BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

dokumen-dokumen yang mirip
PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA MODEM

PERBANDINGAN KINERJA KODE HAMMING PADA CHANNEL AWGN

Sistem Telekomunikasi

B A B III SINYAL DAN MODULASI

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

KINERJA MODULASI DIGITAL DENGAN METODE PSK (PHASE SHIFT KEYING)

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB II ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Pada prinsipnya, teknik OFDM

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

TEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Praktikum Sistem Komunikasi

Implementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

ANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Mengetahui macam-macam derau dalam sistem telekomunikasi. Memahami persamaan derau dalam sistem telekomunikasi. Mengetahui pengaruh derau dalam

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Amplitude Shift Keying

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

BAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX

BAB II LANDASAN TEORI

Dasar Sinyal S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

Visualisasi teknik modulasi 16-QAM pada kanal AWGN

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

Rijal Fadilah. Transmisi Data

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI TRANSMI DIGIT SI AL DIGIT

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

BAB II KANAL WIRELESS DAN DIVERSITAS

Modulasi Sudut / Modulasi Eksponensial

KATA PENGANTAR. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan maupun kepada semua pembaca.

BAB II DASAR TEORI. sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

SINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI ASK DAN FSK MENGGUNAKAN LABVIEW

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK MODULASI DIGITAL MENGGUNAKAN BINARY PHASE SHIFT KEYING (BPSK)

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

ENCODING DAN TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Code Division multiple Access (CDMA)

Teknik Telekomunikasi

Komunikasi Data POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Lecturer: Sesi 5 Data dan Sinyal. Jurusan Teknik Komputer Program Studi D3 Teknik Komputer

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

LINE CODING SEMESTER IV TH 2013/2014

Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

TEKNIK ENCODING SINYAL

BAB II DASAR TEORI. Modulasi dapat didefinisikan sebagai proses pengubahan parameter dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Tujuan dari Bab ini:

QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION ( Q A M ) Sigit Kusmaryanto,

ANALISIS DAN SIMULASI BERBAGAI MACAM TEKNIK MODULASI AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) PADA KANAL BERDERAU TUGAS AKHIR. Oleh : IMAM MAHMUZI

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

TEKNIK MODULASI QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION Sigit Kusmaryanto

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Transkripsi:

BAB II NOISE.1 Umum Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim (transmitter) kepada penerima (receiver) tergantung pada seberapa akurat penerima dapat menerima sinyal yang ditransmisikan dengan baik dan benar. Pada kenyataannya, acapkali sinyal informasi yang diterima oleh receiver mengalami kerusakan atau kesalahan. Sebagian besar kesalahan pengiriman informasi dalam sistem komunikasi disebabkan oleh noise. Noise (derau) merupakan sinyal lain yang tidak diharapkan dalam sistem telekomunikasi karena bersifat mengganggu terhadap sinyal asli serta kehadirannya tidak bisa ditentukan (acak). Banyaknya noise tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya dapat dirumuskan probabilitas ataupun kisaran nilai (range) nya saja. Gangguan yang diakibatkan oleh noise dapat mengubah sinyal informasi, yang menyebabkan gelombang sinus mempunyai sinyal derau yang kecil yang bergabung didalam nya. Sehingga penerima tidak dapat membedakan sinyal informasi yang sebenarnya dari derau yang ditambahkan seperti terlihat pada Gambar.1. (a) Gelombang Sinus Asli (b) Gelombang Sinus karena Pengaruh Noise Gambar.1 Noise pada Gelombang Sinus

Noise juga dapat merusak bentuk sinyal asli, menambah atau mengurangi amplituda nya, memperlambat waktu dan bentuk bentuk perubahan lainnya. Noise tidak hanya merusak sinyal analog, tetapi juga menyebabkan sistem modulasi digital tidak berfungsi seperti tampak pada Gambar.[1]. A A Amplitude (Volts) 0 A Period = T =1/f Time Amplitude (Volts) 0 A Period = T =1/f Time (a) Pulsa Digital Asli (b) Pulsa Digital karena Pengaruh Noise Gambar. Gangguan Derau pada Pulsa Digital Alasan perlunya mengurangi derau dalam sistem komunikasi, antara lain : 1. Meningkatkan sensitifitas rangkaian untuk mendeteksi sinyal yang diinginkan dalam sebuah penerima (receiver),. Mengurangi konten harmonis dan fasa derau dalam pemancar (transmitter), 3. Meningkatkan perbandingan sinyal dengan derau (signal to noise ratio)[].. Jenis Noise Secara garis besar ada dua jenis sumber noise. Yang pertama disebut external noise (derau yang berasal dari luar perangkat) dan internal noise (derau yang timbul dari perangkat itu sendiri).

..1 External Noise Derau yang disebabkan oleh atmosfir termasuk noise eksternal. Derau ini bersumber dari gangguan atmosfir di udara (seperti: petir/kilat, radiasi, dan badai), yang diteruskan melalui lapisan ionosfir ke dalam jaringan gelombang radio. Derau ini mempengaruhi keadaan propagasi gelombang radio, karena memiliki intensitas yang berubah ubah terhadap frekuensi, waktu, keadaan bumi, keadaan udara, dan sebagainya. Noise yang disebabkan oleh gangguan yang berasal dari luar bumi disebut cosmic noise. Gangguan ini sangat terasa pada saat receiver bekerja pada frekuensi diatas 0 MHz. Intensitas derau ini berubah ubah dari waktu ke waktu dan sumber nya tidak merata di angkasa, tetapi terpusat di beberapa tempat tertentu. Disamping itu, ada juga noise yang disebabkan oleh perbuatan manusia (man mad noise). Seperti adanya pembakaran, sistem saklar, dan relay. Sumber derau lain disebut black body radiation (radiasi dari benda benda berwarna hitam) yang banyak terjadi pada transmisi radio. Hampir semua benda berwarna hitam memancarkan energi melalui suatu spektrum yang luas. Demikian pula benda benda yang lebih panas, lebih besar pula energi yang dipancarkannya. Biasanya energi ini lebih banyak dihamburkan bila panjang gelombang getarannya lebih pendek. Misalnya benda benda pada suhu biasa akan memancarkan energi pada frekuensi 10 GHz, namun kebanyakan radiasi benda benda demikian terdapat pada sinar inframerah yang panjang gelombangnya sangat panjang. Hal yang sama terjadi pada sinar matahari, dimana energi ini dipancarkan sebagai cahaya yang dapat dilihat. Demikian pula sinar ultraviolet. Energi tersebut dilepaskan selama kilatan pertama dari bom nuklir yang sebenarnya terdiri dari sinar X dan sinar Gamma.

.. Internal Noise Beberapa jenis internal noise yang terdapat dalam sistem komunikasi digital diantaranya adalah thermal noise, shot noise, flicker noise, white noise, dan noise kuantisasi. 1. Thermal noise Thermal noise atau sering juga disebut dengan Johnson Noise merupakan suatu fenomena noise yang berhubungan dengan suhu material. Semakin tinggi suhu komponen, daya noise akan semakin besar. Thermal Noise tidak terjadi pada suhu 0 o K (-73 o C). Contoh nya adalah white noise. White noise (derau putih) merupakan suatu noise dengan kerapatan spektral daya yang merata pada seluruh komponen frekuensinya. Dikatakan white noise karena berpedoman pada kenyataan bahwa sebenarnya cahaya putih merupakan kumpulan dari berbagai warna yang dapat diuraikan secara merata melalui suatu spektrum. Demikian pula dengan white noise yang juga terdiri dari berbagai sumber derau, serta lebar daerah energi elektron dan molekul-molekul yang merupakan pembangkit derau tersebut. Gambar.3 memperlihatkan bentuk white noise dalam suatu saluran komunikasi. Gambar.3 White Noise dalam Saluran Komunikasi

. Shot noise Shot noise disebabkan oleh aliran elektron berupa emisi elektron dalam konduktor, dan terutama terjadi pada komponen aktif. Shot noise akan memperbesar daya noise. 3. Flicker noise Flicker noise berkaitan dengan ketidakteraturan hubungan dan permukaan pada katoda semikonduktor. Kehadiran noise ini disebabkan oleh terjadinya fluktuasi konduktivitas medium. Flicker noise memperbesar daya noise sebanding dengan panjang gelombang. Noise ini terjadi pada komponen yang memiliki frekuensi dibawah 100 Hz. 5. Noise kuantisasi Noise kuantisasi timbul pada saat proses pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital akibat pembulatan level sinyal kontinyu ke harga-harga yang diskrit dan terutama dirasakan pada sinyal yang memiliki level rendah. Noise kuantisasi menyebabkan timbulnya kesalahan dalam regenerasi sinyal..3 Kanal AWGN Pada sistem komunikasi, umumnya digunakan kanal gelombang kontinyu. Kanal ini merupakan kanal analog yang melewatkan sinyal-sinyal kontinyu s(t) yang dihasilkan oleh sumber. Pada kanal kontinyu, sinyal yang ditransmisikan mendapatkan beberapa gangguan yang disebabkan oleh karakteristik kanal yang tidak linear. Kanal juga memberikan redaman yang melemahkan amplitudo sinyal. Selain itu, adanya noise juga menimbulkan kerusakan pada sinyal. Semua pengaruh tersebut mengakibatkan munculnya perbedaan antara sinyal yang dikirim dan yang diterima, sehingga cenderung menimbulkan kesalahan dalam transmisi data.

.3.1 Defenisi Kanal AWGN Model kanal kontinyu yang paling umum dikenal adalah kanal AWGN (Additive White Gaussian Noise) seperti ditunjukkan pada Gambar.4. noise n(t) sinyal s(t) Σ sinyal terima r (t) Gambar.4 Model Kanal AWGN Proses transfer informasi pada kanal AWGN adalah berbentuk gelombang elektromagnetik, dimana sumber mengeluarkan sinyal s(t) yang pada saat ditransmisikan terkena noise n(t), dan diterima sebagai r(t) pada penerima. Kapasitas dari suatu kanal AWGN dapat dirumuskan seperti pada persamaan berikut: C=B log ( 1 + S/N) bps...(.1) dimana: C adalah kapasitas kanal (bit per detik) B adalah bandwith kanal (Hz) S adalah daya sinyal total pada lebar bidang (watt atau volt ) N adalah daya derau total pada lebar bidang (watt atau volt ). Persamaan (.1) dikenal sebagai Hukum Shannon-Hartley, yang menegaskan peranan sentral bandwidth dan parameter rasio sinyal terhadap derau (SNR) dalam sistem komunikasi[3]. Transmisi informasi tanpa error pada kanal komunikasi ber-noise dapat diperoleh selama kecepatan informasi R C. Hal ini sesuai dengan Hukum Shannon-Hartley diatas, yang memberikan batas atas untuk transmisi informasi dalam kanal AWGN pita terbatas, yaitu : R B log ( 1 + S/N) bps...(.) dengan: R = Kecepatan informasi (bps)

Secara umum, kanal AWGN memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Kanal menyediakan tansmisi bebas error dalam bandwidth B, dengan memberikan penguat untuk menangani rugi-rugi transmisi.. Kanal membatasi input dari sumber sebagai sinyal pita terbatas s(t) dengan daya ratarata S. 3. Sinyal yang diterima pada tujuan terkontaminasi oleh penjumlahan dengan white gaussian noise n(t) dengan bandwidth B, dan daya noise N = ηb (η adalah kerapatan spektral daya noise). 4. Sinyal dan noise bersifat independent, sehingga r(t) = s(t) + n(t)..3. Pembangkitan Noise Kanal AWGN Salah satu jenis noise yang ada pada setiap sistem komunikasi adalah noise thermal. Noise thermal disebabkan oleh pergerakan elektron-elektron di dalam konduktor yang ada pada sistem komunikasi, misalnya pada perangkat pengirim. Karakteristik noise thermal ini disebut white noise. Pergerakan elektron penyebab noise thermal bersifat acak, sehingga besarnya noise thermal juga berubah secara acak terhadap waktu. Perubahan secara acak tersebut dapat diperkirakan secara statistik, yaitu mengikuti Distribusi Gaussian, dengan rata-rata nol. Noise thermal yang terdapat pada kanal Additive White Gaussian Noise (AWGN) ini dibangkitkan dengan menggunakan fungsi Distribusi Gaussian yang mewakili AWGN seperti pada persamaan.3. e ( n) = ( x µ ) σ πσ f......(.3) dimana: rata-rata = 0

Besarnya standar deviasi pada noise kanal AWGN dapat dirumuskan sebagai berikut. σ = ktb...(.4) dengan: k = konstanta Boltzman (1,38 x 10-3 JK -1 ); T = Temperatur (Kelvin); B = Bandwidth (Hz)..4 Modulasi BPSK Pada umumnya pentransmisian sebuah sinyal pembawa informasi (carrier) yang melewati sebuah kanal komunikasi bandpass mengharuskan perpindahan frekwensi sinyal pembawa tersebut ke suatu rentang tertentu yang lebih sesuai untuk proses transmisi. Perpindahan frekwensi ini dapat diwujudkan melalui proses modulasi. Modulasi merupakan suatu proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa ataupun suatu proses perubahan beberapa karakteristik tertentu dari sebuah sinyal pembawa, sesuai dengan karakteristik sinyal pemodulasi. Yang dimaksud dengan sinyal pemodulasi adalah sinyal informasi yang akan dibawa, sedangkan hasil dari modulasi (yaitu sinyal pembawa yang telah berubah karakteristik nya) disebut sebagai sinyal termodulasi. Pada dasarnya ada dua jenis modulasi, yaitu modulasi analog dan modulasi digital. Teknik modulasi digital dengan gelombang pembawa analog akan lebih meningkatkan kualitas Signal to Noise Ratio (SNR) jika dibandingkan dengan modulasi analog. Proses modulasi digital pada dasarnya hanya mengganti-ganti keadaan amplitudo, frekwensi atau fasa dari gelombang pembawa diantara dua nilai diskrit yang telah, yang masing-masing merepresentasikan salah satu dari dua simbol biner 0 dan 1. Salah satu contoh dari teknik modulasi digital adalah Binary Phase Shift Keying (BPSK). Nama lain dari BPSK adalah Phase Reversal Keying (PRK) atau biphase modulation.

.4.1 Sinyal Konstelasi Pada modulasi BPSK, dua fase output membawa informasi binary. Satu fase output mewakili logic 1 dan yang lainnya logic 0. Sesuai dengan perubahan keadaan sinyal input digital, fase pada output carrier bergeser diantara dua sudut yang keduanya terpisah 180 o sesuai dengan sinyal konstelasi atau daerah keputusan logic pada BPSK seperti yang ditunjukkan pada Gambar.5. Bit dengan fase antara fase = ±180 o fase = 0 o Daerah untuk nilai logic 0 Daerah untuk nilai logic 1 Gambar.5 Sinyal Konstelasi BPSK Berdasarkan gambar diatas, maka logic sinyal BPSK direpresentasikan dalam perubahan fase gelombang pembawa: Logic sinyal 1 Fase gelombang pembawa tidak bergeser (pergeseran fase 0 0 ) Logic sinyal 0 Fase gelombang pembawa bergeser 180 0 (berlawanan) Sinyal BPSK untuk logic 0 dan 1 ditunjukkan pada persamaan.5. S BPSK (t) A c Cos (Πf c t + θ) ; untuk logic 1 A c Cos (Πf c t + θ + Π) A c Cos (Πf c t + θ) ; untuk logic 0...(.5).4. Pembangkitan BPSK

Jika sebuah sinyal pembawa sinusoidal dimodulasi oleh bit-stream bipolar, polaritasnya akan berubah setiap waktu sesuai dengan perubahan polaritas bit-stream tersebut. Bit 1 direpresentasikan oleh tegangan +V dan bit -V untuk bit 0. Keluaran sinyal BPSK ditunjukkan pada Gambar.6. Sinyal Carrier (ω) BPSK (berpusat pada ω) 0 +V T T = Perioda clock bit ω = Π/Τ -V Bit stream bipolar Gambar.6 Pembangkitan BPSK Amplitudo sinyal yang diterima tidak dipermasalahkan pada sistem BPSK karena informasinya terkandung dalam fase gelombang carrier yang termodulasi. Pada kondisi ideal, fase gelombang carrier termodulasi dapat bernilai 0 o untuk nilai bit 1 dan bernilai 180 o untuk nilai bit 0. Tetapi dalam kondisi yang sebenarnya, hal ini jarang terjadi. Dengan adanya gangguan yang menyebabkan pergeseran fase akan muncul suatu kondisi dimana fase gelombang termodulasi yang pada awalnya bernilai 0 o karena membawa bit informasi 1 akan bergeser sehingga fasenya menjadi 95 o.tentu saja oleh receiver akan diterjemahkan sebagai bit 0 dan hal ini akan menimbulkan satu kesalahan atau bit error. Ada juga suatu kondisi dimana pergeseran fase menyebabkan fase berada pada nilai 90 o sehingga receiver sulit menerjemahkannya. Kemungkinan atau probabilitas terjadinya kesalahan P(e) (probability of error) dalam sistem BPSK dapat didekati dengan suatu fungsi matematis: P(e) = 0,5 erfc U.SNR...(.6) atau P(e) = 0,5 erfc ( U. SNR )...(.7) Ket: U bernilai 1 untuk kanal tanpa pengkodean dan bernilai k/n untuk kanal dengan kode Hamming (n,k).4.3 Modulator BPSK

Pada modulator BPSK, sinyal output diperoleh dari perkalian sinyal carrier dengan data biner kemudian sinyal carrier tersebut dikalikan dengan +1 atau -1, maka sinyal output adalah +sin ωct atau -sin ωct. Balanced modulator adalah suatu produk modulator; dimana sinyal output adalah produk dari dua sinyal input. Balanced modulator bekerja seperti suatu switch pembalik fase. Hal ini tergantung pada kondisi logic pada input digital carrier yang ditransfer ke output pada kondisi inphase (0 ) atau bergeser 180 dengan fase osilator pembawa referensi seperti yang diperlihatkan pada Gambar.7. Masukan Data Biner Balanced Modulator Filter Bandpass BPF Keluaran PSK Analog Osilator Pembawa Referensi Gambar.7 Modulator BPSK Sebagai contoh, bila diberi bit masukan 0 1 1 0 0, maka sinyal keluaran pada modulator BPSK akan berbentuk seperti pada Gambar.8. Bit Masukan 0 1 1 0 0 Keluaran pada Modulator BPSK Gambar.8 Fase Output sebagai Fungsi dari Bit Masukan pada sistem BPSK.4.4 Demodulator BPSK

Demodulasi pada sebuah sinyal BPSK mengalami dua proses, yaitu: 1. Mendapatkan kembali sinyal baseband, dengan mendapatkan bandlimit (pengontrol bandwidth) dari gelombang pembawa.. Mengubah dari bentuk gelombang bandlimit ke bentuk bit stream biner. Gambar.9 menunjukkan demodulasi dari sebuah sinyal BPSK. cos (π f t + θ ) c cos( 4π f + θ ) c t m( t)cos(π f t + θ ) c Perangkat Pengganda Sinyal Filter Bandpass Fc Pembagi Frekwensi F/ cos( π f c t + θ ) m( t)cos (π f t +θ ) c Rangkaian Gabungan m(t) m( t) cos(π f t + θ ) c Bit synchronizer Gambar.9 Demodulator BPSK