya itu, "Alquran adalah suntingan dari kitab sebelum-sebelumnya, yang disesuaikan dengan kepentingan penyuntingnya. Alquran tidak bisa melintasi konteks dan sejarah, karena ia adalah wahyu budaya dan sejarah. katanya. Lebih naif lagi, dia katakan, "Kenabian Muhammad telah disiapkan oleh kaum Kristen. Khadijah adalah Santa Kristen. Tidak cukup menghina Nabi, dia pun menghina Khalifah 'Umar, "Umar ibnu Al-Khaththab adalah pelaku anal seks." (Kompas, 1/9/2007). Mereka tidak saja mengingkari perkara fundamental agama (ushuluddin), tetapi juga cabang (far'u ad-din), seperti pandangan Ulil Abshar Abdala, "Menurut saya, tidak ada yang disebut Hukum Tuhan dalam pengertian seperti yang dipahami orang Islam. Misalnya Hukum 3 / 5

Tuhan tentang pencurian, jual-beli, pernikahan, pemerintahan dan lain-lain. (Kompas, 18/11/ 2002). Menurutnya, "Negara Sekuler lebih unggul daripada Negara Islam ala fundamentalis, sebab Negara Sekuler bisa menampung energi kesalihan dan energi kemaksiatan sekaligus. (Tempo, edisi 19-25/11/ 2002). Karena itu, mereka pun tegas-tegas membela Ahmadiyah, yang jelas menodai ajaran Islam. Membela sekte Salamullah, pimpinan Lia Eden, yang juga jelas-jelas menodai Islam. Mereka juga anti syariah, menolak formalisasi syariah, dan mendukung pornografi dan pornoaksi. Sebenarnya apa yang mereka inginkan dengan melakukan itu semua? Alasan mereka, sebagaimana mereka lansir dalam buku-buku dan situs-situs mereka, katanya, untuk membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam. Menurut mereka, jika ijtihad ditutup, atau dibuka secara terbatas, maka akan menyebabkan pembusukan Islam. Maka, harus dibuka sepenuhnya, baik segi muamalat (interaksi sosial), ubudiyyat (ritual), dan ilahiyyat (teologi). Selain itu, mereka juga mempunyai keyakinan, bahwa kebenaran itu bersifat relatif, terbuka dan plural, tidak tunggal. Karena itu, tidak boleh ada monopoli tafsir kebenaran. Termasuk perlunya tafsir yang memihak kepentingan pihak minoritas, seperti non-muslim. Mereka juga meyakini kebebasan beragama, dan karenanya harus mendapatkan tempat dan penghargaan. Namun, yang lebih esensial adalah keinginan mereka untuk memisahkan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik. Dengan kata lain, sekulerisasi kehidupan umat Islam. 4 / 5

Kenyelenehan mereka ini murni dari mereka atau merupakan bagian dari agenda kafir Barat? Inti dari semuanya itu adalah sekulerisasi umat Islam dan penghancuran konstruksi keyakinan dan praktik keberagamaan umat Islam. Jika tidak bisa, paling tidak Islam bisa dikompromikan dengan kepentingan Barat, atau umat Islam bisa menerima pandangan hidup Barat, dan tidak alergi, apalagi memusuhi. Padahal, dengan semuanya itu, umat Islam akan tetap bisa dengan mudah dijajah. Jadi, jika kita tarik benang merahnya, semuanya itu adalah proyek penjajahan di dunia Islam.[] 5 / 5