PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN TANAH SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DI KANTOR BPP TEKNOLOGI

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

Gambar 3.1 Lokasi pembangunan Apartemen Sudirman One Tang-City

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. lapisan tanah dan menentukan jenis pondasi yang paling memadai untuk mendukung

BAB III DATA PERENCANAAN

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

BAB III DATA DAN ANALISA TANAH 3.2 METODE PEMBUATAN TUGAS AKHIR

BAB V METODE PELAKSANAAN. pelaksanaan di lapangan penulis melakukan pengumpulan data berupa : pekerja) dan disertai dengan dokumentasi di lapangan,

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi


2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Proyek pembangunan gedung berlantai banyak ini adalah pembangunan gedung

BAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

Rekayasa Pondasi. Achmad Muchtar.,ST.,MT UnNar

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

Tabel 1.1 Flowchart Pengerjaan Tugas Akhir

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

No. Klasifikasi Medan Jalan Raya Utama 1 Datar (D) 0 9,9 % 2 Perbukitan (B) 10 24,9 % 3 Pegunungan (G) >24,9 %

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test)

4. ANALISA UJI LABORATORIUM

4.2 ANALISA TOPOGRAFI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

Dosen pembimbing : Disusun Oleh : Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro,M.Eng. Aburizal Fathoni Trihanyndio Rendy Satrya, ST.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

BAB II DESKRIPSI KONDISI LOKASI

KORELASI ANTARA HASIL UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER DENGAN NILAI CBR

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KOMPILASI DATA

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

BAB II HAND BORING. 2.1 Referensi. Tanah. ITB Dasar Teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara

ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pijakan terakhir untuk menerima pembebanan yang ada diatasmya. Peran tanah

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN DATA INSITU TEST, PARAMETER LABORATORIUM TERHADAP LOADING TEST KANTLEDGE

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau

BAB I PENDAHULUAN. langsung kebutuhan akan lahan sebagai penunjang kehidupan pun semakin besar.

Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage

Evaluasi Data Uji Lapangan dan Laboratorium Terhadap Daya Dukung Fondasi Tiang Bor

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

DAFTAR GAMBAR Nilai-nilai batas Atterberg untuk subkelompok tanah Batas Konsistensi... 16

Transkripsi:

LAMPIRAN I PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION) BANGUNAN PADA AREA BPPT LOKASI JALAN M H. THAMRIN NO. 8 JAKARTA 105

I. Pendahuluan Pekerjaan Penyelidikan tanah (Soil Test) dilaksanakan Pada Area Gedung BPPT lokasi Jalan M H Thamrin Jakarta Pusat Jl. MH Tahmrin no. 8 Jakarta. Laporan hasil tes dan penelitian ini meliputi penyelidikan tanah dilapangan dan tes dilaboratorium, merupakan Laporan akhir (Final Report). Penyelidikan dan tes dilapangan telah dikerjakan pada tanggal 27 sampai dengan 28 September 2010, yaitu pekerjaan 3 (tiga) titik tes sondir (CPT) dan 1 (satu) titik bor dangkal (shallow boring) dilokasi rencana bangunan, sebagaimana gambar denah lokasi titik tes. Tujuan penyelidikan tanah ini dimaksudkan untuk mengetahui sifatsifat fisis dan sifat-sifat fisik dari lapisan tanah serta kedalaman lapisan tanah keras pada daerah penyelidikan. Sifat-sifat fisis dan sifat-sifat fisik yaitu berupa klasifikasi tanah, sifat konsistensi tanah, daya dukung tanah dengan menggunakan alat tes sondir sampai dikedalaman lapisan tanah keras untuk nilai daya dukung tahanan ujung konus dan tahanan geser maksimum sebesar 250 kg/cm 2 atau maksimum dikedalaman 20,00 m. 106

II. Penyelidikan di lapangan 2.1 Pelaksanaan penyelidikan meliputi : 2.1.1 Pekerjaan sondir, dilakukan dengan menggunakan satu set alat sondir lengkap yang berkapasitas 2,5 tonf di 3 (tiga) titik sondir yang telah ditentukan dilokasi bangunan yaitu titik sondir (S-1, S-2 dan S-3) 2.1.2 Pekerjaan pengeboran merupakan Bor dangkal dilakukan pada 1 titik bor (B) diantara lokasi titk sondir, untuk melihat secara visual kondisi lapisan tanah pada lapisan permukaan sampai dikedalaman 4,00 m dengan melakukan pengambilan sampel tanah terganggu (distrubed) dan sampel tanah asli / sampel tanah tidak terganggu (undistrub) sejumlah 2 tabung sampel pada lobang Bor dikedalaman 1,50 m 2,00 m dan dikedalaman 3,00 m - 3,50m yang akan dilakukan tes dilaboratorium, lokasi titik bor sebagai gambar denah terlampir. 2.1.3 Level muka tanah existing pada saat dilakukan penyelidikan merupakan permukaan konstruksi conblok / paving blok diasumsikan sebagai sebagai level 0,00 m, dan relatif datar. 107

2.2. Peralatan 2.2.1. Alat yang digunakan adalah satu set alat sondir lengkap metode DCP, kapasitas 2,5 tonf (250 kg/cm 2 ) dilengkapi dengan frictioncone (biconus) 2.2.2. Satu set alat bor dangkal, lengkap dengan mata bor Iwan dan tabung sampel (Thin walled sampler) dengan ukuran diameter 75 mm, panjang 45 cm serta tebal 2,00 mm. 2.3. Metode Pelaksanaan 2.3.1. Sondir / CPT (Cone Penetration Test) Pelaksanaan penyondiran dilakukan pada titik sondir yang telah ditentukan dengan titik awal atau titik 0,00 m pada level muka tanah existing yang merupakan permukaan conblok / paving blok dimasing-masing titik sondir. Sondir yang digunakan adalah Konus dengan frictioncone (biconus) dengan ukuran luas penampang konus 10 cm 2 dan luas selimut 150 cm 2. Metode pelaksanaan dilakukan dengan menekan konus kedalam lapisan tanah secara terus menerus dengan interval kedalaman 20 cm (penetrasi) sampai menunjukan tahanan ujung konus (qc) dan tahan geser maksimum (f) sebesar 250 kg/cm 2, atau sampai kedalaman maksimum sedalam 20 meter. Data yang didapat dan disajikan dalam penelitian ini adalah nilai 108

tahanan ujung konus (qc) dan total lekatan / hambatan (tf) serta ratio lokal lekatan terhadap tahanan ujung konus (f/qc) sampai kedalaman maksimum dari kapasitas alat sondir yang digunakan atau sampai maksimum kedalaman 20 meter. 2.3.2. Bor Dangkal Pelaksanaan pengeboran dilakukan pada titik bor yang telah ditentukan dengan titik awal atau titik 0,00 m pada level muka tanah existing yang merupakan permukaan conblok / paving blok setempat pada saat bor dilakukan, pengeboran adalah pengeboran dangkal dengan menggunakan mata bor Iwan secara bertahap setiap kedalaman 20 cm, tanah yang dikeluarkan dari mata bor Iwan dimasukan kedalam plastik yang telah diberi kodefikasi bor dan kedalaman. Pada kedalaman yang diinginkan dilakukan pengambilan contoh tanah tidak terganggu / tanah asli (Undistrub sample) dengan menggunakan tabung sampel, dan tabung sampel juga diberi kodefikasi kedalaman. Pada pekerjaan ini dilakukan pengeboran sebanyak 1 (satu) titik bor (B) di kedalaman 30 m disertai pengambilan sampel tanah terganggu dan 2 tabung sampel tanah tak terganggu dilubang Bor dikedalaman 1,50 2,00 m dan dikedalaman 3,00m 3,50 m untuk dilakukan pengujian dilaboratorium. 109

2.4. Hasil Penyelidikan 2.4.1. Pengujian Sondir ( CPT ) Dari hasil uji sondir didapatkan nilai-nilai karakteristik tanah secara umum sebagai disajikan pada tabel : 2.1, hasil sondir memberikan informasi yang berhubungan dengan kedalaman penyondiran, kedalaman lapisan tanah keras untuk nilai qc 100 kg/cm 2 dan besar nilai komulaif total lekatan / friction (tf) sampai dikedalaman lapisan tanah keras serta nilai daya dukung sondir (qc) pada daerah lapisan permukaan. Tabel 2.1: Hasil Sondir S-1, S-2 dan S-3 Kedalaman Sondir Kedalaman untu nilai qc 100 kg/cm 2 Nilai tf pada nilai qc 100 kg/cm 2 Nilai qc pada kedalaman 1,00 m 2,00 m 1 2 3 4 5 S-1 27,00 m 26,50 m >>2000 kg/cm Sangat kecil S-2 27,00 m 26,20 m >>2000 kg/cm Sangat kecil S-3 27,20 m 26,60 m >>2000 kg/cm Sangat kecil 4.1. Hasil uji dari ke 3 titik sondir yaitu titik sondir S-1, S-2 dan, S-3 memperlihat kan karakteristik lapisan tanah yang relatif hampir seragam, kedalaman lapisan tanah keras cukup dalam, untuk nilai daya dukung konus sondir 100 kg/cm 2, bervariasi dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m, mendekati akhir 110

sondir dikedalaman antara 27,00 m sampai 27,20 m. Nilai lekatan tanah untuk ke 3 titik sondir yang digambarkan dari total komulatif nilai lekatan, untuk nilai 2000 kg/cm sampai dikedalaman antara 18,20 m - 20,20 m dan nilai lekatan sampai dilapisan tanah keras dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m mempunyai nilai cukup ke besar dengan nilai >>2000 kg/cm. Nilai daya dukung konus sondir lapisan tanah permukaan sampai dikedalaman 5,00 m berkisar pada rentang nilai antara 1 kg/cm 2 sampai 7 kg/cm 2 dengan rata-rata 3,92 kg/cm 2 dan dikedalaman dibawah 5,00 m sampai dikedalaman 10,00 m dengan rentang nilai daya dukung antara 6 kg/cm 2 sampai 14 kg/cm 2 dengan rata-rata 9,78 kg/cm 2 dan dibawah kedalaman 10,00 m nilai daya dukung secara gradual bertambah besar sampai dikedalaman lapisan tanah keras dikedalaman sampai dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m. 2.4.2. Pengeboran Pengeboran dilakukan dengan pengeboran dangkal pada lapisan permukaan sampai dikedalaman 4,00 m pada 1 (satu) titik bor (B) sebagai gambar denah titik bor, pengeboran ini untuk tujuan melihat secara visual karakteristik lapisan tanah, jenis tanah, warna tanah dan pengambilan sampel tanah terganggu (distrubed) dan tanah tidak terganggu (undistrub) sejumlah 2 tabung sampel di titik 111

Bor di kedalaman 1,50 m 2,00 m dan dikedalaman 3,00m 3,50 m pada lapisan tanah permukaan untuk dilakukan tes dilaboratorium sebagai disajikan pada tabel. 2.2 Tabel 2.2: Tabel pengambilan sampel Tanah asli (Undistrub) Titik Bor B Kedalaman sample undistrub 1,50 m 2,00 m 3,00 m 3,50 m Keterangan Lempung / Lanau Warna Coklat kehitaman Lunak Lempung / Lanau Warna Coklat kehitaman Lunak III. Pengujian di laboratorium Pengujian di laboratorium dilakukan pada sampel tanah terganggu ( distrubed ) dan sampel tanah tidak terganggu (Undistrub) dari 1 (satu) titik bor dangkal dimana sampel tanah terganggu yang berasal dari mata bor Iwan, dilakukan penelitian diskripsi tanah secara visual, yaitu jenis tanah, warna tanah dan kekerasan tanah. 2 tabung sampel tanah tidak terganggu yang berasal dari 1 titik bor dengan kedalaman sampel 1,50 m 2,00 m dan dikedalaman 3,00 m 3,50 m dilakukan penelitian karakteristik tanah meliputi index properties, dan mekanikal properties sesuai dengan prosedur persyaratan percobaan dari ASTM, yang meliputi penentuan : 112

1. kadar air (w), 2. berat isi tanah ( ), 3. berat isi kering ( d), 4. Specific Gravity (Gs), 5. Atterberg limit (LL dan PL), 6. Uji Triaxial UU, 7. Konsolidasi tes, 8. Analisa butir dan hydrometer, adapun jenis tes sebagai disajikan pada tabel 3. 1 dan hasil tes disajikan pada tabel 3. 2, Tabel 3.1: Jumlah dan Jenis Pengujian di Laboratorium NO. JENIS PENGUJIAN JUMLAH SAMPEL KETERANGAN 1 Index Properties & Gs 2 2 Atterberg Limit 2 3 Grained sizes Distribution 4 Triaxial test UU 2 2 SAMPEL TANAH ASLI (Unditrubed) 5 Consolidasi test 2 113

Tabel 3.2: hasil Uji Laboratorium sampel bor B Jenis uji Simbul dan satuan Kedalaman 1,50-2,00 m Kedalaman 3,00-3,50 m w % 71,57 98,73 INDEX PROPERTI ES t/m 3 1,55 1,45 e 1,94 2,64 Gs 2,67 2,66 LL % 94,62 99,93 ATTERBE RG PL % 63,44 64,22 PI % 31,18 35,70 Kr % 2 2 BUTIRAN (%) Ps % 20 20 Lanau % 55 60 Lempung % 23 18 TRIAXIAL TEST C kg/cm 2 0,10 0,11 o 6,56 5,99 Cc 0,67 0,95 CONSOLI DASI Pc kg/cm 2 1,50 1,60 Cv cm 2 /det 0,79 x 10-3 0,87 x 10-3 114

IV. kesimpulan Hasil uji sondir titik S-1, S-2 dan S-3 pada lokasi rencana bangunan dan hasil uji laboratorium dari titik bor B serta melihat karakteristik tanah dari hasil pengamatan secara visual dan hasil uji laboratorium dari tanah terganggu (distrub) dan tanah asli (Undistrub) sejumlah 2 tabung sampel dari titik bor (B) dikedalaman 1,50 m - 2,00 m dan dikedalaman 3,00 m 3,50 m maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil uji sondir 4.1.1 Level muka tanah permukaan tanah existing setempat pada lokasi area rencana bangunan disaat pelaksanaan sondir merupakan permukaan conblok / paving blok, merupakan level 0,00 m. yang diasumsikan sebagai titik awal sondir dan relatif datar 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari sebaran nilai daya dukung (qc) dari ke 3 titik sondir S.1, S.2 dan S.3 mempunyai dan memperlihatkan nilai hampir seragam. Lapisan tanah keras untuk nilai qc 100 kg/cm 2 cukup dalam, ditemukan dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m. Ketebalan lapisan tanah keras dari hasil uji sondir ini tidak dapat diketahui karena kemampuan sondir 115

ringan ini maximum pada total nilai daya dukung dan nilai lekatan sebesar 250 kg/cm 2. 4.1.3 Daya dukung lapisan tanah permukaan. Nilai daya dukung konus sondir lapisan tanah permukaan sampai dikedalaman 5,00 m berkisar pada rentang nilai antara 1 kg/cm 2 sampai 7 kg/cm 2 dengan rata-rata 3,92 kg/cm 2 dan dikedalaman dibawah 5,00 m sampai dikedalaman 10,00 m dengan rentang nilai daya dukung antara 6 kg/cm 2 sampai 14 kg/cm 2 dengan rata-rata 9,78 kg/cm 2 dan dikedalaman dibawah 10,00 m nilai daya dukung secara gradual bertambah besar sampai dikedalaman lapisan tanah keras dikedalaman sampai dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m 4.1.4 Nilai lekatan tanah, Nilai lekatan tanah untuk ke 3 titik sondir yang digambarkan dari total komulatif nilai lekatan, untuk nilai 2000 kg/cm sampai dikedalaman antara 18,20 m - 20,20 m dan dibawah kedalaman 13,00 m sampai dilapisan tanah keras dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m mempunyai nilai cukup ke besar dengan nilai >>2000 kg/cm 4.2 Hasil uji Laboratorium 4.2.1 Hasil uji laboratorium tanah dari lubang borlog untuk tanah terganggu (Distrub) dan tanah tidak terganggu (Undistrub) sejumlah 2 tabung dikedalaman 1,50 m 2,00 m dan 116

dikedalaman 3,00m - 3,50 m dengan total jumlah sampel tanah tidak terganggu sejumlah 2 tabung 4.2.2 Hasil pengamatan Visual dari tanah hasil boring secara umum dikedalaman 1,50 m sampai 4,00 m merupakan lapisan tanah Lempung / Lanau Warna Coklat kehitaman Lunak. 4.2.3 Pengujian Laboratorium dari titik boring (B) yang terdiri dari tes 1. Index Properties & Gs, 2. Grained sizes Distribution, 3. Atterberg Limit, 4. Konsolidasi, 5.Triaxial UU dengan rentang nilai seperti disajikan pada kolom 4 tabel. 4.1 4.2.4 Kadar air asli tanah dilapangan cukup tinggi berkisar pada nilai antara 71,57 % - 98,73 % dengan rata-rata 85,15 % dan tanah dalam kondisi pada batas plastis mendekati batas cair (liquit limit) dengan nilai bekisar antara 94,62 % - 99,93 % dengan rata-rata 97,28 % 4.2.5 Jenis tanah lapisan permukaan pada titik bor sampai dikedalaman 3,50 m merupakan jenis Lanau dengan persentase antara 55 % 60 % dengan rata-rata 57,50 % dan lempung dengan persentase antara 18 % - 23 % dengan rata-rata 20,50 % 117

Tabel 4.1: Rentang nilai dari parameter tanah titik Bor B Sifat Simbul Satuan Rentang nilai Rata-rata nilai 1 2 3 4 5 Kadar air W % 71,57-98,73 85,15 Berat isi tanah t/m 3 1,45-1,55 1,50 Angka pori e 1,94-2,64 2,29 Spesific grafity Gs 2,66-2,67 2,67 Liquit limit LL % 94,62-99,93 97,28 Plastis limit PL % 63,44-64,22 63,83 Plastis index PI % 31,18-35,7 33,44 Kerikil Kr % 2-2 2,00 Pasir Ps % 20-20 20,00 Lanau Lanau % 55-60 57,50 Lempung Lempung % 18-23 20,50 Kohesi C kg/cm 2 0,1-0,11 0,11 Sudut geser dalam Derajat o 5,99-6,56 6,28 Koef konsollidasi Cc 0,67-0,95 0,81 Prakonsolidasi Pc kg/cm 2 1,5-1,6 1,55 Koef pemampatan Cv cm 2 /det 0,79 x 10-3 - 0,87 x 10-3 0,83 x 10-3 4.3 Daya dukung izin pondasi dangkal Dengan memperhatikan nilai-nilai hasil sondir dan hasil tes laboratorium Untuk penggunaan pondasi bangunan yang 118

cukup berat tidak disarankan penggunaan pondasi langsung atau pondasi dangkal, dimana nilai daya dukung sampai dikedalaman 5,00 m sangat kecil berkisar antara 1 kg/cm 2 sampai 7 kg/cm 2 dengan rata-rata 3,92 kg/cm 2 4.4. Daya dukung pondasi tiang Untuk pengggunaan pondasi tiang tunggal yang ditumpu pada lapisan tanah keras dengan memasukan ujung tiang kedalaman lapisan tanah keras yang cukup dalam, dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m, dengan daya dukung izin tekan tanah untuk beberapa type pondasi tiang tunggal dengan beban vertikal sebagai salah satu alternatif disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2: Daya Dukung izin tekan tanah untuk pondasi tiang tunggal Dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m Jenis pondasi Tiang Pancang Tiang Bor Ukuran Pondasi Tiang (cm) 20 x 20 25 x 25 28 x 28 x 28 Ø 30 Ø 35 Ø 40 Daya dukung izin Tekan 41,7 ton 55,0 ton 42,0 ton 54,4 ton 66,6 ton 79,7 ton 119

Untuk pengggunaan pondasi tiang tunggal dikedalaman 20,00 m dengan nilai daya dukung konus sondir berkisar antara 30 kg/cm 2 sampai 70 kg/cm 2 dengan nilai komulatif lekatan tanah sebesar 2000 kg/cm, maka daya dukung izin tekan tanah untuk beberapa type pondasi tiang tunggal dengan beban vertikal sebagai salah satu alternatif disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.3: Daya Dukung izin tekan tanah untuk pondasi tiang tunggal Dikedalaman 20,00 m Jenis pondasi Tiang Pancang Tiang Bor Ukuran Pondasi Tiang (cm) 20 x 20 25 x 25 28 x 28 x 28 Ø 30 Ø 35 Ø 40 Daya dukung izin Tekan 25,40 ton 32,9 ton 25,9 ton 32,0 ton 38,6 ton 45,6 ton 120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

Foto : Lokasi pengembangan IPAL BPPT 138

Foto : Pekerjaan sondir analisa tanah. 139

LAMPIRAN II GAMBAR DISAIN DAN MODIFIKASI IPAL 140