PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

No kementeriannya diatur dalam undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pas

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION ON PSYCHOTROPIC SUBSTANCES 1971 (KONVENSI PSIKOTROPIKA 1971)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

PROVINSI JAWA TENGAH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN REHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)

BAB I PENDAHULUAN. 1994: 136 ) mengatakan tujuan dari welfere state ( negara kesejahteraan ) pada hakikatnya

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAHAN TAYANG MODUL 5

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG PERJANJIAN INTERNASIONAL

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

Jenderal TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN ARAH KEBIJAKAN PROLEGNAS TAHUN Ignatius Mulyono 2

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

PLEASE BE PATIENT!!!

ARAH KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS Oleh : FX Soekarno, SH. 2

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan

POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

Jakarta, 12 Juli 2007

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MEWUJUDKAN DPR RI SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN YANG KREDIBEL 1 Oleh: Muchamad Ali Safa at 2

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NO URUT. 16. Sumber : = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN I-1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Transkripsi:

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN 2009-2014 Atas berkat Rahmat Allah SWT, Para penandatangan piagam kerjasama telah sepakat untuk membentuk koalisi berbasis platform dalam Kabinet dan Parlemen periode tahun 2009 2014. Koalisi yang dibentuk oleh Para penandatangan piagam ini mempunyai visi, misi dan tujuan bersama untuk mengkonsolidasikan gerakan reformasi guna memperkuat sistem politik demokrasi dan sistem pemerintahan Presidensial sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta memastikan agar proses transisi demokrasi segera mengarah pada terwujudnya cita-cita nasional yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam lingkup nasional, Para penandatangan menyadari bahwa reformasi yang telah bergulir 11 tahun pada kenyataannya sampai hari ini belum sepenuhnya bisa memenuhi harapan rakyat. Para penandatangan sepakat untuk memperkecil jarak antara harapan dengan kenyataan, agar dalam waktu 5 tahun mendatang tidak menjadi potensi kerawanan sosial yang bermuatan perilaku kekerasan secara kolektif. Para penandatangan piagam bersepakat untuk bekerjasama memberikan respon atau jawaban dengan mengutamakan prinsip-prinsip kepedulian dan keberpihakan kepada kepentingan Rakyat Indonesia yang mendambakan dan mengharapkan kepastian hidup dan perbaikan hidup, melalui upaya perjuangan dan pemberdayaan parlemen dan pemerintahan yang bersih, terhormat, bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), kredibel serta mampu menjalankan fungsi pengendalian dan keseimbangan (checks and balances) terhadap suatu pemerintahan terpilih yang didasarkan pada sistim presidensial yang kuat, kompak dan efektif. Dalam lingkup regional dan internasional sesuai amanat konstitusi, Para penandatangan piagam bersepakat untuk berinisiatif mempelopori pelaksanaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial di lingkungan ASEAN, Asia Pasifik, Dunia Islam dan belahan dunia lainnya. Senantiasa konsisten dalam mendukung perjuangan bangsa-bangsa yang belum merdeka, seperti Palestina, dan negara-negara yang tidak diuntungkan dalam hubungan dan pergaulan internasional. Semoga Allah SWT memberkati piagam kerjasama ini. PARTAI DEMOKRAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA Hadi Utomo Marzuki Alie Tifatul Sembiring M. Anis Matta Ketua Umum Sekretaris Jenderal Presiden Sekretaris Jenderal

LAMPIRAN PIAGAM KERJASAMA Kesepakatan Operasional Koalisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera 2009-2014 Untuk Pemberdayaan Kabinet dan Parlemen A. Pendahuluan 1. Kesepakatan ini adalah bagian tak terpisahkan dari PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN 2009-2014 yang telah ditandatangi oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera dan berlaku sejak tanggal ditandatangani. 2. Kesepakatan ini adalah langkah operasional Koalisi untuk mengkonsolidasikan gerakan reformasi di Kabinet dan Parlemen guna memperkuat sistem politik demokrasi dan sistem pemerintahan presidensial yang kuat, kompak dan efektif sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945, serta memastikan agar proses transisi demokrasi segera berubah mengarah pada terwujudnya cita-cita Nasional, yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945: - merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; - melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaanm perdamaian abadi, dan keadilan sosial. B. Muatan Substansi Kesepakatan di Kabinet 1. Membentuk pemerintahan Presidensial yang kuat, kompak dan efektif. 2. Wakil Presiden dan Para Menteri adalah Pembantu Presiden sebagaimana diatur di dalam ketentuan UUD 1945. 3. Kabinet yang dibentuk oleh Presiden adalah satu kesatuan utuh tim kerja pemerintahan dengan masa jabatan 5 tahun sesuai UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Menteri diangkat dan diberhentikan atas hak prerogratif Presiden. 5. Loyalitas Menteri hanyalah kepada Presiden. Loyalitas kepada partai hanya jika sejalan dengan garis kebijakan Presiden. 6. Komunikasi Presiden dengan para Menteri adalah komunikasi profesional, bukan komunikasi politik. 7. Menteri tidak boleh merangkap jabatan Ketua Umum Partai Politik. 8. Komunikasi politik dilakukan secara periodik oleh Presiden dengan Partai Peserta Koalisi. Kesepakatan ini dilaksanakan oleh Peserta Koalisi dengan memegang teguh prinsip moralitas dan ketentuan perundang-undangan, serta berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan koalisi sampai akhir masa Pemerintahan pada tahun 2014.

C. Muatan Substansi Kesepakatan di Parlemen 1. Platform partai politik peserta koalisi yaitu Pembangunan, Demokrasi dan Keadilan (platform based coalition) menjadi dasar perjuangan Koalisi di Parlemen untuk mewujudkan cita-cita Nasional. 2. Kesepakatan ini dilaksanakan oleh semua anggota Parlemen Partai Peserta Koalisi dengan memegang teguh prinsip moralitas dan ketentuan perundangundangan, serta berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan koalisi sampai akhir masa Parlemen tahun 2014. 3. Memperkuat ikatan koalisi dengan membentuk Sekretariat bersama fraksi fraksi dari partai-partai yang berkoalisi dalam Parlemen untuk menyepakati, memperjuangkan dan mengamankan agenda bersama. 4. Mendukung segala kebijakan Pemerintah yang berbasis platform koalisi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-2014, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. D. Target Kerja Koalisi 1. Memperjuangkan sepuluh agenda mendesak Nasional: a. Di bidang politik: i. Kepemimpinan nasional Mengusung pemimpin yang visioner, tegas, bersih dan loyal serta membangun sistem dan budaya politik yang kondusif bagi kepentingan bangsa dan negara. ii. Pemberantasan KKN Mendorong penegakkan hukum yang sungguh-sungguh dan konsisten tanpa pandang bulu. Aparat/lembaga penegak hukum harus memberikan contoh dan keteladanan. iii. Politik nasional Mendorong tumbuhnya sistem demokrasi dan politik nasional yang dinamis dan stabil guna terciptanya Pemerintahan yang kuat, kompak dan efektif dalam mensejahterakan rakyat, serta memberikan keleluasaan diangkatnya alternatif-alternatif dan solusi keislaman dan kebhinekaan untuk kepentingan bangsa dan negara Republik Indonesia. iv. Reformasi birokrasi Membangun birokrasi yang bersih, peduli dan profesional berbasis meritokrasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Goverment Governance) v. Otonomi Daerah Mendorong Otonomi Daerah yang berjalan dengan efektif dan efisien serta bermanfaat bagi peningkatan kesejehtaraan rakyat di daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Di bidang ekonomi: i. Kebijakan ekonomi nasional Pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat dan mandiri serta berpihak kepada Ekonomi Kerakyatan dalam rangka kesetaraan dan keadilan. ii. Kedaulatan pangan, energi, dan air. Mendorong kemandirian pangan, energi, dan air melalui berbagai program ektensifikasi, intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi sehingga negara lebih mampu memenuhi hak rakyat atas pangan, energi dan air. iii. Kemiskinan dan pengangguran Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran dengan mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi serta peluang usaha, kemudahan akses informasi pemasaran dan permodalan serta terciptanya masyarakat yang berdaya kreatif dan mandiri. c. Di bidang sosial budaya i. Martabat Bangsa Membangun moral bangsa dan mendorong penguatan budaya asli bangsa, relijius, gotong-royong, IPTEK melalui pendidikan dan gerakan kebudayaan. ii. iii. Pendidikan Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat untuk mendapatkan pendidikan. Kesehatan Mewujudkan sehat paripurna untuk semua melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. 2. Agenda Regional dan Internasional a. Meningkatkan peran positif Indonesia di ASEAN, Asia Pasifik, OKI dan organisasi-organisasi internasional lainnya atas dasar prinsip kepentingan nasional Indonesia. b. Bersungguh-sungguh dalam mencegah tumbuhnya kantong-kantong kekuasaan asing hegemonik di kawasan tanah air, dan mengisolasi kekuatan tersebut jika sudah terlanjur tumbuh. c. Membangun kerjasama Internasional dengan azas kesetaraan dan yang dapat memberikan kemaslahatan sebesar-besarnya bagi kepentingan nasional. d. Mendukung upaya percepatan kemerdekaan bangsa Palestina, membuka perwakilan untuk rakyat Palestinan di Indonesia, dan tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. e. Tidak memberikan dukungan kepada segala bentuk agresi dan aneksasi dengan alasan apa pun. f. Bersikap proaktif dalam misi kemanusiaan dan perdamaian internasional. g. Proaktif dalam memberikan perlindungan dan pembelaan kepada warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.

h. Menolak tekanan dan campur tangan asing dalam menangani isu terorisme serta bersikap bijak dalam pelaksanaannya. E. Mekanisme Komunikasi F1. Presiden & Partai-partai Koalisi F3. Pemerintah /kabinet F2. Fraksi-fraksi Koalisi di Parlemen Forum-1: Forum dialog partai koalisi, dimana komunikasi politik strategis dilaksanakan secara periodik oleh presiden bersama partai-partai koalisi. Forum-2: Forum dialog ruling party di parlemen, dimana komunikasi politik dilakukan antar fraksi partai koalisi dalam rangka mengeksekusi kesepakatan forum koalisi di tingkat parlemen. Forum-3: Forum pemerintah/kabinet, dimana komunikasi dilakukan reguler presiden dengan para menterinya dalam rangka implementasi perjuangan mensejahterakan rakyat menuju Cita-Cita Nasional, sesuai kesepakatan forum partai koalisi. Mekanisme komunikasi yang ditetapkan dalam forum di atas tidak boleh menganggu posisi Presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Jakarta, 9 Mei 2009 PARTAI DEMOKRAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA Hadi Utomo Marzuki Alie Tifatul Sembiring M. Anis Matta Ketua Umum Sekretaris Jenderal Presiden Sekretaris Jenderal