BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) atau sering juga disebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB II RUANG LINGKUP PUSDIKLAT TMB

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner dalam bukunya Sudarsono (2002:65), Organisasi. merupakan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alnis Dwipayana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada. suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta.

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

08/07/ Website:

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah aset atau unsur yang paling penting diantara

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan kontribusi terhadap rata-rata hasil pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan membuat karyawan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGKET / QUESTIONER ANGKET VARIABEL BEBAS (MONITORING X1) 7. Apakah Anda berada ditempat kerja selama jam waktu bekerja?

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan yang paling utama bagi setiap bangsa adalah sumber daya. manusia. Nuansa pembangunan di masa mendatang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah harus memiliki produktivitas kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sama, serta berusaha secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

2015 PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan pertambangan merupakan salah satu komoditi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

TENTANG STANDARDISASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KHUSUS BIDANG GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Disiplin kerja pegawai merupakan hal yapng penting karena. dengan ditegakkannya disiplin, pegawai dapat melakukan pekerjaanya

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Meti Rosmiati, 2014 Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan yang semakin ketat, dimana perusahaan harus memperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) atau sering juga disebut Balai Pendidikan dan Pelatihan merupakan instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Balai Diklat mempunyai tujuan mendidik dan melatih tenaga kerja. Oemar Hamalik (2003:111) mengemukakan bahwa: Balai Diklat bertujuan mendidik dan melatih tenaga kerja yang berkualitas mandiri, yang memiliki kualitas professional (pengetahuan dan keterampilan) kemampuan kepribadian (berdedikasi dan loyalitas) yang baik dan tangguh, serta kemampuan kemasyarakatan (berdisiplin dan hubungan sosial yang baik) sehingga mampu melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kerja yang produktif dan berhasil. Agar tujuan diklat tercapai, seyogyanya Pusdiklat dikelola secara profesional. Dengan kata lain, Pusdiklat merupakan suatu organisasi yang terdiri dari beberapa elemen yang meliputi sumber daya manusia, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang, dimana perlu adanya sebuah pengaturan atau manajemen agar semua elemen dapat berjalan efektif dan efisien. Salah satu bentuk manajemen dalam organisasi adalah disusunnya struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan. Pusat pendidikan dan pelatihan merupakan organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pelatihan. Dimana struktur organisasi yang

2 dibutuhkan dalam pusdiklat meliputi Pimpinan, Bidang administrasi, Bidang perencanaan diklat, Bidang pelaksanaan diklat, Bidang evaluasi dan Tenaga pengajar atau pelatih. Menurut Oemar Hamalik (2003:115) menyebutkan: Setiap Balai Diklat minimal memiliki susunan organisasi, yang terdiri dari: a. Kepala Balai Diklat atau Pusdiklat b. Bagian Administrasi c. Bidang Kurikulum dan Teknologi Pendidikan d. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan e. Bidang Penilaian dan Pelaporan f. Kelompok Pelatih Sehubungan dengan itu, untuk mengoptimalkan kinerja dan produktivitas kerja masing-masing bidang kerja diperlukan sumber daya manusia atau pegawai yang ahli di masing-masing bidangnya. Dalam Bidang kurikulum dan teknologi pendidikan misalnya, bidang ini bertugas menyusun program diklat, mengembangkan dan merencanakan kurikulum diklat dan menyediakan media pembeajaran. Agar tugasnya dapat terlaksana secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan pegawai yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan dibidang kurikulum dan teknologi pendidikan. Pegawai merupakan sumber daya manusia yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan sebuah instansi atau perusahaan dan tidak terlepas di lingkungan Pusdiklat. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus terhadap pegawai. Manajemen yang efektif adalah yang mampu mengelola bidang ketenagakerjaan secara

3 efektif (Oemar Hamalik, 2001:1). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan kerja pegawai, diantaranya yaitu latar belakang pendidikan pegawai. Tidak jarang kita jumpai dalam suatu institusi yang masih mengabaikan masalah latar belakang pendidikan pegawai dalam proses penempatan kerja pegawai. Latar belakang pendidikan merupakan salah satu penyanggah dalam menghadapi pekerjaan yang akan diemban oleh seseorang. Dengan penempatan kerja yang sesuai dengan latar belakang pendidikan pegawai merupakan modal awal bagi pegawai, karena setidaknya pegawai mempunyai gambaran pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi pekerjaannya. Pegawai akan memiliki rasa aman dan semangat untuk menjalankan pekerjaannya. Ada pun masalah yang terjadi apabila penempatan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan pegawai akan berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi kerja. Berikut adalah akibat dari kesalahan dalam penempatan pegawai (Aduy, 2010), berdampak pada : 1. Meningkatkan absensi. 2. Timbulnya konflik. 3. Meningkatkan kecelakaan kerja. 4. Meningkatkan labor turn over. 5. Menurunnya semangat kerja. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara sebagai salah satu Pusdiklat di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral-Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,

4 dibentuk berdasarkan keputusan presiden no. 165 th 2000 yang dijabarkan lebih lanjut dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1915 th. 2001. Sebagaimana fungsi utama sebuah Pusdiklat, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan yang terkait masalah pertambangan mineral dan batubara. Berdasarkan fungsi tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan akan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dibidang pertambangan mineral dan batubara, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara membagi bidang kerjanya kedalam beberapa bidang, yaitu: a) Kepala Pusat Kepala pusat mempunyai tugas mengkoordinir penyiapan, pelaksanaan, pemantauan evaluasi pendidikan dan pelatihan di lingkungan Pusdiklat Minerba b) Bagian Tata Usaha c) Bidang Program dan Kerjasama 1) Sub Bidang Rencana dan Program Sub Bidang Rencana dan Program memiliki tugas membuat perencanaan diklat yang akan dilakukan di lingkungan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Mineral Dan Batubara. Perencanaan yang dilakukan diantaranya meliputi penyusunan analisis kebutuhan diklat. Sub Bidang Rencana dan Program juga bertugas

5 untuk menyusun serangkaian program kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. 2) Sub Bidang Kerjasama dan Informasi Sub Bidang Kerjasama dan Informasi memiliki tugas dalam menjalin kerjasama antara Pihak Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Mineral Dan Batubara dengan lembaga lain baik dalam maupun luar negeri. Selain itu Sub Bidang Kerjasama dan Informasi juga menjadi gerbang utama bagi lembaga-lembaga lain yang ingin melaksanakan diklat di dalam lingkungan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Mineral Dan Batubara. d) Bidang Standar dan Sarana Bidang Standar dan Sarana Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis dan pengelolaan sarana dan prasarana teknis dibidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara. Bidang sarana dan prasarana terdiri atas: 1) Sub Bidang penyiapan Standar Pendidikan dan Pelatihan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, prosedur dan criteria dibidang pendidikan dan pelatihan serta pelayanan sertifikasi kompetensi tenaga mineral dan batubara.

6 2) Sub Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana Mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pelayanan jasa sarana dan prasarana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara. e) Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi pendidikan dan pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi di bidang pelatihan dan pendidikan mineral dan batu bara. Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan terdiri atas: 1) Sub bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Bertugas untuk melakukan penyiapan dan penyelenggaraan dan pelayanan jasa di bidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara 2) Sub bidang Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan pematauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan dan pelatihan mineral dan batubara. Berdasarkan analisis penulis terhadap kondisi pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, penulis menemukan beberapa masalah yang menyangkut produktivitas kerja pegawai. Pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara seringkali mengeluh

7 atas tugas yang diterimanya. Selain itu, dalam mengerjakan tugasnya pegawai sering meminta bantuan kepada konsultan atau para ahli. Hal ini disebabkan karena pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki pegawai tidak sesuai dengan tugas yang diberikan. Pegawai cenderung kurang bersemangat dalam menjalankan tugasnya yang menunjukan adanya permasalahan yang menyangkut produktivitas kerja pegawai di Pusat Pendididkan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. Berdasarkan data yang diperoleh dari data kepegawaian di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara bahwa dari 30 pegawai yang ada mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda dan ada beberapa pegawai yang latar belakang pendidikannya tidak relevan dengan penempatan kerjanya. seperti dalam subbidang penyelenggaraan dan evaluasi diklat dari 7 pegawai, masing-masing berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, yaitu dari S1 Teknik pertambangan, S1 Ilmu Administrasi Negara, D III Manajemen Perusahaan, S1 Teknik informatika dan SMA. Seperti yang telah dijelaskan di atas, agar setiap bidang bekerja secara optimal, unsur dari masing-masing bidang harus bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. Begitu pula halnya setiap bidang yang ada di lingkungan Pusdiklat Minerba, agar setiap bidang mampu beroprasi penuh dan mencapai hasil yang optimal, maka perlu adanya sepesialisasi keahlian. Dimana dalam penempatan kerja pegawai harus sesuai dengan pengetahuan dan keahliannya masing-masing.

8 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian dengan mengangkat judul penelitian yaitu RELEVANSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN PENEMPATAN KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI BERDASARKAN PERSEPSI PEGAWAI PUSAT PANDIDIKAN DAN PELATIHAN. B. Rumusan Masalah Permasalahan umum yang dihadapi dalam penelitian ini adalah bagaimanakah relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja pegawai serta hubungannya dengan produktivitas kerja berdasarkan persepsi pegawai?. Dari permasalahan umum tersebut penulis mencoba menjabarkannya kedalam permasalahan yang lebih khusus, sebagai berikut: 1. Bagaimanakah relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan batubara berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara? 2. Bagaimana produktivitas kerja pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja dengan produktivitas

9 kerja pegawai berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja serta hubungannya dengan produktivitas kerja berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah: 1. Memperoleh informasi tentang relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, 2. Memperoleh informasi tentang produktivitas kerja pegawai berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, 3. Memperoleh data tentang signifikansi hubungan antara relevansi latar belakang dan penempatan pegawai dengan produktivitas kerja pegawai berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara.

10 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk memperoleh informasi dan gambaran tentang relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja pegawai serta hubungannya dengan produktivitas kerja pegawai berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. 2. Manfaat praktis a. Bagi Pusdiklat, dapat mengetahui salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan dalam proses penempatan pegawai, agar dalam melaksanakan tugasnya pegawai mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya sehingga pegawai memiliki produktivitas kerja yang lebih tinggi. b. Bagi jurusan, penelitian ini dapat memberi gambaran kepada jurusan tentang salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk lebih meningkatkan kualitas mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi pendidikan agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam menghadapi dunia kerja. c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menjadi pengetahuan yang baru mengenai relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja dan hubungannya dengan produktivitas kerja pegawai

11 berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan, perlu dijelaskan secara operasional beberapa istilah berikut : 1. Latar belakang pendidikan Latar belakang pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang dimiliki pegawai yang telah diikuti sebelumnya. 2. Penempatan kerja Penempatan kerja dalam penelitian ini adalah proses penempatan seorang pegawai kedalam jabatan atau bidang kerja tertentu di pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. 3. Produktivitas kerja Produktivitas kerja pegawai dalam penelitian ini adalah ukuran kualitas dan kuantitas kerja pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan (hasil) yang efektif dan efisien. Indikator-indikator produktivitas kerja seperti kepuasan kerja (job satisfaction), pemborosan atau yang tidak ada gunanya (waste and scrapt), catatan kualitas barang yang dihasilkan (quality record), catatan hari tidak masuk kerja terlambat pulang lebih awal (Absenteeism & tardness), laporan kunjungan kepada konsultan (Report from counselor), keluhan karyawan (Grievances), catatan kecelakaan

12 (accident report), catatan kunjungan karyawan ke dokter (medical report), memberi saran (suggestion). 4. Persepsi pegawai Persepsi adalah pengalaman seseorang tentang suatu peristiwa atau objek yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam penelitian ini adalah persepsi pegawai tentang relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja pegawai dan persepsi pegawai tentang produktivitas kerja pegawai di lingkungan pusat pendidikan dan pelatihan. F. Asumsi Menurut Nana Syaodih (2007:305), asumsi merupakan titik pangkal dalam penelitian skripsi. Asumsi dapat berupa teori, evidensi, atau pemikiran peneliti sendiri, yang tidak perlu lagi dibuktikan lagi kebenarannya minimal dengan masalah yang diteliti. Asumsi merupakan landasan bagi hipotesis, dan dirumuskan dalam kalimat deklaratif. Asumsi dari penelitian ini adalah: 1. Latar belakang pendidikan adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam proses penempatan kerja, 2. Dengan penempatan kerja yang sesuai dengan latar belakang pendidikan pegawai dapat menciptakan produktivitas kerja yang tinggi

13 G. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:72). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Terdapat hubungan yang signifikan antara relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja dengan produktivitas kerja berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. Dari hipotesis umum di atas dibagi lagi kedalam sub-sub hipotesis yaitu: 1. Hipotesis Nol, Ho : ρ = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja dengan produktivitas kerja berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara. 2. Hipotesis Kerja, Hi : ρ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara relevansi latar belakang pendidikan dengan penempatan kerja dengan produktivitas kerja berdasarkan persepsi pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara.